Shanum mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Demi menuruti permintaan sang ayah, ia pun harus rela menjalani perjodohan dengan seorang pria.
Siapa sangka pria yang dijodohkan dengan dirinya adalah Arga, mantan kekasih Shanum yang pernah menggores luka mendalam di masa silam. Membuat Shanum trauma untuk menjalin cinta lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Di Balik Selimut
Arga masih di dalam kamar mandi. Ia masih mengigat bagaimana ekspresi terkejut Shanum saat melihat celananya basah, tentu hal itu membuat Arga benar-benar malu dan ingin menghilang seketika.
"Bisa-bisanya aku kena mimpi basah di depan Shanum," gumam Arga merutuki dirinya.
Terlalu bersemangat membayangkan yang tidak-tidak, membuat Arga melakukan aktivitas panas tersebut hanya di dalam mimpi saja.
"Dasar bodoh!"
Di dalam kamar mandi, ia tidak hanya membersihkan dirinya saja, akan tetapi ingin mencuci otaknya juga agar ingatan memalukan tadi langsung menghilang.
Setelah cukup lama berada di dalam kamar mandi, Arga pun memberanikan dirinya untuk keluar dari ruangan tersebut. Ia melirik ke arah kasur, mendapati Shanum yang tampaknya sudah tertidur.
Arga pun merasa lega melihat sang istri sudah terlelap. Ia mendekat, melihat wajah cantik Shanum yang tampak damai.
"Ku harap kamu akan selalu berbahagia. Aku berjanji, tidak akan membuatmu kecewa lagi, Sha. Aku mencintaimu," gumam Arga pelan.
Ia merapikan anak rambut Shanum yang sedikit menutupi wajah cantiknya. Arga pun langsung mengulas senyum sembari memperhatikan wajah sang istri.
Shanum terbangun dari tidurnya. Ia melihat wajah sang suami yang tengah tersenyum sembari memperhatikannya.
"Kamu belum tidur?" tanya Shanum dengan suara sedikit parau.
"Belum," timpal Arga.
"Tidurlah! Hari sudah malam," ucap Shanum
Arga menganggukkan kepala, ia pun langsung merebahkan dirinya di samping Shanum. Shanum berbalik, ia memeluk tubuh suaminya. Entah mengapa, rasanya sangat nyaman memeluk Arga dengan leluasa.
"Kamu tidak keberatan kan jika aku mulai tidur seranjang denganmu?" tanya Arga.
"Tidak. Kita kan sudah sah, jadi kamu tidak perlu tidur di lain tempat. Lagi pula tidak ada kontrak diantara kita. Seperti yang aku katakan tadi, bahwa kita akan menjalani hidup layaknya pasangan sungguhan," jelas Shanum.
"Baiklah. Terima kasih telah menerimaku kembali, Sha. Aku mencintaimu," ucap Arga.
"Aku juga mencintaimu, Ga."
Akhirnya, kedua pasutri itu pun tertidur sembari memeluk satu sama lain. Hilang sudah rasa benci diantara mereka. Kini mereka sudah menetapkan untuk hidup saling mencintai dan menjaga hubungan dengan lebih baik lagi.
.....
Keesokan harinya, Shanum bangun lebih dulu. Ia menatap wajah tampan suaminya dengan lekat. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, dan juga rahangnya yang tegas membuat Arga terlihat begitu sempurna di mata Shanum.
"Bagaimana bisa kamu setampan ini," ujar Shanum memuji wajah suaminya.
"Benarkah aku tampan?"
Shanum langsung terkejut saat mengetahui bahwa Arga mendengar ucapannya. Pria itu membuka matanya perlahan, melihat sang istri yang tengah bersemu karena malu kedapatan memuji Arga.
"Ada apa?" tanya Arga.
"Aku malu," ucap Shanum menutup wajahnya.
"Kenapa harus malu? Justru sangat disayangkan jika kamu menutup wajahmu seperti itu," ujar Arga.
"Kenapa?"
"Karena aku tidak bisa leluasa memandangi wajah cantikmu," ucap Arga yang juga memuji sang istri.
Blusshhh ...
Wajah Shanum tambah memerah bak udang rebus mendapatkan sebuah pujian dari suaminya. "Arga! Aku malu!" ujar wanita tersebut masih menyembunyikan wajahnya.
Arga menyingkap selimut yang menutupi wajah Shanum. Dalam sepersekian detik, Arga pun mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri. Betapa cantiknya Shanum walaupun dalam keadaan baru bangun tidur.
Semakin lama wajah Arga semakin mendekat. Membuat jantung Shanum pun berdetak begitu kencang sembari menatap wajah suaminya. Hingga akhirnya, benda kenyal dan lembab itu menyentuh bibir Shanum, membuat Shanum pun ikut terpejam dan terbuai dengan perlakuan dari Arga.
Keduanya semakin lama semakin liar, hingga akhirnya mencapai pada tahap selanjutnya, tanpa disadari keduanya pun kini tak lagi memakai sehelai benang pun yang melekat di tubuh mereka. Hanya tersisa selimut saja yang menjadi pembatas diantara mereka.
"Sha, aku ...."
"Lakukanlah, Ga!" ucap Shanum.
"Apakah ini mimpi?" gumam Arga.
Ia tak ingin terlena dalam mimpinya untuk yang kedua kali. Arga pun mencubit pipinya, memastikan bahwa ini bukanlah mimpi.
"Awww!" Arga meringis, membuat Shanum heran dengan perlakuan pria itu pada dirinya sendiri.
"Ada apa?" tanya Shanum.
"Tidak apa-apa," ujar Arga memilih untuk tidak menceritakan kejadian kemarin tentang mimpinya, karena ia terlalu malu.
"Bisakah aku melanjutkannya?" tanya Arga.
"Silakan, Tuan. Aku akan melayanimu dengan senang hati," ujar Shanum sembari mengembangkan senyumnya.
Arga sangat senang dengan kalimat yang dilontarkan oleh sang istri. Pria itu pun kembali melanjutkan aksinya yang membuat Shanum merasakan getaran yang selama ini belum pernah ia rasakan.
"Mau yang ganteng atau yang cantik?" tanya Arga.
"Yang mana saja boleh," timpal Shanum.
Keduanya pun terkekeh, dan melanjutkan pergumulan mereka di balik selimut tebal yang menjadi saksi bisu peperangan berdarah.
Maafkan aku ya gengs, karena membuat kalian menunggu sampai bertahun-tahun 😅 Terima kasih banyak buat kalian yang sudah membaca karyaku sampai selesai. Berkat dukungan dari kalian, aku bisa menamatkan kisah Arga dan Shanum. Berat sih, sangat berat namatinnya karena aku dilanda mager bgt, ngga cuma itu aja aku juga males mikir. Astaga🤦....
Sebenarnya kisah Shanum dan Arga ini diambil sedikit dari kisahku, dimana aku yang sampai saat ini masih menjadi pejuang garis dua. Semoga saja ya, Allah mempercepat karena umurku hampir kepala 3😅
Intinya aku berterima kasih sebanyak-banyaknya sama kalian, tanpa kalian aku hanyalah remahan rengginang yang berada di kaleng Khong Guan. Udah dulu ceramahnya, semoga kita berjumpa lagi di karya aku yang lainnya. Biar ngga bosen nunggu, baca aja yg tamat wkwkwk. Itu pun kalau kalian berkenan hahaha ....
Udah ya, udah sangat panjang. Ngetiknya di kolom komentar biar nanti jadi top komen wkwkwkw. Sekian dan terima kasih. Ketjup manjahhh dari othor termager ini 💋💋💋💋💋♥️♥️♥️