NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Fauji

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Fauji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GUGNIR

...Pagi harinya.....

Aku dan Max telah tiba di guild lebih dulu dan sedang bertemu dengan Henderson Ketua Guild cabang Takt. Aku menjelaskan padanya tentang Tiana dan juga status budaknya yang khusus, aku juka menunjukan bukti2 dokumen khususnya pada Henderson. Setelah perbincangan singkat Henderson pun mengerti.

"Baiklah, aku akan memprosesnya,aku juga akan langsung memberikan Rank A padanya dengan kondisi khusus," ucap Henderson

"Terima kasih" kataku

"Lalu bagaimana laporan terkait penyelidikan tentang gunung tap?" ucap Max

"Jika merujuk pada informasi yang di berikan Duke, pihak guild masih belum menemukan informasi yang sama, namun aku memutuskan untuk kembali membuka gunung tap karena banyak material dan tanaman yang harus diambil dari sana" ucap Henderson

"Tidak kah itu terlalu berbahaya?" kataku

"Benar, namun untuk orang atau party yang boleh masuk minimal adalah rank C" ucap Henderson

"Begitu ya, nampaknya kami belum bisa kesana untuk saat ini" ucap Max

"Kenapa?" ucap Henderson

"Party kami masihlah rank D, jadi mustahil kami diizinkan kesana, atau anda akan memberi kami pengecualian" tanya Max

"Peraturan guild semuanya mutlak kecuali kondisi tertentu, namun status sosial tidak dapat mempengaruhinya meskipun kau adalah putra seorang Duke sekalipun" ucap Henderson

"Lalu?" ucap Max

"Dengan bergabungnya gadis Dark Elf rank A itu di party kalian, dan Leader kalian yang sudah di rank C, itu menjadikan party kalian juga naik menjadi Rank C" ucap Henderson

"Ryo rank C?"

"Eh? Aku?" kataku

Aku Pun diam2 membuka statusku, dan ternyata..

......................

...Ryo...

...Ras : Human...

...Job : Magic Swordsman...

...Age : 19...

...Level : 21...

...Rank : C...

...Skill :...

...Berkah Sihir, Berkah bela diri, All attribute magic...

...Enhance, Crafting, Swordsman Expert...

...Skill Unik :...

...Apraisal, Inventory, Magic Creation, Fast Growth...

...Title :...

...Goddess's Blessing, Leader of Silvermoon...

......................

Benar, aku sudah rank C tapi bagaimana mungkin? Ini terlalu cepat, tapi nampaknya ini adalah hasil dari skill unik FastGrowth milikku. Aku juga mengecek status milik Max..

......................

...Max Anderson...

...Ras : Human...

...Job : Swordmaster...

...Age : 18...

...Rank : D...

...Level : 18...

...Skill :...

...TripleSlash, Rage, Body Enhance...

...Fire Magic, Dash...

...Skill Unik :...

...Berseker...

...Title :...

...Second's Son of Duke Anderson...

...Member of Silvermoon...

......................

Bahkan Max juga meningkat dengan cepat, aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi rasanya ada yang aneh disini. Setelah aku berfikir sejenak, aku baru sadar kalau Henderson sedari tadi sedang menatapku dengan tatapan yang sedikit berbeda.

"Apa ada hal yang ingin anda sampaikan pak?" kataku

"Hmm? Entahlah, sepertinya kata2 itu seharusnya diucapkan olehku" ucap Henderson

Max hanya terdiam dan menatap kearah Henderson, aku sendiri merasakan ada yang aneh dengan situasi yang terjadi saat ini. Aku pun mencoba mengecek status milik Henderson..

......................

...Henderson...

...Ras : Human...

...Job : Fighter...

...Age : 42...

...Level : 77...

...Rank : S...

...Skill :...

...EarthSmash, ShockBlow, BodyEnhance,...

...EarthMagic...

...Skill Unik :...

...Identify, Extraordinary...

...Title :...

...Head of Takt Branch Guild...

......................

