Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24 melamar.
''Kau sungguh tidak Tahu kemana tuan mu ? kau jangan berbohong pada ku. ''
''Lang Zi tidak berani tetua.''
''Hei bukan kah Tuan mu menyukai Putri dari keluarga Feng, mata mata yang aku suruh untuk mengikuti bocah bandel itu mengatakannya pada ku.''
Lang Zi mengangguk .
''Bocah nakal. Aku sudah memintamu untuk memberi tahu ku apa pun yang terjadi pada cucu ku, tuk.'' kepala Lang Zi di pukul dengan ujung tongkat.
''Aduh, tetua kenapa sangat jahat selalu memukul kepala ku?''
''Itu karna kau bodoh.''
''Bagai mana Lang Zi bisa pintar? jika tetua selalu memukul kepala ku.''
''Kau berani protes ''.
Lang Zi menggelengkan kepalanya.
''Bagus, aku akan melamar putri Feng untuk cucuku. '' Tetua tersenyum cerah, walau sudah tua ia masih kuat untuk berjalan dan memukul kepala Lang Zi yang mulutnya asal bicara itu .
Lang Zi bingung harus menjawab apa.
''Baikal aku akan pergi untuk menyiapkan segalanya bagai mana jika bocah bandel itu berubah pikiran. ''
Tetua pergi dengan semangat.
Setelah tetua berjalan pergi. Lang Zi pun pergi ke luar dari Istana dan mengambil kuda di kandang, lalu pergi ke luar untuk menjalankan tugas dari sang Kaisar.
''Hei Xiao Dong Ming, ada berita bagus si bodoh itu mengatakan, jika benar cucu mu menyukai Putri Feng .''
''Kau tidak sedang berbohong padaku kan?''
Shen Fei Ling membuang muka, ''terserah jika kau tak percaya.''
Xiao Dong Ming tersenyum hingga menunjukan giginya,'' ini berita bagus lalu apa yang akan kita lakukan ?''
''Menurut mu?''
Xiao Dong Ming berpikir lalu tersenyum ''Melamar putri Feng untuk Xiao Zhang.''
''Tumben kau pintar, lalu kapan kita akan melamarnya?''
... ''Itu aku serahkan padamu, kau istriku yang sangat pandai mengatur segalanya.'' shen Fei Ling tersenyum cerah, para tetua itu membicarakan rencana untuk melamar Putri Feng. ...
...Malam hari Di mansion jendral Feng....
''Yie'er. Ada apa dengan mu Kakak lihat kamu seperti memikirkan sesuatu."
''Kakak bicara apa ?''
''Nona tuan muda memang benar Nona seperti sedang melamun?''
''Hari ini aku sangat malas.''
Bibir Feng Yun berkedut mendengar jawaban adiknya, sedang malas tapi makan malam dengan lahap.
''Kakak apa kau meledek ku?'' Feng Yie menyadari tatapan mata Feng Yun yang melihat mangkuk nya yang penuh.
Feng Yun tersenyum .''Yie'er. Salah paham kakak tidak meledek mu, Kakak hanya merasa heran saja, Yie'er seperti sedang sedih tapi mangkuk mu terisi penuh dengan makanan? Tapi Kakak senang karna Yie'er tetap menjaga kesehatan walau pun sedang malas.''
Feng Yie mengerucutkan bibirnya.
''Yie'er, terlihat sangat cantik,'' Feng Yun menarik hidung mancung Feng Yie dengan sayang .
''Kakak, bagai mana dengan Adik mu yang satu itu?'' tadi siang setelah Feng Yie dan Ji Yu serta Feng Yun selesai berlatih Feng Yie meminta Feng Yun untuk menceritakan segalanya tentangnya dan tentang Ibunya .
Feng Yie mengetahui setelah Ibu dan Kakaknya di buang ke hutan, Ibu menunggu Ayahnya datang mencarinya. Tapi setelah tiga tahun ia tinggal bersama Kakek dan Nenek angkatnya, datang lah kabar bahwa Istri sah Jendral Feng sudah mati bersama dengan Putranya tiga tahun yang lalu .
Mendengar kabar itu Ibunya bergetar dan menangis.
Setelah sampai lima tahun tinggal bersama Kakek dan Nenek angkatnya, Jendral Feng tak juga datang mencarinya. Ibu Feng Yie memutuskan untuk menerima lamaran seorang laki-laki yang mau menerima nya dan putranya,
hingga Ibunya punya seorang Putri.
''Yie'er , Kakak sangat menyayangimu walau pun Kakak punya banyak Adik. Tapi Yie'er yang paling Kakak sayang, dan Ibu selalu melamun memikirkan mu, Yie'er tidak akan ada yang mampu menggantikan mu. Ibu tak mampu datang untuk menjemputmu semoga Yie'er mau memaafkan .''
''Kakak tidak perlu meminta maaf terus, yang terjadi pada keluarga kita adalah kesalahan gundik itu, dan kebodohan Ayah Kakak itu.''
''Haha bukan kah Jendral Feng itu Ayahmu juga?''
''Ya Kakak benar.''
Mereka menertawakan nasib buruk yang menimpa keluarganya.
''Nona, Nona, Nona,'' Ji Yu berteriak karna jarak masih jauh.
''Oh astaga Ji Yu ada apa? kamu teriak teriak seperti itu aku masih mampu mendengar dengan baik.''
''Nona gawat ini benar benar gawat,'' Ji Yu terlihat sangat panik.
''Ji Yu tarik napas dulu lalu hembuskan perlahan!'' Ji Yu melakukan saran dari Tuan mudanya, Setelah tenang .
''Nona saat Ji Yu mengantarkan bekas makan kita , Ji Yu mendengar bahwa ada lamaran untuk putri Feng dari tetua di Istana.''
''Lalu apa yang terjadi?'' wajah Feng Yie terlihat sedikit panik.
''Tuan besar dan Nyonya Wang menerima lamaran itu, dan Nona Feng Hai terlihat malu malu, itu yang Ji Yu dengar dari para pelayan di belang tadi.''
Feng Yie mengepalkan tangan nya. ''apa yang Xiao Zhang lakukan apa dia juga akan menjadikan Feng Yie sebagai selir nya ?''
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.