Si bos membuat aturan tidak boleh berpacaran ditempat kerja.
Tapi bagaimana jika bos itu sendiri yang melanggar aturan tersebut?
Bahkan si bos itu sendiri jatuh cinta pada sang sekretaris cantik yang baru saja direkrut. Akhirnya si bos pun memutuskan untuk pacaran secara sembunyi-sembunyi ditempat kerja.
Penasaran? ikuti yuk, dan baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Abbey berpikir sejenak, ia sudah lama tidak bermain catur. Tapi bukan berarti dia lupa, permainan catur harus punya taktik untuk menyerang lawan.
Harus menggunakan otak juga, jika tidak maka kita yang akan kalah dan skak matt. Sementara Mustofa sudah tersenyum lebar hingga menampakkan giginya. Iya juga sangat yakin bisa memenangkan permainan ini.
"Bagaimana Neng, masih mau nantang?" tanyanya.
"Iya dong Pakde, ayo kita mulai," ajak Abbey.
Permainan pun dimulai, Abbey pertama kali jalan, kemudian baru Mustofa. Orang-orang yang ada di warung itu mendekat saat permainan catur dimulai.
Setengah jam sudah permainan dimulai, namun belum ada tanda-tanda siapa yang menang dan siapa yang kalah?.
Hingga dimenit ke 40, Mustofa sudah mulai kualahan. Beberapa kali ia mengusap dahinya karena berkeringat. Abbey tersenyum, ia masih santai-santai saja melawan Mustofa.
Permainan berlangsung 1 jam 20 menit. Barulah Abbey bisa menamatkan permainan tersebut. Dan skak mat untuk Raja milik Mustofa.
"Wah, tidak disangka ternyata si Eneng sangat jago," ucap salah satu pengunjung di warung itu.
Mustofa yang tidak terima kekalahan pun enggan untuk membayar uang tersebut. Akhirnya terjadilah keributan di warung tersebut.
Abbey menangkap baju Mustofa karena hendak melarikan diri. Mustofa mencoba melepaskan baju yang ditangkap oleh Abbey. Kemudian Abbey pun membanting Mustofa hingga terjatuh ke tanah.
"Pakde jangan curang ya, cepat bayar," pinta Abbey.
"I-iya, iya saya bayar," ucapnya. Akhirnya Mustofa pun membayar uang tersebut meskipun terpaksa.
Karena uang segitu sudah sangat banyak menurutnya. Jadi saat kalah, ia tidak terima.
"Gitu kan enak!" kata Abbey lalu segera pergi dari tempat itu.
"Akhirnya yang menyebut dirinya raja catur kalah juga," ejek salah satu dari mereka.
"Hahaha ... Terlalu sombong sih, tahu-tahu adalagi yang lebih hebat," ejek pria lain pula.
"Rugi aku tidak taruhan tadi," kata pria 4.
"Hus, itu sama saja dengan judi," jawab pria 3.
"Lah, apa bedanya dengan mereka yang main tadi?" tanya pria 4.
"Beda lah, kalau main itu mendapatkan hadiah," jawab pria 3.
Mustofa sudah tidak dapat berkomentar lagi. Karena hadiah itu sudah diambil oleh Abbey. Orang-orang disitu saling pandang saat melihat Mustofa muram.
"Tenang, nanti kamu bisa menang lagi dan bisa mengumpulkan uang lagi," hibur pria 1. Yang lain semuanya membenarkan.
Sementara Abbey sungguh sangat bahagia dapat uang 10 juta. Ia akan tabung uang itu, dan akan membeli pakaian serta skincare dan sejenisnya.
Tiba dirumah, Abbey langsung menemui mamanya, ia pun bercerita tentang kejadian tadi. Saat ia menantang juara catur.
Abbey membuka ponselnya dan membuka sosial media. Tertera lowongan kerja untuk wanita dengan syarat sebagai berikut. Bla ... Bla ... Bla.
Awalnya Abbey ragu saat membaca lowongan tersebut. Dan dengan iseng ia membalas tautan tersebut. Balasan Abbey langsung mendapatkan respon. Dan akan diwawancarai 2 hari kedepan.
"Yes, semoga kali ini diterima," ucap Abbey.
Abbey membantu Mamanya melayani pembeli. Kebetulan hari ini pembeli cukup ramai. Jadi Abbey dan Sunita sedikit kualahan.
"Dapat lowongan kerja lagi, Nak?" tanya Sunita.
"Iya ma, 2 hari lagi diundang untuk wawancara. Semoga kali ini diterima ya Ma," jawab Abbey.
"Aamiin," jawab Sunita.
Waktu ashar pun tiba, Abbey dan Sunita bergantian untuk sholat. Karena pembeli masih ngantri. Setelah semuanya selesai, barulah mereka menutup warung gado-gado milik mereka.
