NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:172.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jesi Jasinah

Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.

Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.

Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Diluar Dugaan

Setelah kalimat talak keluar dari bibir Andrea.  Kupandang wajah Nina terlihat lebih ceria dan bahagia.

"Terimakasih telah menceraikanku,  sekarang ayo kemasi semua barang-barangmu dan silakan pergi dari sini," ucap Nina dengan tenang. 

Andrea yang awalnya nampak garang sekarang dia sepertinya shock melihat Nina menerima dengan senang hati kata cerai yang barusan dia ucapkan. 

Dengan kalimat yang terbata-bata karena lidahnya seperti terasa kelu dia menanyakan apakah Nina yakin akan berpisah dengannya,  bagaimana jika nantinya Nina menyesali keputusannya. 

Perkataan Andrea sontak membuat Nina tertawa tanpa beban.  Netranya terus menyoroti wajah Andrea yang terlihat tegang sekali. 

"Ya tentu saja yakinlah,  kan kamu yang sudah mengucapkan talak tadi.   Terimakasih ya,  rasanya lega aku sekarang.   Beban berat yang menghimpitku kini lenyap sudah.  Aku sekarang bebas, aku sudah jadi janda dan bebas menentukan pilihan hidupku.  Ayo cepat dikemasi barangmu,  aku mau mulai malam ini kamu tak lagi ada dirumahku, menghabiskan jatah makanku," ujar Nina tertawa.

Nina menyuruh salah satu asistennya untuk membantu Andrea berkemas.   Semula Andrea menolak meninggalkan rumah Nina dan memohon-mohon agar Nina mau rujuk lagi dengannya.   Dia meminta maaf atas semua kesalahan yang telah dia lakukan pada Nina selama ini. 

Nina sudah memaafkan kesalahan Andrea dan berdamai dengan hatinya untuk tidak lagi membenci Andrea.  Namun untuk rujuk dan kembali membina rumah tangga dengan Andrea dengan tegas Nina menolaknya.

"Aku akan pergi Nina, ingat jangan pernah kamu mencariku untuk urusan apapun dan anak itu memang darah dagingku, tapi karena kamu tidak mau rujuk jadi Aku tidak mau menanggung biaya hidupnya sepeserpun," ujar  Andrea berharap Nina berubah pikiran.

"Pergillah aku tidak akan pernah mencarimu.  Jadi jangan khawatir," sahut Nina.

 Dengan berat hati akhirnya Andrea meninggalkan rumah Nina dan kembali kerumah orang tuanya.

"Terimakasih ya Elena,  Anggara, berkat nasihat dan pertolongan dari kalian akhirnya masalahku selesai," ujar Nina memelukku. 

"Iya Nina, tidak menyangka ya dulu kita saling membenci tapi sekarang saling sahabatan," jawabku merasa senang, Aku segera mengajak suamiku pulang karena hari sudah mulai gelap. 

Setelah sampai dirumah sebelum tidur,  kak Anggara dan aku ngobrol santai sebelum tidur.  Aku memeluk kak Anggara sambil memainkan bulu-bulu halus di dada kak Anggara. 

"Kok kakak. Bisa sih kepikiran beli baju bayi dan baju Nina,  aku heran kakak kan awalnya benci banget sama Nina, " tanyaku penasaran ingin tahu alasannya. 

Tangan kak Anggara membelai rambutku dan mulai menjawab pertanyaanku dengan gaya bicara yang lembut seperti seorang ibu membaca dongeng sebelum tidur.

Hatiku merasa bahagia dan bangga memiliki suami seperti kak Anggara, walaupun dia terkadang cuek dan arogan namun kepeduliannya pada lingkungan sangatlah besar. 

"Seandainya Nina dalam kondisi baik-baik saja dan terus memusuh kita maka aku tak segan-segan untuk melawannya habis-habisan tak perduli dia seorang perempuan.  Kita tidak perlu lemah didepan orang yang berbuat jahat sama kita.   Namun keadaan Nina membuatku harus berfikir ulang.   Keadaannya yang lemah dan akan melahirkan tak pantas harus terus dilawan, artinya disaat musuh sudah tak berdaya kita tak perlu menindasnya lagi.   Jika perlu bantuan ya kita bantu,  toh dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa.   Berdamailah dengan diri sendiri dan berbuat baik kepada musuh disaat kita menang dan musuh sudah tidak berdaya, orang yang terus memperlakukan musuhnya dengan buruk setelah dia tak berdaya namanya tidak sportif" jawab suamiku.

Ternyata begitu cara berfikir suamiku, pantas saja dia sama sekali tak bereaksi saat bertemu dengan Andrea.  Berarti sekarang Andrea dianggap sudah tidak berdaya menurutnya.

Tiba-tiba kak Anggara menghadap ke arahku dan langsung memelukku. Dia mengatakan bahwa pas dia membeli daster dan pakaian dalam Nina,  dia terus mengingatku dan isi dalamanku. 

