"Perhatian!"
Agar tidak bingung dengan cerita ini, baca dulu cerita "Cinta Sembunyi-sembunyi dengan bos"
Elang dan Merpati adalah sepasang anak kembar berbeda karakter. Elang seorang pria dingin dan cuek sama lawan jenis. Bahkan hingga saat ini pun belum memiliki pacar.
Sementara Merpati, seorang gadis bar bar, namun juga sulit untuk mendapatkan cintanya. Meskipun gampang bergaul dengan lawan jenis tapi sangat sulit untuk didekati.
Namun pada suatu hari mereka jatuh cinta pada seorang gadis dan seorang pria.
Siapakah yang bisa meluluhkan hatinya? penasaran? ikuti yuk kisahnya dan baca jika berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Hansen sedang memandangi ponselnya yang terdapat foto Merpati. Tadi ia diam-diam mengambil foto Merpati dengan ponselnya.
Hansen selalu tersenyum sejak tadi, hingga ia sulit untuk tidur. Padahal saat ini sudah larut malam.
Matanya tidak mengantuk sama sekali, sudah berbagai cara ia gunakan agar bisa tidur. Namun matanya sangat sulit untuk tidur.
Hingga pagi pun menjelang, Hansen tidak tidur sama sekali. Hansen menatap wajahnya di cermin.
Terlihat lingkar hitam seperti mata panda. Pikirannya saat ini dilema, jika ia ke kampus, maka akan mengantuk nantinya.
Namun jika tidak ke kampus, maka tidak akan bertemu Merpati. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kampus.
Dengan memakai kacamata hitam, Hansen terlihat keren meskipun pada awalnya hanya untuk menutupi mata panda nya.
Hansen menunggu di parkiran dan duduk di jok motornya sambil bermain ponsel. Tanpa memperhatikan situasi, karena cuma fokus ke ponsel miliknya.
"Hansen!" Merasa namanya dipanggil Hansen menoleh.
"Ngapain kemari?" tanya Hansen.
Yang memanggil nya ternyata teman satu jurusan dengannya. Gadis itu ternyata diam-diam juga menyukai Hansen.
Merasa tidak ada lagi yang mendekati Hansen, gadis itu mulai berani. Saat didalam kelas, ia sering memperhatikan Hansen.
"Galak amat sih, untung tampan," ucap gadis yang bernama Diah.
Hansen yang malas meladeni pun hanya pergi dari situ. Namun Diah dengan berani nya memeluk Hansen dari belakang.
Hansen dengan kasar melepaskan diri dari Diah, sehingga ia terjatuh ke tanah dan terduduk.
"Hansen!" pekiknya. Namun Hansen tidak menoleh sama sekali.
Hansen masuk kedalam kelas sebentar, kemudian keluar lagi. Mood nya menjadi berantakan saat ini.
Diah tersenyum saat melihat Hansen kembali. Ia pikir Hansen akan berubah pikiran. Ternyata Hansen hanya melewatinya.
Hansen langsung kembali ke motornya dan segera pergi dari parkiran. Saat ia keluar dari halaman kampus, motor Merpati pun masuk.
Mereka berselisih, namun tidak saling sapa. Hansen yang mood nya buruk pun memutuskan untuk pulang.
Merpati pun turun dari motornya, ia sengaja datang terlambat, karena kelas mereka tidak terlalu pagi.
Kemudian dua buah mobil terparkir sempurna di samping motor Merpati. keluar lah dua pria tampan dari mobil tersebut.
"Kamu sendirian?" tanya Marvel.
"Hmmm, kak El ke RS terlebih dahulu untuk memastikan gadis yang ditabraknya kemarin," jawab Merpati.
"Ada apa tuh, kok rame banget?" tanya Darrel.
Ternyata mereka mengerumuni Diah yang tadi terduduk di tanah. Mereka mengejek Diah dan mengatakan tidak punya malu.
"Gak tahu, aku juga baru tiba dan keadaannya sudah seperti itu," jawab Merpati.
Mereka bertiga masuk tanpa menghiraukan mahasiswa dan mahasiswi lain. Meskipun mereka menjadi pusat perhatian, namun mereka tetap tidak peduli.
Tidak berapa lama datang mobil mewah, para mahasiswa dan mahasiswi kembali heboh saat melihat seorang gadis keluar dari mobil tersebut.
Marvel, Darrel dan Merpati menoleh dan melihat gadis itu berjalan anggun dengan pakaian seksinya.
"Siapa lagi itu?" tanya Marvel.
"Kemarin katanya ada mahasiswi baru yang akan datang, mungkin dia," jawab Merpati.
Marvel dan Darrel memperhatikan gadis itu, seketika keduanya mencebikkan bibirnya secara bersamaan.
"Ada yang aneh?" tanya Merpati.
"Gak ada, cuma bukan kriteria kita," jawab keduanya serentak.
