NovelToon NovelToon
Tuhan, Apa Salahku?

Tuhan, Apa Salahku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:38k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Anna, seorang wanita yang berjuang dari penderitaannya karena mendapatkan suami pemalas dan juga mertua yang membencinya serta istri dari ipar-iparnya yang selalu menghasut sang mertua untuk menciptakan kebencian padanya. siapakah Ana sebenarnya, bagaimana kisah masa lalunya, sehingga membuat ibu mertuanya begitu membencinya dan siapa dalang dari semua kebencian tersebut?

Bagaimana kelanjutannya, ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasut

Seperti bisanya. setiap subuh, ku kerjakan apa yang sudah menjadi tugasku. Aku terbiasa bekerja, sehingga jika tidak bergerak, rasanya tubuhku sangat sakit.

Semua bahan dan bumbu sudah ku siapkan. Sedangkan Wita dan ibu mertuaku sedang membersihkan ikan dan daging dalam jumlah yang cukup yang banyak diluar dapur. Ayah mertuaku akhir-akhir ini yang berbelanja, dan aku sedikit bernafas, sebab tidak lagi harus berkejar waktu.

"Bu, tau gak?" bisik Wita pada Rumi.

"Apaan?" tanya wanita itu dengan penuh penasaran.

"Dibilang kak Anna baju yang ibu belikan itu murahan dan kainnya sangat jelek," ucap Wita dengan wajah serius.

"Hah!" seketika Rumi tersentak kaget. "Beneran?" tanya Rumi-ibu mertuaku, sembari melirik ke arahku dengan tatapan tak suka. Sedangkan aku tak mendengar apa yang mereka bicarakan, sebab aku berada didalam dapur, sedangkan mereka berada diluar.

"Iya, masa ibu tidak percaya padaku!" Wita terus memprovokasi.

Seketika Rumi termakan hasutannya. "Dasar, gak tau diri. Sudah mending aku belikan, menantu sialan, dasar belagu!" ucapnya dengan nada kesal. Rasa sesal menyergap dirinya, ingin rasanya ia menerkam sang menantu karena sudah membuatnya marah pagi ini.

"Makanya ibu itu jangan belikan kak Anna apapun, dia itu gak tau terimakasih," Wita terus menghasutnya. Tentu saja hal tersebut membuat wanita paruh baya itu semakin terbakar api kemarahan.

Terlihat ia menarik nafasnya dengan berat, dan benar apa yang dikatakan oleh menantu bungsunya, jika ia tidak perlu lagi untuk membelikan apapun pada Anna.

"Menyesal aku membelikannya pakaian itu semalam, ku fikir karena dia rajin, makanya ibu mencoba berbaik padanya," sahut Rumi sembari mencuci ikan yang baru saja mereka bersihkan.

"Emm, ibu. Dia itu rajin kan kalau didepan ibu saja. Dibelakang ibu dia itu sebenarnya ngedumel," Wita semakin gencar menghasut. Sebab ia tak senang jika barusan sang ibu mertua mengatakan jika Anna sangat rajin, ini dapat membuat persaingan baru. Sebab ia masih sulit menyingkirkan Fina, kini justru sang ibu mertua mulai menyukai Anna, maka ini tidak boleh terjadi.

"Lagipula ibu tau-kan jika ia itu berasal darimana? Maka tidak perlu ibu buang waktu untuk mengurusinya," Wita tak ingin memberi celah bagi Rumi untuk menitipkan secuil kasih sayang pada menantu yang manapun.

"Makin geram kali ibu liatnya. Tak tahu terimakasih!" sahut Rumi yang termakan hasutan Wita.

Seketika wanita bertubuh kurus tinggi itu berlonjak girang dalam hatinya karena berhasil mempengaruhi sang ibu mertua.

Sementara itu, aku menyiapkan sayur-mayur dan juga membuat sarapan, sehingga tidak menyadari jika wajah ibu mertuaku sudah sangat masam saat berpapasan denganku.

Saat wanita paruh baya itu memasuki dapur, Wita mengekorinya dari arah belakang, sebab ia mengangkat ikan yang sudah dikerjakan dan bersih yang diletakkan didalam keranjang berlubang kecil didekat dengan bumbu.

