Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-24 [ REVISI ]
Hutan, jauh dari kota
Seorang pria yang menguncir rambutnya dengan anting salipnya masuk keruangan bawah tanah dengan buru buru.
Jordan...pria itu membawakan sesuatu berbentuk map ditangannya,"Master!"
Pria yang tengah berjongkok didepan tiga pria yang sudah terkapar itu menoleh, Jordan yang melihat penampilan sang Master yang dipenuhi darah dengan tatapan datar serta sorot mata tajam saat menoleh kearahnya dengan susah payah menelan Salivanya.
Arzeel...
Ya dia adalah Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf,pria itu berdiri dari tempatnya setelah puas menyiksa tiga pria yang hampir saja membunuh istrinya, keadaan tiga pria itu sangat mengenaskan, seluruh tubuh di sayat sayat dengan abstrak, sepuluh kuku jari jari tangan hingga kaki pun dicopot dan jemari tangan mereka juga di potong setengah.
Saat ini siapapun yang melihat ketiga pria itu akan mual dan dijamin ketakutan.
Gion yang sedari tadi dengan setia berdiri dibelakang sang Tuan pun mendekat, ia mengeluarkan selembar sapu tangan lalu diserahkan pada Arzeel yang langsung di terima pria itu.
Dengan langkah tegap Arzeel keluar dari ruangan itu,"Ada apa?"tanyanya datar sambil melempar bekas sapu tangan kedalam tong sampah.
Jordan tersentak kaget, lalu buru buru mengikuti langkah Masternya.
"Informasi yang Master minta sudah dikumpulkan!"
"Bagus!"
Mereka terus berjalan menaiki anak tangga menuju keatas, seorang penjanga segera menutup pintu ruangan tersebut setelah ketiga pria itu keluar dari sana.
Arzeel duduk di Sofa, beberapa pelayan pria segera membawakannya minuman.
Orang orang yang melihatnya hanya bisa menelan salivanya, dalam keadaan seperti itu Master mereka masih bisa duduk dengan santai sambil minum.
Arzeel menyender tubuhnya kebelakang,kakinya disilang,"Laporkan!"ucapnya memainkan gelas yang berisi minuman berwana merah ditangannya.
Jordan yang diperintah segera bersuara,"Seperti yang Master tebak, dalang di balik semua ini adalah Black Rose!"
Kening Arzeel mengerut,"Black Rose? Dirga Dewangga?"
Jordan mengangguk,"Iya Master!"
"Tapi jika itu mereka, kenapa Dirga menargetkan Nona? Setahu ku kita tidak pernah bersenggolan dengan mafia tersebut!" ucap Gion.
Arzeel membenarkan ucapan Gion,"Entahlah Yon, tapi sejauh ini memang mereka yang menjadi dalang dari insiden yang menimpa Nona, sepertinya ada motif tersembunyi dibalik kejadian ini, karena menurut informasi, mereka hanya mengincar Nona Armeel, ah iya Master, Nona juga sering mendapatkan ancaman melalui ponselnya!"
Braakk!
Praangg!!!
Semua orang terkejut saat tiba tiba,Arzeel meninju meja yang terbuat dari kaca dengan kuat hingga pecah, darah segar langsung keluar dari punggung tangannya, bahkan ada beberapa beling yang menancap disana.
"Ternyata mereka sudah terlalu jauh bermain main denganku!" tangannya terkepal erat.
Gion mendekat hendak membersihkan tangan sang tuan tapi Arzeel melambaikan tangannya.
"Jordan, atur pertemuanku dengan Dirga malam nanti!"ucapnya lalu berdiri, masuk kedalam lif yang ada disamping tangga menuju kamar pribadinya yang ada dilantai atas.
"Menurutmu kenapa mereka mengincar Nona?"tanya Jordan.
Gion ikut duduk disamping pria itu, ia melepas kaca matanya,"Aku tidak tahu, yang jelas mereka salah mencari lawan, mereka sudah membangunkan singa yang tertidur selama bertahun tahun!"jawab Gion menatap langit langit ruangan itu.
"Astaga aku lupa memberi tahu Master, kalau senjata yang kita ekspor ke Jepang sudah tiba disana melalui jalur laut!" ucap Jordan.
"Benarkah?"
"Iya, kita juga sudah melakukan transaksi!"
"Tidak ada hal yang janggal?"
"Tidak, semua aman, Bimo mengurus semuanya!" ucap Jordan, Gion mangut mangut, Bimo salah satu hacker terhandal yang mereka miliki.
"Nanti saja, Tuan lagi mode maung!"ucap Gion.
Kedua pria itu langsung berdiri saat Arzeel kembali turun dari tangga,"Taun, anda akan kemana?"tanya Gion mengikuti langkah pria itu diikuti Jordan.
"Pulang,istriku sedang menunggu!"jawab Arzeel.
Tiba tiba Arzeel berhenti,"Gion, batalkan kunjunganku ke singapura!"
"Baik Tuan!"
