NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua puluh empat

Hasby bersandar pada kursinya untuk mengistirahatkan punggungnya, akhirnya selesai sudah ia menyelesaikan setengah dari kertas hasil ujian mahasiswa. Punggungnya terasa kaku dan pegal. Setelah ia rasa cukup untuk mengistirahatkan punggungnya, Hasby bergegas pulang kerumah sakit. Syafa pasti tidur dirumah sakit lagi, ini belum larut malam dan adzan isya baru saja berkumandang, ia berharap istrinya belum terlelap.

Hasby melajukan mobilnya, jalan raya malam ini cukup sepi. Syukurlah! ini bisa mempercepat ia sampai kerumah sakit. Tak lupa ia membeli camilan untuk sang istrinya.

Begitu sampai, Hasby segera menaiki left. Didalam sana ia tidak sendiri, ada dua wanita muda yang ikut masuk kedalam left.

"Selamat malam," sapa mereka.

Hasby tersenyum ramah, membalas sapaan keduanya. Dua gadis itu tampak berbisik satu sama lain.

"Yang sakit siapa, kak?" tanyanya.

Hasby melirik. "Mertua saya."

"Udah punya istri."

"Tapi ganteng ya," bisik mereka.

Hasby merasa risih mendengarnya, beruntung mereka tidak berhenti dilantai yang sama. Hasby keluar lebih dulu, ia sangat bersemangat untuk bertemu Syafa disana.

Tapi, kali ini keberuntungan pun belum datang. Saat membuka pintu, terlihat istrinya tertidur lelah di sofa ruang rawat, dengan selimut yang hampir menutup seluruh tubuhnya. Meskipun kecewa tapi Hasby senang Syafa bisa tidur lebih awal. Perlahan mendekatinya.

Hasby melihat sekitar tempat Syafa tertidur, tidak ada sajadah, yang artinya istrinya belum melakukan sholat isya.

Dengan lembut, Hasby membangunkan Syafa dan mengajaknya untuk shalat berjamaah. Tubuhnya menggeliat, ia mengusap matanya yang perlahan terbuka.

"Assalamu'alaikum," ucap Hasby dengan suara lembut.

Bibirnya tersenyum, tangannya mengusap-usap rambut Syafa yang tidak berbalut hijab. Syafa terperanjat, ia gugup karena Hasby yang tiba-tiba ada didepannya dan melihatnya tanpa hijab.

"P—pak Hasby?"

Ia gelagapan mencari dimana hijabnya. Namun Hasby menahannya, ia menggenggam tangannya lalu menyelipkan satu tangannya lagi ke pipi Syafa.

"Nggak perlu ditutup, tenanglah. Aku suamimu," ucapnya

Syafa menunduk. "Dijawab dulu salamnya." Suara Hasby begitu sopan masuk ke telinganya, nadanya rendah dan lembut.

"Wa'alaikumsalam."

Hasby menyodorkan tangannya, Syafa menyambutnya lalu mencium punggung tangan pria itu. Hasby menatapnya matanya dengan lekat.

"Kamu udah sholat?"

Syafa tertegun, Hasby benar-benar mengikuti maunya untuk berbicara lebih santai. Ia menggeleng pelan.

"Aku ketiduran ... Maaf," ucap Syafa.

Hasby justru tersenyum, ia mengusap punggung tangan Syafa, Dengan sabar membimbingnya. "Aku juga belum, mau berjamaah?"

Syafa mengangkat kepalanya, lalu mengangguk. Mereka berdua shalat bersama di sudut ruangan, dada Syafa berdebar. Untuk pertama kalinya ia diimami oleh Hasby, rasanya bahagia dan haru.

Keduanya mengucap salam, dan menengadahkan kedua tangan khusyuk memohon kepada Allah agar Arya diberikan kesembuhan, ditutup dengan sapuan lembut ke wajah.

Hasby menolah pada Syafa, gadis itu mendekat lalu mencium tangan Hasby. Syafa dengan ragu-ragu menatap wajah Hasby, ia mengigit bibir bawahnya, ada satu hal yang baru saja terlintas di kepalanya.

"Setelah dipikir-pikir ... Aku nggak mau kalah sama Bik Arsih."

Hasby mendekatkan wajahnya, binggung. "Kalah soal apa?"

"Aku mau manggil mas juga, soalnya Bik Arsih manggil pak Hasby pake panggilan mas."

