NovelToon NovelToon
One Night Stand With Brother In Law

One Night Stand With Brother In Law

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Percintaan Konglomerat
Popularitas:398.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nana Hutabarat

Kaisar merasa dirinya punya kelainan karena menyukai calon adik ipar lelakinya, Airlangga. Dia menepis rasa itu, tapi tetap tidak bisa hilang.
Di sisi lain, Airlangga kebingungan karena dirinya dinyatakan hamil oleh dokter. Sedangkan pria yang menghamili nya adalah kakak iparnya sendiri. Dia tidak mungkin membuka jati dirinya jika sejatinya dia adalah seorang anak perempuan bukan lelaki seperti yang keluarganya ketahui. Jika sampai itu terjadi maka keluarga ayahnya akan menghentikan pengobatan ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24 Rencana Tersembunyi

Kaisar dan dua orang lainnya menatap Farida yang berdiri kaku menatap mereka. Wanita itu nampak bingung.

"Maaf, Pak, tadi saya yang menyuruh Nona ini untuk masuk," ujar Betty yang sudah berada di dekat Farida.

"Seharusnya kau memberitahuku terlebih dahulu," ujar Kaisar membela diri.

"Tapi bukannya tadi Tuan mengatakan jika Nona Farida datang langsung saja suruh masuk," ujar Betty dengan wajah innocent nya.

Wajah Kaisar terlihat geram. Farida langsung maju ke depan Betty. "Aku yang salah karena tidak mengetuk pintu."

Kembali lagi, Kaisar terdiam menatap ke arah kedua mata Farida.

"Ya, sudah, kau boleh pergi."

Betty dan Farida membalikkan tubuhnya hendak melangkah pergi.

"Kau di sini! Dan kau Betty selesaikan pekerjaanmu!" perintah Kaisar.

Betty dan Farida saling melempar senyum. Betty pergi keluar ruangan sedangkan Farida membalikkan tubuhnya, berdiri di depan Kaisar. Pria itu nampak memperhatikan penampilannya dari bawah ke atas. Begitu pula dengan dua pria di sisi lain sambil saling berbisik.

"Kenalkan, ini direktur keuangan perusahaan Cortez, namanya Jonny dan ini direktur pemasaran, Pak Dewa. Kita sedang membahas tentang perencanaan perusahaan yang diajukan olehmu."

"Perencanaan yang kau buat sangat bagus Nona."

"Sebenarnya bukan aku, tapi kakakku Hanafi. Sebetulnya kami punya perusahaan kecil yang bergerak di jasa pengiriman barang. Nah, kebetulan Pak Kaisar menghubungi kakakku dan kakak sendiri menyerahkan tugas ini sepenuhnya padaku."

"Dan semua perencanaan ini kau yang tulis?" tanya Pak Jhonny

"Ya, sebisaku menulisnya." Farida membungkukkan sedikit tubuhnya. "Maaf jika banyak kesalahan karena sebetulnya hanya ini yang aku bisa dan aku belum berpengalaman di sebuah perusahaan besar seperti perusahaan ini.''

"Namun, ini sudah bagus dan menarik," puji Dewa tersenyum penuh magnet, seperti sebuah iklan pasta gigi yang membuat orang terpikat. Penampakannya terlihat lebih muda dari dua pria di depan Farida, sepertinya seumuran dengannya. Jika Kaisar itu diatas Cantika. Berarti delapan tahun diatasnya.

"Ehm, kalian berarti setuju dengan ini?"

"Aku setuju," tanggap Dewa mantap.

"Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki di bagian pengeluaran tapi ini bukan masalah. Sepertinya ini memang sebuah perencanaan yang bagus," terang Pak Jhon.

Farida tersenyum senang. Dia bisa tidur nyenyak nanti malam.

"Kalian boleh pergi sekarang,'' usir Kaisar pada dua pria di depannya dengan wajah dingin.

Jhon dan Dewa saling melempar pandang karena terkejut.

" Ayo tunggu apalagi!"

"Nona, Farida, nanti kita bisa membicarakan masalah pemasaran bersama." Dewa berdiri di depan Farida.

"Ehm!"

Mendengar deheman atasannya membuat dua pria itu tegang. Mereka langsung berjalan cepat, keluar ruangan.

