NovelToon NovelToon
Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isma Wati

Delia adalah seorang pramugari di sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Hingga suatu ketika Delia dijadwalkan terbang bersama seorang pilot tampan idola para wanita, menggantikan rekannya yang berhalangan masuk, dan bertemu dengan seorang pilot tampan, yang digandrungi banyak pramugari.

Delia pikir kapten Abian adalah Captain ramah dan baik, nyatanya Captain itu sangat menyebalkan untuknya, membuat Delia begitu membenci pilot itu.

"Aku bersumpah, walau didunia ini laki-laki tersisa hanya dia, aku tak sudi jika harus berjodoh dengan laki-laki bermulut sambal sepertinya," gerutu Delia.

Namun Delia seperti termakan omongannya sendiri, dia yang tak sengaja bertemu mama Abian, dan wanita itu menjodohkan mereka berdua, Delia pun jatuh cinta pada pesona sang pilot.

Hingga saat Abian datang dan melamar Delia. Terungkap jika kematian ayahnya ada hubungannya dengan Abian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayi untuk Abian

Sambil menunggu pesawat yang akan membawa mereka kembali ke bandara ibu kota, Abian dan crewnya beristirahat di cafe yang berada di depan bandara. Mereka memesan makanan ringan sebagai teman untuk bersantai, menghilangkan rasa jenuh. Mereka bertukar cerita, bercanda, dan membahas banyak hal, dari yang bersifat pribadi ataupun yang lain.

Cecilia yang juga merupakan seorang youtuber sedang melakukan live, banyak dari para pengikutnya yang salfok dengan Delia, tak sedikit dari mereka yang meminta nomor ponsel ataupun nama instagram Delia.

"Gimana nih Delia?, banyak nih follower aku yang nanyain ige kamu, kasih tau donk alamat igenya, siapa tau nanti dapat jodoh." Cecilia mengarahkan kameranya pada Delia. "Delia ini merupakan pramugari termuda ya gengs, tapi dia yang paling sering ditanyain kalau aku lagi live, sampe sekarang belum dapat juga igenya Delia." Lanjut Cecilia.

Sungguh hal ini membuat Abian muak, dia menunggu jawaban Delia dengan tatapan tajam, apakah Delia sama dengan yang lainnya, suka mengumbar kehidupan pribadi?. Abian meremas ponsel yang ada di genggamanya, dia tak suka jika sampai Delia menjawab permintaan para follower Cecilia dengan dada yang memburu.

Delia menutup mulutnya seraya tertawa sebelum menjawab permintaan pengikut Cecilia. "Maaf ya semua, aku nggak main sosial media."

"Yah, penonton kecewa nih, ternyata bidadari langit kita nggak main sosial media guys, kalian yang sabar ya, kalo jodoh nggak akan kemana" Cecilia memasang wajah muram yang di buat-buat.

Namun semua yang disana dibuat terkejut dengan deheman keras Abian yang cukup keras, karena mendengar ucapan Cecilia, dan itu memancing kecurigaan Cecilia dan Voni, jika Abian dan Delia memiliki hubungan khusus.

Abian mengabaikan orang-orang yang menatapnya, namun ada rasa kelegaan dalam diri Abian mendengar jawaban Delia, tanpa terasa sudut bibirnya terangkat, melengkungkan sebuah senyuman.

Setelah tiga jam menunggu pesawat, kini mereka sudah kembali ke bandara ibu kota. Beruntung tak ada lagi kendala ataupun gangguan baik dari pesawat maupun dari penumpangnya sendiri. Delia berjalan bersama Cecilia, dan, Voni saat mereka sudah berada di bandara Soekarno-Hatta.

Dibelakang mereka ada Abian dan juga Rendy menuju arah parkiran yang sama, keduanya terlihat gagah ditambah kaca mata hitam yang bertengger dihidung mancung mereka, membuat keberadaannya selalu jadi pusat perhatian para penumpang yang berada disana, terutama kaum wanita.

