NovelToon NovelToon
Petualangan Kedua Ku Di Zaman Kuno

Petualangan Kedua Ku Di Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Si Mujur / Careerlit
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Harefa

Original, bukan terjemahan.

Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.

Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.

Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.

Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!

Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27

"Wahai manusia, bisakah kau menolongku?" Dengan wajah kesakitan harimau itu bertanya. Walaupun dia belum yakin apakah manusia di depannya itu bisa mengerti bahasanya.

Tetapi anehnya, Su Alin mengerti apa yang diucapkan oleh harimau tersebut.

"Menolong, untuk mengobati lukamu?" Ucap Su Alin langsung.

"Ya, benar sekali. Aku tidak bisa mengobati luka di perut ku ini."

"Memangnya di tempat lain kau bisa mengobatinya?" Tanya Su Alin polos sambil berkacak pinggang.

"Em, tidak bisa juga." Ucapnya pasrah.

"Baiklah, baiklah... Jangan bersedih seperti itu. Aku akan mengobati lukamu." Su Alin yang melihat raut wajah harimau yang menahan sakit tersebut merasa iba.

"Nona, boleh aku tahu.. Apa yang kau inginkan jika kau menolongku?"

"Mengapa kau bertanya seperti itu? Apakah semua pertolongan harus ada imbalannya?"

"Maaf, tapi biasanya... setelah memberi bantuan seseorang akan meminta imbalan atas jasanya."

"Kalau di dunia ku, orang akan membalas jasa dengan tael atau benda berharga lainnya. Apa kau memiliki?" Karena biasanya di dunia modern bisa menggunakan uang, barang atau jasa juga.

"Um, aku tidak punya."

"Baiklah, kau bisa membayarnya dengan hewan buruan nantinya. Kami bisa memakan atau menjualnya nanti."

Walau awalnya, Su Alin tidak menginginkan imbalan apapun. Tetapi, sepertinya prinsip hewan di depannya ini sedikit berbeda. Dan mungkin saja harimau itu akan curiga jika Su Alin tidak menginginkan sesuatu sebagai imbalan.

Karena kebanyakan manusia ingin berkontrak dengan hewan spiritual. Apalagi harimau ini bisa berbicara dengan manusia. Akan sangat banyak kesatria menginginkannya, untuk menjadi hewan kontrak mereka.

"Baiklah, aku setuju. Terimakasih atas bantuanmu." Dia merasa lega, karena Alin tidak meminta yang macam-macam.

"Sabar dulu, aku belum tentu bisa menyembuhkan lukamu. Karena aku belum melihat seberapa parah lukanya." Su Alin yang background bukanlah seorang ahli kedokteran. Hanya saja, ketika dia sebagai anggota mafia. Jika dia terluka, dia akan mengobati sendiri lukanya. Karena, identitasnya tidak boleh di ketahui oleh orang lain.

"Um, silahkan..." Ucap harimau itu sambil merebahkan tubuhnya secara berlahan. Karena dia sudah mulai tidak bisa menahan sakit di perutnya itu.

Su Alin mendekati harimau itu. Dia berjongkok, dan mulai memeriksa luka bekas cakaran dari beruang tersebut.

Su Alin mengerutkan keningnya, karena lukanya ini telah terkontaminasi dengan kotoran. Karena mungkin, sepanjang malam ini harimau itu tertidur tanpa memperhatikan di mana lokasi dia merebahkan diri. Karena banyak lumpur yang melekat di bibir luka harimau tersebut.

Su Alin juga sedikit bingung, bagaimana dia harus mendapatkan anestesi. Agar dalam menjahit luka harimau ini, dia tidak merasakan sakit.

Ruby yang ada di dalam ruang dimensi memahami isi pikiran nona-nya. Dan kemudian dia memberikan beberapa ramuan herbal yang harus diminum oleh harimau itu. Agar dia tidak merasakan sakit di saat Su Alin mengoperasinya.

Kerja ramuan herbal ini, membuat si pengguna tertidur sepenuhnya. Dengan kata lain dia dibius total.

Ketika harimau itu sudah tidak sadarkan diri. Su Alin mulai membersihkan luka-lukanya. Luka bekas cakaran itu bukan hanya satu garis saja. Melainkan ada beberapa, dan yang paling parah adalah di bagian tengah. Karena sampai melukai usus harimau tersebut.

Su Alin meminta alat menjahit dari peri kecil dari ruang dimensinya. Walaupun alat-alat tersebut tidak sama persis seperti di zaman modern, tetapi setidaknya bisa dia gunakan untuk menjahit luka harimau tersebut.

Dia membersihkan lukanya memakai mata air dari ruang dimensi. Karena dia tidak memakai air dari pegunungan itu karena belum tentu steril. Sebaiknya dia menjaga agar luka harimau itu tidak terinfeksi.

Dan juga kegunaan air dari ruang dimensi, bisa mempercepat penyembuhan luka-luka dari harimau itu nantinya.

Setelah kotoran dia bersihkan, dia memeriksa usus dan organ lainnya yang ada didalam perut harimau itu. Ada beberapa robekan di bagian ususnya. Dia menyambung dan menjahitnya.

Setelah itu, baru dia menjahit bagian kulit luar harimau tersebut. Dan pengganti air infus dia gunakan mata air dari ruang dimensi, agar lukanya steril.

