Cinta Si Gadis Sombong

Cinta Si Gadis Sombong

Bab 1 - Bertemu Kembali

Tiiit........

Tiiit........

Seorang wanita cantik berkacamata hitam mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil mewahnya. "Hei, bisakah kamu minggir!" teriaknya.

Pria yang menggunakan motor tua tampak santai dan hanya bisa menoleh sebentar namun tak berniat menggeserkan kendaraannya.

Wanita cantik itu lantas keluar dari mobilnya dan menghampiri sang pria. "Hai, aku lagi bicara padamu. Apa kamu tidak mampu mendengar?" omelnya.

Pria itu menghela napas lalu menjawab, "Nona, motorku rusak. Jadi, saya harap anda memakluminya."

"Aku sangat buru-buru, kenapa harus diriku yang memakluminya?" tanyanya dengan congak.

Pria itu lantas turun dari motornya dan mendorong kendaraannya sedikit ke depan agar mobil wanita tersebut dapat lewat.

"Motor tua seperti itu, tidak seharusnya kamu pakai!" umpatnya.

Wanita cantik dan sombong itu kemudian memasuki mobil mewahnya. Dengan sengaja ia membunyikan klakson sekencang mungkin.

Pria pengendara motor hanya mengelus dada dan menggelengkan kepalanya ketika mobil merah itu melewatinya.

Setibanya sang wanita di gedung kantor perusahaannya....

Hana Larasati Abraham, wanita muda berusia 24 tahun keluar dari mobil mewah pemberian sang ayah. Berjalan dengan anggun dan angkuh melewati para karyawan yang berdiri menyambut kedatangannya.

"Selamat pagi, Nona!" sapa seorang wanita berusia 27 tahun.

"Pagi!" Hana membuka kacamata hitamnya.

"Tuan Harsya sudah menunggu anda di ruangan rapat," ujar wanita bernama Inka.

"Kenapa ayahku cepat sekali datangnya?" Hana tampak heran padahal dia lebih dahulu berangkat.

"Saya tidak tahu, Nona."

Hana mempercepat langkah kakinya.

Sesampainya di ruangan rapat, ia membuka pintu.

"Ayah kenapa hanya kita saja?" tanya Hana, mengedarkan pandangannya karena cuma ada dirinya dan Harsya.

"Duduklah, Nak. Para rekan kerja kita sedang di perjalanan," jawab Harsya.

"Aku pikir kita akan segera memulai rapat," celetuk Hana.

"Ayah sengaja mengatakan jika rapat akan diadakan pagi ini biar kamu tidak terlambat. Kenyataannya, kamu memang telat lima menit!" Harsya memperhatikan arloji di tangannya.

"Ayah, sebenarnya aku tidak terlambat karena pria bodoh itu makanya ku jadi telat."

"Jangan menjadikan alasan orang lain untuk menutupi kesalahanmu, Nak!"

"Ayah, aku tidak berbohong," Hana berusaha membela diri.

"Iya, Nak. Ayah percaya padamu hari ini," Harsya tersenyum.

"Jadi, selama ini ayah tidak percaya padaku?"

"Ayah percaya, Nak. Mana mungkin putri kesayangan kami melakukan kebohongan," Harsya menjawab agar putrinya tak cemberut.

Hana tersenyum lalu memeluk ayahnya yang sedang menatap kota dari jendela.

"Sebentar lagi mereka datang persiapkan dirimu!"

"Iya, Yah."

Tak lama kemudian para rekan kerja Harsya yang akan melakukan kerja sama dengan perusahaannya pun tiba.

Hana yang sangat cantik menjadi pusat perhatian para pria.

Harsya sampai berkali-kali berdehem agar para pria muda memperhatikan penjelasan putrinya daripada menganggumi kecantikannya.

Hana yang melemparkan senyumannya membuat para pria tersipu.

Sejam mengadakan rapat, Hana meninggalkan tempat tanpa bersalaman kepada rekan bisnisnya.

Para pria itu pun tak berani bertanya tentang Hana kepada Harsya karena takut.

