Annabella gadis cantik keturunan Belanda dia telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak, sejak usia Annabella 6 tahun dia telah diculik dan dibuang ke tengah hutan oleh sekelompok mafia Jerman, hingga akhirnya Annabella telah ditemukan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak dan dibesarkannya oleh mereka hingga Annabella tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak Desi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia adalah putri Muller
Drak pun segera menghubungi para tetua klan, jika esok hari akan diadakan pertemuan sesuai permintaan Annabella.
Keesokan harinya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Annabella dan para tetua tunggupun tiba, seluruh tetua klan sudah berkumpul dimarkas besar menunggu kedatangan Annabella sebagai ketua klan mereka dimarkas tersebut.
Tidak lama kemudian Annabellapun tiba dimarkas, yang diikuti oleh kedua pengawal setianya Jeff dan Drak. Annabella berjalan masuk kedalam markas menuju kursi kepemimpinannya, yang kini sudah dikendalikan olehnya. Para tetua klan yang masing-masing memegang kendali bisnis milik Mikael Muller, mereka menatap kearah Annabella yang sudah duduk dikursi kepemimpinan.
Annabella yang sudah duduk dikursi panas, ia menatap balik para tetua klan yang sedang menatap dirinya, memang tidak semua tetua klan suka dengan Annabella Ada sebagian yang merendahkan akan siapa Annabella, bahkan menyepelekan kemampuan seorang Annabella.
"Selamat siang semuanya, hari ini saya sengaja meminta kepada kalian semua untuk berkumpul dimarkas kita. Karena ada yang ingin saya sampaikan mengenai bisnis heroin kita, mulai hari ini saya meminta kepada kalian agar tidak melakukan pengiriman heroin dan barang lain sebagainya kesembarang negara." Tutur Annabella dengan tegas memperingati para tetua klan.
"Tunggu-tunggu saya sangat keberatan dengan adanya peraturan Annabella, saya tidak bisa mengikuti aturan dan perintahmu! Bagaimana dengan yang lainnya apa kalian masih mau mengikuti aturan ini?" Teriak salah satu tetua klan merasa keberatan dengan aturan baru yang ditetapkan oleh Annabella.
"Masalahnya dimana tuan Robert? Ini hanya aturan yang sepele, apa anda mau jika heroin kita mengalami pembajakan seperti yang sudah-sudah.." Jawab Annabella dengan lantang
"Karena kau belum bisa membuktikan kemampuanmu sebagai pemimpin baru di klan ini Annabella..
Saya menerimamu sebagai ketua Mafia diklan ini hanya menghargai ayahmu Mikael Muller mengerti kau!" Teriak Robert sambil mengunjuk-ngunjuk Annabella.
Annabella begitu geram melihat perilaku
Robert dan Hubertus yang tidak menyukai dirinya, yang begitu menyepelekan dan merendahkan kemapanannya.
"Baiklah Paman Hubertus dan Paman Robert jika kalian masih belum mempercayai dengan kemampuanku, itu bukan masalah besar bagiku. Dan tidak dapat berpengaruh dengan keadaan yang sudah ditetapkan Paman.. Aku disini sebagai Annabella Muller, akan melakukan yang terbaik untuk klan ini dan bukan untuk kalian berdua! Jadi apapun yang akan terjadi nantinya aku akan pertaruhkan nyawaku demi klan ini, itu janjiku Paman Hubertus dan Paman Robert."
Annabella berbicara didepan para tetua dengan tatapan tajamnya, cara bicara Annabella begitu tegas sehingga para tetua yang lainnya tidak berani menimpali.
Robert dan Hubertus yang ditugaskan mengelola gudang minuman, serta mengirimkan barang-barang tersebut keberbagai negara. Tak terkecuali dengan negara yang anti dengan minuman beralkohol, tapi mereka bersikeras akan mengimpor produk-produk minuman keberbagai negara meskipun Annabella telah melarangnya.
Hubertus yang sudah memiliki istri dan dua orang anak perempuan yang masih bersekolah, dia tidak menyadarinya jika keselamatan anak dan istrinya berada diujung tanduk saat ini.
Setelah mengadakan pertemuan bersama tetua klan Annabellapun kembali pulang kerumahnya. "Jeff beritahukan Daren
agar dia memantau paman Hubertus dan Robert, jangan sampai kita lengah lagi dengan apa yang selama ini mereka lakukan di klanku." Perintah Annabella pada Jeff
"baik nona akan saya beritahukan pada Daren.."
