NovelToon NovelToon
BERMALAM DENGAN CEO

BERMALAM DENGAN CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Romansa
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: SariRani

Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.

Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.

Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Modus Bayi

Mengetahui jika wanita yg ingin ia temui tidak ada, wajah Alfano langsung berubah datar dan tak berekspresi. Namun ia tetap makan malam bersama Jaka di restauran Enak Kabeh.

"Nggak mood makan ya gara gara gak ada Asmara?" tanya Jaka menggoda ketika mereka sedang menikmati makanan.

"Hmm" deheman Alfano mengiyakan.

"Mungkin memang dia tadi syok banget ketemu kamu, Fan. Apalagi dia hamil, mungkin bisa membuat dia makin gampang capek" sahut Jaka sambil tetap menyedokkan makanan dimulutnya.

Alfano hanya diam, ia berusaha menghabiskan makan malamnya karena dia lapar dan meskipun bukan masakan Asmara namun makanan dari restauran Enak Kabeh memang cocok di lidah bos besar itu.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai makan malam dan berniat untuk pamit ke Bunga yg duduk di kasir sambil membayar.

"Bu Bunga, kami habis berapa untuk makan malamnya?" tanya Jaka yg berhadapan dengan Bunga. Ternyata Alfano tidak ikut menemui Bunga karena udah badmood abis , ia langsunh ke mobilnya.

"100.000 ribu Pak Jaka" jawab Bunga sambil memberikan nota.

"Ini Bu Bunga. Masakan enak kabeh memang mantap!" puji Jaka sambil memberikan selembar uang merah.

"Terima kasih, Pak. Semoga sering2 kesini ya" timpal Bunga dengan menerima uang yg diberikan Jaka. Padahal dalam hati berkata lain.

"Jangan kesini lagi, lihat wajah kalian , aku jadi eneg!" batin Bunga yg tetap belum bisa menerima kenyataan yg menimpa sahabatnya itu karena kedua pria ini.

"Oh iya, itu Pak Alfano kayaknya tidak mood untuk makan malam apakah masakannya kurang enak buat dia ya?" tanya Bunga menjebak, padahal ia sudah tau bahwa ekspresi Alfano berubah karena mendengar Asmara tidak ada di restauran.

"Eh nggak kok, Bu. Lihat piringnya kosong kan , jadi bener bener makanan sini tuh cuocok sama lidah Alfano. Dia memang begitu suka mood mood an, tapi untuk pekerjaan , tenang aja Bu Bunga gak usah khawatir jika ada masalah. Dia profesional kok" jawab Jaka dengan memberikan pujian pada Alfano kepada partner kerja mereka biar tidak merasa kecewa.

Bunga ingin tertawa namun hanya dalam hati aja mendengar pujian Jaka pada bosnya.

"Anak buah emang bela bosnya terus!" batin Bunga.

"Alhamdulillah kalau begitu. Saya takut, dia tidak puas dengan kami lalu memutus kerjasama yg baru tadi siang ita sepakati" sahut Bunga.

"Aman. Senin akan saya berikan kontrak kerja samanya" ujar Jaka.

"Baik, terima kasih sudah makan malam disini" ucap Bunga.

"Sama sama, Bu Bunga" sahut Jaka sambil tersenyum berpamitan.

Baru satu langkah menjauh dari kasir, Jaka terpikirkan untuk menanyakan alamat Asmara karena ia anggap Bunga pasti tau. Asisten bos batu bara itu pun membalikkan badannya dan berhadapan dengan Bunga.

"Bu Bunga, maaf sebelumnya ya. Apakah saya boleh tau alamat kepala dapur Enak Kabeh, kalau gak salah denger namanya Asmara kan?" tanya Jaka membuat Bunga tersenyum smirk, inilah waktunya ia membuka pembalasan pada lelaki tidak bertanggung jawab.

"Iya betul, kepala dapur kami bernama Asmara. Tapi mohon maaf, Asmara sudah memiliki suami jadi saya tidak bisa memberikan alamatnya karena privasi" sahut Bunga dengan nada menyesal.

Jaka langsung terdiam, mendengar bahwa Asmara sudah menikah. Tapi tanpa curiga pun , lelaki itu percaya lalu berpamitan kepada Bunga lagi dan berjalan menuju mobil Alfano.