Hana memasuki ruang kerjanya dengan perasaan lega, akhirnya rapatnya lancar dan semuanya setuju dengan keputusannya.

Telepon di meja kerjanya berdering, Hana lantas menjawabnya, "Halo, Ayah!"

"Ke ruangan kerja Ayah sekarang, Hana!"

"Baiklah, Yah."

Hana lantas berdiri dan berjalan menuju ruangan sang ayah.

Tampak seorang pria muda sedang berhadapan dengan ayahnya.

Hana lantas mensejajarkan posisinya dengan pria itu dan ia menoleh, matanya membulat ketika mengetahui seseorang yang ada disampingnya. "Kamu!"

"Kamu mengenalnya, Nak?" tanya Harsya.

"Karena dia aku menjadi terlambat, Yah!" Hana menunjuk wajah pria yang ada di sebelahnya.

"Maafkan saya, Nona!" pria itu menundukkan kepalanya.

"Hana, dia Dennis. Keponakannya Paman Alpha," jelas Harsya.

"Apa!" Hana tampak terkejut.

"Iya, Nak."

"Kenapa dia di sini?" tanya Hana tak suka.

"Sayang, mulai hari ini dia akan berkerja denganmu," jelas Harsya lagi.

"Ayah tidak salah?"

"Tidak, Nak."

"Dia akan menjadi sopir pribadimu," ucap Harsya.

"Aku tidak butuh sopir, Yah!" Hana menolaknya.

"Ayah tidak mau hal buruk menimpamu apalagi kamu mengendarai mobil tak memikirkan pengendara lainnya," ungkap Harsya.

Hana pun terdiam.

"Mulai sekarang dia bekerja untukmu," ujar Harsya.

Hana memang dari dulu tak menyukai Dennis meninggalkan ruangan kerja ayahnya.

"Dennis, maafkan putri saya!"

"Tidak apa-apa, Tuan."

"Temui dia di ruangannya, tanyakan saja apa pekerjaanmu padanya," titah Harsya.

"Baik, Tuan."

Dennis lalu melangkah ke ruangan kerjanya Hana dengan bertanya-tanya kepada para karyawan yang lainnya.

Inka menghubungi Hana, "Nona, Tuan Dennis ingin bertemu dengan anda."

"Suruh dia masuk!" titahnya dari ujung telepon.

"Baik, Nona." Inka menutup panggilannya.

Inka mengarahkan pandangannya kepada pria dengan tinggi 175 cm dan hidung mancung serta berkulit putih bersih ciri khas orang Asia.

"Tuan, anda dipersilakan masuk," ucapnya.

"Baiklah, terima kasih!" Dennis menundukkan kepalanya tanpa senyuman.

"Sama-sama, Tuan."

Dennis membuka pintu dan tak lupa mengucapkan kata, "Permisi!"

Hana tak menjawab.

Pintu tertutup, kini ada dirinya dan Hana di ruangan.

"Mau apa ke sini?" tanya Hana ketus.

"Saya ke sini di suruh Tuan Harsya menanyakan tugas," jawab Dennis.

"Mobil milikku sangat mahal, kamu bekerja sepuluh tahun di perusahaan ini belum tentu mampu membelinya. Apa bisa mengendarainya?" Hana memandang sepele pria yang ada dihadapannya.

Dennis hanya mengangguk.

Hana mengambil kunci dari dalam lacinya lalu ia tunjukkan pada Dennis. "Ambil!"

Belum tangan Dennis terulur, Hana dengan sengaja menjatuhkannya di lantai.

Dennis sejenak menatap kunci lalu mengarahkan wajahnya kepada Hana.

"Kenapa diam? Cepat ambil!" perintahnya dengan angkuh.

Dennis lantas mengambilnya lalu memperbaiki posisi berdirinya.

"Aku tidak mau kamu memakai pakaian lusuh seperti itu. Pergilah ke bagian karyawan dan minta pakaian seragam sopir. Kamu bisa tanyakan kepada sekretarisku!"

"Baik, Nona."

