NovelToon NovelToon
Turun Ranjang (Sang Pengganti)

Turun Ranjang (Sang Pengganti)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:66k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Sehari setelah menikah, Ryan kehilangan istri dan mertuanya dalam sebuah kecelakaan. Kemudian ia harus menikahi adik dari istrinya. Namun setelah menikah, ia memperlakukan istri keduanya dengan begitu buruk. Dengan alasan ia tak pernah menginginkan pernikahan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Bab 24

Luna dan Ryan terlibat perang dingin pagi ini. Luna tidak menyapa atau berkata apapun kepada Ryan. Begitu juga Ryan yang hanya diam sembari menikmati kopi dan juga sarapan paginya. Biasanya kalau mereka bertengkar, paginya mereka sudah baikan. Namun kali ini berbeda. Keduanya terlibat perang dingin.

Melihat Luna yang begitu cuek, membuat Ryan menjadi kesal. Segera ia menenggak kopinya kemudian berangkat ke kantor tanpa berpamitan. Dia melenggang begitu saja.

Setelah Ryan pergi, Luna baru lah bereaksi. Dia tersenyum sinis melihat suaminya yang pergi begitu saja, bahkan tidak berpamitan. Hatinya kembali berdenyut.

Setelah selesai beberes, Luna segera bersiap ke kampus. Namun, ia menyempatkan diri mampir ke rumah mertuanya. Siapa sangka jika Ryan juga berada disana. Dia sedang mengobrol dengan Rose dan juga Sinta. Tetapi, Luna sama sekali tidak menghiraukan mereka. Dia lebih memilih untuk mendekati papa mertuanya yang sedang berjemur. "Pagi pa.." sapanya.

"Pagi Pril.."

"Pagi.." jawab April.

Dewangga menatap Luna dengan iba. Ia seperti tahu jika anak dan menantu sedang ada masalah. Karena Luna nampak sedih dan mereka tidak datang bareng. "Gimana keadaan papa?" tanya Luna. Terdengar suara Luna yang parau.

"Ba...ba...ik.." Dewangga sudah bisa bicara walau sedikit.

"Papa udah bisa bicara? Aku seneng banget pa.." Luna meletakan kepalanya di paha Dewangga.

Tangan Dewangga berusaha menyentuh kepalanya. Tapi tangan Dewangga tak mampu untuk melakukannya. Luna segera menangkap tangan Dewangga yang gemetar. "Pa, aku capek.." lirihnya.

Mata Luna berkaca-kaca, ia bahkan hampir menangis. Namun ia tetap berusaha menahan air matanya. Dia tidak ingin menunjukan kesedihannya.

"Udah makan Lun?" tanya April.

"Udah Pril.. Kamu sarapan aja dulu, biar aku yang tungguin papa." kata Luna.

"Aku nanti aja kok." April sudah mulai hangat terhadap Luna. Tidak seperti awal mereka bertemu, April begitu sangat dingin dengannya.

"Lun, kamu udah makan? Kita makan bareng yuk!" Sinta mendekat, dia mengajak Luna sarapan bareng.

"Udah kok tan.." jawab Luna. Tapi fokusnya ke Ryan yang sedang ngobrol dengan Rose.

"Tan, emang Rose nggak punya rumah ya? Kok kayaknya tiap hari dia disini?" seketika Sinta menoleh ke arah Rose yang sedang ngobrol dengan Ryan.

"Oh, Rose ya? Punya dong, cuman kebetulan dia kan anak dari sahabat tante, jadi dia sering kesini. Lagian Rose juga deket dengan Ryan." jawab Sinta.

"Tapi Rose tahu kan kalau Ryan itu sudah punya istri?"

"Iya tahu dong. Tapi gimana, orang Ryan-nya yang ngejar-ngejar Rose. Ups maaf, tante nggak bermaksud.."

"Aku denger mereka juga mau nikah?" Luna tak bisa menahan amarahnya.

"Kalau gitu tolong suruh Ryan buat ceraiin aku! Atau mereka nggak akan pernah bisa menikah." imbuh Luna dengan sengit. Entah kenapa hatinya begitu sangat marah.

Namun perkataannya itu membuat Dewangga kaget. Tiba-tiba Dewangga pingsan. "Pak Dewangga.." seru April.

