THE KING'S TWINS

Langit berkabut membuat membuat jalan masuk menuju kota tempat mereka bertarung semakin tenggelam dalam kegelapan.

Melihat wajah letih putra mahkota Zhang Yuan beserta prajuritnya, putra mahkota Lin Feng pun segera membuka gerbang teleportasi agar mereka bisa sampai di istana bulan dengan cepat.

Begitu sampai, putra mahkota Lin Feng segera menyuruh kasim yang menjemputnya untuk mengantarkan putra mahkota Zhang Yuan dan para prajuritnya beristirahat.

Sedangkan dia sendiri langsung melesat pergi untuk bisa segera beristirahat setelah energinya habis terkuras untuk berperang dan membuka gerbang teleportasi.

Selama ini hanya orang – orang tertentu saja yang bisa melakukan teleportasi karena selain membutuhkan kekuatan tinggi juga menyerap mana yang besar sehingga bisan membuat penggunanya kehabisan energy seperti apa yang putra mahkota Lin Feng alami saat ini.

Dikerajaan bulan hanya raja Lin Sheng dan putra mahkota Lin Feng saja yang bisa menggunakan teleportasi untuk berpindah tempat.

Sedang kan dikerajaan matahari hanya raja Zhang Zhuo saja yang mampu, sementara putra mahkota Zhang Yuan tak memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan hal tersebut.

Makanya tadi mereka sangat terkejut melihat Ru Mayleen bisa menggunakan teleportasi dengan mudah.

Bahkan wanita itu tak perlu membuat pola dan merapalkan mantra sudah langsung menghilang dalam sekejam mata.

“ Seberapa hebat sebenarnya kekuatan wanita itu ”, guman putra mahkota Lin Feng penasaran.

Akibat terlalu lelah tak membutuhkan waktu lama maka kedua mata putra mahkota Lin Feng langsung tertutup rapat.

Begitu juga yang dialami oleh putra mahkota Zhang Yuan yang tenaganya habis akibat bertempur dengan para bandit yang terus berdatangan tiada henti yang tadi menghadang perjalanannya.

Sementara itu di pegunungan Sopka, Ru Mayleen yang awalnya sangat lelah dan mengantuk pada akhirnya terbelalak hingga tengah malam akibat hatinya kesal setelah berdebat tak jelas dengan raja Shao Mingyu yang telah tertidur pulas disamping kedua anak kembarnya dengan wajah bahagia.

“ Sial !!! ”

“ Setelah membuatku kesal dan terjaga dia malah enak – enakan ngorok seperti itu !!! ”, umpat Ru Mayleen penuh kekesalan.

Ru Mayleen yang tak bisa tidur memutuskan untuk berjalan – jalan diarea tempat guru Dao sambil menyerap energy murni yang ada dipegunungan Sopka tersebut.

Guru Dao yang melihat Ru Mayleen pergi semakin dalam dihutan yang ada disamping tempat tinggalnya mengulum senyum tipis.

“ Aku harap dia bisa menakhlukkan Hydra yang ada didalam sana agar tak menganggu latihan sikembar esok ”, gumannya penuh harap.

Meski tak setiap saat mengganggu, namun Hydra tersebut sering usil hingga membuat guru Dao merasa sangat kesal karena tempatnya sering diobrak – abrik tanpa sebab.

Kemunculan Hydra diwilayah pegunugan Sopka sebenarnya sudah membuat guru Dao memiliki feeling mengenai kemunculan Andras didunia atas.

Dan feelingnya semakin kuat setelah mendengar cerita dari Ru Mayleen jika dipegunugan Asoka sudah banyak hewan spirit dari dunia bawah bermunculan.

Untuk membuat tatanan dunia tetap terjaga dan Adras bisa kembali ketempat asalnya maka dia harus segera memperkuat si kembar karena pewaris kerajaan langit itu merupakan kunci yang bisa membelenggu Adras sebelum pemilik elemen alam mengurung dan membawanya kembali kedunia bawah.

Ru Mayleen yang tak menyadari jika ada bahaya besar mengintainya tetap berjalan dengan tenang.

Namun hal itu tak berlaku bagi Lunar yang terus bergerak gelisah sedari tadi dipergelangan tangan Ru Mayleen.

“ Tuan, sebaiknya anda tak masuk terlalu dalam karena disana ada kekuatan hitam pekat yang sangat jahat menunggu ”, ucap Lunar memperingatkan.

Sebenarnya Ru Mayleen sudah merasakan hal tersebut sejak tadi, hanya saja rasa penasaran akan siapa sosok kuat yang ada didalamnya membuat kakinya terus melangkah semakin masuk kedalam hutan tanpa bisa dihentikan.

