Gadis cantik yang sangat periang itu tiba tiba harus mengalami nasib yang sangat tragis,dia hamil di luar nikah,dan ternyata ayah dari anaknya adalah tunangan dari sang kakak tiri.
Keinginan untuk bisa bersama dengan pria itu adalah hal yang mustahil.
Dia menggantungkan harapan agar hidupnya bisa bahagia seperti layaknya blue iris(bunga iris biru) yang melambangkan sebuah harapan, harapan bahagia dengan atau tanpa pria yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu.... kesucian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Pertemuan pertama
"Aku tunggu di rumah sakit Kasih Bunda, sekarang juga!!"Alara mengakhiri panggilannya setelah mendapat persetujuan dari balik telpon."Firasatku ternyata benar,anak itu sedang sakit."Arka segera meninggalkan hotel tidak lama setelah Alara menelpon.
Alara sudah menunggu di koridor rumah sakit,itu sengaja dia lakukan untuk menunggu kedatangan Arka.Dari jauh Arka berjalan tergesa saat melihat ibunya sedang berjalan mondar mandir di depan sebuah kamar perawatan."Sudah waktunya Elna mengetahui kalau kau adalah putraku,putra pemilik Iris hotel,dan untuk saat ini hanya itu yang perlu dia tau,mengenai Ozkhan adalah anakmu jangan dulu,kamu harus berbicara empat mata dengan Elna sendiri,tapi kita akan liat respon Ozkhan setelah kau masuk ke dalam." Ungkap Alara begitu Arka berdiri di depannya.
Arka mengangguk,dengan langkah yang terlihat ragu,Arka mengikuti Alara yang sudah berjalan di depannya.Elna yang sementara menyuap Ozkhan seketika berdiri melihat pria tampan yang berjalan di belakang Alara,pria yang sangat dia kenal."Halo teyze."Sapa Arka lalu memeluk Efrina."Bagaimana kabarmu nak?"Efrina membalas pelukan Arka dan semua kejadian membingungkan itu tidak luput dari mata indah Elna.Setelah melepas rindu,Arka melepas pelukannya kemudian menatap Elna yang mengernyitkan kening menatap bingung pada nya dan semua orang yang berada di sekitarnya.
"Sepertinya Anne tidak perlu memperkenalkan dia padamu karena kamu pasti lebih mengenalnya,hanya saja yang perlu kamu tau kalau CEO tampan ini adalah putra Alara dan Aslan,dan itu berarti dia sepupumu juga."Efrina angkat bicara begitu melihat Elna yang nampak linglung.Piring dalam genggaman Elna terjatuh tanpa dia sadari."Oh..maaf,,"Elna tersadar dan mengambil kembali piring yang terjatuh yang tepat mengenai kakinya,beruntung piring itu terbuat dari plastik jadi tidak membuat kakinya cedera."Maaf karena tidak menyapamu seperti layaknya seorang keluarga atau lebih tepatnya seorang kakak ke adiknya."Arka mendekati Elna,dan Elna hanya tersenyum kikuk.
Lain lagi dengan bocah tampan yang sedang menunggu suapan sang bunda,matanya terus menatap Arka tak berkedip.Arka tidak menyadari hal itu karena netra hazel nya hanya sibuk memandangi wajah Elna."Ayah.."
Deg......
Semua yang berada di kamar itu seketika menoleh dan menatap Ozkhan tak terkecuali Arka,mereka bersitatap sangat lama, hingga Elna datang dan memecah suasana yang tiba tiba berubah kaku.
"Ozkhan, kenalkan, beliau ini bos nya bunda di kantor, namanya Tuan Arka.Dan Ozkhan tadi dengarkan kalau beliau adalah keluarga kita juga." Elna terlihat tidak nyaman dengan suasana saat ini, terus terang dia pun kaget,bagaimana mungkin Ozkhan bisa memanggil Arka dengan Ayah.Memang sih, tak dapat di pungkiri kalau wajah mereka memang mirip, tapi bagi Elna itu bukan masalah,menurutnya banyak wajah di dunia ini yang mirip bahkan sama persis tapi mereka tidak punya hubungan keluarga sama sekali.
"Maafkan Ozkhan tuan Arka." Ozkhan meminta maaf dan menundukkan kepalanya, ekspresi kecewa tak dapat dia tutupi dari wajah tampannya."Maaf atas kelancangan putra saya tuan."Kali ini Elna pun meminta maaf.
"Aku memang ayahmu nak.."Kalimat itu sudah berada di ujung lidahnya, namun kembali lagi,Arka harus menunggu waktu yang tepat. Dan benar apa yang di katakan Alara, kalau Ozkhan itu anak yang pintar,bahkan sekali lihat saja dia bisa tau kalau Arka adalah ayahnya.