Pada saat itu Dewangga sudah tak sadarkan diri. April berusaha menahan tubuh Dewangga yang melemah. Teriakan April itu membuat semua orang kaget termasuk Ryan. Dia segera berlari mendekati papanya. "Pa.. Papa kenapa? Papa kenapa Pril?" tanyanya panik.

"Kita bawa ke rumah sakit dulu, bos!" Dito juga sangat panik. Ia menyarankan agar Dewangga dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu.

.......

Di depan ruangan gawat darurat. Ryan tidak bisa tenang, dia mondar mandir dengan gelisah. Sementara Luna duduk dan tak kalah gelisah. Dia merasa sangat bersalah. Luna merasa jika pingsannya papa mertuanya karena perkataan dia sebelumnya.

"Jangan merasa bersalah gitu, Lun! Bukan salah kamu kok, kamu mungkin terlalu emosi tadi." ucap Sinta yang membuat Ryan seketika menatap Luna.

"Kamu ngomong apa ke papa?" Ryan mencengkeram lengan Luna dengan marah.

"Ryan jangan kasar! Luna cuma ngutarain kekecewaannya aja kok." sahut Sinta. Entah kenapa Sinta justru seperti menumpahkan bensin sehingga membuat Ryan semakin marah.

"Kamu ngomong apa ke papa?" bentak Ryan.

"Ryan.." Sinta menarik Ryan agar melepaskan Luna.

"Mama bisa paham kok perasaan Luna. Kenapa dia ingin bercerai dengan kamu. Mama paham, mama juga seorang istri.." ucap Sinta.

Ryan pun semakin marah. Dia kembali mendekati Luna kemudian menarik tangan Luna dengan paksa. "Kamu tahu apa yang kamu lakukan? Kamu sengaja mau bikin papa sakit?" serunya marah.

"Aku nggak ada maksud bikin papa sakit. Tapi aku juga punya perasaan. Aku nggak mau di madu, kalau kamu mau menikah dengan wanita lain, kamu harus ceraiin aku dulu!" kali ini Luna membuka mulutnya.

Ryan marah, dia semakin erat mencengkeram lengan Luna membuat Luna kesakitan. "Lepasin Ryan! Sakit." erang Luna.

Bersamaan dengan itu, dokter membuka pintu. Seketika Ryan melepaskan cengkeramannya. "Gimana keadaan papa dok?" tanya Ryan.

"Pak Dewangga nggak apa-apa, cuma kaget aja. Setelah sadar, sudah bisa pulang!" terdengar nafas lega dari semuanya.

"Terima kasih dok!" ucap Ryan.

"Kalau gitu saya permisi."

Ryan segera masuk ke ruangan untuk melihat papanya. Diikuti oleh yang lainnya. Luna menatap papa mertuanya dengan sedih. "Lihat apa yang kamu lakukan?" ucap Ryan masih dengan sengit.

Tapi Luna tidak mau menanggapinya. Dia hanya diam saja menghadapi amarah Ryan.

Tak lama kemudian Dewangga siuman. Dia melihat Luna dan mengangkat tangannya, seolah ingin Luna mendekat. Luna pun dengan segera meraih tangan papa mertuanya. Dia menggenggam tangan tersebut. "Pa, maafin aku!" lirihnya.

Dewangga menggelengkan kepalanya. Dengan tangan yang lain ia menyentuh wajah Luna. Terlihat sekali betapa sayangnya Dewangga kepada menantunya tersebut. Tanpa di duga air mata Luna netes dengan sendirinya. Dewangga semakin sedih karenanya. Luna pun dengan segera mengusap air mata itu. Dia tidak ingin papa mertuanya semakin kepikiran.

"Aku urus administrasi dulu!" pamit Ryan.

"Pa, kamu bikin aku sedih lagi." kata Sinta mendekati suaminya.

"Tsk.." namun April nampak tersenyum sinis. Dia yang merawat Dewangga selama Dewangga sakit, jadi dia seolah tak percaya dengan kesedihan yang ditunjukan oleh Sinta.

"Aku juga sedih om.." ucap Rose.

Namun Dewangga memalingkan muka saat Rose mendekat. Dia tidak mau menatap Rose sama sekali. Tentu saja sikap Dewangga yang berbeda itu membuat Rose menjadi kesal. Namun ia harus berusaha tetap tenang. Jangan sampai membuat Ryan marah.

