Hana Larasati Abraham, wanita cantik yang memiliki karir cemerlang. Dia salah satu penerus perusahaan keluarga Syahbana. Memiliki paras mempesona membuat dirinya diperebutkan para pria.
Kehadiran seorang pria yang ditugaskan menjadi sopir pribadinya menjadikan dirinya sosok wanita sombong dan angkuh. Apalagi dia tahu jika Dennis adalah bocah laki-laki tak disukainya dari kecil, rasa kebenciannya semakin besar dan berusaha membuat lelaki tersebut tidak betah.
Akankah Dennis Lim Kyo bertahan dengan sikap arogan Hana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Dalangnya
Dennis mengangkat tubuh Hana yang lemah dan melarikan ke rumah sakit terdekat. Dalam keadaan panik, ia menyusuri jalanan.
Begitu sampai di depan pintu, Dennis keluar dari mobil dan memanggil perawat.
Dennis mengangkat tubuh Hana dan meletakkannya di brankar.
Dennis gegas menghubungi orang tuanya Hana.
Setelah memberitahu, Dennis menemui Dokter yang berdiri tak jauh dari brankar Hana terbaring.
"Tuan Dennis, apa sebelumnya Nona Hana mengonsumsi sesuatu?"
"Dia hanya makan steak daging," tutur Dennis.
"Apa dia memiliki alergi daging?"
"Tidak, Dok. Dia hanya alergi kacang saja," jawab Dennis.
"Sepertinya ada bubuk kacang di dalam makanannya sehingga membuatnya begitu."
Dennis mengernyitkan dahinya.
"Tapi, Tuan tenang saja. Nona Hana sedang masa pemulihan, saya hanya mengingatkan jika ingin makan di luar pastikan makanan dikonsumsinya tidak mengandung bahan yang memicu alerginya."
"Iya, Dok."
"Kalau begitu, saya permisi." Dokter pun berlalu.
Dennis mendekati Hana yang berbaring lemah dengan wajah pucat.
Hana melemparkan senyum tipisnya.
"Aku sudah menghubungi Paman Harsya dan mereka sebentar lagi akan ke sini," ujar Dennis.
Arya datang ke rumah sakit seorang diri tanpa Winny karena istrinya itu menolak ikut.
"Maaf, karena jamuan makan malam saya Nona jadi begini," ucap Arya bersalah.
"Tidak apa-apa," kata Hana lemah.
"Apa kata Dokter, Nis?" tanya Arya.
"Nona Hana memiliki alergi kacang makanya dia begini," jawab Dennis.
"Maaf, Nona. Saya tidak tahu akan hal itu," ujar Arya.
"Tidak apa-apa, Ya. Aku lupa memberitahumu," ucap Hana.
"Hidangan kita sama dan saya merasa tadi memakannya tak ada memiliki aroma kacang," ungkap Arya.
"Iya, jenis makanan seperti itu memang tak menggunakan bahan kacang-kacangan," timpal Dennis.
"Apa ada seseorang yang sengaja memasukkan bubuk kacang di dalamnya?" tanya Arya.
Dennis diam dan berpikir, beberapa detik kemudian ingatannya terbuka. Winny mengetahui jika Hana memiliki alergi kacang karena Dennis sempat mengganti es krim di depan wanita itu.
"Hana, aku dan Arya ingin mengobrol sebentar. Tidak apa-apa 'kan jika ditinggal?" tanya Dennis.
Hana mengangguk pelan.
Arya dan Dennis keluar dari ruangan.
"Kenapa Winny tidak ikut ke sini?" tanya Dennis.
"Bukankah kamu tahu jika dia tak menyukai Nona Hana," jawab Arya.
"Aku rasa dia yang sengaja menaruh bubuk kacang di dalam makanan Hana."
Arya tampak terkejut.
"Aku pernah memberitahunya, jika Hana alergi kacang di toko es krim," ujar Dennis.
"Aku akan tanyakan nanti padanya," ucap Arya.
Jam 11 lewat 15 menit, Arya tiba di rumahnya. Begitu sampai, ia melihat Winny sedang berbaring memainkan ponselnya.
"Bagaimana kondisi Nona kesayanganmu itu?" sindir Winny.
"Kamu 'kan yang sengaja menaruh bubuk kacang di piringnya," singgung Arya.
Mendadak wajah Winny berubah.
"Kamu sebenarnya sudah tahu jika Nona Hana alergi kacang. Kenapa melakukan itu?" tanya Arya.
"Aku tidak suka saja dengannya. Dia sudah menghancurkan kebahagiaanku, sekarang kamu malah ikutan membelanya," ungkap Winny.
"Keluarga Nona Hana bukan sembarangan bagaimana jika mereka menuntut kamu?"
Winny terdiam.
"Beruntung Nona Hana tidak memperpanjang masalah ini."
"Kalau diperpanjang juga tak masalah," Winny berkata santai.
Arya menarik napas.
"Aku ingin tidur, jangan membahas dia lagi!"
"Ini menyangkut nyawa orang lain, Win. Aku tetap akan membahasnya!"
"Dia juga baik-baik saja," ketus Winny.
"Besok pagi kita ke rumah sakit dan kamu harus minta maaf," ujar Arya.
"Aku tidak mau!" tolak Winny tegas, ia lalu membelangkangi suaminya.