"Setelah berganti pakaian, tolong lap mobil," titahnya.

"Iya, Nona."

"Keluarlah dan kerjakan perintahku!"

Dennis mengangguk dan bergegas keluar ruangan.

-

Hana tidak keluar makan siang karena ayahnya telah lebih dahulu meninggalkan kantor sejam lalu.

Hana menelepon sekretarisnya untuk membelikan makan siang untuknya.

"Saya akan menyuruh OB membelinya, Nona."

"Tidak perlu, kamu suruh sopir baruku saja!"

"Nona, apa dia tahu pesanannya?"

"Kamu harus jelaskan padanya!"

"Baik, Nona."

"Nanti suruh dia langsung yang mengantarkannya ke ruangan!"

"Iya, Nona."

Telepon pun berakhir.

Menunggu 40 menit, pesanan Hana pun datang. Dennis meletakkan di atas meja kerja.

"Mau ke mana?" tanya Hana saat Dennis hendak meninggalkan ruangannya.

"Saya akan kembali ke parkiran mobil, Nona."

"Di sini saja, temani saya makan!"

Dennis mengangguk mengiyakan.

Hana menikmati makan siang yang dibeli oleh sopir pribadinya. Tak ada sesuatu yang aneh namun tiba-tiba pandangannya gelap, keringat bercucuran di dahinya.

Dennis bergerak mendekati, "Nona!"

Hana memegang tangan Dennis dan mencoba berdiri.

"Nona!"

Tubuh Hana ambruk di pelukan Dennis.

"Nona, bangunlah!" menepuk pelan pipi Hana yang berada di pangkuannya.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

mampir thor kayaknya bagus ceritanya hana sang nona angkuh n sombong.....