"Berdebar-debar rasanya kalau aku mengingat semua aset milikmu ini,  terbayang bagaimana lezat dan nikmatnya semua yang ada dalam dirimu.   Janji yah akan selalu disampingku dalam kondisi bagaimanapun.  

Karena aku tak mungkin sanggup berpisah dan melihatmu menjadi milik orang lain.

Bagaimana kalau kita mulai saja rutinitas kita sebelum tidur yaitu membuat anak.  Semoga kali ini berhasil ya," ujar suamiku. 

Pagi ini ayah dan ibu datang menjenguk kami. Karena hari ini rasanya badanku letih sekali,  perutku juga terasa mual.   Mungkin aku kecapean dan masuk angin.   Ibu membalurkan minyak kayu putih diperut dan dadaku. 

"Perutmu kok kencang begini  Elena,  apa sakit rasanya," tanya ibu. 

"Rasanya seperti ada yang mengganjal bu,  apa itu berbahaya," ujarku pada ibu. 

Melihat kondisi perutku yang kencang dibagian bawahnya,  ibu menyuruh kak Anggara membawaku kedokter.   Tentu saja dengan sigap kak Anggara menyiapkan mobil untuk membawaku kerumah sakit terdekat.

Selamat ya pak, bu ternyata ibu sudah mengandung, usia kandungan diperkirakan sudah berumur empat minggu.  

"Benarkah dok,  sayang aku sangat bahagia, ternyata aku masih normal, aku bahagia sekali sayang karena aku takut kita tak pernah bisa memiliki anak saat aku remaja latto-lattoku ditendang oleh musuh saat kami remaja dulu.  Aku sudah periksa kedokter,  dokter bilang tidak apa-apa,  tapi aku masih sering merasa khawatir kalau ucapan dokter tidak benar," ujar suamiku dengan antusias.

Sepanjang jalan pulang kak Anggara terus menggenggam tanganku dan sesekali mengecupnya.  Aku bahagia ternyata saat suamiku bersikap romantis terasa begitu menyenangkan.

"Ayah….ayah sepertinya ayah harus mengucapkan selamat karena aku telah berhasil menghamili anak ayah,  aku bahagia sekali ayah, " suamiku langsung memeluk ayah yang menyambut kedatangan kami di teras rumah. 

Aku dan ibu hanya saling pandang dan tersenyum bahagia.  Melihat sikap kekanak-kanakan dan sikap manja suamiku yang baru kali ini aku saksikan, terbayang bagaimana tingkah menggemaskan anak yang akan aku lahirkan nanti.

"He anak muda, kamu tidak perlu sombong karena berhasil menghamili putriku.   Kamu lihat Elena,  Devan dan Dila, mereka semua adalah hasil karyaku.   Itu artinya aku lebih hebat darimu," ucap ayah sembari melepaskan pelukan suamiku dan melangkah menuju meja makan dimana disana ibu telah memghidangkan berbagai masakan lezat. 

"Aku bukan lagi sombong ayah, aku cuma sedang berbagi kebahagiaan dengan ayah,  karena selama ini aku selalu merasa khawatir kalau-kalau aku tidak bisa bereproduksi dengan baik,  karena dulu latto-latto kesayanganku pernah ditendang teman sekelasku saat SMA ayah, " sahut suamiku sambil mengikuti ayah yang duduk dimeja makan ingin menikmati masakan ibu. 

"Ooh…. Jadi kamu takut tidak bisa punya anak.   Kalau seandainya kamu tidak punya anak dengan Elena, apa kamu akan menceraikan Elena?"

Ucapan ayah membuat aku dan suamiku serta ibuku terperangah.   Kenapa mesti suamiku yang harus menikah lagi, padahal yang menyebabkan kami tidak punya anak kan dia.   Oh ya,  baru ingat aku,  kalau dalam rumah tangga tidak juga dikaruniai seorang anak, biasanya pihak yang paling disalahkan adalah istri dan orang-orang selalu menyarankan agar si suami ganti istri atau menambah istri. 

*******

1
reni puspitasari
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thor
Alisia Tapilatu
Kecewa
Alisia Tapilatu
Buruk
💫0m@~ga0eL🔱
mampir slm knl thor🙏
Da Kurnianto
Luar biasa
R. Kamal
haa ha NENEK BENERRR ITUUUU
auliasiamatir
awas kau leha, kalau macam macam si sumpel aja mulut leha yab elen
auliasiamatir
ise elena keren....
auliasiamatir
yam ampun buk, 🤣🤣🤣
auliasiamatir
dah lima bulan aka yah thor, koma nya.
auliasiamatir
makin keren..
auliasiamatir
semiga nina tertolong
dan andrea segera mampus
auliasiamatir
cepat bantu nina jhon
auliasiamatir
wajar sih papa nya nina, ragu
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪
auliasiamatir
semoga dapat restu dari orang tua mereka
auliasiamatir
ha....siapa dia
auliasiamatir
aku juga bahagia bacanya Anggara
auliasiamatir
semiga nanti kamu bangkit lagi yah anggara
auliasiamatir
lucu yah anggara, masa bisa ngomong gitu sama mertua 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!