Rank S? Aku tidak menyangka bahwa dirinya di level setinggi itu, dan lagi dia juga memiliki 2 skill unik. Tapi mungkinkah skill unik Identify miliknya itu juga bisa membaca status seseorang sepertiku.

"Jadi anda sudah tahu?" kataku

"Jadi benar, kau menyembunyikannya" ucap Henderson

"Apa yang kalian bicarakan" ucap Max

"Ketua Guild juga memiliki 2 skill unik Max" kataku

"Biasanya aku akan tersinggung jika kemampuan ku di ungkapkan, tapi untuk kali ini aku akan membiarkannya" ucap Henderson

"Jadi seberapa banyak yang anda tahu" kataku

"Aku tahu sejak awal kau meliliki banyak skill unik, tapi semua itu nampak asing bagiku, jadi aku hanya membuat kesimpulanku sendiri" ucap Henderson

"Begitu ya, jadi apa anda sudah tahu semuanya?" kataku

"Tentang skill dan skill unikmu aku tahu, namun ada bagian yang tidak dapat ku baca pada bagian title mu, aku tidak tahu apa itu" ucap Henderson

"Ada berapa title tentang ku yang kau lihat" kataku

"Ada 2, salah satunya hanyalah Leader of Silvermoon" ucap Henderson

Jadi begitu, nampaknya dia tidak tahu tentang title Goddess's Blessing milikku, tapi baguslah, karena jika dia tahu akan sangat merepotkan. Untuk sekarang aku hanya harus meyakinkannya.

"Jadi anda sudah tahu sebanyak itu dari awal?" ucap Max

"Sebagai ketua cabang, kemampuan Identify adalah salah satu hal yang berguna, jadi itu hal yang cukup wajar bukan" ucap Henderson

"Baiklah aku tidak akan menutupinya lagi, memang benar informasi tentang monster berstatus demonic itu dariku, namun aku merahasiakannya karena bagiku merepotkan jika harus menjelaskan tentang skill unik ku setiap kali orang mengetahuinya" kataku

"Aku paham perasaanmu, karena hal itu aku juga pernah merasakannya" ucap Henderson

"Yah setidaknya jika kau sebagai ketua cabang sudah mengerti maka tidak akan menjadi masalah bagi Ryo kedepannya" ucap Max

"Tenang saja, Guild Petualang adalah instansi kelas dunia yang dapat di percaya, terutama di bawah orang terkuat di dunia ini yang menjadi Grandmaster pondasi utamanya" ucap Henderson

"Lalu apa Grandmaster juga sudah mengetahui tentangku?" kataku

"Tentu aku sudah melaporkannya, itu merupakan tugas dan kewajibanku sebagai ketua cabang untuk melaporkan apabila ada anggota petualang yang memiliki potensi bagus, terlebih potensi sebesar dirimu" ucap Henderson

"Lalu bagaimana tanggapan Grandmaster" kataku

"Dia cukup tertarik padamu, dia juga berkata akan segera menemuimu jika dia ada waktu, seperti yang kau tahu, sebagai Grandmaster dia tidak memiliki.banyak waktu luang karena banyaknya hal yang harus diurus" ucap Henderson

"Semakin tinggi pohon maka semakin besar juga angin yang menerpanya, kurang lebih seperti itu bukan?" kataku

"Itu perumpamaan yang bagus Ryo" ucap Max

"Hahaha kau memang orang yang menarik, pantas saja Grandmaster sangat tertarik padamu" ucap Henderson

"Grandmaster tertarik padaku?" kataku

"Ya, sejak pertama kali aku melaporkan tentangmu padanya, balasan dari suratnya menyiratkan kalau dia sangat tertarik dan ingin segera bertemu denganmu" ucap Henderson

"Dan dia juga berkata untuk merahasiakan kemampuanmu agar tidak sampai di ketahui pihak lain" ucap Henderson

"Tapi ayahku sudah mengetahuinya" ucap Max

"Jika itu Duke Anderson kurasa tidak masalah" ucap Henderson

"Tapi keadaanku mungkin juga sudah di ketahui sang Raja" kataku

"Sang Raja? Kenapa?" tanya Henderson

Max pun menjelaskan secara singkat tentang pembicaraan kami beberapa hari yang lalu ketika di mansion Duke. Aku juga menambahkan tentang kesimpulan yang aku temukan terkait ras iblis dan demonifikasi pada Henderson. Dan benar saja, Henderson sangat terkejut mendengar penjelasan yang kami berikan.

