Desain Cinta CEO Dingin

Bab 25

Pagi hari yang cerah, secerah suasana hati Lyn yang bersemangat untuk bersenang-senang bersama Lily seharian penuh. 

Edgar sudah memutuskan untuk mengizinkan Lyn liburan satu hari sepuasnya dengan didampingi oleh Lily. Edgar juga memberikan kartu hitam nya untuk Lyn agar Lyn bisa puas menghabiskan waktu bersenang-senang bersama Lily. 

Lyn awalnya menolak menerima kartu hitam itu. Tapi Edgar beralasan bahwa Lyn adalah tanggung jawabnya sebagai salah satu pekerjanya, jika Lyn kesulitan di tempat liburannya, itu hanya akan menyusahkan Edgar. Tentu dengan alasan ini Lyn langsung menerima nya dengan cepat. 

Padahal, alasan utamanya adalah Edgar hanya ingin Lyn merasakan bagaimana gadis seusianya bersenang-senang dengan uang yang diberikan dengan bebas. Edgar juga ingin melatih Lyn agar terbiasa menggunakan uang Edgar dengan manjanya.

Lyn dan Lily menghabiskan waktu di Musee du Louvre, salah satu museum seni terbesar yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen bersejarah di dunia. Pintu masuk museum ini berbentuk piramid kaca yang mempesona, jika di malam hari akan nampak indah.

Museum Louvre memiliki koleksi berjumlah lebih dari 380,000 buah dan memamerkan 35,000 karya seni dalam delapan departemen kuratorial. Yaitu koleksi Mesir Kuno, koleksi Purbakala Timur Dekat, koleksi Yunani; Etruskan dan Romawi, seni Islam, seni pahat, seni Dekoratif, lukisan, cetakan dan seni gambar. 

Lyn dan Lily mengawali kegiatannya dengan menjelajahi koleksi Mesir kuno, seni Dekoratif, serta cetakan dan gambar.

Lyn dan Lily melakukan kunjungan pada pagi hari mengingat jumlah pengunjung museum ini terbilang banyak. Kedua gadis ini sudah membuat daftar barang yang akan dilihatnya untuk menghemat waktu mengingat ada banyaknya jumlah seni di museum itu.

Setelah dari museum, kedua gadis itu berkeliling di Carousel du Louvre, pusat perbelanjaan populer bertempat di istana Louvre.

Dua gadis yang diperbolehkan bersenang-senang dan menggunakan kartu tanpa batas dengan bebas, tentu saja membuat mereka kalap. Mereka benar-benar menguras uang Edgar. Namun itu hanya berlaku untuk Lyn, Lily hanya membeli beberapa saja untuk nya karena dia cukup tahu diri untuk itu.

Menjelang malam ketika akan pulang, Lyn dan Lily memutuskan untuk bersantap santai di cafe Richelieu di lantai dua ('lantai pertama' di Eropa).

Ketika Lily kembali dari toilet, tiba-tiba ada seorang wanita cantik berambut pirang berjalan terburu-buru dengan elegan dan menabrak Lily hingga tas nya terjatuh dan tidak sengaja terinjak Lily.

Wanita pirang itu sangat terkejut dengan yang di lihatnya. Sebuah tas branded limited edition keluaran terbaru sedang berada di bawah kaki Lily didepan matanya. Ini membuatnya sangat marah.

Sedangkan Lily saking terkejutnya, ia mematung sehingga kakinya masih berada di atas tas branded itu.

"Aaaa…."

Teriakan wanita pirang itu membuat semua orang tertuju padanya.

"Kau.. apa yang kau lakukan pada tas ku. Singkirkan kaki kotor mu itu!" Ucapnya dengan nada kemarahan.

"Ma-maaf, aku tidak sengaja. Maafkan aku."

Lily berkali-kali meminta maaf kemudian dengan cepat mengambil tasnya.

Wanita pirang dengan cepat merebut tasnya dari tangan Lily.

"Lihatlah, tas brand DI ku menjadi cacat karena ulah mu. Aku tidak mau tahu. Kau harus ganti rugi atas perbuatan mu!"

"Baiklah, berapa yang harus saya ganti?" Ucap Lily pasrah karena ingin cepat menyelesaikan masalah sepele ini.

"2,6 milyar." Ucapnya sinis.

"Apa? Tapi, itu hanya penyok sedikit. Kenapa semahal itu?" Nada sewot Lily.

"Tidakkah kau lihat tas ini sangat mahal? Ini adalah tas edisi terbatas keluaran terbaru tahun ini. Harga aslinya adalah 4,7 milyar, apa kau sanggup untuk membelinya?" Ucapnya sambil melihat penampilan Lily. "Jika kau tidak segera mengganti kerugian, aku tidak akan membiarkan mu lolos."

"Tapi anda yang berjalan terburu-buru dan menabrak saya hingga tas itu jatuh dengan tiba-tiba. Itu bukan salah saya jika tas ini tidak sengaja terinjak oleh saya." Lily tak kalah ngotot melihat wanita pirang itu.