"Bu, ini sarapannya," ucapku sembari meletakkan dua porsi nasi goreng dengan dua gelas kopi untuknya dan juga Wita.

Ia tak menyahut, namun mimik wajahnya sangat tak suka padaku, aku tak tahu apa salahku, baru saja malam tadi ia bersikap manis padaku, kini sudah kembali masam dan itu sangat mengejutkanku.

"Wit, tolong buatkan ibu nasi goreng yang baru, dan juga kopi yang baru," ucapnya ketus.

Deeeeeg...

Jantungku seolah berhenti berdetak. Mengapa ia begitu sangat kejam. Ucapannya tentu saja melukai perasaanku. Penolakannya terhadapa sarapan yang ku hidangkan, jelas memperlihatkan ketidaksukaannya padaku.

Ku coba menarik nafasku dengan dalam. Meski sakit, aku berusaha untuk tetap menjaga kewarasanku.

Ku letakkan kembali hidangan tersebut diatas meja. Aku berusaha tak perduli, meskipun sebenarnya aku rapuh.

Saat bersamaan bang Firman baru saja pulang dari kantin. Ia melihat dua porsi nasi goreng tergeletak diatas meja makan dan juga dua gelas kopi.

"Ini punya siapa?" tanyanya.

"Tidak ada, makanlah, Bang," sahutku.

Pria itu menatap dingin, dan itu tak mengheranku. Lalu ia mengambil seporsi dan juga kopinya, lalu disusul bang Johan yang ikut memakannya. Setidaknya hal itu mengurangi rasa sakit hatiku.

Dengan disantapnya nasi gorengku oleh bang Firman dan suamiku, membuat aku merasa sedikit terobati atas luka hatiku barusan.

Wita masih memasak nasi gorengnya. Tak berselang lama, ia menghidangkannya pada ibu mertuaku. Tampak Rumi menyuapkan nasi goreng itu, namun wajahnya berubah saat ujung lidahnya menyentuh masakan tersebut yang terasa aneh, dan ia memaksa memakannya meskipun sebenarnya ia tak suka.

Aku melihat perubahan ibu mertua begitu sangat drastis. Semakin lama aku ingin rasanya segera pindah dari rumah yang penuh dengan kebencian orang-orang didalamnya.

Ku bereskan semua perlengkapan dan menu masakan dibak mobil pick up. Lalu ku temui suamiku yang baru saja selesai sarapan pagi. Ku tarik ia ke dalam ke kamar.

"Ada apa, Dik?" tanyanya padaku dengan wajah tanpa merasa beban.

"Bang, aku ingin kita pindah. Ku lihat sikap ibumu mulai bertambah parah," ucapku padanya, mencoba meminta pengertiannya.

"Tetapi semua orang akan pindah. Wita dan Irfan juga sedang membuat rumah, sedangkan kak Fina juga sudah pindah, tak sabar kah kau menunggu mereka beberapa saat lagi? Kasihan ibu jika semua pindah," ucapnya dengan selembut mungkin, membuatku luluh sejenak.

Aku memikirkan, jika saja Wita benar pindah, maka setidaknya sang penghasut itu sudah menjauh, dan ibu mertuaku tidak begitu selalu mendengar segala tipu dayanya.

Ku tarik nafasku dengan berat. Berharap jika saja segala penderitaanku segera berakhir.

Ku simpan semua segala keluh kesahku, kembali aku memulai untuk berdamai dengan hatiku.

Aku keluar dari kamar. Ku lihat ibu mertuaku melintasiku tanpa menyapa.sedikitpun, bahkan ia tak ada mengajakku untuk ikut ke kantin.

"Wit, buruan!" teriaknya pada Wita yang ku lihat sudah bersiap untuk pergi.

Melihat tak ada gelagat untuk mengajakku, akupun kembali masuk ke dalam kamar, ku lepas kembali pakaianku yang sudah berdandan dengan rapih, menggantinya dengan pakaian biasa saja.

Rasanya hatiku begitu sakit, terlalu diabaikan dan mengapa ibu mertuaku selalu mudah termakan hasutan, tanpa mempertimbangkan segala ucapan yang masuk ke telinganya.