"Tidak mungkin, jika benar, semua ini bisa saja jadi malapetaka bagi dunia ini" ucap Henderson

"Aku terkejut kau masih bisa setenang itu, bahkan ayahku sampai terkejut setengah mati dan langsung berangkat ke Ibukota untuk melaporkannya setelah mendengar ini" ucap Max

"Duke Anderson sudah berangkat ke Ibukota?" ucap Henderson

"Ya, kemarin siang" ucap Max

"Jarak dari kota ini ke Ibukota cukup jauh, kemungkinan 3 hari baru akan sampai jika dengan rombongan berkuda dengan kecepatan penuh" ucap Henderson

"Itu benar, jika kecepatan normal maka butuh 1 minggu untuk sampai disana" ucap Max

"Kenapa tidak kirimkan informasi itu menggunakan alat sihir?" ucap Henderson

"Kakak ku sudah melakukannya, namun untuk menekan kepanikan, informasinya dikirimkan secara rahasia, dan ayahku kesana untuk menjelaskan detilnya dan rencana penanggulangan nya" ucap Max

"Kalau begitu informasi ini juga harus segera ku sampaikan pada Grandmaster" ucap Henderson

"Tidak masalah," ucap Max

"Baiklah, kalian boleh kembali, dan temui Mina di konter staff untuk pendaftaran gadis dark elf itu" ucap Henderson

"Baiklah terima kasih banyak" kataku

Setelah itu kami pun keluar dari ruang kerja Ketua Cabang dan menuju ke konter staff, ternyata Airen, Miki dan Tiana sudah berada disana.

"Hoo kalian sudah sampai" ucap Max

"Ya, kami baru saja sampai" ucap Airen

"Apa kalian habis bertemu dengan ketua cabang?" ucap Miki

"Ya, kami melaporkan kondisi khusus Tiana, dan ketua guild juga menyetujuinya, dan memberikan rank A pada Tiana sesuai level dan kemampuannya" kataku

"Terima kasih Ryo" ucap Tiana

"Tak apa Tiana, mulai sekarang kau juga bagian dari kami, jadi tidak perlu sungkan" kataku

Setelah beberapa saat, Mina pun kembali setelah sempat di panggil oleh ketua cabang..

"Baiklah semuanya, aku baru saja di informasikan kalau Tiana langsung mendapatkan Rank A sesuai level dan kemampuannya" ucap Mina

"Syukurlah Tiana" ucap Airen

"Iya," kata Tiana

"Dan party kalian juga sudah menjadi party rank C, karena adanya Tiana dan Ryo yang sudah naik ke rank C" ucap Mina

"Eh? Kau sudah rank C?" ucap Miki terkejut

"Ah? ya itu benar," kataku

"Bagaimana bisa begitu cepat" ucap Airen

"Akan kita bicarakan lagi nanti, untuk sekarang selesaikan pendaftaran, lalu kita cari quest" ucap Max

"Max benar, kita juga masih harus mencari Armor dan Senjata untuk Tiana," kataku

"Baiklah" ucap Miki

Kami pun segera menyelesaikan pendaftaran Tiana dan mencari quest, kami memilih untuk misi memberantas goblin di hutan timur. Setelah melaporkannya kami pun bergegas meninggalkan guild dan menuju Borun Blacksmith, dia adalah pandai besi terbaik di kota Takt, senjata dan armor buatannya sangat terkenal, bahkan sampai ke kota2 lain di Kerajaan Windgate.

Max menemani Airen dan Miki mencari kebutuhan lainnya untuk misi, sedangkan aku menemani Tiana mencari armor dan senjata untuknya. Setelah sampai di depan toko Borun Blacksmith, kami pun langsung masuk. Sesampainya di dalam, toko nya nampak sepi, mungkin karena masih pagi.

