Alena Prameswari gadis panti Asuhan yang di permalukan di depan umum di acara pernikahan oleh kekasih pujaan hati nya yang sudah 3 tahun menjalin hubungan dengannya.
Alena harus menelan pil pahit karna sang pengantin wanita yang seharusnya ia sendiri namun bukan melainkan sang Sahabat yang sudah ia anggap seperti keluarga.
Pengkhianatan yang terjadi membuat Alena kecewa dan merasa hidupnya nyaris mati hingga ia tak sanggup untuk tetap bertahan di negara sendiri. Alena bertekad ingin menjadi kaya raya dan membalas dendam untuk menghancur kan Rangga Dewanta beserta sahabat karib Alena
Kemudian di tengah kekalutan Alena memutuskan untuk menjadi TKW dan memulai hidup baru, namun ia malah terpilih sebagai pengasuh seorang anak konglomerat dengan gaji fantastis.
Sang Pewaris Benedict junction yang konon katanya Tempramental yang harus Alena asuh, akankah Alena sanggup?
Simak kisah nya!
Maaf jika ada Typo🙏🙏 selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tu es belle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehamilan Merubah Keegoisan
uekkk...wekkkk... Uekk...
Suara muntahan istrinya setiap pagi seakan menjadi alarm alami yang membangunkan Aslan dari tidur nya
Ada banyak hal yang menjadi pertanyaan dalam diri lelaki ketika harus berhadapan dengan perubahan situasi dan status dalam kesiapan hati,mental, dan pikiran.
Aslan adalah lelaki yang dulunya bebas, lepas, bahkan tidak mencatat pernikahan dalam daftar hidupnya. Dan sekarang seakan dunia nya di jungkir balikkan 180°
Dimana dirinya harus beradaptasi ketika hadirnya Alena sebagai pengasuh dalam kurun waktu satu tahun lebih setelahnya dirinya mulai berani membuka pikiran dan terbuka pada Alena yang menjadi tempat nya merasa nyaman kala menuangkan segala angan ,beban,dan sesak dalam dadanya.
Wanita yang sudah resmi bergelar ISTRI yang keseluruhannya akan mencakup diri Aslan dan kehidupan panjang mereka baru saja akan bermula, usai ikatan pernikahan terlaksana di hadapan Tuhan. Sekarang seakan dirinya sedang mengendarai mobil dan menaiki sebuah tanjakan tinggi dan setelah dirinya siap dalam kecepatan maksimal dirinya harus kembali menurunkan kecepatan karena di hadapkan oleh jalan berliku dan curam. Kata singkat nya kehidupan Aslan sekarang ini seperti di persingkat Tuhan dalam memberikan perubahan sekaligus
Single-Pernikahan-Kehamilan
Lelaki yang sedang di dera rasa campur aduk ketika beberapa hari lalu menerima pemberitahuan kehamilan istrinya kini seperti mulai belajar menerima darah daging nya sendiri. Dirinya ingat betul saat dirinya menjadi lelaki yang pertama kali menyentuh istri nya bukti bahwa Alena memang menjaga diri dengan baik. Alena ibarat kan dewi perubahan yang masuk dalam kehidupan monoton Aslan
Dirinya juga sudah berusaha kembali hangat pada istrinya.
Apalagi setiap pagi dia secara langsung menyaksikan Alena yang mengalami gejala morning sickness kehamilan muda. Wajah pucat Alena, bahkan hanya sekedar berdiri saja istrinya tidak mampu. Selama seharian penuh dirinya menemani Alena ,istrinya baru bisa makan saat sudah sore menjelang. Itupun hanya beberapa suap saja, sisanya akan keluar melalui muntahan istrinya.
Rasa bersalah hadir di benak Aslan, bagaimana mungkin dirinya mengabaikan wanita yang sedang berjuang mengandung darah dagingnya sementara diri nya masih sempat memikirkan ke egois an atas siap atau tidak dirinya menjadi orang tua
Oueellk.. Uweekkk....
Lagi dan lagi suara muntahan Alena mengisi kamar berwarna gelap ini. Rasanya terlalu lemah seorang Alena prameswari yang bahkan kuat ketika melihat pernikahan kekasih dan sahabatnya tanpa harus ada drama kegalauan sesudahnya dan sekarang tampak begitu lemas karena usia muda kehamilan pertamanya
"Sayang, apa masih mual mual terus?" Aslan bertanya dengan nada sedih. Wajahnya tergambar guratan kekhawatiran yang mendalam.
Dokter Lily Anderson sudah memberikan obat anti mual untuk berjaga jaga jika Alena mengalami gejala mualnya. Namun seperti nya obat itu hanya bekerja beberapa jam saja,
Alena bahkan tidak sanggup membuka mata untuk menjawab pertanyaan Aslan,Alena hanya menjawab dengan anggukan semata. Aslan menghubungi Ayahnya bertanya apa yang harus di lakukan .
Dirinya awam akan kehamilan muda ,bahkan ketika bertanya pada Dokter keluarga dan dokter Lily mereka hanya berkata itu normal. Sudah ada dokter juga yang datang ke rumah memeriksa keadaan Alena. Jawaban yang sama di terima Aslan.