2023-10-22

1

mama Al

mama Al

aku mampir salam dari Bingkai cinta untuk Sarmila

2023-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Kembali
2 Bab 2 - Alergi Kacang
3 Bab 3 - Mengantarkan Hana
4 Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5 Bab 5 - Membeli Motor Baru
6 Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7 Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8 Bab 8 - Membujuk Hana
9 Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10 Bab 10 - Hana Sakit
11 Bab 11 - Cemburu?
12 Bab 12 - Cemburu (2)
13 Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14 Bab 14 - Cemburu? (3)
15 Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16 Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17 Bab 17 - Rencana Licik Hana
18 Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19 Bab 19 - Dennis Patah Hati
20 Bab 20 - Dennis Marah Besar
21 Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22 Bab 22 - Menjadi Pendiam
23 Bab 23 - Janji Hana
24 Bab 24 - Dalangnya
25 Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26 Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27 Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28 Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29 Bab 29 - Jauhi Aku
30 Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31 Bab 31 - Mengantarkan Hana
32 Bab 32 - Menyusul Hana
33 Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34 Bab 34 - Dennis Gundah
35 Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36 Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37 Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38 Bab 38 - Mendekati Dayna
39 Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40 Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41 Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42 Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43 Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44 Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45 Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46 Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47 Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48 Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49 Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50 Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51 Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52 Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53 Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54 Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55 Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56 Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57 Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58 Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59 Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60 Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61 Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62 Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63 Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64 Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65 Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66 Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67 Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68 Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69 Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70 Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71 Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72 Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73 Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74 Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75 Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76 Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77 Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78 Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79 Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80 Karya Baru - TERJERAT CINTAMU
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Kembali
2
Bab 2 - Alergi Kacang
3
Bab 3 - Mengantarkan Hana
4
Bab 4 - Menginap Di Rumah Harsya
5
Bab 5 - Membeli Motor Baru
6
Bab 6 - Hampir Dipecat Karena Mie Ayam
7
Bab 7 - Hanya Denganmu Dia Tidak Berani
8
Bab 8 - Membujuk Hana
9
Bab 9 - Berkeliling Dengan Motor Bersama Dennis
10
Bab 10 - Hana Sakit
11
Bab 11 - Cemburu?
12
Bab 12 - Cemburu (2)
13
Bab 13 - Mengantar Hana Pulang
14
Bab 14 - Cemburu? (3)
15
Bab 15 - Hana Semakin Cemburu
16
Bab 16 - Bermain Di Wahana Permainan
17
Bab 17 - Rencana Licik Hana
18
Bab 18 - Dennis dan Hana di Kota Yang Sama
19
Bab 19 - Dennis Patah Hati
20
Bab 20 - Dennis Marah Besar
21
Bab 21 - Hana Dilarikan ke Rumah Sakit
22
Bab 22 - Menjadi Pendiam
23
Bab 23 - Janji Hana
24
Bab 24 - Dalangnya
25
Bab 25 - Hana Mendapatkan Hukuman
26
Bab 26 - Membujuk Winny Agar Memaafkan Hana
27
Bab 27 - Hana Kembali Bertemu Dennis
28
Bab 28 - Mengobrol Dengan Dennis
29
Bab 29 - Jauhi Aku
30
Bab 30 - Aku Sangat Lelah
31
Bab 31 - Mengantarkan Hana
32
Bab 32 - Menyusul Hana
33
Bab 33 - Hana Dan Dennis Semakin Dekat
34
Bab 34 - Dennis Gundah
35
Bab 35 - Mencari Keberadaan Ibu
36
Bab 36 - Bertemu Dengan Ibu
37
Bab 37 - Bertemu Dengan Ayah Sambung
38
Bab 38 - Mendekati Dayna
39
Bab 39 - Dayna Menolak Alvan
40
Bab 40 - Memberikan Dennis Kejutan
41
Bab 41 - Menikmati Waktu Berdua
42
Bab 42 - Pindah Ke Luar Negeri Sementara
43
Bab 43 - Hana Belajar Memasak dan Curhat
44
Bab 44 - Menolak Dijodohkan Dengan Alvan
45
Bab 45 -S2 - Mengunjungi Hana Dan Dennis
46
Bab 46 - S2 - Dayna Senang Batal Dijodohkan
47
Bab 47 - S2 - Apa Permintaanmu?
48
Bab 48 - S2 - Baru Sadar
49
Bab 49- S2 - Teror Masa Lalunya Harsya
50
Bab 50 - Hanan Menjemput Seorang Gadis Di Bandara
51
Bab 51 - S2 - Memberikan Tantangan
52
Bab 52 - S2 - Tingkah Aneh Hana
53
Bab 53 - S2 - Aira Pulang
54
Bab 54 - S2 - Dayna Gagal Bertunangan
55
Bab 55 - S2 - Tak Ingin Merusak Persahabatan
56
Bab 56 - S2 - Liburan Akhir Bulan
57
Bab 57 - S2 - Semuanya Pergi Berlibur
58
Bab 58 -S2- Hanan Menyusul Alvan Dan Lainnya
59
Bab 59 - S2 - Hanan Mengajak Mengobrol Aira
60
Bab 60 - S2 - Hari Kedua Liburan Di Kotanya Aira
61
Bab 61 - S2 - Tak Suka Dayna Digoda Pria Lain
62
Bab 62 - S2 - Kembali Pulang
63
Bab 63 - S2 - Melamar Dayna
64
Bab 64 - S2 - Alvan Menghilang
65
Bab 65 - S2 - Alvan Ditemukan
66
Bab 66 - S2 - Alvan Sadar
67
Bab 67 - Mengobrol Dengan Dayna
68
Bab 68 - S2 - Aira Menjenguk Alvan
69
Bab 69 - S2 - Hanan Kesal
70
Bab 70 - S2 - Dayna Cemburu
71
Bab 71 - S2 - Menghadiri Pernikahan Alvan Dan Dayna
72
Bab 72 -S2- Hanan Patah Hati
73
Bab 73 - S2 - Hanan Datang Ke Pernikahan Aira
74
Bab 74 - S2 - Hanan Menjadi Pemimpin Perusahaan
75
Bab 75 - S2 - Menemui Nadine
76
Bab 76 - S2 - Berita Pagi
77
Bab 77 - S2 - Hanan Meminta Maaf
78
Novel Baru - Dikejar Cinta si Model Cantik
79
Cerita Baru - Menikahi Putri Tidur
80
Karya Baru - TERJERAT CINTAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!