Setelah menyelesaikan administrasi. Dewangga pun dibawa pulang ke rumah. Luna ikut pulang, ia bahkan tidak jadi pergi ke kampus karena mengkhawatirkan papa mertuanya. Luna tinggal di rumah Dewangga, dia juga tidak pergi bekerja.

"Pril, selama papa sakit, tante Sinta sering rawat papa?" tanya Luna.

April tersenyum sinis. "Sama sekali nggak. Dia cuma ngobrol sama Rose itu tiap hari." jawab April dengan kesal.

Sepertinya April juga tidak suka dengan Rose. Dia nampak kesal saat melihat Rose di ruang tamu bersama dengan Ryan. "Kayak nggak ada lelaki lain aja, sampai mau sama lelaki yang udah punya istri." gumam April kesal.

Luna menoleh menatap Ryan dan Rose di ruang tamu. Ia pun tersenyum kecil. "Lelakinya juga mau kok. Terus mau gimana?" ucapnya.

1
Fi Fin
ayo Luna tinggalin laki2 brebgsek itu
Fi Fin
Nah suka novel yg tòkoh utama nya ga lemah dan mudah di tindas
❤ Nadia Sari ❤
belum up lagi karya baru?
❤ Nadia Sari ❤: ok thor 😘
Novitasari: blm kak in br proses,
sbr yak 🥰
total 2 replies
Shifa Burhan
sebagus apapun novel kalian tapi saat keegoisan dan kemunafikan wanita kalian bawa dalam berkarya maka novel kalian sangat2 tidak adil

*kesalahan pemeran utama pria tidak mudah dimaafkan harus dapat balas dan menderita dulu baru dimaafkan sedangkan kalau pemeran utama wanita buat salah tidak dianggap salah malah dibenarkan ( pemikiran egois wanita)

*kalian melaknat pelakor dan mebinasakannya tapi kalian begitu memuja pebinor dan spesialkannya (ini pemikiran munafik wanita)

kesalahan fatal yang dibenarkan di novel ini yang membuat novel ini tidak bermoral
*istri curhat dengan lelaki lain dibenarkan
*istri pergi dan tinggal dengan lelaki lain dibenarkan
*istri sering kontak fisik dengan lelaki lain dibenarkan
*istri lebih membanggakan pria lain dari pada suami dibenarkan
*istri membela pria lain dibenarkan

minimal pakai hatimu thor bagaimana kalau posisimu
*suamimu curhat dengan wanita lain
*suamimu pergi dan tinggal dengan wanita lain
*suami mu pelukan dengan wanita lain
*suamimu membanggakan wanita lain
*suamimu membela wanita lain didepanmu
apkah kau akan membenarkan jika suamimu berbuat ini semua, jadilah wanita adil dalam berkarya biar novel bagus dalam segala aspek
Novitasari: iya kak mf sy hny penulis amatir 🙏
❤ Nadia Sari ❤: Ayuk kamu bikin novel yg sesuai ini ntar aku baca ya😉
total 2 replies
❤ Nadia Sari ❤
bonchapnya dong
Reni Anjarwani
bagus2 tamat
Novitasari: gnt cerita kak biar nggak bsen 😊
total 1 replies
❤ Nadia Sari ❤
Tumben gak panas thor pdhl pengen ada yg panas 😋
❤ Nadia Sari ❤
Cerita Heksa? Ok kutunggu thor
Novitasari: iya kak insya allah
total 1 replies
Patrick Khan
.q tunggu cerita baru nya kak
Patrick Khan: .sm2 kak
Novitasari: iya kak
mksh yak 🥰
total 2 replies
Patrick Khan
Aku suka
Patrick Khan
.akhirnya tamat juga kak😊
Sulistiyo Wati
kok lama ya thor upnya
Novitasari: mf kak insya allah bsok, aq sakit soalnya 🙏
total 1 replies
❤ Nadia Sari ❤
Jangan tamat thor mau baca Luna hamil 😊
Reni Anjarwani
doubel up thor
❤ Nadia Sari ❤
Kapan up lagi thor?
Sholikhah Mawardi
kenapa jarang up sekarang
Novitasari: iya kak maaf
udh mau tamat kok
mhn d tggu ya
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
❤ Nadia Sari ❤
Dikit amat sih thor ... next yuk 😀
harwanti unyil
karena cara mu yg salah
harwanti unyil
kenapa luna gk pergi aja buat apa bertahan jika ujung" selalu sakit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!