“ Apa kamu takut Lunar ? ”, tanya Ru Mayleen penuh selidik.

“ Tentu saja tidak ”, ucapnya angkuh.

“ Lalu kenapa tubuhmu bergetar ketakutan seperti itu ”, ucap Ru Mayleen dengan senyum mengejek.

“ Aku sudah cukup lama berdiam menjaga teratai salju dipegunungan es sehingga kemampuanku kurang terlatih ”, jawabnya mengelak.

Melihat naga spirit miliknya ketakutan bisa dipastikan jika makhluk yang bersembunyi dalam kegelapan tersebut sangat kuat.

“ Baiklah, aku akan mencoba menahklukkannya ”

“ Itung – itung buat mengisi waktu sebelum pagi datang ”, ucap Ru Mayleen sambil menggerakkan tubuhnya melakukan pemanasan ringan.

Jrenggg....

Banyak pasang mata merah terlihat dalam kegelapan membuat bibir Ru Mayleen menyeringai tipis.

Untungnya Ru Mayleen tak takut dengan hantu dan sejenisnya sehingga diapun merasa cukup tertantang untuk melihat monster apa yang tinggal didalam hutan ini.

Sethhh

Sethhh

Sethhh

Slashhh

Crashhh

Banyak kepala naga jatuh diatas tanah begitu pedang Ru Mayleen melayang diudara dengan cepat.

“ Dasar manusia rendahan !!! ”

“ Aku bunuh kau sekarang !!! ”, teriaknya murka.

Hydra yang kehilangan banyak kepalanya tampak marah dan langsung menyerang Ru Maylen secara membabi buta.

Ru Mayleen cukup menikmati pertarungan melawan Hydra raksasa malam ini dan diapun mulai mengembangkan gabungan elemen yang dimilikinya selama pertarungan.

“ Wah, asyik juga memiliki partner tempur yang sepadan seperti ini ”, guman Ru Mayleen bersemangat.

Guru Dao yang menyaksikan pertarungan antara Ru Mayleen dan Hydra yang mendiami hutan tersenyum lebar.

“ Dengan jam terbang yang cukup dia bisa memaksimalkan elemen alam yang ada dalam tubuhnya ”, batin guru Dao bermonolog.

Kedua hewah kontrak Ru Mayleen yang melihat tuannya  terus main – main dengan Hydra yang ada dihadapannya merasa gemas.

“ Tuan, cepat ikat kontrak darah dengannya selagi lemah ”, teriak Lunar lantang.

“ Benar tuan, jangan sampai dia berevolusi karena itu akan menyulitkan kita ”, ucap Mao menimpali.

Mendengar ucapan dua hewan kontraknya, Ru Mayleen pun tak lagi main – main dan langsung memaksimalkan serangannya.

Splashhh...

Splashhh...

Bukkk.....

Begitu kena sabetan pedang, hydra tersebut langsung jatuh tersungkur tepat dikaki Ru Mayleen yang langsung menggores jarinya hingga darahpun menetes dikening kepala hydra yang utama.

Sringgg.....

Cahaya terang menyilaukan menandakan kontrak darah telah berhasil dan sekarang hydra tersebut menjadi hewan kontrak milik Ru Mayleen.

“ Kamu kuberi nama black dan sekarang masuklah kedalam cincin ruangku ”, perintah Ru Mayleen tajam.

Hydra tersebut segera masuk kedalam cincin ruang milik Ru Mayleen yang nyaman karena banyaknya tanaman obat serta tanaman beracun yang bisa dijadikan makanannya.

Mao pun juga dimasukkan kedalam cincin ruang untuk menemani Black dan hanya Lunar yang tampak enggan untuk masuk dan melilit lengan Ru Mayleen dengan kuat.

“ Baiklah, aku tak akan memasukkanmu selama kamu bisa bersikap baik ”, ucap Ru Mayleen mengalah.

Raja Shao Mingyu hanya bisa menghembuskan nafas dengan kasar melihat Ru Mayleen kembali mengikat kontrak dengan hewan dari dunia bawah.

“ Apa tidak apa – apa dia melakukan hal itu guru ? ”, tanya raja Shao Mingyu cemas.

“ Tenang saja ”

“ Elemen alam yang ada ditubuhnya bisa membuat para hewan liar itu patuh ”

“ Setidaknya itu akan bermanfaat nanti jika Andras benar – benar muncul dan mengacau didunia ”, ucap guru Dao bijak