NovelToon NovelToon
Rela Berpisah Karena Orang Ketiga

Rela Berpisah Karena Orang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai
Popularitas:299k
Nilai: 4.8
Nama Author: Salsa bila imuets

hubungan Selama tiga tahun tak bisa bertahan karena orang ketiga, sahabat baik suamiku datang dengan dalih pertemanan, awalnya aku menanggapi biasa saja hingga suatu hari aku tak sengaja ingin memberikan kejutan malah aku yang di berikan kejutan oleh suamiku,, perih dan pedih rasanya hingga aku tak mampu bertahan, Bahkan kaki seakan lemas tak bertulang... menyaksikan suamiku membawa sahabatnya dan memperkenalkan sebagai adik maduku.aku yang tak rela di madu memilih mundur..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebersamaan ayu dan pak Mardi

"Kamu gak mau langsung pulang nak." tanya pak Mardi yang sudah selesai makan.

"Belum pak masih ingin menunggu bapak di sini.." Ayu masih setia menemani bapaknya.

"Oh baiklah," pak Mardi pun tak memaksakan kehendaknya.

"Pak Ayu mau curhat sala bapak." ucap Ayu yang memandang wajah bapaknya dengan serius

"Memang mau bicara apa nak, kok kayaknya serius gitu." ucap pak Mardi.

"Ayu hanya ingin buka toko pak, mumpung kita belum pindah,"

"Toko apa nak.." pak Mardi masih setia mendengarkannya.

"Kira-kira toko apa ya pak, yang gak menguras tenaga dan juga akan Ayu nanti hamil besar bisa bekerja dengan santai." ucap Ayu yang masih bingung,

"Kalo toko sembako kamu mau kan nak.." usul pak Mardi,

"Apakah gak papa ya pak, tapi kita akan pindah sebentar lagi.." Ayu juga masih bingung,

"Gimana ya, kalo bisa sih, nanti kita pikirkan lagi."

"Maaf ni ya nak, bapak hanya ingin kamu ada dikota sini saja, gimana kalo kita pindah di kampung sebelah saja, karena bapak juga gak bisa meninggalkan sawah bapak," pak Mardi terasa berat meninggalkan sawahnya,

"Baiklah pak, tapi Ayu hanya ingin bapak sehat, nanti Ayu akan pikirkan lagi, apa Ayu saja yang pindah dari rumah bapak, "

"Kenapa kamu nak, kok pindah segala, apa kamu takut nanti rendra mencarimu.."

"Bukan itu pak, hanya saja, aku takut, bapak menjadi bahan omongan tetangga." Ayu juga masih memikirkan mental bapaknya itu.

"Jangan perduli omongan orang nak, yang jalani Kami sendiri, jadi bapak mohon jangan kepikiran yang tidak-tidak.." pak Mardi masih menasehati anaknya agar tak memikirkan hingga berpengaruh ke kandungannya..

"Kapan kamu periksa lagi nak.." tanya pak Mardi kepada putrinya.

"Belum pak, belum sempat, aku juga hanya mengetes lewat tes kehamilan saja, dan cuma sekali ke bidan apakan aku benar hamil atau gak.." jujur Ayu.

"Yasudah nanti sore kita ke rumah bu bidan ya kita periksa kehamilan kamu.."

"Baik pak.."

Setelah banyak berbicara Ayu pulang, sedangkan pak Mardi masih bekerja di sawah, di sepanjang jalan Ayu begitu bahagia, walaupun nantinya harus hidup berdua dengan anaknya, ia tak ingin banyak menyusahkan bapaknya, Ayu juga sadar jika terlalu berharap kepada bapaknya, karena anaknya bukan tanggungan pak Mardi, walaupun beliau tidak keberatan sama sekali.

Vanesa bagi saja pulang, ia diantarkan oleh rian sampai depan rumah mertuanya, Vanesa sebenarnya menolak, untuk di antarkan tapi Rian kekeh.

