Masa muda adalah masa yang penuh cinta, masa indah ketika usia 17 tahun. bertemu dengan seorang pria di sebuah tempat yang sangat menyebalkan.
satu tahun berlalu namun jodoh mempertemukan gadis bar-bar dengan pria anti wanita.
"Dasar wanita tidak waras." ucap si pria.
"Kau yang tak waras." jawab si wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zheyra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LISA
Tatapan mata Ferlian nampak menatap Wisnu yang sudah berada di tempat itu, Ferlian terus memperlihatkan kalau dia berada di sana. sekarang Ferlian sudah menjadi seorang artis padahal dulu dia menjadi model. cita-citanya begitu tinggi hingga membuat Wisnu benar-benar tidak bisa bersama dengan wanita yang selalu mengutamakan dirinya.
"Jadi wanita itu yang sudah menikah dengan Wisnu? Baiklah kalau begitu aku mau tahu seperti apa wanita itu karena dia mampu merebut pria yang harusnya menjadi suamiku." Ferlian yang benar-benar begitu bangga akan dirinya.
Dia meyakinkan kalau dia mampu mengambil Wisnu dari Nara. langkah kaki Ferlian terlihat mendekati Wisnu, tatapan mata Wisnu tidak beralih sama sekali. pria itu menatap istrinya sembari memegang erat tangan Nara.
"sayang, aku mau menemui tuan Sahid dulu ya. kamu berbicara saja dengan nyonya Silvia." ucap Wisnu.
"Iya Mas, Kamu pergi saja jangan khawatir. aku sama nyonya Silvia pasti akan berbicara, benarkah nyonya?" tanya Nara yang membuat wanita yang sudah berumur itu nampak tersenyum.
"Tentu saja aku akan mengajak berbicara istrimu Ini, apalagi dia sangat menyenangkan saat diajak ngobrol." jawab nyonya Silvia.
Ketika Wisnu meninggalkan istrinya terlihat jelas kalau Lisa ataupun Ferlian berusaha keras untuk mendekati pria itu, Lisa belum mengetahui Siapa istri dari Wisnu. namun dia sudah bertekad untuk mengambil pria itu dari wanita yang sudah dinikahi.
Langkah kaki cantik seorang wanita nampak mendekati Wisnu, Nara yang berada di tempat itu nampak dia melihat wanita yang sangat dia kenal. Nara melihat Lisa yang juga ada di tempat itu, senyum Nara nampak terlihat ketika dia bisa menatap salah satu pria orang yang harus dia balas.
"Dari dulu kamu benar-benar tidak berubah, Lisa. dari dulu kamu sama saja, tetap seperti seorang wanita murahan." guman Nara dalam hati ketika dia melihat Lisa mendekati suaminya.
"Lihatlah, nyonya Nara. lebih baik kamu mendekati suamimu, para wanita tidak tahu diri itu benar-benar sangat menjengkelkan. dia selalu saja mencari cara untuk mendekati para pria kaya." ucap salah satu istri pengusaha tersebut.
"Biarkan saja, nyonya Silvia. biarkan mereka berusaha untuk mendekati suamiku, Memangnya apa yang bisa mereka dapatkan." jawab Nara.
"Kamu tidak takut kalau mereka berusaha untuk menggoda suamimu?" tanya nyonya Silvia.
"Tentu saja saya takut, nyonya. tapi saya percaya dengan suami saya, para wanita murahan itu tetaplah wanita murahan. seperti apapun mereka mencoba untuk mendekati suami saya saya masih tetap yakin kalau suami saya adalah orang yang bisa saya percaya." jawab Nara.
"Tapi, aku tidak pernah percaya dengan para wanita itu. Jadi aku minta kamu mendekati suamimu." pinta nyonya Silvia.
"Wisnu." panggil Ferlian.
Wisnu menoleh menatap Ferlian yang ada di tempat itu. "Kamu, Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Wisnu kepada Ferlian.
"Katanya kamu sudah mempunyai istri, dimana istrimu ?" tanya Ferlian.
"Kenapa kamu harus tahu di mana istriku, Memangnya ada apa?" tanya Wisnu.
"Aku hanya ingin tahu seperti apa wanita yang sudah merebutmu dariku."
"Aku tidak perlu memperkenalkan istriku kepadamu, lagi pula kenapa kamu ada di sini dan Apakah kamu sudah menikah?"
"Aku tidak akan pernah menikah, aku pasti akan mendapatkan apa yang aku mau," Ferlian terlihat mendekati Wisnu. wanita itu pastinya akan menggoda pria yang dulu dia cintai.
"Kenapa kamu menggoda Tuan Wisnu, Ferlian?" tanya Lisa yang begitu terlihat sombong. wanita itu tersenyum kemudian mendekati Wisnu. "Senang Anda datang ke pesta ini, tuan Wisnu." ucap Lisa.
"Aku datang tidak sendirian,aku datang bersama istriku. Jadi kalian jangan berusaha untuk melakukan apapun, pasti istriku akan sangat marah jika dia tahu kalian berusaha untuk menggodaku." ucap Wisnu.
"Benar sekali, Tuan. para wanita seperti mereka itu memang benar-benar cantik, tapi mereka suka sekali menggoda suami orang." cibir salah satu pengusaha. pria itu benar-benar menghina Ferlian dan Lisa.
"Kenapa Anda mengatakan hal itu, Tuan. kami tidak berusaha menggoda kami hanya ingin bersikap baik di pesta ini. Tuan tahu kan ini adalah pesta para artis dari salah satu film yang akan kami launching." Lisa berusaha untuk menekankan situasi agar dia tidak dihina.
"Tuan Wisnu." panggil nyonya Silvia yang datang bersama dengan Nara.
Lisa menatap seorang wanita yang benar-benar begitu dia kenal. "Nara." ucap Lisa ketika melihat Nara berada di tempat itu.
Nara tidak mengatakan apapun, namun dia hanya sedikit menganggukkan kepalanya.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Lisa kepada Nara.
"Tentu saja aku ada keperluan, Memangnya apa lagi yang aku lakukan di sini?" tanya Nara balik.
Lisa benar-benar tidak pernah berpikir kalau Nara sudah keluar dari penjara, wanita itu masih mengira kalau Nara masih berada di balik jeruji penjara bahkan dia hidup nelangsa di sana.
"Bagaimana kamu sudah keluar dari penjara?" tanya Lisa dengan menekankan kata-kata itu dengan sangat keras.
"Jaga mulutmu, berani sekali kamu menghina istriku!" bentak Wisnu kepada Lisa.
Mendengar kata istri Lisa ataupun Ferlian saling menatap satu sama lain, mereka tidak akan pernah mengira kalau wanita yang datang bersama dengan nyonya Silvia adalah istri dari Bastian Wisnu.
"Wanita ini istrimu?" tanya Lisa.
"Benar, dia istriku." jawab Wisnu.
ZDARRR!!!
bagaikan petir yang menyambar, Lisa benar-benar tidak menyangka kalau Nara adalah istri dari Bastian Wisnu.
Seketika Lisa terdiam, wanita itu menatap Nara yang sedang berbicara dengan Wisnu.
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
- Gairah liar
bukan Farrah liar thor