Dilain tempat Alexander bersama pengawalnya sudah berada di Italia.
Rencana Alexander hari ini dia akan berkunjung kerumah ayahnya, Alexander ingin menanyakan peristiwa yang telah menimpanya diclub tempo hari saat dia sedang bersama Annabella. Alexanderpun berjalan keluar dan dia segera mengajak Dallen dan Aiken.
Setelah menempuh dua jam dalam perjalanan kini Alexander dan kedua anak buahnya, sudah tiba dikediaman Maicon. Kedatangan Alexander disambut dengan baik oleh Maicon dia berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa, untuk menutupi kesalahannya yang sudah gagal menghabisi Alexander anak kandungnya sendiri.
Alexander yang sudah mengetahui akan sandiwara ayahnya, dia begitu geram terhadap Maicon yang begitu jahat berusaha akan menghabisi nyawanya. Alexander langsung bertanya Maicon ayahnya mengenai serangan yang dilakukan oleh para pembunuh bayaran Maicon.
"Sudahlah Dadd, tidak perlu berpura-pura baik didepanku karena aku tidak suka dengan sandiwara. Apa maksudnya Daddy mengirim beberapa pembunuh bayaran dan berusaha akan melenyapkanku! Apa yang sebenarnya Daddy cari haa, apa Daddy tidak berkaca lihatlah penampilan sudah tua Dadd.. jadi jangan berbuat semaunya karena biar bagaimanapun aku ini adalah putramu darah dagingmu."
Deg..
Maicon begitu terkejut saat dia mendengar penuturan Alexander, Maicon tidak menyangka jika Alexander akan mengetahui semua perbuatannya.
"Aduh putraku sayang mana mungkin seorang ayah akan membunuh anaknya sendiri apa kau sudah gila ha! Aku ini ayahmu aku yang sudah membesarkanmu dari bayi hingga kau sebesar ini Alexander.."
Jawab Maicon mengelak akaj semua tuduhan Alexander padanya.
"Aku memang sudah gila Dadd karena selama ini aku terlalu mempercayaimu sebagai ayahku, jika kau menginginkan aku mati maka bunuhlah aku saat ini juga! Ambillah senjata ini dan cepat kau tembak aku.." teriak Alexander memecah keheningan rumah megah Maicon yang sepi.
"Alexander Daddy hanya tidak suka kedekatanmu dengan perempuan itu! Pada malam itu Daddy bukan ingin menghabisimu, tapi Daddy berencana akan menghabisi perempuan ****** itu Alexander.
Karena Daddy sudah mengetahuinya siapa perempuan itu, dia adalah ketua Mafia Paris putri dari Mikael Muller. Yang tak lain gadis itu adalah putri dari musuh terbesar Daddy Alexander apa kau mengerti?!" Tutur Maicon dengan sejelas-jelasnya karena ia kesal terhadap putra semata wayangnya Alexander, yang selalu berada pendapat dengannya dan tidak pernah sejalan.
Deg..
Alexander tersentak kaget mendengar penuturan ayahnya, dia tidak menyangka jika seorang Mikael Muller adalah salah satu musuh terbesar ayahnya. Alexander hanya terdiam karena ia sangat bingung harus apa yang dia lakukannya untuk selanjutnya, hati Alexander sudah terlanjur jatuh hati pada Annabella.
"Aku tidak percaya padamu Dadd.. karena aku tahu betul siapa Mikael Muller dia adalah orang baik, bagaimana bisa seorang Mikael Muller menjadi musuh terbesar Daddy? Aku yakin Daddy pasti sudah salah orang.." Alexander berbicara penuh tanda tanya terhadap ayahnya.
"Jika kujelaskan kau tidak akan pernah memahaminya Alexander! Maka dari kau cukup lakukan apa yang sudah larang dan apa yang harus kau lakukan, kau tidak tahu siapa Mikael Muller yang sebenarnya.. maka dari itu jangan harap kau bisa mendekati putrinya Annabella Muller. Karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah memberikan restu kepada kalian berdua!"
"Daddy tidak bisa begitu.. masalah hati tidak bisa dipaksakan Dadd, walaupun Daddy tidak memberikan restu pada kami tapi aku akan tetap mencintainya itu sudah menjadi pilihanku tidak bisa diganggu gugat lagi!" Jawab Alexander dengan nada tinggi
"Hemm baiklah jika kau bersi keras masih mendekatinya, maka aku tidak segan-segan akan menghabisinya!"