"Aku turun ya, makasih udah anterin aku ya.." ucap Vanesa yang melepaskan sitbal.

"Iya, honey,, ini rumah mertua kamu.." tanya Rian yang melihat rumah di samping mobilnya.

"Iya.. kenapa memang.." Vanesa mendengus kesal.

"Gak cuma tanya saja, kapan kamu minta di belikan rumah oleh suamimu itu minimal kontrak juga gak papa kan." Rian yang memandang remeh.

"Nanti jika dia punya uang.." jawabnya Vanesa asal dan langsung turun.

Vanesa menutup mobil dan pergi dari hadapan Rian begitu jengah ia dekat dengan Rian, selalu meremehkan seseorang.

"Apa bedanya sama kamu, mending rendra masih mau mengakui anak ini aja aku udah sukur, sedangkan kamu sudah tua banyak tingkah, sudah jadi malah mau membuang," guman Vanesa selama hati.

Vanessa pun masuk kedalam rumah, ia di kejutkan dengan ibu Wati yang sudah ada di ruang tamu.. dengan perasaan yang dag-dig-dug, Vanesa takut ketahuan jika ia di antarakan oleh Rian.

"Eh... Ibu, assalamualaikum bu.."Vanesa langsung mendekat kearah ibu Wati dan langsung mencium punggung tangan mertuanya itu.

"Kamu baru pulang Van,, di anterin siapa, kayak mobil mewah.." ibu Wati ingin tahu.

 Deg.

"Eh.. Ibu tau yah.." dengan nada gugup vanesa berkata.

"Ya kayak mobil mahal apa temanmu itu orang kaya vanesa.." ibu Wati sangat antusias.

"Ya bu, makanya ia juga ajak Vanesa untuk menginap, ini buat ibu.." Vanesa menyerahkan oleh-oleh yang sebelum pulang tadi ia beli, takut ibu Rendra itu curiga denganya.

"Apa ini van.." ibu Wati sangat antusias dengan barang yang di berikan oleh Vanesa itu.

"Hanya barang murah hi, gak tau apa, temenku yang kasih.." jawabnya.

Ibu Wati membuka isi di dalam paper bag itu dan ternyata isinya sebuah tas yang mungkin harga kisaran 500 ribuan, dan membuat ibu Wati sangat bahagia, dari mimik wajahnya menujukan jika ia sangat suka.

"Makasih ya nak Vanesa, kamu tau aja jika ibu tak punya tas sebagus ini," ucap ibu Wati yang masih melihat-lihat tasnya.

Vanesa tersenyum, ia hanya memberikan sebuah tas seharga 500 ribu saja sudah membuat ibu renda bahagia, hanya uang kecil, sedangkan ia mendapat uang yang lebih dari Rian.

"Kalo gitu vanesa masuk dulu ya bu, " Vanesa bangkit dan langsung pergi kedalam kamarnya.

"Iya nak.." ibu Wati masih menimang-nimang tasnya itu.

Setelan di dalam kamar, ia berbaring dia atas ranjang, dengan memandang langit-langit kamarnya.

"Untung ibu tadi gak curiga, tapi aku juga was-was, bagaimana jika ia tahu, bisa runyam urusannya." guman Vanesa pelan,

"Jangan sampai kamu lahir tampa ayah nak, jangan sepertiku, aku juga lahir tampa tau siapa ayahku hingga sekarang ini,dan aku ini anak siapa aku juga gak tau.."

Vanesa masih membayangkan ia dulu yang lahir tampa tau siapa ayahnya Bahkan ia sering diejek oleh teman-temannya.

Rendra yang masih bergelut dengan komputer pun masih serius hingga makan siang tiba,

"Makan siang yuk Rendra," ajak miko yang sudah akrab dengan rendra.

"Duluan aja, lagi nanggung nie.." ucap Rendra yang masih mode sama.

"Yaudah gue duluan ya.." Miko menepuk pundak temanya itu.