"Untunglah tokonya sedang tidak ramai jadi kita bisa memilih dengan lebih leluasa" kataku

"Benar" ucap Tiana

Aku dan Tiana pun melihat2 senjata2 yang terpajang di toko itu, ku lihat ada seorang Dwarf yang duduk di meja pemenerimaan sambil memegang sebuah senjata di tangannya sambil memolesnya dengan kain. Dia adalah Borun, pemilik toko ini, aku mengetahuinya setelah mengeceknya dengan skill Apraisal ku aku cukup terkejut mengetahui dirinya di Level 79 yang bahkan lebih tinggi dari Tiana dan usinya tentu lebih tua dari pada Tiana. Aku pun menghampirinya..

"Permisi, kami ingin membeli senjata" kataku

Dwarf itu dengan tenang berkata..

"Senjata seperti apa yang kau butuhkan nak," ucap Borun

"Kami membutuhkan senjata untuk seorang Hunter" kataku

Borun pun memandang kearahku, dan berkata..

"Namaku Borun, pemilik toko ini. Boleh kulihat tanganmu?" ucapnya

"Eh? Ah tentu," kataku seraya menyodorkan tanganku

"Hmm, kurasa kau bukan seorang Hunter, tanganmu lebih seperti seorang Mage, tapi kau juga seorang ahli pedang" ucap Borun

"Bagaimana kau tahu?" kataku

"Aku telah hidup cukup lama nak, dan sepanjang hidupku di dedikasikan untuk membuat senjata, jadi aku sudah bertemu banyak orang" ucapnya

"Begitu ya, memang masuk akal, Tiana kemari lah" ucapku

Tiana pun menghampiri ku yang sedang berbicara dengan Borun, dia menatap Tiana dengan tenang namun penuh pengamatan.

"Seorang dark elf, sudah sangat lama sekali semenjak aku terakhir melihat ras dark elf" ucap Borun

"Kau pernah bertemu dengan rasku?" tanya Tiana

"Tentu, tapi itu sudah berpuluh tahun yang lalu" ucap Borun

"Begitu ya" ucap Tiana

Borun mengambil sebuah Busur panah dari bawah mejanya dan menyodorkannya pada Tiana..

"Cobalah ini" ucap Borun

Tiana meraihnya dan mencoba menariknya..

"Ketegangan dan kekuatan nya bagus, selain itu bahannya juga cukup bagus" ucap Tiana

"Itu adalah Busur yang terbuat dari material tulang monster yang di satukan dengan material lain, kekuatannya cukup bagus," ucap Borun

"Bagaimana dengan itu Tiana?" kataku

"Ini cukup Ryo, kalau boleh aku juga ingin sebuah belati" ucap Tiana

"Hoo, apakah kau seorang HunterAssasin?" tanya Borun

"Itu benar" ucap Tiana

"Itu mengingatkan ku tentang Grandmaster" ucap Borun

"Kau mengenal Grandmaster?" tanyaku

"Mengenal? Haha kami kawan baik nak" ucap Borun

"Benarkah?" kataku

"Tentu saja, aku pernah di tolong olehnya sekali, dan membantunya membuat senjata untuknya di masa lalu" ucap Borun

"Apakah Grandmaster juga seorang HunterAssasin?" tanyaku

"Kurang lebih seperti itulah" ucap Borun

"Aku tidak menduga itu" kataku

"Kalau begitu sebagai hadiah karena telah membuatku mengenang kenangan masa lalu ku" pilihlah belati mana saja yang kau suka" ucap Borun

"Apakah tidak apa2?" kataku

"Tentu, kalian hanya perlu membayar untuk panahnya saja," ucap Borun

"Terima kasih" kataku

Tiana pun memilih dengan teliti belati yang akan dia gunakan, dia benar2 teliti dan cermat ketika memilihnya, itu menunjukan kemampuannya..

