Helena seorang dokter kecantikan dan juga ahli membuat obat sedang terjebak di dalam tubuh gemuk seorang pemeran figuran sebuah novel klise hasil karya salah satu pasien nya.
Karena tersedak permen karet saat berendam di dalam bathtub nya membuat Helena kehilangan nyawa dan berakhir terjebak di dalam tubuh wanita gemuk ini.
"haishh!!! kenapa aku terjebak di dalam tubuh gemuk ini!! tidak kah Mereka tau menurunkan berat badan sangat lah sulit!! aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan tubuh indah ku sebelumnya!!. aku tidak ingin mengulangi diet ku!!!".
Yah.. sebelum mendapatkan gelar dokter Helena adalah gadis gendut yang selalu di remehkan teman-teman nya.
di dalam dunia novel ini mampukah Helena kembali menjalankan diet nya dan membentuk tubuh baru yang saat ini ia tempati? atau malah pasrah dengan keadaan?
yuk intip perjuangan Helena menjadi wanita cantik dan juga anggun walaupun hanya sebagai seorang figuran.
bantu like dan komen ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BALAS DENDAM PERTAMA
Helena saat ini masih di ruang ganti bersama Alisa dan juga dua pelayan. Alisa tampak sedang memilih gaun yang dia ingin kan. Namun wanita itu belum juga menemukan nya.
"lady bolehkan saya membantu anda mencari gaun yang bagus untuk anda?" tanya Helena yang sejak tadi duduk berhadapan dengan Alisa.
"tentu saja nona Tristan. Aku juga ingin lihat apa selera mu berbeda dari para pelayan rendahan ini".
Mendengar hal itu Helena hanya tersenyum manis namun tidak dengan hati nya yang ingin sekali merobek mulut Alisa.
"saya akan mengusahakan nya untuk anda".
Helena mulai melihat beberapa gaun yang tergantung ditiga lemari besar yang ada di sana. Dan pandangan nya jatuh pada gaun berwarna biru gelap yang terlihat mewah dan juga elegan.
Balas dendam terbaik adalah mencoba menjadi teman nya dan menghancurkan nya dari dalam. Itu lah yang di pikirkan Helena selama ini. Helena akan berpura-pura berpihak pada Alisa.
"nona lihat lah bukan kah gaun ini sangat cocok untuk anda". Tunjuk helena kepada Alisa.
Melihat gaun itu Alisa pun mengakui jika gaun yang di pegang Helena memang sangat indah dari gaun-gaun yang ada di atas meja didepan wanita itu.
"gaun itu lumayan bagus. Baiklah aku akan memakai nya".
Helena berjalan mendekat ke arah Alisa dengan gaun di tangan nya. Tanpa di ketahui Helena sudah menebar serbuk obat di gaun tersebut.
Setelah itu dengan bangganya Alisa memakai gaun pilihan Helena tanpa rasa curiga. Membuat Helena menyunggingkan senyuman tipis.
"lady saya akan segera kembali ke ballroom. Saya permisi".
Alisa hanya mengangguk dan kembali melihat gaun yang membalut tubuh nya di depan cermin merasa jika diri nya adalah orang paling cantik di kerajaan ini.
"Elizabeth!! Aku benar-benar akan membalas mu!"gumam wanita itu sebelum kembali ke acara pesta tersebut.
Sementara itu Helena sudah berjalan menjauh dari ruangan itu menuju ballroom pesta. Dia akan menunggu Arthur kemudian meminta nya untuk pulang lebih awal.
Namun seseorang menghentikan langkah nya.
"nona tunggu sebentar"
Helena terkejut mendengar suara tersebut dengan perlahan dia berbalik arah untuk menghindari pria yang sedang berjalan ke arah nya. Dan kebetulan mata Helena menangkap sosok Arthur tak jauh dari tempat nya berdiri.
"Helena" panggil Arthur yang sejak tadi mencari keberadaan Helena dan berhasil menemukan nya.
Tapi orang yang memanggil Helena tadi masih belum menyerah pria itu malah mengikuti langkah Helena yang berjalan menuju ke arah Arthur.
"oh tuan Grand Duke mengapa anda mengikuti kekasih ku?"
Deg.
"kenapa Arthur mengakui ku sebagai kekasih nya?".
Ucapan Arthur membuat. Helena hanya diam membisu tanpa menyangkal nya. Lagi pula dia tidak ingin menyangkal nya di hadapan Damian yang entah kenapa hari ini terlihat cukup mengganggu.
"ah.. Aku hanya penasaran dengan nona cantik ini. Maka nya aku mengikuti nya. Aku seperti pernah bertemu dengan nya. Dan tak ku sangka nona ini adalah kekasih mu". Ucap Damian dengan wajah yang datar dang sarat akan permusuhan.
"tidak kah kau ingin memperkenalkan nya kepada ku Arthur". Sambung Damian lagi yang tatapan nya tak lepas dari wajah Helena.
"itu tidak perlu. Dan berhenti menatap wanita ku dengan tatapan menjijikan mu!" balas Arthur yang kini sudah menahan kekesalan nya pada Damian.
Tangan Arthur sudah mengepal erat akibat emosi yang sudah menumpuk sejak tadi pada pria ini. Pasal nya tadi saat pertemuan dengan raja pria ini malah meminta untuk bekerja sama dengan Arthur untuk melakukan sebuah tugas di perbatasan bagian timur kerajaan. Dan sebelum pergi, pria di hadapan nya ini mengusulkan untuk menempatkan pasukan nya di sekitar mansion milik Arthur. Dengan alasan mempermudah persiapan karena mansion tersebut berada di titik paling dekat dengan perbatasan bagian timur.