"Tidak apa apa,dan sepertinya panggilan tuan itu hanya akan berlaku saat kita di hotel,kamu bisa memanggilku Arka atau panggil saja sesuai kenyamanan mu."Tutur Arka dan di setujui Elna dengan anggukan kepala."Dan untukmu bocah tampan,jangan memanggilku tuan,ok.Ini adalah pertemuan pertama kita,aku akan memperkenalkan diri secara resmi,namaku Arka Kemal Gaozhan."Arka mengulurkan tangannya dan Ozkhan pun menyambut uluran tangan Arka meskipun menggunakan tangan kirinya."Namaku Ozkhan Alif,aku bersekolah di TK B,dan sebentar lagi akan masuk sekolah dasar."Perkenalan diri yang cukup lucu menurut Arka.
"Apa tuan Arka sudah menikah?"Pertanyaan di luar nalar yang tiba tiba di lontarkan Ozkhan seketika menggemparkan seisi kamar perawatan yang sudah mulai menghangat sejak tadi."Belum,memangnya kenapa?"Arka menjawab pertanyaan Ozkhan dengan tersenyum manis."Kalau belum,maukan tuan Arka menikah dengan bundaku?"
Gubrak....
Seperti di telanjangi di depan umum,Elna langsung menutup mulut Ozkhan.Malu,Elna sangat malu,anaknya yang masih berumur lima tahun meminta seorang pria yang baru pertama kali dia temui untuk menikah dengannya.Ozkhan tidak bisa di salahkan dalam hal ini,kerinduannya dengan sosok seorang ayah,membuatnya nekat meminta sepupu sang bunda untuk menjadi ayahnya.
"Ozkhan,,,tidak boleh ngomong gitu."Elna memperingati Ozkhan dengan tatapan mata yang sangat tajam seakan bisa membelah Ozkhan menjadi dua bagian.Efrina,Aslan dan Alara hanya bisa menggelengkan kepalanya.Begitupun Arka,namun permintaan anaknya itu bukan mustahil untuk dia lakukan,mengingat kalau memang dia adalah pria pertama yang menyentuh bundanya hingga Ozkhan bisa lahir ke dunia.
Tapi itu adalah sesuatu hal yang besar,ada tembok yang harus dia lewati agar dirinya bisa mewujudkan permintaan Ozkhan."memangnya di bolehin sama bundanya Ozkhan?"Arka tersenyum jail lalu menatap Elna yang terlihat salah tingkah.Ozkhan menggaruk kepalanya."Aduh...bagaimana ya,tadi itu Ozkhan keceplosan,lupa kalau ada bunda di sini.Tapi kalau tuan mau,Ozkhan bisa bicarakan empat mata dengan bunda."Ujarnya kepedean.
"Jangan panggil tuan dong,panggil yang lain aja, yang terdengar lebih akrab." Arka masih duduk di samping Ozkhan dan terus menatap wajah nya. Arka seperti sedang berkaca ke masa lalu, wajah anaknya memang sangat mirip saat dirinya masih kecil.
Ozkhan menggeleng."Ozkhan akan terus memanggil seperti itu sampai tuan bersedia menjadi ayahku."Tutur Ozkhan dengan wajah serius.Sungguh anak yang sangat keras kepala, hingga Elna pusing di buatnya.Arka mendekati Ozkhan dan berbisik di telinganya."baiklah,tapi kamu harus lebih ekstra membujuk bunda mu.Bagaimana,setuju?"Ozkhan terlihat berpikir sejenak kemudian seulas senyum manis terpasang di wajahnya."Ok,siapa takut."Mereka berjabat tangan setelah mencapai kesepakatan."Boleh Anne tau,kalian membicarakan apa?"tanya Alara penasaran."No..no.."Ozkhan menggeleng sambil mengangkat jari telunjuknya."Ini rahasia di antara kami pria sejati,jadi Anne tidak boleh tau."Seketika ruangan yang awalnya hening,berubah riuh dengan tawa setelah Ozkhan dengan wajah seriusnya menolak memberi tau neneknya apa yang dia bicarakan dengan Arka.
Elna hanya mampu menatap Ozkhan dalam diam,melihat anaknya yang meskipun sedang sakit tapi bisa tersenyum bahagia hanya karena kehadiran Arka.Saat asik tertawa bahagia,sebuah pesan masuk di ponsel Elna."Chef,cepat datang ke kitchen,ada sedikit masalah."
"Anne tolong jaga Ozkhan dulu,aku harus ke hotel sekarang."Pamit Elna setelah mendapat pesan dari salah satu asisten chef nya."Kita berangkat bersama saja,kebetulan aku ada pertemuan siang ini."Elna mengangguk dan segera meninggalkan kamar rawat Ozkhan setelah lebih dulu mencium putranya itu.
Saat tiba di parkiran,Arka harus di buat berteriak lagi oleh Elna karena tanpa sadar Elna membuka pintu belakang mobil Arka."Kau lupa ya,aku sudah pernah bilang kalau aku ini bukan supir pribadimu!!"Elna pun menutup pintu dengan malas.
"Dasar pria berkepribadian ganda." Batin Elna, lalu memutar bola matanya malas.
...****************...
kek gak ada yg lain aja
kek g ada orang lain aja gitu.
kek dah habis aja stok cewek cowok