Setelah dua pria itu pergi. Farida masih berdiri di depan Kaisar tidak tahu harus melakukan apa.

Kaisar sendiri nampak serius dengan map yang ada di depannya sesekali melihat ke arah komputer.

"Pak!" panggil Farida. Namun, diabaikan oleh Kaisar.

"Pak," panggil Farida lagi. Hal yang sama tetap dilakukan Kaisar, seolah Farida tidak ada. Setelah setengah jam berlalu, lantas Farida membalikkan tubuhnya ke arah pintu.

"Kau mau kemana?"

"Pak, saya sudah memanggil Anda sedari tadi, tapi Anda mengabaikannya. Lalu untuk apa aku disini?"

"Aku rasa ini sebuah kantor, bukan rumahmu dimana kau bisa datang dan pergi semau hati."

"Ingat, Pak. Kita belum mempunyai perjanjian apapun dan aku juga bukan bawahanmu."

Kaisar melebarkan matanya. Dia seperti memikirkan sesuatu.

"Kau benar, karena itu nanti akan kubuat surat kerjasamanya sehingga kau tidak bisa pergi sebelum perusahaan ini resmi berdiri."

"Yang saya tanyakan sebelum Anda membuat kontrak itu adalah keuntungan buat perusahaan kami apa? Karena ide tentang cara kerja perusahaan itu dari kami."

"Tadinya, aku ingin Briana yang menjadi CEO perusahaan, tapi jika kinerjamu bagus aku janji kau yang akan menduduki posisi penting itu."

Farida berjalan mendekati meja Kaisar dengan gerakan seperti singa betina yang ingin memikat lawan bicaranya. Tubuhnya sedikit condong ke depan dengan tangan yang diulur membetulkan letak dasi Kaisar.

"Jika hanya itu, maaf. Kami tidak tertarik bekerja sama dengan Anda. Kami ingin sebagian saham menjadi milik kami, mungkin sekitar 10 persen."

Farida tersenyum memikat.

Kaisar membalasnya dengan senyuman mengejek. "Itu namanya pemerasan."

Farida menegakkan tubuhnya lagi sambil menatap ke arah Kaisar.

"Sebetulnya kami merancang rencana ini sejak lama, untuk memperluas jaringan usaha kami. Hanya butuh investor saja, perusahaan tetap milik kami. Namun, di sini kau ingin agar perusahaan menjadi milikmu dengan mengambil rencana kerja yang telah kami buat."

"Tapi di sini kalian yang mengendalikan usahanya," tepis Kaisar, menatap Farida dalam.

Farida menggerakkan jari telunjuk ke arah Kaisar.

"No ... No ... No ... Ketika ada bagian yang tidak kau sukai dan bertentangan dengan mu, kau bisa saja mendepak kami."

"Itu tidak akan terjadi."

"Semua bisa terjadi," potong Farida cepat. "Apalagi jika kau punya sifat licik."

Kaisar tertawa kecil. menghembus nafas keluar lewat mulut. "Buruk sekali pemikiranmu padaku."

"Aku tidak mengenalmu dan kita baru bertemu tiga kali, so tanpa perjanjian hitam diatas putih aku tidak akan mau mengambil risiko ditipu."

"Baru pernah ada berani mencurigaiku dan mengatakan jika aku adalah orang yang licik."

Kaisar melipat tangannya di perut. Seperti sedang menyelami diri Farida. Entah apa yang dipikirkan pria itu, tapi hal itu berhasil membuat Farida canggung. Merasa tidak nyaman.

Mendadak bayangan kebersamaan mereka enam tahun lalu kembali berkelebat. Membuat lehernya bergerak naik turun. Dia berjalan ke arah jendela agar ekspresinya tidak terlalu terlihat oleh Kaisar.

Tatapannya jauh ke arah depan dengan tangan yang mengepal dengan erat dan perlahan memejamkan mata. Mencoba melepaskan kenangan buruk itu.

"Kenapa? Apakah ada yang membuatmu khawatir atau tidak nyaman? Katakan saja."

'Sialan, pria itu selalu bisa membaca pikiranku.'

Farida membalikkan tubuhnya, kembali menghadap ke arah Kaisar.

"Bagaimana, apakah Anda sudah menentukan pilihan atau butuh waktu untuk berpikir."

"Aku setuju, hanya saja aku juga punya syarat."

