NovelToon NovelToon
My Billionaire Hubby

My Billionaire Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Sekuel dari Anak Jenius Mom Sita. Disarankan untuk membaca novel tersebut dulu agar mengetahui tokoh tokohnya.

Kai Bhumi Abinawa memiliki identitas ganda. Ia dijuluki sebagai Mr Sun di dunia hacker yang ditakuti dunia internasional. Sedangkan di dunia nyata Kai dikenal sebagai pemilik sekaligus CEO dari A-DIS ( Abinawa Defense of Internet System) Company yang sukses. Namun kesuksesan yang dimiliki membawa ia dalam banyak masalah. Banyak wanita yang mengejarnya serta musuh yang ingin menjatuhkannya.
Merasa lelah dengan rutinitasnya, Kai memutuskan untuk menepi dan melakukan sebuah perjalanan. Ia meninggalkan semua kemewahannya dan berkelana layaknya pemuda biasa.
Di tengah perjalanannya Kai bertemu penjual jamu gendong yang cantik. Kirana Adzakia nama wanita berhijab tersebut. Kai jatuh hati terhadap Kiran dan Ia memutuskan untuk menetap di daerah tempat tinggal Kiran sebagai penjaga warnet. Namun siapa sangka Kiran adalah seorang janda muda di usianya yang baru 21 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBH 24. Bule Kere

Suara Adzan subuh berkumandang terdengar jelas dan bersaut sautan. Kai mengerjapkan matanya dan meregangkan tubuhnya. Meskipun tidur di kursi dia merasa cukup nyaman saat terabngun.

" Pantas aja nyaman, dikasih bantal sama selimut juga."

Kai tersenyum mendapati dirinya yang sudah berselimut saat bangun. Ia pun menyibakkan selimutnya dan menuju ke kamar mandi. Namun saat berada di depan pintu kamar mandi Kai terkejut melihat Kiran. Ia pun segera membalikkan tubuhnya. Hal tersebut ia lakukan karena Kiran tidak memakai hijabnya.

" Ma-maaf Kiran a-aku tidak tahu…"

" Bang, aku istrimu tidak perlu meminta maaf saat melihatku begini. Segera masuklah ambil air wudhu. Bisakah kita sholat bersama."

Deg...deg...deg…. Jantung Kai berdetak begitu kencang. Ia hanya bisa mengangguk menjawab ucapan Kiran. Saat ini ia merasa lidahnya begitu keluh.

" Ya Allaah bidadari surgaku. MasyaaAllaah cantik sekali."

Kai masih terpana melihat punggung sang istri. Rambut hitam panjang bergelombang itu tampak indah saat berayun mengikuti irama langkah Kiran.

" Astagfirullaah, wudhu…"

Kai tersadar dari hipnotis pesona Kiran ia segera menuju kamar mandi.

Di ruang tengah Kiran sudah membentangkan dua sajadah di sana. Ia menunggu Kai sambil duduk dan memutar tasbihnya.

" Bang, pakai ini ya. Ini sarung dan koko milik almarhum bapak. Tidak baru tapi Kiran jamin bersih."

Kai mengangguk, ia pun segera mengenakan pakaian yang diberikan kiran.

" Yuk… "

Setelah selesai Kai langsung mengajak Kiran sholat. Dimulai dari takbir dan diakhiri salam. Lantunan merdu bacaan sholat yang Kai ucapkan mampu membuat Kiran merasakan sebuah ketenangan.

Kai membalikkan tubuhnya menghadap ke Kiran. Kiran meraih tangan Kai dan mencium punggung tangan suaminya tersebut. Sedangkan Kai dengan penuh kemnatapan mencium kening dan ubun ubun milik sang istri.

" Ya Allaah Ya Rabb… berkahilah rumah tangga kami dengan sakinah mawadah dan warahmah. Aamiin.

" Aamiin."

Kiran mengaminkan doa sang suami. Setelah itu ua memanjatkan doa untuk sang ibu dan sang bapak yang telah pergi ke alam yang berbeda dari dirinya.

*

*

*

Kini pasangan suami istri baru itu kembali membereskan beberapa barang yang tersisa. Mereka hendak memindahkan ke rumah kontrakan Kai pagi ini juga.

" Haish… inilah yang namanya terusir dari rumah sendiri."

Kiran tersenyum miris sedangkan Kai tersenyum simpul dengan ucapan Kiran.