"Nak, kau memiliki rekan yang hebat, aku bisa melihat itu dari caranya memegang busur panah dan caranya memilih senjata" ucap Borun

"Kau benar, lagi pula dia rank A dengan level 61" kataku

"Hoo, itu menjelaskan semuanya" ucap Borun

Tiana pun kembali menghampiri kami setelah memilih belatinya.

"Aku pilih yang ini" ucap Tiana

"Pilihan yang bagus, ini tebuat dari sisik Metal Lizard, monster kelas A berlevel tinggi, ketahanan dan ketajamannya juga sangat bagus, selain itu ini jauh lebih ringan ketimbang logam lainnya" ucap Borun

"Monster rank A level tinggi? Tidakkah seharusnya ini sangat berharga? Apa tidak apa memberikan ini sebagai hadiah?" kataku

"Nak, seorang pria tidak boleh menarik kembali ucapannya yang sudah dia katakan" ucap Borun

"Kalau begitu terima kasih banyak untuk kebaikan anda" kataku

"Aku merasakan hal.yang berbeda dari kalian berdua, dan intuisi ku mengatakan kalau aku harus berinvestasi pada kalian" ucap Borun

"Apa maksudnya itu" kataku

"Entahlah, aku selalu mengikuti intuisi ku sepanjang hidupku, dan itu selalu terbukti benar, jadi kali ini aku juga akan mengikuti intuisiku" ucap Borun

"Kalau begitu aku akan menjaga belati ini dengan baik" ucap Tiana

"Hmm? Hahaha senang mendengarnya, sebagai seorang pandai besi, barang ciptaan ku semuanya sudah kuanggap seperti anakku sendiri, jadi aku cukup senang mendengar perkataanmu" ucap Borun

"Baiklah, apa anda juga punya armor untuk job HunterAsssasin sepertinya" kataku

"Hmm, HunterAssasin adalah job langka, jadi membutuhkan penanganan khusus untuk armornya" ucap Borun

"Jadi bisakah kami memesannya padamu?" kataku

"Tentu namun biaya nya sebesar 10 koin emas, apa itu tidak apa?" ucap Borun

"Tidak masalah, aku akan membayarnya di muka berikut busur beserta anak panahnya" kataku

"Tidak perlu, aku percaya pada kalian, intuisi ku berkata begitu, jadi kalian cukup membayar untuk panah dan anak panahnya saja" ucap Borun

"Baiklah aku tidak berani meragukan kemampuan anda, kalau begitu berapa biaya untuk busur dan 100 anak panahnya" kataku

"Semuanya 3 keping koin emas" ucap Borun

"Baiklah, aku terima uangnya" ucap Borun

"Aku juga berterima kasih untuk belatinya yang begitu berharga" ucap Tiana

Borun tersenyum dan berkata, "Baiklah armor untukmu akan selesai dalam 3 hari"

"Untuk sementara gunakanlah armor ini" ucap Borun seraya memberikan sebuah armor kulit

"Ini sudah cukup kurasa" ucap Tiana

"Itu hanyalah armor bekas, namun kondisinya masih cukup bagus, kebanyakan petualang membuang armornya setelah memiliki yang baru meski itu masih cukup bagus dan layak untuk di gunakan" ucap Borun

"Pasti kau merasa sedih karena hal itu bukan" kataku

"Hohoho kau cukup mengerti tentang ku rupanya nak" ucap Borun

"Setelah mendengar perkataan mu kalau kau menganggap hasil karyamu seperti anakmu sendiri, pastilah perasaan seperti itu akan ada" kataku

"Hahaha, bagus aku mengakuimu nak, kalau begitu biar ku perkenalkan diriku sekali lagi, Aku Borun si Dwarf, dan pemilik dari toko ini," ucapnya

"Aku Ryo, Leader dari Silvermoon party yang baru2 ini di bentuk, dan ini Tiana, hunter dan juga Member dari party kami" kataku

"Aku akan memberikan perlakuan khusus untuk anggota Silvermoon mulai sekarang, dan jika kau ingin membeli senjata atau armor datang lah kesini, akan ku berikan harga yang bagus, tidak hanya itu aku juga menerima perawatan armor dan senjata" ucap Borun

"Terima kasih untuk kebaikan hati anda" kataku

Borun sempat terdiam sejenak dan menatap pedang yang tersarung di pinggangku..