Jaka sudah masuk di kursi penumpang karena Alfano duduk di kursi driver, sepertinya dia akan menyetir malam minggu ini di kota Bandung.

"Kamu gapapa, nyetir?" tanya Jaka khawatir karena Alfano akan menyetir di malam hari dengan keadaan badmood seperti ini. Sampek karena terlalu khawatir disetirin Alfano, ia lupa menginformasikan bahwa Asmara sudah menikah.

"Kan udah biasa aku nyetir malam, Jak" sahut Alfano sambil mulai menyalakan mobilnya lalu menjalankannya keluar restauran.

Karena hari ini malam minggu jadi kota Bandung ruame pol. Alfano yg biasanya kalau badmood gini menyalurkan perasaannya lewat nyetir mobil ugal ugalan di jalan jadi makin badmood karena jalannya macet merayap.

"Duh! Jalan macet lagi!" seru Alfano sudah terlihat kesal.

"Minggir aja, biar aku yg nyetir" saran Jaka.

Alfano diam saja namun menepikan mobilnya di pinggir jalan dan switch tempat duduk dengan Jaka. Akhirnya Jaka pun yg duduk di kursi pengemudi.

"Mau langsung hotel apa ngelanjutin jalan2 dulu?" tanya Jaka.

"Aku capek. Mau ke hotel aja" jawab tak bertenaga Alfano. Jaka pun hanya bisa menuruti temennya yang sedang galau itu. Perjalanan mereka hanya terdengar suara musik dari radio Bandung yg kebanyakan lagu galau.

"Oh iya, tadi Bu Bunga bilang ke aku kalau Asmara sudah menikah , waktu aku minta alamat wanita itu" celetuk Jaka membuyarkan lamunan Alfano dan keheningan dari suara manusia di mobil itu.

Alfano langsung menatap Jaka dan melurukan tubuhnya untuk duduk.

"Kamu serius?" tanya Alfano tidak percaya.

"Ya kayak gitu yg dibilang, Bunga. Bener kan tebakanku? Kamu sih kelamaan sadar kalau kamu salah, Bro!" ejek Jaka sambil terkikih.

Wajah Alfano langsung berubah marah dan mengepalkan tangannya seperti ingin memukul sesuatu. Jaka pun hanya tertawa melihat sahabat serta bosnya itu marah karena kesalahannya sendiri.

"Sukurin! Mangkanya jadi cowok , tanggung jawab bos!" batin Jaka.

Mereka pun tetap melanjutkan perjalanan dengan ekspresi yang sangat berbeda, 1 marah dan 1 lagi senang diatas penderitaan orang lain.

.

Disisi lain, di dalam sebuah rumah minimalis perumahan di sebelah Restauran Enak Kabeh terlihat seorang wanita hamil sedang menonton TV sambil mengelus perutnya dengan satu tangan lalu tangan satunya menyuapkan cemilan.

Asmara sedang menikmati me time di ruang tamu ruangnya karena dari siang dia sudah banyak pikiran hingga membuat perutnya kencang, jadi dia harus bisa merilekskan diri untuk kenyamanannya si kembar dalam perut.

"Hey, my babies. Kalian kok gerak terus sih, mommy udah ngantuk nih" kata Asmara sambil mengelus perutnya yg sudah membuncit karena jalan 5 bulan dan berisi 2 bayi lagi.

Asmara menyandarkan tubuhnya di sofa depan TV dan berusaha merasa nyaman. Eh tiba tiba dia pingin makan seblak Bandung.

"Aduh, kenapa tiba tiba pingin seblak ya?" gerutu Asmara dengan memposisikan tubuhnya duduk dengan tegak.

"Apa gojek aja ya? Eh didepan perumahan ada abang jual seblak sih. Jalan aja kali ya, sambil olahraga tipis tipis ya twins" lanjut Asmara sambil berdiri dari sofa. Lalu ia mengambil jaket untuk ia pakai sebelum keluar rumah.

.

Setelah hampir mendekati hotel tempat bos batu bara menginap, tiba tiba Alfano juga lagi pingin makan seblak yg sebelumnya ia tidak pernah makan.

"Jak, aku pingin makan seblak" kata Alfano membuat Jaka yg sedang menyetir menoleh padanya.

"Mana ada! Jangan aneh aneh dong, udah mau sampek hotel setelah macet banget tadi" gerutu Jaka, karena sudah sejaman mereka terjebak macet dan sekarang sudah jam 9 malam.

