NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tak Terduga By Leo Nuna

Cinta Yang Tak Terduga By Leo Nuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Romansa Fantasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leo.Nuna_

Neo terbiasa hidup dalam kekacauan.
Berantem, balapan liar, tawuran semuanya seperti rutinitas yang sulit ia hentikan. Bukan karena dia menikmatinya, tapi karena itu satu-satunya cara untuk melampiaskan amarah yang selalu membara di dalam dirinya. Dia tahu dirinya hancur, dan yang lebih parahnya lagi, dia tidak peduli.

Setidaknya, itulah yang dia pikirkan sebelum seorang gadis bernama Sienna Ivy masuk ke hidupnya.

Bagi Neo, Sienna adalah kekacauan yang berbeda. Sebuah kekacauan yang membuatnya ingin berubah.
Dan kini, dia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya akan dikirim ke Swiss jauh dari Sienna, jauh dari satu-satunya alasan yang masih membuatnya merasa hidup.

Sienna tidak terima. "Biar aku yang atur strateginya. Kamu nggak boleh pergi, Neo!"

Neo hanya bisa tersenyum kecil melihat gadis itu begitu gigih memperjuangkannya.

Tapi, bisakah mereka benar-benar melawan takdir?
Yuk, kawal Neo-Siennaꉂ(ˊᗜˋ*)♡
Update tiap jam 14.59 WIB

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leo.Nuna_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CYTT(Part 24) Awal yang Tak Disangka

Happy Reading (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

⋇⋆✦⋆⋇

Jika Sienna mulai akrab dengan Raven, maka hal serupa perlahan mulai terjadi pada Neo.

Siang itu, saat jam istirahat tiba, Neo memilih menikmati makan siangnya seorang diri di sudut kantin. Suasana cukup tenang, dan dia tampak santai, menyendok makanannya perlahan tanpa terburu-buru.

Namun, ketenangan itu sedikit terusik ketika langkah seorang gadis perlahan mendekat ke arahnya.

Gadis itu adalah Luna Elise—seseorang yang sebelumnya pernah dia tolong saat mengalami perundungan di lorong sekolah, dan baru semalam kembali dia bantu ketika mobilnya mogok di pinggir jalan.

Dengan sebuah paperbag di tangan dan senyum ragu yang menghiasi wajahnya, Luna berdiri di depan meja tempat Neo duduk.

Neo mengangkat wajah, sedikit terkejut melihat Luna di sana. Tatapannya lurus, tenang, tapi tak sepenuhnya acuh.

"Hai... boleh duduk di sini?" tanya Luna pelan. Senyumnya tampak canggung, namun sorot matanya menyimpan harapan.

Neo sempat menatapnya sejenak, ekspresinya tak banyak berubah. Lalu perlahan, dia mengangguk.

Luna duduk perlahan, meletakkan paperbag di meja di antara mereka. Suasana hening sesaat, hanya terdengar suara riuh siswa lain yang tengah makan dan bercanda di kejauhan.

"Aku… mau balikin ini,” ucap Luna pelan, mendorong paperbag ke arah Neo. Suaranya hampir tenggelam di tengah riuhnya kantin. “Hoodie kamu. Waktu itu kamu minjemin pas aku lagi… ya, berantakan banget.”

Neo melirik sekilas ke arah paperbag itu, lalu mengangkat pandangannya ke wajah Luna. Tatapannya datar, tapi tidak terasa dingin. “Harusnya nggak perlu,” gumamnya ringan.

“Eh, kenapa?” tanya Luna, bingung. Neo hanya menggeleng pelan, tak menjawab.

Luna tersenyum kecil. “Makasih. Karena hari itu… kamu udah nolongin aku. Setelah sekian lama, akhirnya ada yang mau nolongin aku.”

Neo sedikit mengangkat alis, tampak tak menyangka mendengar ucapan itu dari Luna.

“Maaf baru aku balikin sekarang. Aku sempat nyuci dua kali,” lanjut Luna cepat, terdengar canggung.

Neo bersandar ke kursi, menyilangkan tangan di dada. “Nggak masalah. Hoodie itu juga bukan barang mewah.”

“Tetap aja,” sahut Luna. “Itu hal pertama yang seseorang kasih ke aku… tanpa nanya atau minta balik.”

