⚠️Bantu author dengan membaca sampai selesai dan jangan lompat bab juga boom like ya ...😊 ⚠️
Seasion 2 dari Transmigrasi Azura ( si gadis ceroboh ).
Melanjutkan cerita hidup Adelia yang mencari keberadaan Alpa yang tiba tiba menghilang di saat insiden dia dengan Noah yang hampir merenggut nyawanya.
Namun berkat bantuan Alpa , Adelia berhasil di selamatkan dengan Alpa yang sebagai gantinya , dan karena tidak ingin kehilangan sistem Alpa yang susah payah dia buat di saat dia sebagai Azura , Adelia ingin mengambil setengah dari inti Alpa yang dia sembunyikan di sebuah pulau yang cukup tersembunyi.
Tetapi disaat ingin mengambil inti Alpa tersebut , Adelia malah di hadapkan oleh musuh baru yang juga sangat mengiginkan Alpa.
Mampukah Adelia mengambil kembali Alpa?
Dan bagaimana kisah Adelia dan Eldrik selanjutnya?
Yuk simak kisahnya , dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adelia ( 20 )
💜💜💜💜
Setelah dua hari beristirahat di rumah , sekarang Adelia kembali sibuk dengan urusan kuliahnya.
Meski sebenarnya jikapun dia tidak kuliah hal itu tidak menjadi masalah , namun kali ini Adelia hanya ingin menikmati apa yang tidak bisa dia lakukan di kehidupannya yang dulu.
Salah satunya dengan kembali menyibukkan dirinya dengan kuliah , dan masih banyak hal lagi yang ingin dia lakukan nantinya.
"Wah ... otak gue rasanya penuh banget hari ini"keluh Sonya yang sekarang meletakkan kepalanya di meja kantin , tempat mereka sedang menikmati waktu istirahat mereka.
"Lebay banget lo jadi orang"ucap Adelia sambil memakan snack kesukaannya.
"Lo mah enak , punya otak encer .. , lha gue harus ekstra mati matian buat ngerjain tugas yang sebegitu banyaknya , baru juga ditinggal satu minggu enggak ke kampus , tugasnya sudah numpuk banyak banget"sungut Sonya yang langsung meraih minuman Freya yang masih tersisa setengah.
"Sonya .. minuman Freya kok di minum sih .."rengek Freya saat minuman yang dia pesan sudah habis di minum oleh Sonya.
"Pesan lagi gih , gue haus"ucap Sonya yang malah menyuruh Freya untuk membeli lagi minumannya.
"Enggak , Sonya aja .. males ngantri"sambil melihat kearah kerumunan mahasiswa yang sedang mengantri membeli makan siang mereka.
"Iya .. iya gue yang ngantri"jawab Sonya yang kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan untuk menuju stan makanan yang ada di kantin itu.
Melihat Sonya yang kesal membuat Adelia malah cekikikan hingga tanpa sadar Eldrik sudah duduk di samping Adelia.
Namun Eldrik hanya duduk diam sambil menunggu Adelia sadar jika Eldrik sudah duduk di sampingnya , hal itu karena dia tidak ingin membuat Adelia terkejut seperti terakhir kali.
"Sepertinya kamu memiliki banyak waktu luang El"sambil menengok kearah Eldrik saat Adelia mencium parfum yang biasanya Eldrik pakai dan dia terlihat tersenyum saat melihat Adelia.
"Aku merindukanmu?"sambil mengusap sayang kepala Adelia.
"Cih .. padahal baru ketemu dua jam yang lalu , sekarang sudah bilang kangen aja"
"Namanya juga orang yang lagi bucin Del"sahut Vano yang sudah duduk di samping Freya.
"Kayak lo enggak aja Van"ucap Ravindra yang juga ikut bergabung dengan mereka.
"Nasib punya pacar kayak enggak punya pacar"ucap Sonya yang baru tiba sambil meletakkan makanan dan minuman yang dia beli tadi di meja.
"Lebay lo , orang lo banyak menghabiskan waktu bersama Carlos saat di tinggal di kapal , ngaku lo .. pasti kalian melakukan itu kan , soalnya Alvin bilang dia denger suara suara di sekitar kamar Carlos , iya enggak?"ucap Ravindra sambil menaik turunkan alisnya mengoda Sonya yang wajahnya sudah bersemu merah karena malu.
"Wah ... serius lo sudah ngelakuin itu Sonya"ucap tak percaya Adelia saat melihat wajah bersemu merah Sonya.
"Apaan sih , mana mungkin .."