"Alhamdulillah, hari ini dapat rejeki lumayan banyak," ucap Sunita. Sunita menghitung uangnya.
Untuk modal besok, untuk belanja harian dan selebihnya ditabung. Besok ia ingin kepasar untuk belanja keperluan jualan dan keperluan sehari-hari.
Kebetulan Abbey juga ingin membeli pakaian untuk wawancara nantinya. Abbey tidak pernah belanja di mall atau butik. Ia hanya membeli pakaian dipasar tradisional saja.
...****************...
Hari wawancara pun tiba, Abbey sudah bangun sejak pagi-pagi sekali. Biasanya setelah sholat subuh ia akan tidur lagi.
Abbey kali ini benar-benar mempunyai persiapan yang matang. Setelah selesai sarapan, Abbey pun pamit kepada sang mama.
"Aku pergi dulu, ma," pamit Abbey. Sunita mengangguk dan tersenyum.
"Hati-hati sayang, semoga kali ini diterima," ucap Sunita.
Dengan perasaan ceria Abbey pun pergi. Dengan mengendarai sepeda motornya, Abbey sengaja berangkat lebih pagi agar tidak terkena macet parah.
Tiba diperusahaan, Abbey pun meminta izin kepada satpam untuk masuk, dan mengatakan bahwa ia ingin ikut wawancara kerja.
"Silahkan Nona," ucap satpam tersebut.
Setelah memarkirkan motornya, Abbey pun masuk ke gedung perusahaan tersebut. Kali ini Abbey masuk kedalam lift karyawan.
Dan dia langsung menuju lantai 10 yaitu ruangan HRD. Tiba dilantai tersebut, Abbey mulai grogi. Apalagi saat melihat para pelamar sudah berdatangan.
Jam 8 pagi, wawancara akan dimulai. Sekarang baru 7.40, masih ada sedikit waktu untuk menenangkan diri agar tidak terlalu gugup.
Tepat jam 8 pagi, Alvaro dan Dary langsung menuju lantai 10. Saat keluar dari lift, para pelamar yang notabene adalah wanita. Mereka semua tidak berkedip melihat dua sosok tampan didepan mata.
Hanya Abbey yang tidak terlalu memperhatikan kedua pria tampan itu. Ia malah fokus melihat CV miliknya. Karena ia tidak ingin ada kesalahan lagi.
"Wawancara kerja akan segera dimulai. Kalian harus mematuhi aturan yang berlaku," kata Dary.
"Siap tuan!" jawab mereka serentak.
Merekapun dipersilahkan masuk. Ada 30 pelamar yang datang saat ini. Hanya untuk satu posisi sekretaris saja.
"Saya tidak ingin basa-basi dengan kalian, dan kalian akan saya beri tugas untuk menyelesaikan laporan yang ada di kertas ini," ucap Alvaro.
"Baik tuan!" jawab mereka serentak.
Dary pun membagikan kertas tersebut pada mereka semua. Nanti mereka akan dinilai sesuai kecekatan dan kepandaiannya dalam bekerja.
"Semuanya mulai," kata Dary.
Kemudian Dary dan Alvaro pun keluar dari ruangan tersebut. Mereka akan datang lagi satu jam kemudian.
"Tuan, gadis itu," ucap Dary.
"Hmmm, aku tahu. Sepertinya ia sungguh-sungguh ingin bekerja," kata Alvaro.
"Maksud tuan?"
"Kamu tidak lihat tadi, hanya dia yang tidak menatapku. Bagaimana bisa aku diabaikan oleh gadis seperti dia?"
Dary menahan tawanya sekuat tenaga. Ingin rasanya ia ketawa mendengar tuannya yang narsis.
Satu jam berlalu, Alvaro dan Dary pun kembali ke lantai 10. Saat mereka tiba disana, ternyata Abbey sudah selesai dengan laporannya. Sementara yang lain masih belum selesai.
Ada 5 orang yang sudah selesai dan mereka akan diuji untuk ketahap berikutnya. Dary mengumumkan siapa yang layak masuk ke babak berikutnya.
Dary memberikan kertas dan nanti akan langsung dipresentasikan oleh mereka satu persatu.
Mereka diberi waktu 2 jam untuk menyelesaikan nya. Bila sudah selesai mereka akan mempresentasikan hasil yang mereka buat.
teirma kasih sdh memberikan kita kisah ini...
kisah yg memberikan semangat untuk para wanita di luar sana supaya kuat menghadapi rintangan apapun di kehidupqn nyata...
terima kasih sakali lagi dan terus semangat thor...
kasar bangat kata2nya
ini ada sedikit gado2tu mama mu itu LBH bagus dr PD kata2sisa
MUSTIKA DASAR WANITA CULAS MURAHAN