Tenang sayang kamu akan mendapatkan hal yang lebih dari hanya sekedar rumah ini. Meskipun aku tahu kenangan yang ada dalam rumah ini tidak akan bisa digantikan oleh apapun tapi mari kita membuat kenangan di rumah baru kita nanti, Kai hanya bisa berkata dalam hatinya.

" Ikhlaskan, insyaaAllaah akan mendapat ganti yang lebih."

" Iya bang."

Kiran mengangguk ia sudah memantapkan hatinya untuk pergi dari rumah tersebut. Biarlah rumah itu diambil oleh bude nya.

" Ayo kita pindahkan sekarang."

" Iya bang."

Kai dan Kiran berjalan beriringan membawa barang milik Kiran ke rumah Kai. Meskipun hari masih gelap namun beberapa orang sudah mulai beraktivitas. Mereka menatap iba ke arah Kiran.

" Mesakke yo, gek entes ditinggal ibu e wis diusir dari rumah."

" Ho oh, keluarga ne Martiyah emang ra ndue ati. Kebangeten ( keluarga Martiyah tidak punya hati memang. Keterlaluan)."

Banyak kasak kusuk yang mereka dengar dan semuanya menyalahkan keluarga snag bude.

" Huft,,, niatnya pagi pagi gini usung usung biar nggak dilihat tetangga, eh… tetap saja ketahuan."

" Sudah tidak apa apa. Bukan maksud kita untuk semakin membuat kerabatmu itu dicibir oleh warga. Mereka semua punya mulut yang tidak bisa dikendalikan."

" Iya bang."

Setelah menaruh apa yang dibawa, mereka kembali ke rumah Kiran untuk mengambil sisanya.

" Heh tak kusangka kau begitu cepat move on Kiran. Rupanya cintamu padaku hanya seujung kuku."

" Hah… ya Allaah."

Kiran membuang nafasnya kasar saat mendengar suara Jaya yang membuatnya harus mengelus dada. Pria itu muncul tiba tiba tanpa diundang. Kai pun terlihat sangat kesal namun ia berusaha menguasai dirinya.

" Maaf mas ada perlu apa ya."

" Hei Kiran, kamu yakin menikah dengan bule kere ini. Tck...tck...tck… ganteng tapi kere juga percuma. Emang bisa ngasih makan kamu."

Bukannya menjawab pertanyaan Kai, Jaya malah nyerocos menghina Kai. Kai yang tadinya ingin menjawab urung saat tangannya dipegang oleh Kiran.

" Maaf ya tuan kaya yang terhormat. Mau suami ku kere ya bukan urusanmu. Urusi saja rumah tanggamu sendiri. Aku dan suamiku juga akan mengurusi urusan kami sendiri. Masalah makan kamu tidak perlu khawatir, kami cukup bisa makan dengan baik. Dan soal move on, oh halo apa anda begitu hebat hingga saya harus selalu meratapi perpisahan dengan anda? Saudara Jaya yang kaya raya, makam ibu saya masih basah jadi tolong jangan membuat saya murka dengan ucapan tidak bermutu anda."

Kiran langsung menarik tangan Kai menuju rumah Kai. Sedangkan Jaya terbungkam, ia tidak menyangka Kiran bisa selantang ini menjawab ucapannya. Selama ini yang ia tahu Kiran adalah gadis yang lembut.

" Sialan kau bule kere. Bisa bisanya kau merebut Kiran dari ku."

Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut hanya bisa mengelus dada. Seorang anak dari orang yang kaya dan terpandang di kampung itu berbuat sesuatu yang sangat memalukan. Bagi mereka sungguh tidak tahu diri jika ada orang yang mengganggu kehidupan rumah tangga orang lain.

Jika kemarin kemarin warga termakan omongan Rosma mengenai Kiran yang masih menyukai Jaya, namun kini mereka tahu fakta yang sebenarnya. Bukan Kiran yang masih mengejar Jaya tapi Jaya lah yang masih mengejar ngejar Kiran.

" Ooo wong edan, wes duwe bojo isih gatel ( orang gila, sudah punya istri masih kegatelan.)"

Ucapan seorang warga yang melintas membuat Jaya terlihat sangat marah.

" Heh… cangkem mu tak suwek mengko (mulutmu ku sobek nanti)."

Orang tersebut pun acuh dengan ucapan Jaya dan memilih berjalan cepat meninggalkan pria tersebut yang tengah dilanda amarah.

🍀🍀🍀

Semua barang milik Kiran sudah berpindah ke rumah kontrakan Kai. Mereka kini tengan merapikannya bersama.

" Kiran… tapi di sini kamarnya cuma satu."