Mau tak mau Arthur mengijinkan hal itu tapi dengan syarat jika para pasukan yang akan di bawa Damian membuat tenda di bagian luar wilayah mansion. Dan tidak di ijinkan masuk tanpa ada ijin dari pemilik mansion.
Tindakan tersebut benar-benar merepotkan Arthur karena pria itu harus menyembunyikan pasukan rahasia yang dia miliki di mansion nya. Orang-orang di kerajaan Brimstone hanya tau jika adik tiri raja ini tidak memiliki kekuatan apapun.
Kembali pada situasi saat ini Helena menggenggam tangan Arthur untuk mencoba menenangkan hati pria itu.
Kemudian tersenyum ke arah Damian. Jika terus seperti ini maka pria antagonis ini pasti tidak akan pergi dari hadapan mereka.
"salam saya tuan Grand Duke Damian. Perkenalkan nama saya Helena Tristan". Ujar Helena memperkenalkan diri nya.
Wanita itu tidak khawatir sedikit pun karena penampilan nya saat ini bukan lagi Helena yang dulu. Dan juga pria di depan nya ini tidak akan mengenali nya.
Namum dugaan Helena salah besar Damian semakin curiga dan juga tertarik dengan wanita di depan nya ini.
"apa kita pernah bertemu sebelum nya?" tanya Damian yang masih menatap dengan intens ke arah Helena.
"seperti nya tidak tuan Grand Duke. Ini pertama kali saya bertemu dengan anda. Dan seperti ini akan menjadi yang terakhir kali nya kita bertemu karena kekasih ku adalah pria yang sangat protektif. Lagi pula dia tidak menyukai mu jadi untuk apa terlalu dekat. Bukankah itu akan sangat menggangu?" ucap Helena dengan santai nya, sengaja menyindir pria yang mencoba membunuh nya beberapa bulan lalu.
Helena sebenarnya ingin sekali memukul wajah kejam Damian yang masih berhutang pada nya tapi Helena hanya bisa menahan nya. Untuk balas dendam yang sesungguhnya. Dan juga kenapa pria ini terlalu banyak bicara. Benar-benar bukan gaya nya dulu.
"ayo sayang.. Perut ku sangat lapar. Aku ingin mencicipi kue-kue kering itu". Ajak Helena yang saat ini menarik lembut tangan Arthur untuk pergi dari hadapan Damian.
Sementara itu Damian masih menatap punggung wanita yang cantik itu semakin menjauh dari hadapan nya.
"Helena Tristan. Seperti nya aku pernah dengar nama itu. Helena?? Helena!!". Gumam Damian kemudian merogoh saku celana nya dan mengambil selembar kertas catatan dan membuka nya. Catatan itu berisi tentang:
...Terjebak di dunia novel ...
...Tinggal bersama antagonis...
...mencoba untuk mengubah diri...
...ingin bertemu protagonis....
...3 bulan lagi adegan di dalam novel terjadi...
...menghindari kematian...
...pergi meninggalkan kerajaan dan hidup dengan normal...
...Jika ada waktu dan kesempatan melihat kedua pemeran utama menikah dan bahagia...
^^^Tertanda ^^^
^^^Helena Tristan ^^^
Sebuah catatan yang dia ambil dari laboratorium kecil milik Helena saat masih tinggal di rumah nya beberapa bulan yang lalu. Walaupun beberapa kalimat nya Damian tidak mengerti sama sekali namun nama yang tertera di dalam catatan tersebut membuat Damian tersenyum mengerikan.
"Helena Tristan. Kau mencoba menipu ku dengan berpura-pura tidak mengenal ku!! Aku akan merebut mu dari Arthur dan mendapatkan mu kembali!"
Sedangkan saat ini Helena sedang duduk di sebuah bangku taman istana dengan beberapa cemilan dan juga satu botol anggur.
"hacchuu" tiba-tiba Helena bersin saat menunggu Arthur membuka tutup botol anggur yang akan mereka nikmati.
"apa kau baik-baik saja?"
"ya aku baik-baik saja, dan seperti nya ada yang menyebut nama ku".
"hahaha kau percaya dengan mitos itu?" tanya Arthur yang tertawa melihat wajah lucu Helena yang kini cemberut.
"itu bukan mitos".
Saat ini kedua nya sedang menikmati malam yang sedikit tenang di taman ini. Dari pada kericuhan para tamu di dalam ballroom istana.
Namun tiba-tiba terlihat Noulan berlari dengan tergesa-gesa menuju ke arah di mana Helena dan Arthur duduk.
"nona!!!!! Jangan makan kue nya!!" teriak kecil dari Noulan saat Helena sedang akan memasukan sepotong kue kering ke mulut nya.
"ada apa Noulan Kenapa kau berteriak dengan tidak sopan seperti itu!" ujar Arthur yang kesal dengan pelayan pribadi Helena yang mengganggu waktu santai mereka berdua.
"tuan, nona,, terjadi keributan di pesta saat ini. Lady Camelia terlihat sakit perut dan buang angin terlalu banyak setelah makan kue-kue yang ada di meja hidangan!"
Namun mendengar ucapan dari Noulan membuat Helena tersenyum dengan sangat misterius.
"hahaha apa sudah dimulai"
semangat terus kk
makin penasaran gimana kelanjutannya
semangat terus kk😅
semangat terus kk😅
semangat terus kk
semangat terus kk😅
di tungguin nextnya kk😅
semangat terus kk