Hasby terkekeh. Ini antara tidak mau kalah dan cemburu, tapi Syafa ini sungguh blak-blakan saat berbicara.

"Coba panggil mas," pinta Hasby.

Syafa mengalihkan pandangannya. "Mas," ucapnya.

"Jangan lihat kesana, suami kamu tembok? Lihat kesini," Hasby menyentuh dagu istrinya, mau tak mau Syafa menoleh kearahnya.

"Malu," bisiknya.

Percayalah, Syafa terlihat sangat-sangat menggemaskan saat tersipu malu seperti ini Rasanya Hasby hampir ....

"Udah, deh. Aku mau anu ... Mandi lagi," elaknya yang hendak bangkit melepas mukena.

Hasby menahan tangannya membuat gadis itu terduduk lagi disebelah Hasby.

"Bukannya udah mandi?"

Matanya tidak fokus, nyali Syafa ciut, tidak ada keberanian untuk menatap mata suaminya. Namun Ia tak kehabisan akal, Ia mengibas-ngibas mukenanya yang digunakannya. "Aku kegerahan."

"Sini dulu, duduk disebelah mas."

Ia menggenggam tangan istrinya, dapat hasby rasakan bahwa istrinya tengah gemetar. "Syafa," panggilnya.

Syafa berdehem. Ia melirik sebentar, Syafa melihat ada ketulusan dari Hasby yang selalu berbicara dengan penuh kelembutan.

"Tadi udah doain Ayah?"

Syafa mengangguk, Hasby menjadi tidak sabaran, ia langsung memeluk Syafa yang masih mengenakan mukena.

"Aku pengen kumpul bareng Ayah ...."

"Pasti, kita pasti bisa kumpul bareng. Ayah nggak akan kemana-mana."

"Mas selalu pengen ngomong ini ke kamu. Mas tahu ini berat buatmu. Tapi percayalah, Allah tidak akan menguji kita melebihi batas kemampuan kita. Mas akan selalu ada di sisimu, mendukungmu dalam menghadapi cobaan ini."

Syafa tidak dapat menahan air matanya, cairan bening itu turun membasahi pipinya. Ia membalas pelukan Hasby dan mengeratkan pelukannya. Bersandar nyaman pada dada pria itu, merasakan kehangatan dan ketenangan yang terpancar dari suaminya. Dalam pelukan Hasby, Syafa merasa ada kekuatan yang membangkitkan semangatnya dan menguatkan tubuhnya.

"Ma—Mas makasih udah jadi suami yang sabar dan pengertian. Aku bener-bener bersyukur Allah telah mempertemukan kita," ucap Syafa di sela-sela isakannya.

Syafa merasa jauh lebih lega saat bersama suaminya. Sedikit demi sedikit ia mencoba paham apa artinya pernikahan ini.

Hasby mengelus lembut kepala Syafa, menenangkannya. "Kita lewati ini bersama-sama. Mas berjanji akan selalu ada untuk kamu."

Syafa mendongak, keduanya saling berpandangan, tatapan matanya yang hangat membuat Syafa jatuh kedalamnya.

"Mas." Suaranya serak, meskipun rasanya masih canggung memanggil Hasby seperti itu, tapi Syafa menyukainya.

Perlahan Syafa mendekatkan wajah mereka, ia memejamkan matanya, menghapus jarak hingga saling merasakan hembusan nafas satu sama lain. Sebuah ciuman lembut tercipta, menyalurkan kasih sayang dan keyakinan bahwa mereka akan melewati semuanya bersama.

Usapan lembut Syafa rasakan pada punggungnya. Ribuan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya, merasakan sentuhan hangat dari tangan Hasby.

Syafa menarik nafas dalam-dalam, Hasby menyentuh kedua pipinya. Nafasnya pun memburu, dikecupnya kedua pipi, beralih ke dahi dan diakhirinya dengan kecupan di bibir. Syafa menutup matanya karena merasa geli.

"Terimakasih, kamu mau nerima mas Sebagai suami kamu."

'Seharusnya aku yang berterima kasih, karena jauh dari dugaanku, ternyata aku bisa ketemu suami yang sebaik kamu ....'

Ia mengangguk pelan, lalu memeluk Hasby, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Malam ini, rumah sakit menjadi saksi dimulainya kisah cinta mereka.

1
LISA
Wah slmt ultah Syafa..selamat utk rmh barunya jg y 😊 langgeng selalu y utk Hasby & Syafa
LISA
Wah ada kejutan apa nih utk Syafa 😊
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!