"Boleh aku melihat pedangmu nak?" ucap Borun

"Ah, tentu, silahkan" kataku sambil menyerahkan pedangku padanya

Borun memperhatikan pedangku dengan seksama..

"Ini jelas sekali pedang buatanku, kapan kau membelinya?" ucap Borun

"Itu sekitar seminggu yang lalu" kataku

"Seminggu ya, namun pedang ini sudah melalui pertempuran hebat, harus kuakui kemampuan berpedang mu cukup bagus dapat bertahan di pertarungan yang hebat dengan pedang seperti ini" ucap Borun

"Bagaimana kau tahu, memang beberapa hari yang lalu kami bertemu dengan serangan monster ketika menjalankan quest eksplorasi di gunung tap, dan berhadapan dengan banyak sekali monster" kataku

"Oh jadi itu kalian, aku mendengar beritanya dari para petualang dan juga ksatria yang datang kemari, tidak kusangka aku akan bertemu langsung dengan orangnya, telebih bertahan dengan senjata seperti ini, itu merupakan keberuntungan" ucap Borun

Sejujurnya ketika aku membelinya aku menggunakan apraisal ku dan melihat kemampuan pedang ini namun aku tidak menduga kalau Borun dapat mengetahui pertarungan seperti apa yang telah ku lalui bersama dengan pedang itu, pengalamannya benar2 tidak main2 fikirku.

"Aku tidak bisa berkata apapun selain kagum pada kemampuan mu" kataku

"Seiring bertambahnya usia, tentu semakin banyak pengalaman yang kau dapatkan nak" ucap Borun

"Itu benar Ryo, aku sependapat dengannya" ucap Tiana menambahkan

"Hanya saja pedang ini sudha mencapai batasnya, sekali lagi kau berhadapan dengan monster yang kuat, dapat di pastikan pedang ini akan patah dan hancur" ucap Borun

"Benarkah? Tapi pedang ini terlihat masih cukup sangat bagus" kataku

"Hahaha itulah mengapa aku bilang kau hebat dapat bertahan dengan pedang seperti ini, meskipun ini buatanku tapi bahan dan material pembuatannya sangatlah biasa, jauh dari kata cukup untuk berdampingan dengan kemampuan serta kekuatanmu" ucap Borun

"Kalau begitu aku bersyukur datang ke tempat yang tepat, kalau begitu aku juga akan membeli sebuah pedang" kataku

"Hmm, aku sangat yakin kalau kau adalah seorang Mage ketika menyentuh tanganmu aku merasakan mana yang sangat besar untuk seorang pemuda sepertimu, tapi kenapa kau juga menggunakan pedang dan cukup ahli dalam menggunakannya" tanya Borun

Borun nampaknya orang yang dapat di percaya, jadi kurasa tidak masalah mengatakan sedikit tentang kemampuan ku padanya.

"Sebenarnya jobku adalah MagicSworsman, aku juga memiliki berkah sihir dan berkah beladiri, selain itu aku juga memiliki skill Swordsman Expert," kataku

"Hmm, itu job yang lebih langka dari pada gadis dark elf ini," ucap Borun

Borun terdiam sejenak dan nampak sedang berfikir..

"Kalau begitu aku mungkin memiliki sesuatu yang cocok untukmu. Tunggu disini sebentar" ucap Borun

Kemudian borun masuk kedalam, sedangkan aku dan Tiana menunggunya, tak berselang lama Borun keluar dengan membawa sebuah benda yang nampak seperti sebuah pedang namun terbungkus kain hitam. Borun meletakannya di meja dan menatap kearah ku sejenak lalu membuka kain pembungkus nya. Benar saja, itu adalah sebuah pedang yang nampak sangat bagus dengan panjang kurang lebih 1 meter dengan bilah yang tidak terlalu besar dan tebal, ada corak emas dan kebiruan pada bilahnya seperti batik sederhana, selain itu ada sebuah batu sihir berbentuk prisma di bagian gagang pedangnya.