Cecilia sudah dijemput oleh pacarnya, sedang Voni ditarik oleh Rendy untuk pulang bersama.

"Sorry Delia, kamu naik taksi dulu ya, aku ada keperluan sama Voni," ucap Rendy dengan wajah kecewanya, sebab merasa telah dibohongi oleh sikap polos Delia.

Delia merasa ada yang aneh dengan sikap Rendy padanya hari ini, sejak mendarat di kota tadi, sampai kini mereka telah kembali ke bandara Soeta, Rendy memasang wajah masam dan angkuh padanya, Delia tak merasa terganggu sebenarnya, cuma dia hanya terpikirkan apa salah dia terhadap Rendy?.

Delia membuka ponselnya akan memesan taksi, namun tak lama Daniel menghampirinya.

"Hai Del, selamat sore?" sapa Daniel "Mau pulang?."

"Eh Pak Daniel, iya Pak."

"Ada yang jemput atau_?"

"Oh ti ..."

"Dia pulang bareng saya." Tiba-tiba Abian datang dan menyela Delia yang akan menjawab. Tanpa izin Abian mengambil tangan Delia dan menggenggamnya.

"Capt?" Delia ingin protes namun Abian memberi syarat untuk Delia diam, dengan mengeratkan genggamanya.

"Hai Abian, apa kabar?, lama tidak bertemu." Daniel menyapa Abian ramah dan mengulurkan tangannya, namun tatap matanya tak luput dari tautan tangan Abian pada Delia.

Berbeda dengan Abian yang memasang wajah tak ramah, namun tetap membalas jabatan tangan Daniel.

"Baik Dan, kamu?."

"Aku juga baik, kalian ada acara?, gimana kalau kita ngopi-ngopi dulu, sekalian kita ngobrol, sudah lama kan kita tidak jalan bareng?" tawar Daniel, dia mulai penasaran ada hubungan apa Abian dan Delia.

"Mungkin lain kali Dan, kami habis perjalanan jauh, Delia juga terlihat sangat lelah." Abian menatap wajah Delia sekilas, lalu kembali memandang wajah Daniel.

Daniel mengangguk "it's oke, mungkin lain kali kita bisa pergi bersama, Delia, selamat istirahat, aku sangat berharap kamu meluangkan waktu kita untuk jalan bersama lain kali." Daniel menatap Delia dengan tatapan memohon, berharap Delia mengabulkan keinginannya.

"Iya Pak Daniel, nanti saya usahakan." Delia menjawab dengan lembut.

"Oke kalau begitu saya duluan Captain Abian, dan Delia." Daniel mengedipkan matanya pada Delia, yang dibalas senyuman oleh Delia.

"Captain apa-apaan sih?" Delia melepaskan tangan Abian kasar.

"Kamu harusnya berterima kasih sama saya Delia, jika tidak, kamu mungkin sudah jalan dengan Daniel si buaya itu, dan kamu akan berakhir di hotel bersamanya."

"Apa urusannya dengan Captain?, mau saya berakhir di hotel, dirumah sakit, di warung remang-remang sekalipun itu bukan urusan Anda."

"Kamu itu pramugari yang jalan bareng saya Delia, jika terjadi apa-apa sama kamu saya wajib tau." Abian kembali menarik tangan Delia. "Ayo pulang sama saya."

"Captain waras?, Captain pakai motor, apa saya ikut dengan pakaian saya yang seperti ini?"

Abian menatap penampilan Delia yang masih mengenakan seragamnya "Kita bisa naik taksi, tak usah ambil pusing."

"Saya bisa pulang sendiri Capt,"

"Tidak usah keras kepala Delia, saya antar kamu."

Abian membawa Delia tempat biasa taksi berada, kemudian membukakan pintu untuk Delia masuk. Mau tak mau Delia menurut, dia sudah terlalu lelah jika harus berdebat dengan Abian, ini sudah hampir menjelang malam, dia ingin segera sampai apartemen, lalu merebahkan tubuhnya yang sudah terasa sangat pegal.

