NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

TAKDIR CINTA SETELAH DIKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Angst / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:845.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Ketukan palu dari hakim ketua, mengakhiri biduk rumah tangga Nirma bersama Yasir Huda.

Jalinan kasih yang dimulai dengan cara tidak benar itu, akhirnya kandas juga ... setelah Nirma dikhianati saat dirinya tengah berbadan dua.

Nirma memutuskan untuk berjuang seorang diri, demi masa depannya bersama sang buah hati yang terlahir tidak sempurna.

Wanita pendosa itu berusaha memantaskan diri agar bisa segera kembali ke kampung halaman berkumpul bersama Ibu serta kakaknya.

Namun, cobaan datang silih berganti, berhasil memporak-porandakan kehidupannya, membuatnya terombang-ambing dalam lautan kebimbangan.

Sampai di mana sosok Juragan Byakta Nugraha, berulangkali menawarkan pernikahan Simbiosis Mutualisme, agar dirinya bisa merasakan menjadi seorang Ayah, ia divonis sulit memiliki keturunan.

Mana yang akan menang? Keteguhan pendirian Nirma, atau ambisi tersembunyi Juragan Byakta Nugraha ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

“Anda saja tak tahu, Pak. Apalagi saya.” Bu Mar menggeleng. Ia dan Aji berdiri di luar kamar, menatap penuh rasa penasaran pada dua sosok yang sibuk membongkar isi kamar.

“Ini Juragan!” Ron mengambil dua map yang tersimpan di bawah tilam tempat tidur Nirma, meletakkannya di atas sprei polos.

Byakta Nugraha melempar begitu saja bra yang sedang ia pegang. Kemudian mendekati ranjang, membuka map berwarna coklat yang berisi akte kelahiran Kamal, akte cerai Nirma, kartu keluarga dan ijazah.

“Aji …!” panggilnya singkat.

“Ya, Juragan.” Aji berdiri tepat di samping klien nya.

“Ubah nama Ayah di akte kelahiran Kamal. Jadikan saya bapak kandungnya! Tambahkan juga ‘Nugraha’ di belakang nama Kamal Rashad. Hanya saya yang pantas menyandang status seorang Ayah bagi bayi tampan itu, bukan pria lainnya apalagi si Pecundang bermodalkan burung abal-abal!” Juragan Byakta tersenyum culas, memberikan berkas tadi kepada sang pengacara.

“Kau bisa meminta bantuan David, dikarenakan Nirma melahirkan di rumah sakit miliknya! Lakukan apapun itu, tempuh jalur mana saja asalkan berhasil! Saya tak peduli perihal biaya,” sambungnya tegas.

Aji mengambil amplop tadi. “Baik, Juragan. Saya juga butuh kartu tanda pengenal Nyonya Nirma.”

Ron langsung menurunkan tali tas yang sedari tadi ia sandang di bahu, memberikannya kepada sang tuan.

Byakta Nugraha membuka dompet Nirma, menatap dalam pada foto hitam putih yang mana ada sosok almarhum bapak Abidin, calon ayah mertuanya. Andai saja potret Yasir Huda, sudah pasti ia bakar benda itu.

“Kere sekali calon istri ku itu,” gerutunya kala hanya melihat selembar uang 5 ribu rupiah.

‘Tak nya Anda ingat juragan? Yang membuat Nirma hidup bak orang melarat ya dirimu,’ Bu Mar hanya berani membatin. Masih segar dalam ingatannya saat juragan menitahkan untuk menaikkan harga sewa yang menurutnya keterlaluan.

Namun, bagi juragan Byakta hal tersebut lumrah. Dikarenakan ia tahu betul harta yang dimiliki oleh Nirma. Wanita itu masih memiliki uang tabungan hasil dari penjualan rumah di kampung halaman ibunya.

“Saya ingin cara cepat! Bila perlu esok sudah siap semua berkas itu, lalu daftarkan ke KUA setempat! Agar lusa saya bisa langsung menikahi Nirma,” katanya tanpa berpikir panjang yang berhasil membuat tubuh Aji menegang.

"Maaf, Juragan. Secepat-cepatnya, setidaknya memerlukan waktu seminggu lamanya. Tak mungkin bila esok langsung jadi,” jelas dirinya tidak sanggup.

‘Di kira aku pesulap apa, yang asal ucap simsalabim langsung jadi kenyataan,’ gerutunya dalam hati.

“Kau tahu Ji, Ayam tetangga saya tempo hari mati dikarenakan berani masuk di halaman rumah saya,” ia menatap datar wajah pias Aji.