"Hei.. tanya semua orang yang ada disini. Siapa yang menabrak?"

Memang benar jika dilihat sekilas posisi yang menabrak ada Lily, karena wanita pirang itu berjalan begitu elegan sehingga tidak terlihat sedang terburu-buru. Berbeda dengan Lily yang terlihat berjalan sembrono. Alhasil, Lily bisa menginjak tas itu dengan tidak sengaja.

Dari cctv pun terlihat kenyataan seperti itu. Sang manajer kafe mendatangi sumber keributan untuk melerainya. Karena sudah jelas bahwa yang salah adalah Lily. Jika wanita pemilik tas itu ingin ganti rugi, maka sang manager akan membantu demi kenyamanan pengunjung kafe.

Semua orang yang ada di kafe itu hanya menjadi penonton sambil berbisik-bisik. Mereka tidak berani mendekati karena ini adalah masalah ganti rugi. Pada dasarnya, mereka semua adalah turis dari berbagai negara dan tidak terhubung satu sama lain.

Melihat Lily sedang dalam masalah, Lyn bergegas mendekati nya untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

"Maaf, bisakah saya melihat tas anda?" Ucap Lyn.

"Tau apa kamu dengan tas ini? Jangan sampai tas ini menjadi rusak parah karena di sentuh oleh mu."

'Wanita ini sangat angkuh' batin Lyn.

"Saya yang akan membayar kerugian tas itu, jika itu benar-benar original."

"Apa kau ingin bilang tasku ini palsu? Apa hak mu mengatakan itu." Wanita itu semakin meninggikan suaranya.

"Berikan saja tasmu, aku ingin melihatnya." Geram Lyn.

"Apa yang kau tahu tentang barang mewah seperti ini? Tas ini adalah keluaran terbaru tahun ini dan hanya ada 3 di dunia."

Lyn mengambil paksa tas itu lalu membolak-balikkan untuk meneliti detailnya. 

'benar, ini hanya tiruan.' batin Lyn.

Lyn menghela nafasnya sejenak. Kemudian melihat wajah angkuh wanita pirang itu.

"Tas ini memang asli, namun bukan edisi terbatas seperti yang kau katakan. Ini tiruan, lebih tepatnya tiruan premium."

Mendengar ucapan Lyn semua kembali berbisik-bisik membicarakan Lyn yang begitu sok tahu akan tas branded. Namun mereka masih tetap fokus ingin memperhatikan kelanjutan penjelasan Lyn.

Sang manajer kafe yang awalnya akan mengambil langkah tegas untuk melerai keduanya seketika diam karena tertarik untuk melihat kelanjutan nya. 

Wajah wanita pirang itu menjadi masam. 

"Apa maksudmu." Sambil menunjuk wajah Lyn. "Jangan menipuku atas pengetahuan mu yang minim dengan mengatakan bahwa tas ini palsu?"

Lyn tersenyum dengan tenang.

"Dari keseluruhan tas ini memang benar-benar memiliki kualitas brand DI. Tapi, jahitan di sisi kanan ini tampak ceroboh dan miring. Tiap jahitan seharusnya memiliki panjang seragam, mengikuti garis lurus, dan tidak memiliki lebihan jahitan atau benang jahitan yang melewati tepi agar tidak robek atau longgar. Sebuah merek besar seperti DI tidak akan pernah membuat produk cacat bukan? Jika itu terjadi, maka akan terjadi masalah untuk reputasi brand DI."

Semua orang riuh dengan penjelasan Lyn yang begitu memukau. Semua orang sekarang berada di pihak Lyn.

"Bisa saja orang ku membeli tas reject dari orang orang DI karena terlambat membeli tas edisi terbatas. Hanya kesalahan sedikit tidak menjadikan kualitas tas ini menjadi turun kan?" Ucap wanita pirang itu masih dengan angkuhnya.

"Barang reject adalah barang yang tidak memenuhi standar atau tidak lolos quality control. Meskipun ada, itu artinya barang tiruan Premium yang lolos ke pasaran karena kurang ketatnya peraturan perusahaan. Apa anda sedang menyinggung DI bahwa mereka tidak ketat?"

"Kau…" wajah wanita pirang itu menjadi gelap.

"Reject tetap saja reject. Tadi anda bilang tas ini edisi terbatas. Jadi, yang mana yang benar?" Tambah Lyn dengan suara mengejeknya.

Seketika suara riuh memenuhi ruang kafe itu. Semuanya membicarakan tentang perilaku wanita pirang yang sombong akan tas kw nya. Wanita pirang itu mendapat serangan verbal atas kejahatannya yang berusaha untuk menipu dan memeras orang.

Seketika sang manager kafe berbicara dengan suara tegasnya.

"Nona, jika anda belum pergi juga dari sini setelah membuat keributan, jangan salahkan saya jika bertindak tegas."

Mendengar itu wanita pirang langsung pergi dengan setengah berlari meninggalkan kafe Richelieu.