Diperjalanan keduanya dilanda kebisuan, tak ada yang mau mengalah untuk membuka percakapan, walau Abian sering melirik Delia yang memilih menatap luar jendela. Hingga suara dering ponsel milik Abian berdering, menampilkan nama My mom disana.

"Iya, Ma," jawab Abian

"Abian, bisa kamu bawa Delia kesini? Mama rindu dia."

Abian melirik Delia yang masih di posisi yang sama.

"Iya," jawab Abian cepat.

"Terima kasih sayang, kamu cepat pulang, Mama masak yang enak untuk kalian." Amanda segera memutuskan panggilannya tanpa menunggu jawaban dari Abian.

Abian segera menyebutkan alamat rumahnya pada supir taksi itu.

"Kenapa kerumah Captain?." Delia menatap tajam Abian, sedang yang ditatap bersikap santai.

"Ada yang meminta mu datang."

Delia langsung terdiam, dia tahu jika yang meminta datang adalah mama Abian.

Yang tanpa mereka sadari sebenarnya mobil mama Abian berada dibelakang mereka, namun mereka segera memutar arah agar bisa sampai lebih dulu.

"Hai Delia, akhirnya kamu datang juga." Arumi mentambut kedatangan Delia, lalu segera memeluk Delia dan menempelkan pipi kiri kanan. "Mama udah nungguin kamu."

Tapi Arumi mengarahkan Delia ke kekamar tamu yang berada diatas. Meminta agar Delia segera berganti pakaian yang telah disiapkan Arumi. Setelahnya mereka makan malam bersama, disana juga ada ayah Abian, serta keponakan Abian juga, suasana meja makan terasa sangat ramai.

"Ma, jadi ini tante yang kata Mama bisa bikinin adik bayi buat om Bian?"

Arsyi, anak Arumi bertanya disela-sela makan mereka, membuat Delia tersedak karena terkejut dengan ucapan bocah kecil itu, dan dengan sigap Abian memberikan air putih pada Delia.

"Anak kecil kok nanya begitu?, siapa yang ngajarin?." Abian menegur keponakanya yang kalau bicara sama seperti mamanya, tanpa disaring. Abian merasa sangat tak enak hati pada Delia.

"Bukan diajarin Om, tapi tadi Mama bilang, kita kesini mau ketemu sama tante yang bisa kasih om Bian adik bayi," jawabnya polos apa adanya.

Abian melirik kakaknya yang hanya nyengir, dia lalu membuang nafas, keluarganya benar-benar tak menjaga image baik jika sudah bersama Delia. Abian melirik Delia yang duduk disebelahnya, Delia diam sambil memandangi piring didepanya, terlihat Delia tidak nyaman dengan situasi ini.

Tak menyangka, jika permintaan mamanya membawa Delia kerumah untuk membuat mereka terjebak.

1
pur wati
auto di nikahkan langsung ini mah....😄😄😄
pur wati
mampus lu ..abian.
Vony Ayu Sulistiowati
koq namanya sama y Vony juga
deni syahputra
cukup sedih dan terharu Thor sama ceritanya..pokoke the best lah
Nanda Keisya Amelia
daniel gatell...danisa reseee
deni syahputra
Luar biasa
Anonymous
ok
Alfi
ya gitu tu keturunan mama amanda /Chuckle/
Alfi
mama lupa dek
Alfi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Alfi
awas lo bi , dia kaya macan
Queen Sha
wkwkwkwkk, korban novel kayaknya si capten
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Queen Sha
jangan2 ulah Abian ini🤣
Queen Sha
wkwkwkwkk, wanita2 ajaib keluarga Philips
Queen Sha
sabarrr rennn😂
Queen Sha
sirik tanda cinta Capt wkwkwkkwk
Queen Sha
wkwkwkwk, makan tu cinta
Queen Sha
WKWKWKWKWK Rendi... Rendi. blm 5 mnit udah lupa
Padmi
good job
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!