“Apa sebab dia mati, Juragan? Bukan karena terkena penyakit ayan ‘kan?” tanyanya hati-hati dengan perasaan mulai tak enak.

“Cuma saya tembak menggunakan senapan angin dadanya. Sebab berani betul nya bertaik di halaman rumah, langsung saja saya kokang senjata, niat hati cuma ingin menakuti, ternyata kelepasan menarik pelatuk, berakhir nyawanya melayang. Begitulah cara saya menghadapi orang yang berani mengumpat, ataupun membicarakan dibelakang maupun membatin!”

“Maaf Juragan, saya cuma sedikit protes di dalam hati, bukannya menggerutu, apalagi mengatai!” Aji terlihat ketakutan, membayangkan nasib Ayam yang mati hanya karena berani membuang kotoran di halaman rumah tuan tanah ini.

“Ha ha ha … saya suka melihat raut panik macam orang bodoh di wajah mu tu, Aji.” Juragan Byakta menepuk pundak Aji. “Saya berikan waktu seminggu, lebih dari itu tentu diri ini tak senang.”

Ron menyela pembicaraan yang jelas akan berbuntut trauma pada diri Aji. “Juragan, tentang ini, mau di apakan?”

Byakta menatap beberapa lembar foto pernikahan Yasir dengan mantan istrinya, Afna. Ron lah yang mengirim kerumah Nirma. “Kembalikan ke tempat semula. Suatu saat nanti bisa dijadikan senjata bila Nirma ingin berulah.”

Aji merasakan bulu kuduknya merinding, tapi ia tidak berani membatin lagi, hanya mengikuti langkah pria yang jelas memiliki aura bak tuan kejam.

Hari sudah mulai gelap, mereka kembali masuk mobil, melakukan perjalanan panjang kembali ke kota kecamatan.

.

.

“Bagaimana dengan dua cecunguk itu, Ron?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangan pada jalanan. Ia duduk sendirian di jok penumpang.

“Suami dari Dela, sudah memasukkan gugatan perceraian di pengadilan agama, Juragan. Tak lama lagi dia akan menjadi janda! Sebab si laki-laki lebih memilih istri kedua,” beritahu Ron sambil menyetir.

“Sementara Tina, dalam seminggu ini saya pastikan bisnis suaminya yang meminjamkan uang dengan bunga besar, akan gulung tikar! Bukan hanya itu saja, pihak berwajib sedang merencanakan penggerebekan dikarenakan dia seorang pengedar barang haram!” Ron kembali memberikan informasi terkait dua sosok wanita berprofesi sebagai perawat, mereka begitu membenci Nirma.

“Pastikan dua orang tak tahu diri itu tetap bekerja di RS milik David! Saya begitu tak sabar melihat ekspresi mereka kala mengetahui siapa suami barunya Nirma nanti. Coba kalian bayangkan! Bagaimana reaksi orang yang memendam benci, tapi tak memiliki peluang untuk menyakiti. Sedangkan mangsanya tepat di depan mata … ha ha ha!” Juragan Byakta tertawa terbahak, sampai sudut matanya basah.

Aji meremas tali sabuk pengaman, mengatupkan rapat mulutnya, berusaha keras untuk tidak menggerutu apalagi membatin, cukup sekali dirinya kelepasan.

***

Sementara di rumah juragan Byakta kota kecamatan.

“Dek … bobok di kamar lain saja ya sama Ibuk.” Nirma sedang membujuk Kamal yang tidak mau keluar dari kamar juragan Byakta.

Setiap kali putranya ia gendong, pasti akan menangis kencang.

‘Ya Allah, Nak. Kita ni menumpang loh … tolong tahu diri sedikit,’ batinnya menyuarakan rasa frustasi. Aslinya ia sungkan, bahkan sedari tadi menahan lapar dikarenakan ingin makan tapi tuan rumah tidak ada di tempat.

Sesungguhnya sifat Nirma tak jauh berbeda dari sang kakak dan ibunya, mereka memiliki rasa sungkan, malu, dan tak enakan.

“Nyonya, apa tak sebaiknya makan dulu! Kami tak tahu jam berapa Juragan pulang malam ini,” ucap Wulan, calon pengasuh Kamal.

“Maaf, Kak. Tolong jangan panggil Nyonya, sebut nama saja!” pintanya merasa risih dengan kata itu.

“Kami nya yang tak enak nanti,” Wulan pun jadi bingung.

Nirma menghela napas panjang, tidak tahu harus menanggapi apalagi. Ia meminta Wulan keluar dari sana, begitu juga dengan Bik Ning yang sedari tadi menemani.