"Beneran" sahut Alfano dengan nada memelas padahal tadi ia marah2 mengetahui bahwa Asmara sudah menikah.

"Eh eh, itu ada gerobak seblak! Berhenti Jaka!" perintah Alfano membuat Jaka berusaha menghentikan mobilnya sebelum kelewatan dari gerobak yg dimaksud bosnya itu.

"isshhh! bisa bisanya nyuruh berhenti ndadak gini! untung dibelakang gak ada mobil atau motor yg ngebut! " oceh Jaka.

Jaka pun sudah memarkirkan mobil yg ia kendarai di pinggir jalan depan gerobak seblak. Alfano turun terlebih dahulu dan segera menghampiri seblak yg ia inginkan. Sebelum itu ia menawari Jaka.

"kamu mau gak? " tanya Alfano sebelum keluar mobil.

"Iyalah, masak gue nemenin loe makan doang" jawab Jaka kesal.

"okeh" sahut Alfano lalu keluar mobil.

Alfano menghampiri abang penjual seblak dan memesan makanan yg ia inginkan.

"Bang, 2 seblak ya, pedesnya normal aja" kata Alfano sambil duduk di kursi samping abang penjual.

"oke siap" sahut abang seblak.

Setelah memesan makanan, Alfano dihampiri oleh Jaka.

"Udah pesen? " tanya Jaka.

"Udah. Aku pesenin seblak pedes normal aja, biar besok kamu gak mules dijalan waktu balik ke Jakarta" jawab Alfano dengan senyum smirk.

"Udah gak marah marah cieee" goda Jaka.

"Entahlah. Jujur aku masih kesel tau kalau wanita itu udah nikah" ujar Alfano dengan nada sendu.

"hmm, emang kalau dia belum nikah, kamu mau tanggung jawab dan nikahin?" tanya Jaka dengan mengangkat alis meragukan Alfano.

"Nggak tau. Aku gak cinta dia, masak nikah cuma karena kesalahan semalam" jawab Alfano menjadi acuh. Jaka pun hanya diam dan duduk di kursi kosong sebelah Alfano.

Kedua lelaki itu lalu beralih fokus pada handphone nya masing masing, karena Senin ketika mereka kembali ke Jakarta , langsung ada beberapa meeting dengan klien.

Tanpa mereka sadari, ada wanita hamil yang berada di sebelah abang seblak tp disisi lain dari posisi Alfano dan Jaka.

"Bang, seblak 1 yang pedes ya tapi kurangin kerupuknya banyakin sosis dan baksonya" suara wanita hamil itu memesan makanan yg ia inginkan. Sontak, Alfano dan Jaka menghentikan pandangan mereka dari layar hp dan menoleh ke sumber suara.

"Iya neng. Duduk dulu ya" sahut abang seblak. Wanita hamil itu adalah Asmara yg sedang ngidam seblak malam malam.

Asmara tidak bisa melihat Alfano dan Jaka karena tertutupi oleh abang seblak. Ia tidak tau jika dirinya sedang diperhatikan 2 lelaki dari berlawanan arah.

Jaka pun mendekati telinga Alfano dan membisikkan sesuatu.

"Mungkin, memang dia jodohmu. Usahain sebelum kamu nyesel. Pastiin kalau dia emang udah nikah dan hamil bukan anakmu" kata Jaka.

Alfano pun mencerna omongan dari sahabatnya itu. Ia bingung jika dirinya menghampiri wanita itu karena pasti Asmara akan syok dan menghindari nya, tapi disisi lain dia juga butuh jawaban kebenaran dari kondisi Asmara saat ini.

Alfano pun berdiri dari kursinya dan menghampiri wanita yg sudah ia ambil status gadisnya. Lelaki itu mulai mendekat ketika Asmara sedang sibuk menatap layar ponsel miliknya sehingga tidak sadar jika ada lelaki yg sedang berjalan menuju dirinya.

Ketika kedua kaki Alfano berhenti tepat didepan Asmara dan wanita itu bisa melihatnya, Asmara lalu mendongakkan kepalanya menatap siapa yg berdiri di depannya. Mata Asmara langsung melotot, terkejut dengan apa yg ia lihat didepannya. Lelaki yg ia benci saat ini.

Entah kenapa Alfano malah merasa bersalah melihat tatapan Asmara yg membencinya.