"Gak heran sih jika kalian itu jomblo, pasangan aja harus pilih-pilih."
"Memangnya kamu sudah punya pacar? Tuh kaca, ngaca sana." tunjuk Marvel pada kaca jendela kampus tersebut.
Gadis itu berjalan lenggak-lenggok bak seorang model, namun tidak menarik perhatian Marvel dan Darrel.
Semakin menjadi pusat perhatian, semakin ia melenggak-lenggok saat berjalan. Saat sudah dekat dengan mereka bertiga. Marvel dan Darrel malah kabur.
"Hei, kalian!" pekik Merpati. Kemudian menyusul keduanya masuk kedalam kelas.
"Ngapain kabur sih? Memangnya perempuan itu makan orang?" tanya Merpati.
"Gak gitu, kita takut telat aja sebelum dosen masuk," jawab Marvel.
Tidak berapa lama dosen pun masuk bersama gadis itu, dan bersamaan dengan itu, Elang juga masuk.
Dosen tidak jadi menanyai Elang yang datang terlambat, karena ada anak baru yang baru masuk.
"Perhatian semuanya! Ini ada mahasiswi baru yang baru pindah dari luar negeri. Bapak harap kalian bisa berteman dengannya. Perkenalkan dirimu."
Lalu gadis itupun memperkenalkan diri, gadis itu bernama Marbella. Pindahan dari luar negeri karena mengikuti orang tuanya yang pindah ke negara ini.
Kemudian dosen pun memintanya duduk. Marbella pun celingukan memilih tempat kosong.
Sebenarnya ada empat kursi kosong, namun ia memilih tempat yang ada didekat Elang. Dosen terpaksa menyuruh Bono pindah ke kursi belakang.
"Saya saja yang pindah, Pak," ucap Elang.
Marbella berubah masam saat Elang memilih pindah. Dengan terpaksa ia duduk di kursi yang tadi ditempati oleh Elang.
Lebih kurang satu jam setengah, kelas pun berakhir. Para mahasiswa langsung keluar, namun tidak dengan Merpati, Elang, Marvel dan Darrel.
Marbella yang tadinya sudah keluar pun kembali masuk saat mendapati Elang dan tiga lainnya belum keluar.
"Hai, boleh gabung?" tanyanya.
"Silahkan," jawab Merpati.
"Aku duluan ya," kata Elang. Kemudian langsung bangkit dari duduknya. Ternyata Marvel dan Darrel juga ikut bangkit.
"Hei kalian." Merpati juga bangkit dan mengejar mereka.
"Maaf ya," ucap Merpati saat keluar dari pintu.
Marbella mengepalkan tangannya, karena ditinggal sendiri oleh mereka. Kemudian ia keluar dari ruangan itu.
"Mengapa sih kalian malah menghindar?" tanya Merpati saat mereka tiba diparkiran.
"Kami tidak suka cewek model gitu," jawab mereka serentak.
"Ya kalau gak suka jangan gitu juga kali," kata Merpati.
"Gak salah tuh, apa kabar denganmu? Gak suka sama cowok terus main banting aja," kata Darrel.
"Hehe, itu kan beda," ujar Merpati nyengir.
Akhirnya mereka memilih pulang dan tidak melanjutkan kelas berikutnya. namun saat di tengah perjalanan, haluan mereka berubah.
Mereka malah kearah menuju RS. Tapi sebelum itu, Elang berhenti disebuah minimarket untuk membeli buah dan sebagainya.
Merpati, Marvel dan Darrel terpaksa ikut. Merekapun masuk dan membeli makanan ringan dan buah untuk dibawa ke RS.
"Orang sakit mana bisa makan beginian," tegur Marvel saat Merpati mengambil cemilan.
"Kalau orang sakit tidak bisa makan, yang sehat kan masih ada." Bukan Merpati yang menjawab melainkan Darrel.
"Itu sih maunya kamu," kata Marvel.
"Daripada kalian debat, tolong bawa ini ke kasir," pinta Merpati.
"Siapa yang bayar?" tanya Marvel.
"Aku, gitu aja perhitungan," jawab Merpati.
"Bukan seperti itu, soalnya aku lupa bawa dompet, uangku cuma segini," ucap Marvel menunjukkan uang merah satu lembar.
Akhirnya merekapun selesai berbelanja, diluar perkiraan, tadinya tidak ada rencana seperti ini. Hanya gara-gara Marbella, mereka jadi berubah haluan.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Elang saat mereka tiba di ruang rawat gadis itu.
"Sudah lebih baik," jawab gadis itu. Padahal baru tadi Elang menjenguknya.
Akibat benturan keras, tangan dan kaki gadis itu terpaksa di gips. Karena mengalami keretakan tulang.
Duuuhhh....almt msk rs tu ank orng....
Smngt merpati....km pst mnang.....
jangan lama2 up nya
𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐤𝐤... 𝐠𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐤𝐮 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