Ini tentang patah hati. Tentang sakitnya dikhianati. Tentang kepercayaan yang telah mati. Tentang penghianatan yang tak bisa ditoleransi. Namun bertahan demi buah hati. Agar hidupnya terjamin nanti.
Rosmiati atau yang dipanggil Ross, seorang wanita beranak dua. Usianya 31 tahun dan dia harus menyaksikan pernikahan suaminya yang kedua kali setelah selingkuhan dari suaminya mengandung benih yang suaminya tanam. Rasa sakit hati. Rasa dikhianati begitu membellengu hati Ross.
Andre Winata, 40 tahun. Duda beranak dua, dia ditinggal istrinya meninggal lima tahun silam. Dia seorang pemilik perusahaan dan juga Ayah dari dua orang anak.
Bagaimana kah dia bertahan? Apakah dia memilih pergi? Atau tetap tinggal dengan rasa sakit? Sementara anak-anak nya butuh kasih sayang dan figure seorang Ayah?
Yukkkk simak kisah perjuangannya.
Ini bukan sekedar halu nya author aja yang gaeesss sebagai besar cerita ini author angkat dari kisah nyata.
Jangan lupa like komen, vote nya buat author.
Teri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilih Bertahan
Selamat Membaca 💔💔💔💔💔💔💔💔💔
"Minumlah Nak". Suherni meletakkan satu cangkir teh manis pada Ross.
"Makasih Bu". Ucap Ross. Dia menatap kedua putranya tengah bermain bersama adik bungsunya.
"Gimana kandungan kamu?". Tangan Suherni terulur mengusap perut Ross "Semoga sehat ya Nak?". Suherni tersenyum manis.
"Dia sehat Bu. Amin Bu. Enam bulan lagi Ross melahirkan". Ujarnya tersenyum halus.
Suherni menatap raut wajah Ross. Dia tahu jika putri nya ini sedang menyimpan luka yang sangat dalam.
"Ross". Suherni mengenggam tangan Ross "Tadi Jacky bilang Herdi nampar kamu, benar?".
Ross terdiam sejenak. Sebenarnya dia tidak ingin menceritakan masalah rumah tangganya pada sang Ibu. Takut jika hal itu menjadi beban pikiran Suherni.
"Gak kuat kok Bu. Mas Herdi gak sengaja". Ross mencoba tersenyum dan masih membela suaminya. Apakah cinta Ross terlalu buta pada Herdi?
"Jangan bohong Nak. Jacky bilang bibir kamu berdarah. Anak kecil gak pernah bohong sama ucapannya, karena dia masih polos". Ujar Suherni. Bisa Suherni lihat dari tatapan mata Ross bahwa putrinya ini benar-benar rapuh.
"Maaf Bu". Ross menunduk. Pipinya kembali panas. Bukan hanya tubuhnya yang sakit tapi batinnya juga.
"Ross". Suherni mengeratkan genggaman tangannya "Jika kamu udah gak tahan menyerahkan Nak. Berpisah lah dari Herdi, Kamu bisa tinggal sama Ibu disini. Ibu akan bantu kamu rawat anak-anak kamu". Ucap Suherni
Ross menggeleng "Ross cinta sama Mas Herdi Bu". Sahut Ross. Dia belum siap terpisah dari suaminya itu.
"Tapi dia gak cinta sama kamu Ross. Kamu akan semakin tersiksa jika bertahan seperti ini". Suherni heran pada Ross, kenapa putrinya ini sangat mencintai pria bajingan seperti Herdi.
"Ross gak bisa biarin anak Ross tanpa seorang Ayah, Bu. Ibu tahu sendiri kan kalau Jackson sangat sayang sama Papa nya. Kalau sampai Ross pisah sama Mas Herdi. Jackson bisa terluka batin nya. Dia masih kecil Bu, Ross gak mau anak-anak Ross jadi korbannya Bu". Jelas Ross. Lagi dan lagi air mata murahan itu berjatuhan pipi nya.
Suherni menarik Ross dalam pelukkannya. Ross terisak. Nyatanya terlihat kita tidak semudah yang dia ucapkan.
"Jangan paksa kan Nak. Jika memang udah gak sanggup sebaiknya menyerahlah. Kamu gak pernah sendirian. Ada Ibu yang selalu ada untuk kamu". Ross semakin terisak dipelukkan Suherni.
Bukan Ross bertahan demi cinta, tapi demi buah hatinya. Tidak Ross tidak akan tega melihat putra bungsu nya itu. Bagaimana perasaan seorang bocah seperti Jackson ketika tahu kedua orangtuanya terpisah? Dia masih terlalu kecil untuk memahami sebuah perpisahan.
Setiap hari Jackson selaku menanyakan dimana Papa nya. Saat Herdi datang kerumah kemarin dia tidak sempat bermain dengan Papa nya itu dan dia sangat rindu ingin bermain seperti dulu.