Neo terdiam. Kata-kata Luna sederhana, tapi menyimpan makna yang dalam. Entah kenapa, itu cukup untuk membuat ekspresinya sedikit melunak.

“Thanks udah balikin,” ujarnya akhirnya.

Luna tersenyum, kali ini lebih tulus. “Dan soal yang kemarin malam... mobilku. Aku benar-benar berutang banyak ke kamu.”

Neo hanya mengedikkan bahu. “Kebetulan lewat aja.”

“Tapi kamu milih buat berhenti,” sahut Luna cepat. “Dan itu… nggak semua orang mau lakuin.”

Neo hanya mengangguk. Tak banyak bicara, tapi bagi Luna, sikapnya sudah cukup.

Di antara suara riuh kantin, mereka duduk di sana—dua orang yang terhubung lewat kejadian-kejadian kecil yang berarti.

Siang itu, hoodie itu bukan sekadar benda—melainkan pengingat akan kebaikan sederhana, dan awal dari hubungan yang perlahan berubah dari kebetulan menjadi kedekatan.

Tanpa mereka sadari, banyak pasang mata diam-diam mencuri pandang ke arah meja di sudut kantin itu. Beberapa berbisik pelan, sebagian lagi hanya melirik dengan rasa penasaran. Meski tampak tenang, kebersamaan Neo dan Luna rupanya menarik perhatian.

Namun di antara semua tatapan diam itu, ada satu sosok yang justru menatap mereka tanpa sedikit pun berusaha menyembunyikannya. Seorang pemuda duduk tak jauh dari sana, dengan postur santai namun sorot mata tajam—memperhatikan dengan saksama.

Senyum tipis perlahan terukir di bibirnya saat melihat interaksi antara Neo dan Luna. Bukan senyum sinis, apalagi cemburu—melainkan seperti menyimpan sesuatu. Entah itu rasa penasaran, atau hanya sebuah pengakuan diam bahwa kedekatan baru tengah tumbuh di hadapannya.

"Kenapa? Cemburu?" tanya seorang gadis yang duduk di sebelahnya, nada suaranya terdengar menggoda namun sedikit curiga.

Pemuda itu—Max—menoleh sebentar dengan ekspresi malas. “Baby, please…” balasnya santai, namun tidak sepenuhnya meyakinkan.

Amara, pacarnya, menyipitkan mata. “Kenapa? Emang bener kan dari tadi kamu liatin dia terus,” ucapnya, kini terdengar lebih serius.

Max hanya terkekeh pelan. “Cuma penasaran. Nggak nyangka aja si anak dingin itu bisa ngobrol sama cewek.”

Amara melipat tangan di dada, tatapannya masih mengawasi Max dengan curiga yang tak sepenuhnya padam.

Sementara Max, masih dengan senyum menggantung di sudut bibir, kembali melirik ke arah Neo dan Luna—seolah menyimpan pemikiran yang belum terucap.

Di saat yang sama, Sienna tak sengaja menemukan sebuah unggahan di akun media sosial resmi sekolah Neo. Awalnya, niatnya hanya iseng—sekadar ingin tahu lebih banyak tentang sekolah itu.

Sebagai bagian dari strategi kecilnya untuk bisa menyusul Neo ke Swiss, dia merasa wajar menggali informasi sebanyak mungkin. Namun yang dia temukan justru membuat jantungnya mencelos.

Sebuah foto baru saja diunggah. Dalam gambar itu, Neo terlihat duduk bersama seorang gadis di kantin sekolah. Mereka tampak akrab, berbincang sambil tersenyum.

Ada kehangatan yang jelas terpancar dari interaksi mereka, cukup untuk membuat dada Sienna terasa sesak dan pikirannya dipenuhi tanda tanya.

Siapa dia? Sejak kapan mereka sedekat itu?

Perasaan cemburu dan kecewa langsung bercampur dalam diam. Tak ingin membiarkan pikirannya terus berandai-andai, Sienna buru-buru meraih ponselnya. Dia membuka kontak Neo, dan tanpa pikir panjang, jemarinya langsung menekan tombol panggilan.