Kiran tersenyum mendengar ucapan Kai. Ia tahu Kai mungkin merasa kalau Kiran belum menerima pernikahan mereka.

" Bang, kita ini sudah sah menjadi suami istri. Tidak masalah kamar cuma satu kita bisa berbagi tempat tidur. Kita tidak akan digerebek warga."

Blush…. Kai merona mendengar ucapan Kiran. Ia sungguh tidak menyangka istri kecilnya itu bisa berkata hal demikian.

" Aku pikir kamu…"

" Bang, saat aku bersedia menjadi istrimu maka aku sudah menyerahkan diriku sepenuhnya untuk mu. Kamu adalah surgaku sekarang. Apa yang jadi inginmu dan larangan mu adalah hal yang harus ku patuhi selama itu semua tidak melanggar agama."

Kai tertegun mendengar kalimat yang menurutnya sangat dewasa itu. Kai pun meletakkan barang yang ia pegang lalu mendekat ke arah Kiran. Kai memeluk istrinya dengan erat.

" Terimakasih… terimakasih sudah mau menerimaku. Dan maaf jika aku nanti melakukan sebuah kesalahan."

Kiran agak bingung dengan ucapan Kai yang terakhir, namun dia tidak terlalu memperdulikan. Kiran pun membalas pelukan Kai dengan erat. Menghirup aroma maskulin sang suami meskipun mereka sama sama belum mandi.

TBC

1
Datu Zahra
Janda kembang ey, sikat Kai
Eli Elieboy Eboy
𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚁𝚊𝚖𝚊 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚗𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚓𝚠𝚋𝚗𝚢𝚊
Eli Elieboy Eboy
𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚔𝚛𝚒𝚔 𝚓𝚍 𝚗𝚢𝚊 🤣🤣🤣
Eli Elieboy Eboy
𝚐𝚊𝚐𝚊𝚕 𝚍𝚎𝚑 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚎𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚘𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚍𝚑 𝚔𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗 𝚍𝚖𝚗 𝚕𝚎𝚝𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊
Sugi Winarti
Luar biasa
Eli Elieboy Eboy
𝚊𝚍𝚞𝚑 𝚜𝚞𝚔𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛 𝚗𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚗𝚢𝚘𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚒
Eli Elieboy Eboy
𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑 𝚌𝚊𝚖𝚙𝚞𝚛 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊 🥲🥲🥲
Eli Elieboy Eboy
𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚗𝚗𝚝𝚒 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚝𝚛𝚞𝚜 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚛𝚞𝚜 𝚕𝚘 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒
Eli Elieboy Eboy
𝚓𝚠𝚋 𝚖𝚊𝚞 𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚗𝚎𝚗𝚐
Eli Elieboy Eboy
𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚢𝚐 𝚖𝚗 𝚔𝚊𝚍𝚊𝚕 𝚋𝚞𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐....
𝚜𝚘𝚔 𝚗𝚐𝚊𝚔𝚞𝟸 𝚎𝚗𝚝𝚎.,.
𝚙𝚛𝚎𝚎𝚎𝚎𝚎𝚝𝚝𝚝
Eli Elieboy Eboy
𝚛𝚘𝚗𝚍𝚘 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚘 𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚒
Eli Elieboy Eboy
𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒 𝚞𝚍𝚑 𝚔𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚝𝚞
Eli Elieboy Eboy
𝚝𝚙 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚊𝚗𝚑𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚑𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚛𝚑𝚊𝚗𝚊 😄😄😄
Eli Elieboy Eboy
𝚝𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚛𝚒𝚙𝚕𝚎 𝚊 𝚋𝚎𝚗𝚝𝚁 𝚕𝚐 𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒 𝚘𝚝𝚠
Eli Elieboy Eboy
𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒 𝚞𝚍𝚑 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚗𝚖 𝚓𝚍 𝚋𝚗𝚐 𝚋𝚞𝚕𝚎..,
𝚖𝚘𝚖𝚖𝚢 𝚜𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚗𝚔 𝚖𝚞 𝚞𝚍𝚑 𝚐𝚗𝚝𝚒 𝚗𝚖 𝚝𝚞𝚑 /Grin//Grin/
Eli Elieboy Eboy
𝚜𝚎𝚑𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒
Eli Elieboy Eboy
𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚖𝚎𝚕𝚞𝚕𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚝𝚒 𝟸 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗
Eli Elieboy Eboy
𝚊𝚚𝚞 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚔𝚊𝚔
𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚕𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚔𝚞 🔥🔥🔥
Jolie
luar biasaaaaa
AndTea
lanjut k Nai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!