Ross tak bisa bayangkan bagaimana perasaan putranya itu ketika tahu dia dan Herdi berpisah. Membayangkan nya saja Ross tak sanggup apalagi hal itu benar-benar terjadi.
"Hiks hiks hiks. Ross gak bisa Bu. Ross gak bisa. Kebahagiaan anak-anak Ross lebih penting". Isaknya.
"Ibu paham. Tapi kamu gak bisa maksa perasaan kamu sendiri. Mereka akan paham ketika udah dewasa nanti". Sahut Suherni.
.
.
.
.
Herdi masuk kedalam rumah mewah yang dia beli bersama Ross. Tapi dengan curang nya rumah itu dia tempati bersama istri barunya tanpa memikirkan istri pertamanya.
Ada Ibu nya Yuli yang tinggal bersama mereka karena merawat anaknya yang tengah melahirkan.
"Kamu dari mana aja Mas?". Tanya Yuli ketus sambil membuat susu untuk anaknya.
"Dari kantor". Herdi melepaskan jas nya lalu mengulung kemejanya sampai siku.
"Sini biar aku yang buat. Kamu gak boleh banyak gerak". Ujar Herdi mengambil alih membuat susu.
"Iya". Ketus Yuli.
Bukan Yuli tidak tahu jika Herdi dari rumah istri pertama nya. Pasti dari rumah Ross. Karena setiap kali pulang dari rumah Ross wajah suaminya itu selalu lemes dan terlihat lelah sekali.
"Ini". Herdi menyerahkan susu anaknya pada Yuli "Haii putri Ayah". Herdi menciumi wajah bayi munggil itu "Cantik banget yaaa seperti Bunda". Dia terkekeh.
Yuli malah menatap suaminya malas. Rasanya dia ingin marah. Tapi ya sudah lah. Yuli akan membuat Herdi menceraikan Ross. Hanya dia yang boleh memiliki pria itu, lihat saja nanti Yuli akan menyingkirkan Ross perlahan.
"Jujur aja Mas kamu dari rumah Ross kan?". Yuli memincingkan matanya curiga.
Herdi menghela nafas panjang "Iya aku dari rumah Ross. Gimana pun dia masih istriku. Aku menjengguk anak-anak". Sahut Herdi.
"Istri?". Yuli menatap sinis "Lagian kenapa sih kamu gak cerain aja Ross. Buat apa kamu pertahanin dia? Dia udah selingkuh, mengandung anak dari pria lain lagi?". Yuli sengaja memanas-manasi Herdi supaya dia menceraikan Ross.
"Emang kamu sanggup hidup sama Ibu dan Hilda?". Tanya Herdi balik menatap istrinya.
"Ya kan Ibu sama Hilda bisa tinggal dirumah Ross. Ross nya diusir, kan dia udah cerai sama kamu". Ujar Yuli tak habis pikir.
"Rumah itu atas nama Ross. Yang ada Ibu sama Hilda yang bakal diusir. Bukan Ross". Herdi berdiri dari duduknya.
"Ya trus sampai kapan kamu bakal pertahanin Ross. Atau jangan-jangan kamu masih punya rasa lagi sama dia?". Tuding Yuli curiga
Herdi hanya bisa menghela nafas panjang. Jika dibandingkan Ross dan Yuli jauh berbeda. Yuli selalu suka marah-marah tidak jelas dan cemburuan tanpa sebab.
"Kamu jangan ngomong sembarangan. Aku udah gak ada rasa lagi sama Ross. Udah hilang". Setelah berbicara Herdi keluar dari kamarnya.
Herdi menuju taman belakang. Perasaan nya gusar. Yang paling membuat nya penasaran, ada hubungan apa Ross dan Andre? Kenapa mereka begitu akrab sekali? Mustahil seorang CEO perusahaan besar peduli pada seorang cleaning service seperti Ross, jika tidak ada hubungan spesial.
Herdi menghidupkan rokoknya dia menyesap rokok itu sebagai pembuang stress. Pikirannya tidak tenang. Dia juga begitu kesal dan geram pada Ross. Apalagi sejak Ross hamil yang ada dipikiran nya adalah Ross selingkuh.
"Setelah anak itu lahir aku akan lakukan tes DNA, kalau terbukti itu bukan anakku. Aku akan ceraikan Ross". Gumamnya membuang putung rokoknya.
**Bersambung....
Ikuti terus kisah Ross........
Semoga Ross kuat dan di berikan jalan keluar.
Jangan lupa dukungan buat Author ya guys.
Makasih buat yang udah mau ikutin ceritanya author, jika dan saran dan masukkan boleh coret-coret dibawah**.........
mn ada wanita kyk kamu, bodohnya gak ketulungan, mikiri anak, ank jiwanya ms bisa di bentuk, lama² dia paham, kl pun drndam sm ayahnya biarin, kan ayahnya yg cari penyakit