***
Esok paginya, Dennis menjemput Hana di rumah sakit.
"Kenapa kamu yang datang? Di mana Paman Biom?" tanya Hana.
"Ayahmu yang menyuruhku."
"Aku pulang sendiri saja, kamu pergilah ke kantor," ujar Hana.
"Tidak, kemarin malam kamu pergi bersamaku jadi aku yang bertanggung jawab," jelas Dennis.
Hana tersenyum tipis.
"Beberapa barang sudah dibawa pelayan, sini tasmu!"
"Biar aku saja yang jinjing!"
Dennis merampas tas dari tangan Hana lalu mengenggam jemarinya. "Jangan membantahku!"
Jantung Hana berdegup cepat ketika jemari mereka saling bertaut.
"Aku minta maaf!" ucap Dennis sembari berjalan.
"Minta maaf untuk apa?"
"Untuk Winny."
Hana tersenyum kecut.
"Mungkin dia melakukan itu karena masih sakit hati denganmu," ucap Dennis.
"Sampai kapanpun dia mungkin takkan pernah memaafkan aku," ujar Hana tertawa tipis.
"Jadi, sekarang kamu sudah tahu 'kan bagaimana sakit hatinya orang lain?" singgung Dennis.
Hana terdiam.
Dennis membuka pintu mobil dan Hana segera masuk.
Dennis duduk di sebelah Hana, selama perjalanan keduanya saling diam.
Begitu sampai, pelayan telah menunggunya. Seorang diantaranya membuka pintu mobil dan membawa barang-barang milik Hana.
Anaya yang juga menunggu putrinya lantas mengucapkan terima kasih kepada Dennis dan pria itu kemudian berlalu.
Di kantor Dennis mendapatkan pesan ponsel dari Winny yang isinya, 'Harusnya aku membuatnya menghilang dari dunia ini agar tidak dapat memilikimu.'
Dennis memijit pelipisnya karena apa yang dilakukan Winny termasuk nekat. Apalagi dia berhadapan dengan cucunya Abraham Syahbana.
Tak mau masalah dan dendam menjadi panjang, Dennis lantas menghubungi Winny untuk bertemu nanti ketika makan siang. Tentunya ia sudah meminta izin kepada Arya.
Tepat jam makan siang..
Winny tampak bahagia dan senang bertemu dengan Dennis sang mantan terindahnya.
"Aku telah memesan makanan kesukaanmu," Dennis membuka percakapan.
"Kamu selalu saja tahu kesukaanku," Winny tersenyum senang.
Dennis hanya tersenyum tipis.
"Kenapa kita tidak balikkan saja?"
"Bagaimana dengan Arya?" tanya Dennis.
"Aku bisa menggugatnya."
"Segampang itu?"
Winny terdiam.
"Diantara kita tidak memiliki hubungan apa-apa lagi, jadi lupakan semua yang telah terjadi. Buang rasa dendammu itu dan mulailah dengan kehidupan barumu."
"Kamu berkata begitu karena ingin menjalin hubungan dengan dia?" tuding Winny.
Dennis menggelengkan kepalanya.
"Kamu begitu khawatir malam itu," ucap Winny.
"Orang tuanya menyuruhku untuk menjaganya, lagian Arya mengundang kami berdua."
"Oh, menjaganya, ya? Jika orang tuanya menyuruhmu menikahinya, pasti kamu akan senang hati menerimanya," singgung Winny.
"Aku akan menolaknya."
"Aku tidak percaya!"
"Winny, sudahi semua. Buang rasa bencimu itu," Dennis menasehatinya.
"Aku tidak akan pernah membuatnya bahagia," Winny menekankan kata-katanya.
"Kenapa kamu sekarang berubah? Tidak ada kelembutan di hatimu lagi."
"Semua karena dia yang menghancurkannya!"
"Winny, jangan selimuti hatimu dengan dendam," ujar Dennis.
"Makanya jangan pernah berurusan dengan aku!"
***
Beberapa hari kemudian..
Usaha Dennis membujuk hati Winny agar melupakan dendamnya tak berhasil. Wanita itu akan membalas perbuatan Hana.
"Untuk apa kamu ingin bertemu denganku?"
"Sebelum kamu menderita seperti apa yang kurasakan, aku akan terus membayangimu."
"Apa yang kamu inginkan agar dendammu terbayar?" tanya Hana.
"Jangan pernah menikah dengan Dennis."
Hana terdiam.
"Kamu sangat ingin menikah dengannya, 'kan?"
"Baiklah, aku tidak akan pernah menikah dengan Dennis."
"Dan kedua."
"Apa itu?"
"Menyingkirlah dari pandangan Dennis selamanya!"
"Aku tidak bisa menuruti permintaan keduamu!" tolak Hana.
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa jauh dari kedua orang tuaku."
Winny tertawa sinis.
"Beri syarat yang lain?" pinta Hana.
"Jika kamu masih di sini, apakah dapat menghilangkan rasa itu padanya?" singgung Winny.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sambil Menunggu Cerita Ini Update, Silahkan Mampir Ke Karyaku Lainnya..
- Pria Kejam Dan Gadis Jujur
- Cinta Asisten Dingin
ceritanya bagus lo,,
lanjut la thor sampai HANAN AMA NADIEN bersatu,,kan nanggung ceritanya
ya thor ya🙏🙏🙏
jangan berhenti dong...