"Dulunya pedang ini milik seorang pelanggan setiaku, dia meninggalkan pedang ini padaku, dan sebelum pergi dia berkata, jika ada orang yang cocok dan layak untuk memakainya aku boleh memberikan pedang ini pada orang itu" ucap Borun

Borun kembali menatapku dengan wajah yang serius.

"Nak, cobalah pegang dan angkat pedang ini" ucap Borun

Aku menuruti perkataan Borun, aku memegang pedan itu dan mengangkatnya di depan dadaku, lalu tiba2 corak batik pada bilah pedang itu bersinar dan sedikit bergetar, aku sedikit terkejut dan panik. Namun seketika pedang itu kembali diam dan tenang.

"Hooo, entah mimpi apa aku semalam, kedatangan seorang dark elf dan seorang pemuda yang diakui oleh Gugnir, ini benar2 hari yang sangat indah" ucap Borun

"Gugnir? Apa kah itu pedang bernama?" Tanya tiana

"Pedang bernama? Apa maksudnya?" kataku

"Ryo, pedang bernama adalah pedang spesial yang ditempa dengan material khusus, selain itu penempanya juga mencurahkan perjuangan dengan mencurahkan segenap hati dan jiwanya, konon pedang bernama adalah senjata legendaris dari masa lalu" ucap Tiana

"Hahaha, kau cukup berpengetahuan juga rupanya, benar2 kejutan" ucap Borun

"Jadi apakah nama pedang ini adalah Gugnir?" kataku

"Benar nak, ini adalah Gugnir salah satu senjata Legendaris yang ada di Dunia ini. Pedang ini di tempa kira2 1000 tahun yang lalu, di tempa dengan bahan Orichalcum, yang di campur dengan Mithril dan juga Adamantite, ketiganya adalah logam terkuat di dunia ini" ucap Borun

"Tidak hanya kekuatannya, ketajamannya juga mutlak, apalagi jika penggunanya telah di akui oleh pedang ini, untuk membelah batu besad saja hanya butuh ayunan ringan dan batu itu akan terbelah" ucap Borun

"Eh? Benarkah? bukankah justru pedang ini sangat berbahaya?" kataku

"Tidak hanya itu, pedang ini juga merupakan penghantar sihir yang luar biasa karena mengandung mithril dan terdapat batu sihir Zamrud di gagangnya, yanh mana itu bisa meningkatkan kekuatan serangan sihirmu jauh diatas normal" ucap Borun

"Ah ini henar2 sungguh luar biasa, namun aku tidak yakin orang sepertiku pantas menggunakannya" kataku

"Apa yang kau katakan?, pedang itu bercahaya dan bergetar karena dia telah mengakui pemiliknya, selain senjata bernama, Gugnir juga merupakan senjata yang memiliki jiwa, siapapun tidak dapat menggunakannya jika pedang itu tidak mengakuinya, bahkan untuk mengangkatnya saja jika tanpa di bungkus kain khusus tidak akan ada yang mampu" ucap Borun

"Benarkah?" kataku

"Iya Ryo, aku juga pernah mendengar tentang senjata Legenda lainnya yang di ceritakan turun temurun di ras Dark Elf, itu adalah Gaelborg yang konon satu tarikan nafasnya dapat menembakan seribu anak panah" ucap Tiana

"Gaelborg ya, itu adalah senjata milik Grandmaster, seluruh dunia mengetahuinya" ucap Borun

"Benar, rumornya senjata itu terbuat dari tulang naga kuno yang di campur dengan Mithril, dan juga memiliki 4 buah batu sihir Zamrud yang tertanam pada Busurnya" ucap Tiana

"Itu benar, Gaelborg juga adalah salah satu senjata Legenda yang ada didunia ini" ucap Borun