Suara dering terdengar beberapa kali, dan setiap detiknya terasa menyesakkan bagi Sienna. Kegelisahan terus tumbuh dalam diamnya, sampai akhirnya di nada dering kelima panggilan itu tersambung.

"Neo!" suara Sienna langsung meluncur dengan nada tinggi, membuat Neo di seberang sana terkejut.

Neo mengerutkan kening. "Sienna? Ada apa?"

"Apa kamu selingkuh?!" sembur Sienna tanpa memberi jeda. "Kamu janji, Neo. Kamu janji gak akan macam-macam di sana. Tapi apa? Baru beberapa hari, dan kamu udah deket sama cewek lain?"

Neo terdiam, tak langsung membalas. Suaranya terdengar bingung, bahkan cemas. "Tunggu dulu... maksud kamu apa?"

“Kamu pikir aku gak lihat fotonya?” Sienna lanjut, suaranya bergetar antara marah dan terluka. “Kamu duduk bareng cewek itu, kalian kelihatan dekat... aku lihat di postingan sekolah kamu, Neo!”

Neo menghela napas panjang, mencoba tetap tenang di tengah gempuran emosi Sienna. Dia masih belum tahu harus menjelaskan dari mana—karena bahkan dia sendiri tak menyangka reaksi Sienna akan seperti ini.

“Sienna, itu nggak seperti yang kamu pikirin,” ucap Neo pelan namun mantap.

“Lalu seperti apa? Jelasin ke aku!” desak Sienna, nadanya tajam, matanya mulai berkaca-kaca meski ia sedang sendiri di kamarnya.

Neo menarik napas dalam. Tatapannya jatuh pada meja kantin yang kini kosong di depannya—Luna sudah pergi beberapa menit lalu, meninggalkannya dengan banyak hal tak terucap, termasuk tentang apa yang sebenarnya terjadi.

“Dia… Luna. Dia cuma temen sekolah yang pernah aku tolong,Itu aja, Sienna.” jelas Neo akhirnya.

Sienna terdiam sejenak. Hening menyusup di antara keduanya. Namun diam itu bukan karena percaya—melainkan karena hatinya sedang menimbang, apakah penjelasan itu cukup.

“Dan sekarang kalian udah akrab?” tanyanya akhirnya, pelan namun penuh tekanan.

Neo menggigit bibirnya sebentar sebelum menjawab, “Kita ngobrol, iya. Tapi nggak lebih dari itu. Aku nggak bohong.”

“Susah percaya, Neo. Apalagi kalau lihat kamu duduk bareng cewek lain di foto itu, kelihatan nyaman banget. Kamu tahu kan aku cuma punya kamu di sini?”

Kalimat itu membuat Neo sedikit terdiam. Bukan karena merasa bersalah, tapi karena ia sadar Sienna sedang berbicara dari tempat yang sangat rapuh.

“Aku nggak ninggalin kamu, Sienna,” ucap Neo lebih lembut. “Aku tahu kita LDR dan itu nggak gampang. Tapi aku nggak pernah mikir buat nyakitin kamu.”

Tangis pelan terdengar dari seberang. Sienna tidak menjawab, hanya menghela napas panjang seolah menahan sesak di dadanya.

“Aku cuma… takut kehilangan kamu,” gumamnya lirih.

“Aku masih di sini,” balas Neo. “Kalau kamu masih percaya, pegang itu dulu. Kita bisa lewatin ini.”

Hening lagi. Tapi kali ini bukan karena marah—melainkan karena keduanya sedang mencoba memahami satu sama lain, dari dua sisi dunia yang terpisah jarak dan waktu.

»»——⍟——««

Hallo semua✨

Sebelum makasih udh mampir🐾

Buat yg suka cerita aku mohon dukungannya ya, biar aku semangat updatenya💐

Dan jangan lupa follow akun ig aku @nuna.leo_ atau akun tiktok aku @im.bambigirls. Karena disana aku bakal post visual dan beberapa cuplikan.

Oke see you semua!(⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

1
Saryanti Yahya
karya yg cukup bagus, lanjut thor, semangat
Leo Nuna: Makasih Kak😻
total 1 replies
Suluk Pudin99
Semoga sya jga sperti cinta mereka ,tak terduga.Sampai ke pelaminan,Amin Allahumma istajib dua,na ya Robb🤲🏻🤲🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!