Kembali membujuk sang putra, tapi tetap tak berhasil. Kamal seakan asik dengan dunianya sendiri, main di atas kasur berbusa empuk, netranya tidak berkedip menonton tayangan siaran nasional pada televisi hitam putih.

.

.

Tepat pukul 9 malam, juragan Byakta tiba di huniannya. Ia disambut bik Ning.

“Di mana Kamal dan Nirma?” tanyanya dengan nada lelah.

“Nyonya Nirma dan Kamal ada di kamar juragan! Bayi cerdas itu tak mau di bujuk untuk keluar, asik menonton televisi dan bermain mobil-mobilan baru,” beritahu bi Ning.

Senyum samar terbit di bibir tebal sang juragan. “Sepertinya ia sudah memiliki bakat sejak dini menjadi orang kaya. Tahu betul tempat tidur empuk dan keras.”

“Bik, persiapkan buah tangan, kami akan pergi ke kampung halaman Nirma!” titahnya.

Sang bibi mengangguk, menatap sungkan, ia ragu hendak berucap.

“Katakanlah!”

“Ini perihal Nyonya Nirma, dia …?”

.

.

Bersambung.

1
Elin Erliana
Luar biasa
Andri Yani
alamak kk cublik selalu bikin bayangan dan tebakanku salah terus 😁😁😁
Nita Nita
adem bener denger petuah mba dwi, tp itu diakhir knp lg hmmm🤔
Ibu² kang Halu🤩
apakah buk Nirma akan bertemu buk Mar si pemilik kontrakan agar mendapatkan kejelasan atau????
ahh semoga aja Ayah By mau jujur dan mereka baik2 saja.
bunda fafa
lebih baik tanyakan langsung sama mas by.. karena kl dipendam mas by gak akan peka nirma.. lelaki mmg gt.. kl pakai kode2 gak akan paham mereka jd langsung tembak sj ditempat/todong langsung dgn pertanyaan
Yunia Spm
sabar njih mas by....
bunda fafa
kamu sdh lega kan nirma saat tau fakta dr linda? trs km sdh curhat sama kak dwi.. tinggal skr ke perkebunan sawit mau ketemu siapakah.. apakah santo atau penjaga kebun sawit?
bunda fafa
salut sama kak dwi.. dewasa banget.. btw suami kak dwi seperti kebanyakan lelaki deh suka naruh handuk sembarangan plus ngrobohin baju dilemari wkwkwk.. sama ky paksu aku.. hasilnya istri teriak kenceng bak tarzan wkwkwk... esmosiii lemari jd berantakan 😆😆
Mommy'ySnowy 💕
mau kmna lgi nirma.? jngn bilang k rmh sapto ya... ?
Mommy'ySnowy 💕
betul kak dwi,,smua yg kak dwi katakan memang sprti itu nyatanya seorg laki2 tuhh,,,😂
Si Topik
mesti sering disiram petuah ni Nirma.. biar berkurang nethink nya 😅
Si Topik
berarti dia doyan gangguin mu tu mbak Dwi 🤣
tiada hari tanpa mendengar kicau-an mu mbak wkwk 😂
Nara's Mom
jangan bilang ima mau ngusut masalah santo dan anggun wkwkwk
Si Topik
naif dan gampang diperdaya nya Nirma susah hilang kek nya 🤣🤣🤣
Si Topik
klo aku liat si lindong kek gini, malah kek cerminan Nirma dulu di lapak Amala-Agam 😅
diawal menyebalkan sampe pengen nampol pala nya, ehh pas dah taubat.. respek awak dibuat nya 😊
Si Topik
defenisi villain tidak dilahirkan, tapi hadir karena diciptakan.. seperti si Lindong 🙂
ya moga aja dibalik hal yg terjadi ama si Lindong.. bisa membuat nya tobat macam Nirma 😊
Si Topik
yaa moga aja bom waktu nya Nirma ga jadi meleduk :"-v
walau ada benar nya perkataan Lindong.. tetap mesti berhati-hat^^
Si Topik
Maka nya, walau dia lagi mode sedikit waras.. tak elok dijadiin aliansi, soalnya perilaku nya berubah-ubah

jangan sampai terpedaya ya Ima 😅
Si Topik
Hilihh si Lindong berani ngatai om Dud dibelakang.. coba klo berhadapan auto Tremor seluruh badan nya 🤣
muhammad ibnuarfan
nah loh...kenapa itu...jangan lama2 up nya ya Thor...semangat buat othor nya...sehat selalu🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!