~Kisah ini berasal dari seseorang yang author kenal. Setiap babnya author konsultasi dengan nara sumbernya langsung, hanya ada settingan sedikit dari author untuk membuat kisah ini terkesan dramatis, namun setiap kejadian adalah real, dan ini terjadi sekitar tahun 2018. Jika reader penasaran dengan flashback Anna, nanti ada dibab berikutnya dan author masih meminta ijin untuk mengungkapnya sebab itu terlalu sensitif bagi nara sumber, yang mana terlalu pahit dan menyakitkan , dan dibab selanjutnya akan ada tragedi pahit dengan sang mertua, yang sabar, ya.

~Anna ini typical orang yang malas ribut, terlalu banyak tutup mulut, tetapi jika sudah meledak, amarahnya tak dapat terbendung.

1
Tuti Rusnadi
Saat kondisi seperti Bu Rumi sekarang, terlihat yang sayang dari hari atau yang hanya lips service.... semangat Anna dan Alif, kehidupan mulai berpihak ke kalian
Heri Wibowo
lanjut
Andini Andana
emang harus dikasi sakit dulu ya, baru sadar Bu Rumi 😋 waktu sehat hati nurani mati, nanti mau mati beneran baru hati nya terbuka /Sweat/
Andini Andana
udah Wita suruh gantiin aja tuh nyapu pantai kalau masih maksa juga suruh jenguk ibu nya 😋
Andini Andana: yakin kuat tiyap hari nyapu area seluas itu? baru setengah hari juga pasti minta berhenti /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
❤Lembayung Jingga❤: yang ada dia nyerobot kerja si Anna🤣
total 2 replies
Wanita Aries
Nah lho baru kliatan nnti mana menantu yg tulus ma modus
Upik Sampang
sudah sadar belum Bu Rumi,,siapa menantu yg baik dan tulus,.siapa yg cuma mau duitmu aja..
Meli Anja
lanjut kak..karma mulai datang buat bu rumi nikmati bu...biar bisa tau mana anak dan.menantu yang tulus atau mau dekat saat sehat dan banyak uang aja..
Nurgusnawati Nunung
Johan begitu sayang sama ibunya. padahal sikap ibunya selalu berbeda dengan anak yang lain. semangat thor, lanjut
yamink oi
up maning kak
Ai Emy Ningrum: siyap /Good//Good/
total 1 replies
Parno Parno
astaghfirullah ujiannya begitu berat, semoga bisa bahagia bersama keluarga mu ya Anna.....
Ira Sulastri
Ana lebih baik kamu cari kerjaan lain misal punya hp kerja online gitu, untuk masalah bantuin keluarga suami kamu lebih minta untuk bantu masak dirumah saja atau sekali2 ga usah ikut ke kantin coba mertua kamu ada ngeluh kehilangan uang LG ga dan untuk suami sampah kamu tinggalkan saja. Mmg dr awal kenal ga tau kl suami kamu itu selain pemalas jg pengangguran, perkenalannya bagaimana
Heri Wibowo
mana 3 anak lakilaki lainnya, apa enggak bisa bergantian menjaga ibunya di rumah sakit, kenapa harus Johan terus.
Meli Anja
sabar ana..lanjut kak
Ira Sulastri
Ana, kl mmg mertua bersikap pilih kasih lebih baik kamu sekali2 menguji dg ga ikut ke kantin. Cukup masak dirumah aja, dan lihat ada kehilangan LG ga
Untuk suami kamu itu mmg dr awal ga tau kl tuh orang pemalas dan pengangguran, buang aja suami seperti itu
Kelly Lim
bagus banget,tapi sayang lama updatenya
Ira Sulastri
Baru mulai baca tp sdh mulai gregetan, Ana lain kali kl mmg sdh tau tabiat atau kebiasaan saudara ipar ga bener begitu kl selesai masak pisahkan dlm tempat atau kantong plastik untuk dirimu sendiri. Harus belajar tegas dan jangan mau di tindas
🙂nana banja😊
lanjut
muthia
ingat dulu waktu kecil bs makan enak klau ada keluarga menikah, makan ayam 2x setahun
V3
yaa Allah ... ingin makan ayam ja Alif harus ngumpulin botol-botol bekas dulu ,, sabar yaa Nak ,, smg Indah pd waktunya 🤲
Baek chanhun
sampai kapan Johan jadi tumbal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!