Setelah itu Arzeel segera masuk kedalam mobil yang sudah terparkir disana.
Gion pun ikut masuk dibagian kemudi, pria itu segera melajukan mobilnya setelah melambai tangannya pada Jordan.
"Bagaimana dengan penyeludupan senjata ke Jepang?"tanyanya sambil menopang dagu.
"Kata Jordan aman Tuan, transaksi pun sudah selesai dilakukan!" jawab Gion.
"Bagus, Bimo dimana?"tanya Arzeel.
"Di markas Tuan!"
"Suruh dia datang kekantorku besok!"
"Baik Tuan!"
Ting!
Arzeel membuka ponselnya saat sebuah pesan masuk.
Manda
Zeel,kau ada waktu sebentar,aku ingin mengatakan sesuatu!
Arzeel mengerutkan alisnya membaca pesan itu.
kali ini apa yang direncanakan wanita itu.
...••••...
Disisi lain, Armeel yang baru saja sadar setelah pingsan selama dua jam menanyakan keberadaan suaminya.
"Mom, Mass Zeel mana?"tanyanya saat tak melihat keberadaan pria itu.
Mommy Sindi sedikit bingung harus menjawab apa,"Eum Zeel keluar sebentar sayang, katanya ada urusan penting, tapi dia udah janji bakal segera balik setelah selesai kok!"jawabnya.
Wajah Armeel langsung murung, ia menunduk dengan wajah sendu,apakah pekerjaan lebih penting bagi pria itu dari pada istrinya?
Begitulah pikiran Armeel, ia sedih saat dirinya sedang tidak bai baik saja dan butuh pria itu disampingnya ia malah ditinggal.
'Apakah aku tidak sepenting itu buat mu Mas?' batinya, tersenyum kecut.
Gabby dan Mommy yang melihat wajah sedih Armeel segera merangkulnya,"Maafkan Zeel ya sayang, Mommy yakin sebentar lagi dia pasti datang!"
Ucap Mommy Sindi dan bersamaan itu pitu kamarnya terbuka dari luar.
Ceklek!
Ketiga perempuan tiga usia itu menoleh keasal suara, Armeel yang tadi murung langsung tersenyum kala melihat siapa yang masuk.
"Mas Ar-"
Senyumnya seketika langsung hilang saat seseorang masuk dari belakang Gion.
'Diakan??'
Armeel menatap Suaminya bergantian dengan wanita yang ia tahu adalah kekasih suaminya.
"Manda!" seru Mommy Sindi bangun dari duduknya mendekat kearah Manda dan memeluk wanita itu.
"Tante, apa apa kabar,Manda kangen!"ucap Manda membalas pelukan wanita itu.
"Tentu saja Tante baik, kamu sendiri kenapa nggak pernah main kerumah lagi?"tanya Mommy Sindi mengurai pelukannya.
Manda menggaruk kepalanya yang tidak gatal,"Beberapa hari yang lalu Manda sibuk Tan!"jawabnya.
Armeel yang melihat keakraban mereka hatinya merasa tak nyaman, Armeel menatap suaminya yang hanya diam saja, apakah sekarang pria itu ingin menunjukkan kekasihnya padanya?
Bukankah itu kejam?
Arzeel yang merasa ditatap menoleh ke istrinya dan gadis itu membuang mukanya.
Arzeel mendekat,"Udah baikan?"tanyanya menatap sang istri.
"Siapa dia?"bukannya menjawab Armeel malah balik bertanya, meski sudah ia tebak jika wanita itu pasti kekasih Arzeel, tapi entah kenapa ia ingin mendengar jawaban dari pria ini walaupun nanti dirinya lah yang sakit mengetahui kenyataannya.
Manda yang mendengar itu segera mendekat kearah Armeel dengan senyuman manisnya,"Hai..kita pernah bertemukan sebelumnya!"ucap Manda.
Armeel tak menjawab ia hanya menatap wanita itu,Manda terkekeh,"Aah sebelum itu aku mau minta maaf sama kamu karena sikap ku yang tidak sopan denganmu,kenalkan aku Manda, teman suami kamu dari jaman SMP!"ucap Manda mengulurkan tangannya kedepan.
Hah,teman?
Armeel kaget, apa ini, teman, bukan kekasih?
Ia menatap suaminya dan pria itu mengangguk,"Iya sayang, Manda ini temannya Zeel, Mommy kenal kok sama keluarganya!"Ucap Mommy Sindi.
Benarkah?
Dengan ragu Armeel menjabat tangan Manda, terasa dingin,"Armeel!"ucapnya.
"I know!"ucap Manda tersenyum lebar.
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
Loh loh ape nih, kenapa di mak lampir bisa disini???
Zeel kenapa kamu bawa masuk penyakit kerumah mu????😑👊
Kata mbak Meel, walaupun lagi panas panasnya tetap semangat teruuuuussss buat Readers dan Author nya🥰🥰🥰🥳🥳🥳
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan