NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

Kedatangan Ibra disambut dengan suka cita oleh teman satu gengnya. Bagaimana tidak, semalam saat ada penggerebekan ditempat balapan liar, Ibra hilang begitu saja. Saat itu, motornya tengah dipakai Fikri untuk balapan. Ibra bak hilang ditelan bumi, bahkan ponselnya tak bisa dihubungi. Mereka pikir Ibra diamankan oleh polisi. Karena tadi malam, ada beberapa orang yang diamankan.

"Ponsel lo kok gak bisa dihubungi semalam?" tanya Fikri.

"Low bat," sahut Ibra santai.

"Itu kaki lo, kenapa?"

"Panggil Putri kesini buat ngobatin gue," dengan sedikit terpincang-pincang, Ibra berjalan kesofa. Putri adalah mahasiswi kedokteran yang biasa dipanggil anak Joker untuk mengobati saat ada yang terluka. Biasalah, geng motor kerjaannya balapan, ugal-ugalan, jadi kecelakaan sering sekali terjadi. Putri yang suka pada Ibra, tentu tak pernah menolak panggilan pria itu. Dia adalah cewek yang paling sering ada di markas Joker.

Setelah menelepon Putri, Fikri duduk disebelah Ibra. Dia masih penasaran dengan luka dikaki Ibra.

"Semalam katanya ada kurir narkoba yang dikejar polisi, itu bukan Lo kan?" lirih Fikri agar teman lainnya tak mendengar. Meski mereka adalah geng motor, tapi peraturan disana, setiap anggotanya wajib terbebas dari narkoba. Untuk alkohol, masih diperbolehkan, kecuali saat mau balapan, karena itu sangat berbahaya.

"Gue," sahut Ibra santai.

"Gila lo," pekik Fikri tertahan. "Ngapain sih, lo masih kerja gituan. Emang duit dari bokap lo gak cukup?" Ibra adalah anak salah satu pengusaha sukses. Hanya saja keluarganya tak harmonis setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.

"Cukup sih, tapi gue cuma tertantang saja. Kerjaan itu lebih memicu adrenalin daripada balapan. Lo bisa bayangin gak, sekeren apa kerjaan itu."

"Keren pala lo peyang," Fikri mendorong kepala Ibra agar otaknya kembali lurus. "Gimana kalau anak-anak tahu. Geng kita ini fokusnya ke motor, dan lo sendiri yang bikin peraturan bebas narkoba, tapi lo sendiri yang..." Fikri sampai kehabisan kata-kata.

"Gue bebas narkoba kok, lo tenang aja," Ibra menepuk paha Fikri. "Dan semalam, itu yang terakhir."

"Bagus deh, sebelum kaki lo tinggal 1."

"Jelek banget doa lo." Ibra menggetok kepala Fikri cukup keras.

...----------------...

Putri mengobati luka dibetis Ibra. Sebagai calon dokter, dia sudah sangat cakap untuk hal-hal seperti ini. Berada di basecamp anak Joker yang mayoritas cowok, dia sama sekali tak canggung karena sudah terbiasa.

"Apa ini luka tembak?" tanya Putri to the point. Dia memelankan suara agar tak ada yang mendegar obrolan mereka.

"Gak usah sok tahu. Emang ada peluru?"

"Gue gak bodoh Bra. Gue udah pernah magang di rumah sakit. Jadi jangan mikir kalau gue itu bodoh. Untung cuma kegores peluru, kalau pelurunya sampai bersarang dikaki lo, bisa-bisa lo pincang." Bukannya takut, Ibra malah tergelak mendengar itu.

"Iya, gue tahu lo pinter," celetuk Ibra.

"Dan lo juga tahukan, kalau gue suka sama lo?"

"Gue gak tahu," sahut Ibra asal sambil melihat kearah teman-temannya yang sedang asyik main PS.

Putri menghela nafas berat. Entah sudah berapa kali dia mengungkapkan perasaannya, tapi selalu saja, Ibra menolak. Padahal Putri sudah berusaha berbaur dengan anak-anak joker. Selain itu, dia juga sering nemenin Ibra balapan saat diwajibkan membawa pasangan. Tapi tetap saja, Ibra belum bisa membuka hati untuknya.

Obrolan mereka terhenti saat Reza datang membawakan Putri dan Ibra makanan.

"Makan dulu Put, sebelum lo makan ati karena ditolak Ibra untuk yang ke 101 kali," ejek Reza sambil meletakkan 2 bungkus makanan diatas meja.

"Minumnya apa Za?" tanya Galih yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Apapan makanannya, minumnya?" teriak Reza.

"Teh botol sosro," sahut teman-temannya kompak

"Sialan kalian," maki Putri sambil melempar bungkus kasa kewajah Reza yang menyebalkan. Dia tahu, mereka semua sedang mengejeknya.

"Calm down, Put. Hilang satu tumbuh seribu. Ibra hilang, kita semua masih ada. Iya gak guys?" teriak Galih.

"Yok i," sahut mereka kompak.

"Ogah sama kalian," balas Putri sambil melotot. Dia mengemasi peralatan medisnya karena sudah selesai mengobati Ibra.

"Eh Put, lo tahu gak, tadi Ibra diantar cewek loh kesini?" Reza malah memanas manasi. "Cantik banget, sumpah."

Putri menatap Ibra tajam, dan yang ditatap malah cengengesan tanpa rasa bersalah. "Beneran?" tanya Putri.

Rasanya Putri masih belum bisa percaya jika Ibra dekat dekat dengan cewek. Setahu dia, Ibra sosok yang sangat dingin pada cewek, sejak dulu, gak pernah pacaran, cuma asyik dengan dunianya di geng motor. Dia tak percaya cinta setelah sang ibu meninggal dan baru sebulan kemudian, ayahnya menikah lagi.

"Ya beneran lah, masak gue bohong," Reza yang menjawab. Gaya tengilnya langsung membuat Putri naik darah dan berujung melempar heelsnya ke kepala Reza. Beruntung Reza sigap menghindar. "Busyet, bar-bar banget sih lo jadi cewek," gerutu Reza. "Untung cantik, kalau jelek, udah gue lempar ke kutup utara."

"Diem lo, heels gue masih ada 1, mau lagi?" bentak Putri.

"Beuh, bisa bocor kepala gue. Heels lo lancip amat," Reza menelan ludah melihat ujung hak sepatu Putri. Untung yang tadi gak sampai kena kepalanya. Kalau kena, beneran bocor kepalanya.

...----------------...

Setelah kejadian 2 minggu lalu, Ayleen tak pernah bertemu lagi dengan Ibra. Biasanya dia masih melihat Ibra nongkrong dengan teman temannya ditaman sebelah gedung A. Siapapun tahu jika tempat itu adalah lokasi nongkrong anak Joker. Tapi sejak kejadian itu, Ibra tak pernah terlihat batang hidungnya.

Bruk

"Aww..." Pekik Ayleen ketika seorang cewek menabrak bahunya saat baru memasuki kantin. Sontak milo ice yang dipegang cewek itu tumpah dan mengenai baju Ayleen.

"Makanya kalau jalan lihat-lihat." Ayleen syok saat dia malah disemprot. Bukannya cewek itu yang jalan gak lihat-lihat. Asyik becanda dengan cowoknya hingga gak memperhatikan jalan.

"Loh, bukannya kamu ya yang gak lihat jalan?" Dian, teman Ayleen itu ikut bicara.

"Siapa lo ikut-ikut, bodyguardnya?" cibir cewek itu sambil tersenyum miring kearah Dian.

"Gini nih, orang kuliah tapi modal uang aja, gak modal otak, jadi attitudenya nol," maki Dian.

"Ngomong apa lo? Berani ama senior?" bentak cewek itu.

Disaat ceweknya sedang debat dengan Dian, si cowok malah mengedipkan mata menggoda Ayleen. Sumpah, bukanya terpesona, yang ada Ayleen justru pengen muntah. Bisa-bisanya menggoda cewek lain saat pacarnya ada disebelah.

"Udah Di, mending kita pergi aja," Ayleen yang muak lihat muka cowok itu, memilih pergi.

"Eh...mau kemana kalian?" Cowok itu malah mengambil kesempatan memegang tangan Ayleen. "Minta maaf dulu ke cewek gue."

"Lepas," Ayleen mencoba menarik tangannya tapi cekalan pria itu terlalu kuat. Ayleen tak habis pikir, pura-pura membela pacar, padahal nyari kesempatan buat pegang-pegang. "Lepas," Ayleen terus berontak.

"Minta maaf dulu," ujarnya pongah.

"Lepasin dia," teriakan dari pintu masuk kantin, membuat perhatian orang-orang dikantin langsung tertuju kesana. "Gue bilang lepas," teriak Ibra sambil berjalan mendekati Ayleen.

Romi, cowok itu langsung melepas tangan Ayleen. Wajahnya langsung pias melihat dan beberapa anggota geng joker menghampirinya.

"Berani lo pegang tangan dia," Ibra menunjuk kearah Ayleen. "Gue pastiin tangan lo bakal patah."

"M-maaf Kak," Romi yang gemetaran langsung menunduk, begitupun dengan pacaranya, dia juga ikut menunduk karena takut.

"Minta maaf sama Angel," bentak Ibra sambil menunjuk Ayleen.

Angel? Dian mengerutkan kening. Sejak kapan nama Ayleen berubah jadi Angel?

1
Sri Wahyuni
kurang durasi tp tetep bagus
Oksje Rorimpandey
Luar biasa
aim aim
perusahaan bapaknya gimana wey?
Santiana Yuswareni
Luar biasa
Asngadah Baruharjo
si Al-Fath minta firujak 🤣🤣🤣
Asngadah Baruharjo
sedih dan ngakak paraahhh 😀😀😄
ika solika
cerita nya ringan tapi bikin yg baca baper
Hikmah Haswanfhazwan
Luar biasa
Tuty Ismail
meskipun terlambat.....q ikut penasaran sama kisah Aileen dan Ibra
Khusnul Khotimah
/Good//Good/
Nova Lintang
keinget masa pacaran dulu sama suami🤭🤭🤭,ceritanya 80% hampir sama😅😇😇
Anonymous
ok
Suyatno Galih
othor knp ayah Ibra di beri nama Yusuf sih.....kelakuannya gak mencerminkan namanya
Suyatno Galih
alamat adeknya ngadu sm induk semang bs2 di interograsi org serumah bakal berabe
Nur Yuliastuti
❤️
Chita Hasan
aku suka dengan semua hasil karya author..tetap semangat untuk karya selanjutnya🥰🥰🤗🤗
Randi Sukarman
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Mariana
kocak habis...the best dach 😍😍
Fabian Adelard
Lumayan
Fabian Adelard
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!