Di akhir pengobatannya, dia membalut luka harimau itu dengan kain panjang yang dia ambil di dalam ruang dimensi. Kain ini yang berasal dari merampok gudang penyimpanan Putri pertama Kaisar. Dan ini adalah bahan kain yang terbuat dari sutra. Dia tidak perduli jika harga kain tersebut mahal, karena dia mendapatkannya secara gratis.

Macan tutul yang melihat sedari tadi. Apa yang dilakukan Su Alin, merasa sedikit heran. Entah bagaimana barang-barang yang selalu dibutuhkan bisa keluar begitu saja. Sementara Su Alin sama sekali tidak memiliki tas lain. Hanya keranjang yang berisi jamur. Pikirannya sedikit kacau.

'Apakah wanita ini memiliki ruangan dimensi?' Tanyanya di dalam hati.

'Jika dia memiliki ruangan dimensi...' Tiba-tiba macan tutul itu tersenyum. Dia merasa wanita di depannya ini cocok untuk berkolaborasi dengannya.

'Aku ingin berkontrak dengan wanita ini.' Pikir macan tutul. Dia tidak ingin di dahului oleh harimu itu. Karena dia memahami apa isi pikiran harimau itu.

Walau awalnya harimau itu bertanya tentang keinginan Su Alin. Dan jawaban Su Alin yang tidak sesuai seperti dugaan harimau itu. Dan walau sebenarnya, harimau itu sudah pasrah akan berkontrak dengan Su Alin. Jikalau itu permintaan Su Alin tadinya.

Pasti nanti, ketika harimau itu sadar dan melihat lukanya sembuh. Tentu saja dia tidak akan menyia-nyiakan manusia seperti ini. Karena, jika suatu waktu nyawanya kembali terancam. Wanita itu pasti akan menolongnya, dan membuat umurnya semakin panjang.

Setelah Su Alin selesai mengoperasi harimau itu. Dia membersihkan lengan bajunya yang penuh dengan darah. Dan juga bagian bawah gaunnya terpercik darah harimau itu.

Situasi itu diambil kesempatan oleh macan tutul tersebut.

"Kita bertemu lagi nona." Ucap macan tutul itu menyapa. Dia yang telah turun dari pohon besar, tempat dia memperhatikan Su Alin tadi.

"Aku kira kamu tidak akan turun." Balas Su Alin tanpa menoleh ke arah macan tutul itu.

"Kamu.. kamu.. mengetahui keberadaan ku?" Macan tutul itu membelalakkan matanya. Dia sedikit terkejut, tetapi merasa senang di hatinya. Karena dugaannya benar, wanita itu bukan orang biasa.

"Tentu saja, tubuhmu yang besar itu bagaimana mungkin tidak diketahui dengan cepat." Su Alin memutar bola matanya.

'Apakah macan ini merasa, dia sedari tadi bersembunyi?' Gumam Su Alin di dalam hati.

Karena dari tadi, macan tutul itu bukan bersembunyi. Melainkan nangkring di dahan pohon besar itu. Bagaimana mungkin orang tidak bisa mengetahui dan merasakan keberadaannya?

Hanya karena Su Alin lebih fokus kepada harimau. Dia mengira bahwa Su Alin tidak memperhatikan keberadaannya.

"Apakah kau beberapa hari ini berada di atas pohon itu?" Tanya Su Alin yang kini mengangkat kepalanya untuk melihat macan tutul itu.

"Memangnya kenapa?" Tanya macan itu balik. Bukannya dia menjawab, tapi dia balik bertanya.

"Apakah kamu tidak melihat beruang, lawan dari harimau itu?"

"Tentu saja aku melihat mereka berkelahi. Aku melihat mereka berpisah. Bagaimana harimau itu melarikan diri, agar tidak mati dengan cepat oleh beruang itu." Macan itu menjelaskan, tanpa dia ketahui ternyata beruang itu terluka juga.

"Bagaimana dengan beruang itu? Aku rasa dia juga terluka." Ucap Su Alin.

"Wah, dari mana anda tahu Nona? Anda sangat pintar menebak."

Su Alin memutar bola matanya. Tentu aja dia mengetahui, ketika melihat mulut harimau tersebut banyak darah. Dan juga di kuku harimau ada tersangkut beberapa tumpuk bulu dari beruang tersebut. Karena warna bulu yang di kuku kaki harimau berbeda dengan warna bulu harimau tersebut.

"Kemana perginya beruang itu? Mungkin dia juga mengalami luka yang cukup parah."

1
Ayu Septiani
beruang juga ingin berkontrak dengan su alin. semakin kuat aja nih su alin
Lyvia
seXan beruang n harimau dkontrak biar mumet mereka bertiga krna sama2 musuh bebuyutan dg tuan yg sama 🤣🤣🤣🤣
MommyRea: yg ada kepala Su Alin yg sakit karena dengar mereka berantem mulu..😀😀
total 1 replies
MommyRea
semakin seru Thor...lanjuut..👍💪
zyaa.ዪልነሃል
ceritanya bagus thor/Smile/
semangat thor /Determined/
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat ya 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️
kaylla salsabella
pasti itu suara beruang
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Lyvia
nuwun upnya thor
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
lanjut thorr
double update thorr
Salsabila Arman
lanjut
Moh Rifti
lanjuttyyy
Moh Rifti
next
Moh Rifti
lanjutt
Moh Rifti
up
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
lanjutttttt
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!