"Maafkan aku" kata maaf singkat Alfano kepada Asmara yg berada didepannya. Jaka hanya menjadi penonton dari posisi ia duduk.

Asmara diam, ia menahan tangisnya dan mulai menormalkan tatapannya agar tidak melotot terus karena bisa membuat tubuhnya semakin tegang. Wanita itu buru buru untuk berdiri dari kursinya dan berniat membatalkan pesanan seblak yg ia pesan karena ingin menghindari Alfano. Namun, dengan sigap Alfano menahan 2 pundak Asmara dengan pelan agar wanita itu tetap duduk. Alfano melihat tatapan tajam Asmara pun melepaskan tangannya dari pundak wanita itu.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menahanmu seperti ini, tapi bisakah kita berbicara baik baik? " tanya Alfano.

Asmara mulai semakin tidak nyaman. Tubuhnya jadi kaku dan tegang, sehingga perutnya pun terasa kencang lagi. Ia mencoba menahan rasa kencang di perutnya, dengan mengelus elus lembut bagian yg kencang itu. Alfano menyadari bahwa wanita didepannya itu tidak pada kondisi yang nyaman.

"Kamu gapapa? Apakah ada masalah sama perutmu itu? " tanya Alfano jadi khawatir karena ada perasaan tidak tega melihat Asmara meringis seperti menahan sakit.

Asmara tetap tidak menjawab apapun yg dikatakan Alfano, tapi ia semakin menahan rasa kencang di perutnya sehingga ia kelepasan merintih didepan Alfano.

"Aaahkk" lirih Asmara.

Alfano langsung reflek berlutut didepan Asmara yg duduk di kursi plastik yg disediakan penjual seblak dan menjajarkan tubuhnya dihadapan Asmara.

Entah karena ikatan batin atau hubungan darah, padahal belum lahir, baby twins sepertinya sudah mengerti kehadiran ayah mereka, sehingga modus untuk bisa dielus ayahnya.

Asmara makin terkejut melihat sikap lelaki yg ia benci dihadapannya itu, tapi mencoba mengabaikan karena fokus menenangkan perutnya yg kencang.

"Boleh aku menyentuhnya?" tanya Alfano lembut sambil menunjuk ke perut Asmara.

"Ada apa dengan dia?" batin Asmara, heran.

Belum ada jawaban dari Asmara, tapi melihat ekspresi wanita yg dihadapannya merasa tidak nyaman, ia memberanikan menyentuh perut buncit yg terbungkus baju itu dan merasakan tendangan kecil.

"Eh dia nendang!" seru Alfano senang, padahal dia tidak suka anak kecil tapi entah kenapa lagi lagi ada daya tarik tersendiri dari perut buncit Asmara. Dalam hati Alfano , memang ia merasa ada keyakinan bahwa Asmara hamil anaknya.

Asmara sontak langsung berdiri dari kursinya sambil menahan perut buncitnya.

"Jangan pegang pegang!" marah Asmara dengan lototan tajam.

Alfano terkejut karena mendengar suara bentakan dari Asmara.

1
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
SariRani: Terima kasih bundaa sudah memberikan support 5 bintangnya ❤️😍🫶🏻😘
total 1 replies
Sulas Tri
ikut bahagia punya mertua baik seperti Bu laras
Sulas Tri
kasian kau mara
Sulas Tri
tidak ku sangka kau alfano bisa bucin juga
Sulas Tri
ya g mungkin menakutkan lah mara malah mengenakkan ha ha ha
Sulas Tri
lanjut tor
Sulas Tri
sungguh keluargd
Sulas Tri
ada aja kamu bunga
Sulas Tri
ya g mungkin ngegosip Jaka rahul2
Sulas Tri
asmara sudah mulai Deket sama alfano jadi kalo di tinggal sebentar aja sudah merasa kehilangan
nadya_hime
Gw kutuk Al, lu ntar yg bucin bulol ke Mara
Sulas Tri
sungguh keluarga yg bisa di tiru
Sulas Tri
akhirnya mara dan Fino saling berprlukan
Sulas Tri
lanjut
Sulas Tri
ok lanjut
Sulas Tri
mulai deh
Sulas Tri
asik
Sulas Tri
ha ha ha fano2
Sulas Tri
tambah menarik dan lucu tor
Sulas Tri
mulai deh nakalnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!