"Jadi yang Freya denger saat itu bener suara Sonya , tetapi kenapa suara Sonya seperti suara kayak orang lagi kesakitan?"sahut Freya hingga membuat semua orang yang ada di sana melongo melihat kearah Freya.
"Aaa ... , gini amat sih gue punya sahabat yang polosnya kebangetan"ucap frustasi Sonya.
"PR buat lo Van"sahut Ravindra terkekeh.
"Ya ampun , otak polos adek gue jadi tercemari"ucap Adelia sambil mengeleng gelengkan kepalanya.
"Biarin aja sayang , lagipula mereka sudah dewasa"ucap Eldrik yang baru kali ini ikut nimbrung dengan pembicaraan mereka.
"Nikahin dulu baru boleh"
"Kalau gitu gue nikahin sekarang aja"sahut Vano yang ingin menarik tangan Freya.
"Sontoloyo ... , emang lo pikir nikahin anak orang itu gampang"ucap kesal Adelia hingga membuat Vano kembali duduk di kursinya.
"Memang gampang , kan tinggal pergi ke kantor catatan sipil dan siapin berkas yang di pelukan , udah gitu beres"ucap enteng Vano.
"Tak kusangka pikiran kalian benar benar sama"sambil melihat kearah Eldrik dan Vano secara bergantian.
"Memang siapa yang mau nikah?"sahut Freya melihat kearah mereka satu persatu hingga membuat Sonya jadi terkikik dengan sikap polos Freya.
"Astaga , gue enggak tahu apa yang buat lo suka sama Freya Van"ucap Ravindra yang merasa heran mengenai alasan Vano yang menyukai Freya.
"Gue juga bingung"sahut Vano yang malah menghela nafas panjang.
"Gue cabut kalau gitu"ucap Adelia yang kemudian ingin beranjak dari duduknya.
"Mau kemana sayang"sambil menahan pergelangan tangan Adelia.
"Mau ke kafe sebentar , soalnya sudah lama tidak kesana"
"Kalau gitu biar gue anter"yang juga berdiri dari duduknya.
"Adel mau jenguk Fely ya ..."ucap Freya tiba tiba hingga mengundang raut wajah bingung Adelia.
"Memangnya Fely kenapa?"penasaran Adelia.
"Kemarin sewaktu gue sama Freya ke kafe , kita enggak sengaja lihat Fely di marahin oleh seorang pria paruh baya di depan kafe , gue enggak tahu siapa dia , tapi saat melihat Fely hanya diam sambil menunduk , kayaknya tu orang deket banget dengan Fely deh .."sahut Sonya yang menjelaskan mengenai apa yang dia lihat kemarin saat pergi ke kafe milik Adelia bersama dengan Freya.
"Gue ngerti"ucap Adelia yang sepertinya sudah tahu mengenai orang yang menemui Fely di kafe.
Dan karena tak ingin membuang banyak waktu , akhirnya Adelia bergegas pergi ke kafe dengan di temani oleh Eldrik.
Sedangkan yang lain masih duduk di kantin sambil memikirkan siapa orang yang bertemu dengan Fely di kafe kemarin.
"Menurut kalian siapa?"ucap Ravindra sambil melihat kearah ketiga orang yang masih duduk bersamanya di kafe.
"Kayaknya bokapnya deh"sahut Vano.
"Wah ... , kayaknya lo jauh lebih tahu dari kita Van .."ucap Sonya sambil tersenyum smirk kearah Vano.
Karena sedikit banyaknya sebenarnya Sonya tahu jika dulu Vano sangat menyukai Fely , namun karena skandal yang terjadi pada Fely , membuat Vano jadi mundur hingga akhirnya bertemu dengan Freya dan menjalin hubungan dengan Freya tak lama kemudian dari awal mereka bertemu.
"Enggak usah ngomong sembarangan jika enggak tahu apa apa"ucap Vano yang memilih menarik tangan Freya untuk pergi dari tempat itu.
Meninggalkan Ravindra dan Sonya yang masih duduk di sana sambil melihat kepergian mereka.
"Kayaknya gue salah ngomong deh .."
"Siap siap jadi musuh Vano lo .."ucap Ravindra yang malah menakut nakuti Sonya.
"Sialan lo Rav .."kesal Sonya , namun juga merasa takut jika apa yang dia ucapkan benar benar membuat Vano marah.
Yang meski pada kenyataannya apa yang dikatakan Ravindra hanya untuk menakut nakuti Sonya saja.
♡♡♡◆◆♡♡♡
congrat El dan Adel.. ku taburkan🌹🌹 buat kaliannn
kok jdi aku yg sadis sih✌️✌️✌️