My Geeky Genius Broker

Jimin pulang ke rumah yang sudah beberapa waktu dia tinggali, rumah yang bersebelahan dengan rumah Kayra.

Jendela kamar kedua rumah berhadapan dan saat ini Jimin sedang menyesap menikmati segelas wine merah di balkon sembari menatap ke arah kamar Kayra yang hanya berjarak beberapa meter.

Tampaknya Kayra tidak memperhatikan jika ada tetangga yang diam diam selalu menatap ke arah jendela kamarnya.

Kayra sendiri baru selesai ritual mandi malam sebelum tidur, tanpa ragu wanita manis itu menanggalkan bathrobe yang dia kenakan dan mulai memilih pakaian mana yang akan dia pakai tidur.

Mengenakan pakaian yang dia pilih dengan cepat, hanya setelan piyama tidur tanpa daleman. Tentu saja adegan ini juga terekam sempurna oleh Jimin yang sampai tidak berkedip menatap tubuh glowing Kayra yang polos meski dari kejauhan.

Siluet yang sangat seksi..

"Teledor sekali dia, bagaimana jika orang lain lihat ish. " monolog Jimin sambil menyesap wine merah sampai habis.

Untung saja cuma aku .. batin Jimin.

Bayangan akan polosnya tubuh Kayra terus mengiringi sampai Jimin memejamkan mata, pemandangan yang betah dia lihat jika setiap malam dia pulang kerumah ini.

Besoknya adalah hari minggu..

Kayra keluar dari rumah pagi pagi sekali mengenakan setelan jogging warna hitam kombinasi merah muda. Sepatu yang Kayra pakai warna baby pink.

Kayra mulai melakukan pemanasan ringan di depan rumah sebelum mulai lari. Saat sedang fokus pemanasan tiba tiba muncul sosok Jimin yang juga tengah berlari lari kecil di depan rumah.

Jimin mengenakan setelan jogging berwarna hitam kombinasi putih, sepatu lari juga warna putih.

Tak sengaja Kayra menangkap sosok pria yang kini jadi temannya itu lalu menghampiri.

"Jimin !! kamu tinggal disini juga ?" tanya Kayra yang berdiri didepan rumah Jimin usai pemanasan.

"Ya.. aku punya banyak rumah dan kebetulan akhir pekan aku ingin habiskan dirumah ini, jadi kita tetanggaan ya Kay ?" ucap Jimin seolah olah terkejut memiliki tetangga temannya sendiri.

"Iya, kayaknya sih lihat deh rumah kita bisa sebelahan gitu ya, aneh.. aku pikir rumah ini kosong. " Kayra merasa heran namun sedetik kemudian.

"Ayo lari bareng, kita keliling sampai lapangan diujung kompleks sana.. " Jimin menarik pelan lengan Kayra agar mengikutinya lari pagi dan berhenti memikirkan hal yang tidak penting.

Jimin dan Kayra jogging berdua, suasana di pagi hari di wilayah perbukitan hunian elite masih sangat sejuk, udara terasa fresh tapi kalori yang terbakar saat bergerak membuat tubuh lebih sehat dan bugar.

Menyelesaikan putaran lari sebanyak sepuluh kali, Kayra dan Jimin duduk ngos ngosan di tepi lapangan, membeli dua botol air mineral dingin untuk menghilangkan dahaga.

Usai mengatur nafas, Jimin bertanya pada Kayra, "Aku dengar kamu ingin membangun bisnis di bidang fashion, benarkah itu? "

"Ya.. tapi ternyata tidak semudah memainkan harga slot saham. Sampai sekarang aku tidak menemukan partner yang tepat. Mungkin aku akan ambil opsi kedua deh, bisnis properti.. " jawab Kayra sambil kembali menenggak air mineral dalam botol miliknya.

"Properti adalah sama dengan bisnis yang aku rintis beberapa tahun terakhir, potensi berkembang sangat besar dan harga nya setiap tahun terus meningkat, " perkataan Jimin membuat Kayra menatap intens.

"Kalau begitu ajak aku kerja sama, aku punya uang yang sangat banyak untuk modal. Setidaknya jadikan aku partner sampai aku berhasil berdiri sendiri, mau kan ?" Binar netra Kayra mengharap Jimin berkata iya.

Namum sayangnya, Jimin masih mengelak dengan alasan tidak semudah itu melakukan kerja sama, apalagi Kayra hanya memiliki modal uang.

"Untuk bekerja sama setidaknya kamu harus punya satu anak perusahaan dulu Kay, Bisnis properti yang aku geluti tidak semudah itu menjadikan seseorang rekan bisnis hanya karena dia kaya raya. " Jimin meregangkan otot tubuhnya bersiap untuk lari balik ke rumah.

"Anak perusahaaan ? itu sulit Jim.. padahal aku sangat ingin mendirikan perusahaan atas namaku sendiri. " Kayra mencibikkan bibirnya membuat Jimin gemas lalu,

"awhs..." Kayra memekik saat cubitan kecil dari tangan Jimin membuat pipinya kemerahan.

"Sering seringlah main ke perusahaanku, aku akan ajak kamu mengenal bisnis bidang properti yang sesungguhnya, ayo kita pulang !!" Jimin menarik lengan Kayra agar berdiri dari posisi duduk selonjoran.

Sepanjang perjalanan lari balik menuju ke rumah, mereka mengisi percakapan ini dan itu diiringi ulasan senyum tanpa rasa canggung pembicaraan ringan antar teman, hanya antara Jimin dan Kayra.

Hingga tiba di depan pelataran rumah masing masing..

"Aku akan kerumahmu setelah ini, bye.. " ucap Kayra masuk duluan ke dalam rumahnya.

"Aku akan tunggu, see ya.. " melambaikan tangan sesaat lalu juga masuk ke dalam rumahnya.

Keduanya melakukan aktifitas yang sama meski ditempat berbeda yaitu, membersihkan diri dan bersiap menghabiskan hari dengan tetangga baru, ada banyak hal yang ingin Kayra tanyakan tentang dunia bisnis properti.

Karena kini semua tidak semudah ketika dirinya adalah Ayra azalea, Sebagai Kayra dia harus memulai semua dari awal tanpa bantuan asisten terbaiknya dulu dan ternyata sangat susah untuk mengibarkan sayap didunia bisnis tanpa memiliki koneksi juga rekan yang tepat.