Nana syaira
gadis cupu yang ingin segera menyelesaikan sekolah menengah nya agar tak selalu jadi bahan olokan siswa lain dan segera menggapai cita citanya untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Kendra Aditama
Siswa populer namun memiliki kepribadian yang dingin bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi selain dengan orang orang terdekatnya.
Apa jadinya jika takdir membuat mereka saling terhubung?
Yuk ikuti cerita pertamaku disini 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Di dalam ruangan VVIP, nana masih dalam keadaan tertidur setelah menjalani pemeriksaan. Kendra bisa melihat luka luka lebam di wajah nana, bahkan pelipis nana pun harus dijahit karena luka robek.
Jenita benar benar tidak memiliki otak, dia tega menganiaya hanya karena cemburu buta. Mengingat itu kendra bahkan ingin membalas perbuatan perempuan jahat itu.
Pintu ruangan terbuka, kendra melihat aldo datang. Mereka pun duduk di sofa agar tidak mengganggu tidur nana.
Gue gak nyangka jenita bisa ngelakuin hal ini." ucap aldo sambil menatap nana yang sedang terbaring
Lo udah urus barang barang nana di kafe." kendra enggan membahas jenita
Hmm, ini tas dan keperluan nana. Motornya udah gue anter ke rumahnya." jawab aldo
Orang tua dia gak kesini?" tanya kendra heran, karena jika aldo sudah ke rumah nana pasti mereka akan tahu kalau nana dirawat di rumah sakit.
Kedua orang tuanya udah ga ada ken, dia tinggal sama bibinya aja." jawab aldo lemah
Terus, bibinya gak kesini buat lihat keadaan nana?" tanya kendra lagi
Dia cuma siapin keperluan nana disini dan menitipkan nana, katanya dia sibuk." jawaban aldo semakin membuat kendra penasaran. Bagaimana mungkin keluarga nana tidak mengkhawatirkan keadaan nana di rumah sakit.
Sshh awww.." suara rintihan terdengar membuat kendra dan aldo menghentikan pembicaraan dan segera bangkit menghampiri nana yang sudah tersadar
Silauan cahaya yang masuk ke mata nana membuatnya berulang kali mengerjapkan mata. Ia masih mencerna apa yang terjadi dan dimana dia saat ini.
Semakin di ingat ingat, ia mulai menyadari kalau sebelumnya ia berada di gudang bersama jenita, nana kembali teringat bagaimana jenita merundungnya bahkan melakukan kekerasan padanya, bahkan ia ingat sebelum tidak sadarkan diri kendra datang menolongnya.
Na, lo ga apa apa?" tanya aldo cemas karena sedari tadi nana tidak merespon dan nana terlihat seperti kebingungan
Nana hanya melirik sekilas pada aldo, kemudian saat ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, nana melihat keberadaan kendra tak jauh dari aldo. Ingatannya semakin yakin kalau ia bisa dalam keadaan seperti ini karena laki laki itu. Mata nana mulai mengeluarkan air mata, ia pun menangis dan berteriak.
Semua ini gara gara kamu!!" tunjuk nana pada kendra, nana mencoba bangkit, aldo pun dengan sigap mencoba membantu nana yang berusaha untuk bangun.
Lepasin." tepis nana pada aldo, nana pun kembali menatap kendra
Semua karena kamu, aku bahkan gak dekat atau mencoba tebar pesona sama kamu, tapi jenita menuduhku mendekati kamu." hardik nana
Dua kali jenita melakukan ini padaku dan ini semua gara gara kamu. Pergi kamu pergiii!!!" teriak nana histeris dan menangis
Aldo yang panik berusaha menenangkan nana dan memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.
Tak lama dokter dan dua perawat masuk, mereka berusaha untuk membuat nana tenang
Kendra yang melihat bagaimana nana begitu menyalahkan dirinya hanya diam mematung, ada rasa bersalah menyeruak dalam hatinya melihat nana seperti itu.
Setelah dokter berhasil membuat nana kembali tertidur, dokter pun berpamitan keluar.
Kemudian aldo mengajak kendra untuk berbicara di luar ruangan
Ken." aldo yang melihat kendra diam mencoba untuk berbicara
Gue gak nyangka bisa terlibat masalah yang sama sekali gue gak tau apa permasalahannya al." ucap kendra
Ini bukan salah lo ken, jenita yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini." ucap aldo menenangkan kendra
Dia bilang udah dua kali jeni perlakuin dia kaya gini, itu berarti sebelum ini jeni pernah berbuat sesuatu kan al." tanya kendra yanh di angguki oleh aldo
Kendra hanya bisa mengepalkan kedua tangannya karena marah pada jenita yang sudah menyeret namanya pada permasalahan ini.
Lo kalau mau pulang, pulang aja ken. Biar nana gue yang jaga." usul aldo
Gak al, biar gue yang disini." tolak kendra
Tapi ken." aldo seperti keberatan meninggalkan nana
Lo tengan aja, dia gak baka histeris lagi." kendra pun kembali masuk ke dalam ruangan nana.