Setelah selesai ia ingat ia belum menghubungi Vanesa apakah vanesa susah pulang atau belum. rendra mengambil ponsel dan langsung menghubungi Vanesa.

Tut

Tut

Tut

Dan tak lama kemudian Vanesa angkat.

"Hallo yank, kamu sudah pulang.." tanya rendra yang kawatir dengan Vanesa.

"Alhamdulillah udah mas, maaf ya lupa kabari, karena asik sama teman tadi.." ucap Vanesa di seberang yang merasa bersalah tidak memberi kabar.

"Gak papa yank, aku mengerti, asalkan kamu baik-baik saja sudah bersukur mas.." Rendra sekarang lebih lega saat tahu Vanesa baik-baik saja.

"Mas sudah makan siang.." tanya Vanesa di seberang.

"Ya mas mau makan siang ini, yaudah ya mas tutup dulu, nanti mas kabari lagi, waktunya sudah mepet nie yank maaf ya.." Rendra mengahiri telfonnya..

Setelah mengahiri telfon ia keluar untuk mencari makan, Vanesa di sana lega karena Rendra tak curiga sama. sekali, dan ia tak banyak bertanya seperti suami-suami pada umumnya..

1
Linda Wati
next 🌹🌹🌹♥️♥️♥️
Sunaryati
Terimakasih ceritanya sampai tamat, tak menggantung
Dewi Nurani
si ayu maksa banget abang el deket sama bapanya , anaknya juga gak nyaman , egois amat jadi orang , gedek jadinya sama s ayu
Niken Hapsari
pertanyaan bodoh selalu ada dlm cerita novel...apakah sesakit itu hatimu? wkwkw
Dewi Nurani
cerita tentang naina dan aditya sangat membosankan
Dewi Nurani
si ayu kesannya egois ,anaknya gak nyaman juga sama ayahnya
lagian s rendra kenapa juga msh ngurus anak orang , liat aja msh kecil udh cemburu sama abang al , gimana gedenya
bener² piara penyakit s rendra mah
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ditunggu lanjutannya author🙏🏻🙏🏻
Sunaryati
Segera rukun Nai dan Aditya, Ayu sehat sampai lahiran, Aditya segera ungkapan perasaanmu pada istrimu, agar RTmu normal pada umumnya
cinta semu
semoga lanjut Sampek tamat ...q suka
cinta semu
Rendra di rumah tu kelihatan bucin ma ayu ...tapi ternyata oh ternyata *Bucin itu maut 😂😂diam2.. mengundang badai....
Sunaryati
Mungkin ada wanita seperti yang kau inginkan Rendra
Sunaryati
Selalu bahagia ya, Ayu. Dan Naina dan Aditya segera jadi suami istri pada umumnya
Sunaryati
Lanjuut
CikCintania
koneksi tanam tabur tuai..
kena terima apa pun koneksinya xperlu play victim🤭🤭
CikCintania
Typonya sering.. maaf ye di betulkn Move On bkn Muff one.. 😊semoga tak terasa hati..
Sunaryati
Semoga damai dan bahagia walau Rendra dengan penuh penyesalan , itu lebih baik dari pada tak merasa bersalah
Lia Rahmawati
bagus cerita nya, bikin penasaran
mudah mudahan si rania bisa menerima abang el
Erni Nofiyanti
gimana respon Rania.
jgn sampe mereka dewasa Rania jadi pelakor.ganggu hubungan El Ama pasangan
Dewi Nurani
harusnya ada drama dulu dong thor biar rendra tau rasa , mestinya anak seumur itu gak akan nerima orang asing begitu saja , keenakan dong si rendra
Sunaryati
Rendra, bukankah ada nafkah yang harus kau berikan Anakmu El, kenapa ditunda-tunda? Elang sudah tak cemburu, percuma mempersiapkan mass depan anak tirinya, namun masih abai sama anak kandung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!