"Sekarang aku mengerti kenapa Grandmaster begitu kuat," ucap Tiana

"Senjata tidak bisa membuatmu menjadi kuat, untuk menjadi kuat itu tergantung dari tekad dan usahamu, senjata hanyalah rekan dan partner mu ketika bertarung" kataku

"Hahahaha, setiap ucapanmu memiliki arti yang besar dan mendalam nak, sekarang aku faham mengapa Gugnir mengakuimu" ucap Borun sambil tertawa bahagia

"Kalau begitu ku titipkan Gugnir padamu, anggaplah dia adalah bagian dari tubuhmu sendiri, selama kau tidak mengkhianatinya, Gugnir juga tidak akan pernah mengkhianatimu. Itulah yang pria itu katakan sebelum dia pergi pada hari dimana dia menyerahkan pedang ini padaku" ucap Borun

"Aku tidak yakin mampu membayar benda sehebat ini" kataku

"Nak, Gugnir adalah salah satu harta dunia ini, tidak ada siapapun yang dapat membelinya, hanya orang yang diakui oleh Gugnir lah yang dapat memilikinya" ucap Borun

"Apakah anda tidak keberatan dengan ini? Kau sudah memberikan hadiah belati yang cukup bagus untuk Tiana, dan kau juga akan memberikan ini padaku" kataku

Borun hanya diam dan menatapku dengan tajam..

"Ah iya aku lupa, maafkan aku, pria tidak boleh menarik kembali ucapannya, benar?" kataku

"Baguslah kalau kau cepat paham" ucap Borun

"Kalau begitu kuucapkan terima kasih sebesar2nya" kataku

"Kalau begitu 3 hari lagi kembalilah kesini untuk mengambil armor untuk nona dark elf ini" ucap Borun

Dengan lembut dan tenang Tiana berkata "Tiana"

"Hmm?" borun menoleh kearah Tiana

"Nama ku adalah Tiana" ucapnya

"Baiklah, Tiana, 3 hari lagi kembalilah kesini untuk mengambil pesanan armor khusus untukmu" ucap Borun

"Baiklah terima kasih" ucap Tiana

"Dan namamu adalah Ryo bukan?" ucap Borun

"Itu benar" kataku

"Ingan pesanku nak, jangan pernah khianati Gugnir, dan anggaplah dia sebagai partner dan anggota tubuhmu sendiri, kelak nanti kau akan mengerti apa maksud dari perkataanku" ucap Borun

"Tentu, aku akan selalu mengingat ucapanmu, sekali lagi ku ucapkan terima kasih"

Setelah itu kami pun pergi meninggalkan toko Borun Blacksmith.

Tak lama setelah kami pergi, Borun terlihat masih memikirkan kembali pertemuan kami..

"Seorang pemuda yang menarik, intuisi ku mengatakan akan ada hal besar yang akan terjadi kedepannya berhubungan dengan pemuda itu"

"Aku yakin mempercayakan Gugnir padanya adalah keputusan yang tepat, semoga takdir membawamu ke jalan yang tepat" gumam Borun

Di sisi lain, aku sedang berjalan bersama tiana menuju gerbang timur seperti yang telah kami tentukan bersama dengan yang lain.

Aku masih memikirkan tentang Gugnir, kekuatannya sangat hebat, selain itu pedang ini juga mendukung jobku sebagai MagicSwordsman dimana pedang ini juga mengandung Mithril dan sebuah batu sihir Zamrud pada gagangnya yang dapat meningkatkan kekuatan serangan sihirku secara signifikan.

Aku juga menyadari kalau semakin besar kekuatan, maka semakin besar pula tanggung jawab yang harus ku emban, pasti ada maksud kenapa Dewi Rhea memberiku kekuatan seperti ini, kalau begitu, bersama rekan2 ku dan juga partner baruku Gugnir, aku akan berusaha melewati setiap cobaan dan pertarungan yang datang kepada kami dengan sekuat tenaga, aku juga berharap dengan bantuan Gugnir aku dapat melindungi rekan2 ku dan juga banyak orang.

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!