Oslan memerintahkan kepala pelayan untuk membuat minuman jahe hangat serta makanan lembut yang mudah Alena telan, Bibi koki yang mendengar kehamilan Nyonya Muda Benedict tampak antusias dan begitu senang
Kemarin sore ketika Alena tiba di kediaman utama Benedict lalu para pekerja keesokannya mendengar kabar atas kehamilan nyonya muda, mereka sangat senang. Laura dan Cindy bahkan yang paling antusias ketika kepala pelayan berkata agar mereka membelikan beberapa susu ibu hamil yang sesuai dengan Alena dan mencatat nya dalam kebutuhan bulanan yang nanti akan selalu mereka belanjakan
Tok...tok..
"Tuan, saya bawakan minuman Nyonya" suara kepala pelayan terdengar memenuhi layar penghubung dari luar kamar Aslan. Tuan Muda Aslan membuka pintu, kepala pelayan di temani Laura mendorong troli yang berisi bubur,air jahe dan potongan strawberry. Mereka tidak berani lancang,hanya sebatas di dekat meja kerja Aslan saja, karena posisi Alena yang berbaring dengan memakai piyama rumahan tanpa lengan. Setelah meletakkan di atas meja mereka pamit undur diri.
Aslan menghampiri Alena yang tertidur pulas akibat kelelahan. Entah sudah berapa kali istriya ini bolak balik kamar mandi memuntahkan isi perutnya
"Sunshine,hmmm.... Bangun sebentar yuk sayang! Makan sedikit saja setelah nya istirahat kembali" Gerakan lembut tangannya mengelus surai bergelombang Alena.
Sang istri menggeliatkan badan setelah nya ia membuka mata,senyumannya tampak sayu dengan mata memerah seperti kelelahan. Aslan menggendong Alena lalu mendudukkan nya di kursi kebesaran miliknya, Alena yang baru saja duduk pada kursi kerja milik Aslan seketika menutup mulut dengan telapak tangannya. Aroma bubur Ayam membuat mata nya berkaca kaca menahan mual. Dan segera ia menggelengkan kepala menunjuk mangkok keramik putih berisi bubur ia memberi isyarat bahwa ia tak tahan dengan bau nya
Aslan memindahkan mangkok bubur dari hadapan Alena, setelahnya Alena baru membuka mulut. Huffff
Ia menenggelamkan kepala nya pada tumpuan tangan diatas kaca meja kerja Aslan
"Sunshine. Apa masih mual?" kata Aslan. Alena mengangkat kepalanya
Ia berusaha tersenyum lembut
"Sedikit By" jawabnya
"coba minum air jahe nya sedikit. Kata Papa ini bisa meredakan mual" lelaki itu perlahan menyodorkan gelas berwarna keruh ke hadapan Alena.
Alena meminum dua teguk, rasa hangat menjalar hingga ke perut nya. Ketika sudah merasa nyaman, Aslan mencoba untuk menyuapi buah strawberry pada Alena
"Bagaimana Sayang. Sudah nyaman perutnya?" Alena tersenyum mengangguk
"Lumayan"
"masih pusing atau bagaimana?" tanya Aslan lagi
"masih ada sedikit saja kok" ujar Alena
Setelah menelan buah di mulutnya ia melanjutkan
"Dokter bilang di usia yang masih 5 minggu memang rentan morning sickness dan setelah tiga bulan nanti juga bakalan berkurang mualnya" kata Alena.
Ia bersyukur Aslan tidak mempermasalahkan kehamilannya. Lelaki itu berusaha lapang dada atas kehamilan yang terhitung cepat dengan usia pernikahan mereka yang baru saja delapan minggu kemudian lelaki itu memajukan kursi nya mendekati Alena
Tangannya mengelus lembut perut rata sang istri, ia menunduk mengecup sayang anak yang ada dalam perut Alena
"Halo anak Daddy, tidak boleh nakal. Jangan menyusahkan Mama mu ya. Oke? jika terus terus begini maka Daddy yang akan menjadi lawanmu ketika kau lahir nanti nya"
Ucapan Aslan menerbitkan senyum manis Alena, bagaimana bisa Aslan mengancam anak yang bahkan baru sebesar biji jagung
"oce Daddy. Aku patuh kok" Alena balas dengan memperagakan suara anak kecil
Aslan terkekeh, ia menegakkan badannya
"Terimakasih My Sunshine , maafkan aku jika kemarin mengacuhkan dirimu. Bahkan dirimu harus menghadapi banyak gejala di awal kehamilan" ia tulus dan berkata dari hati
"By, tidak apa apa. Pernikahan kita baru berusia dua bulan yang juga berawal karena perjodohan. Wajar jika dirimu merasa terkejut akan semua hal yang hadir secara berdekatan dalam waktu singkat" Alena menyenangkan suami nya agar tidak lagi merasa bersalah
Buah strawberry dan minuman jahe hangat sudah masuk ke dalam perut Alena,Aslan kembali menggendong istrinya ke atas tempat tidur.
Ia membereskan kembali piring piring dan baju kotor yang tergeletak di lantai juga selimut yang tadinya terkena muntahan Alena. Bagi seorang Alena, ia merasa segan biasa nya suami akan selalu di layani dalam segala hal tapi sekarang malah ia hanya bisa duduk bersandar melihat suaminya beberes kamar.
"terimakasih suamiku" Alena terharu melihat bagaimana perjuangan seorang Aslan dalam mengurus dirinya