"Syarat?"

"Kau mengajukan syarat untuk kerja sama ini, aku juga punya syarat lain untukmu."

"Apa itu?" Farida menunggu dengan harap-harap cemas setiap kata yang keluar. Udara terasa membeku dan suara detik jam yang tadi tidak terdengar mulai mengeras dan jelas.

Kaisar meminum kopinya terlebih dahulu dengan gaya anggunnya membuat Farida tidak sabar menunggu pria itu berbicara. Setelah itu, dia malah melihat komputernya.

"Apa?"

Kaisar tidak juga mengatakan sesuatu untuk beberapa saat. Setelah itu, dia memutar layar komputer ke arah Farida.

"Aku ingin kau menjadi pimpinannya.''

"Kau tahu, aku tidak punya pengalaman tentang itu."

"Karena itu kau harus banyak belajar, seperti belajar menemukan kesalahan di dalam catatan keuangan ini. Untuk itu, aku akan memberikan kau training selama tiga bulan agar kau tahu apa yang harus kau lakukan kedepannya."

"Kau yakin aku mampu dan bisa melakukannya?" nada bicara Farida mulai ragu. Padahal itu yang dia rencanakan dengan Hanafi.

"Kita lihat saja ke depannya. Jika kau mampu, maka kerjasama ini akan terlaksana."

"Hanya tiga bulan?"

"Ya, tiga bulan ini kau harus menjadi asisten pribadiku mengurus semua pekerjaanku agar kau tahu bagaimana caranya bekerja seorang pimpinan."

"Asisten pribadi?"

Kaisar lantas berdiri dan berjalan memutari Farida. "Aku akan menjadikan dirimu layak dan mampu melakukan ini," bisiknya di telinga Farida membuat tubuh wanita itu meremang.

Aw.. aw... aw... banyak pertanyaan yang belum terjawab karena semua masih teka-teki? Kira-kira Kaisar mau ngapain dengan Farida ya?

Hmm Farida sendiri sedang mencoba bermain api dengan Kaisar. Apakah tidak takut terbakar di dalamnya?

1
Khun Tee
walau bingung karna sering salah nulis nama tapi mencoba lanjut pengen tau akhir dari langga kek mana 🥰
AR Althafunisa
kan lihat begini senang, bahagia ku harap mereka semua bahagia 🥰😌
AR Althafunisa
aku berharap Rosebdan Emillio hidup bahagia, masa mereka sad ending. Yang satu karena penyakit yg satu krna resiko pekerjaan 😩😭😭😭
dan aku bahagia, Farida dan Kaisar hidup bahagia 🥰🥰🥰
AR Althafunisa
kasihan Rose sama Emilio aka author, jangan sad ending untuk mereka 😩😩😩
AR Althafunisa
ternyata yang bukan pelakor malah suhu si Ira 😃
AR Althafunisa
dan akhirnya Cantika tak mendapatkan harta bahkan cinta krna keserakahan nya seperti ibunya 😂🤭😌
AR Althafunisa
wkwkwk... parah banget, istri anak yg dibanggakan dan diterima ternyata... 😂🤭
AR Althafunisa
apa sih rahasia itu? apa Alias yg bukan anak Kaisar atau ibu nya Cantika yg punya selingkuhan? hmm.. Atau Cantika ternyata bukan anak Fadil 😃
AR Althafunisa
ntar giliran Rose cinta Emilio mati lagi dalam tugas 😪
AR Althafunisa
Sebenarnya gemana sih perasaan Kaisar sama Rose??? 🤔
AR Althafunisa
nasib mu Air 😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
ya ampun kasihan kamu Air 😭😭😭😭
AR Althafunisa
semoga penjahat yg nyulik Air punya hati pas tau air adalah perempuan, disayang seperti adik dan ga dibuat jalang 😫😫😫😫
AR Althafunisa
😭😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
di sini pelakor yang teraniaya parahnya juga dia korban lelaki bernama Fadil 🤧
AR Althafunisa
kasihan Air 🥲🥲🥲
Jjlynn Tudin
manusia biasa gitula ...buat apa rajin ibadah kalau Masih ada dendam🤭
Fachri Dhavi
lnjut crt alisa dan lana donk thor
Enni Etiningsih
farida gi jadi mak lampir..
Enni Etiningsih
serem kamu Kai..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!