Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU GRANDMASTER
Setelah sempat bermalam di perjalanan, pagi harinya kami semua sarapan bersama bersama ketiga wanita itu, dan juga Tora sang kusir yang di tugaskan oleh guild untuk menjemput kami di desa Fern. Dan setelah selesai berkemas dan bersiap, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Takt. Di perjalanan aku menyempatkan diri untuk mengobrol dengan Tora sang kusir.
"Kira2 berapa lama lagi kita akan tiba di Takt" kataku
"Tidak lama lagi, mungkin hanya beberapa jam lagi, ucap Tora
"Ngomong2 aku cukup penasaran, setelah meninggalkan desa, aku tidak melihat adanya monster satupun selama perjalanan" kataku
"Hmm? Apa kau belum tahu? Ini adalah kereta milik guild, jadi ada alat pengusir monster terpasang di kereta ini, jadi selama perjalanan akan aman dari monster, tapi tidak jika bertemu para bandit" ucap Tora
"Apa itu seperti alat sihir yang di gunakan ketika berkemah?" tanyaku
"Benar, dengan begitu perjalanan akan aman" ucap Tora
Aku teringat ketika rombongan istri dan putridari Baron Atares yanh di serang sekawanan Greenwolf ketika kami berangkat menuju desa Fern.
"Apa tidak semua kereta kuda di lengkapi alat ini" kataku
"Tentu tidak, alat ini sangatlah mahal, jadi tidak semua orang mampu membelinya" ucap Tora
"Kenapa? Bukankah hal2 yang berguna untuk kehidupan sehari2 seperti ini harusnya di jual murah?" kataku
"Ah, yang aku tahu, pengembangan dan penjualan alat sihir semuanya di percayakan pada Marquis Rureas penguasa di Kota Balun yang berada di Barat Laut dari kota Takt" ucap Tora
"Hmm? Marquis Rureas? Aku kenal dia, dia wanita yang gila penelitian dan gaya bicaranya cukup nakal" ucap Max
"Lalu apa hubungannya dengan harga alat sihir yang begitu mahal" kataku
"Entahlah, mungkin karena penanaman dan penerapan sihir pada sebuah benda memanglah tidak mudah" ucap Max
"Itu benar, karena katalis untuk membuat sihir penghalang juga terbuat dari inti monster yang setidaknya di rank A" ucap Tora
"Inti monster? Apa itu?" kata ku
Lalu tiba2 Tiana yang sedari awal perjalanan memilih untuk duduk di atap pun turun dari atap kereta kuda dan duduk di samping Tora untuk ikut nimbrung dalam percakapan dan mengatakan..
"Inti monster adalah sumber kehidupan dari seekor monster, tergantung jenis monsternya, dan monster yang memiliki inti kebanyakan berada di rank A keatas, namun ada juga monster2 tertentu di rank B dan C yang memiliki inti, namun itu tergolong monster yang langka" ucap Tiana
"Kurang lebih tepat seperti yang di katakan nona Dark Elf ini" ucap Tora
"Jadi singkatnya, harganya mahal karena kelangkaan dan sulitnya mendapatkan inti monster tersebut, begitu?" kataku
"Itu benar" ucap Max
Sepanjang perjalanan, aku banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan dari Tora si kusir tentang dunia petualang. Bahkan Tora berkata kalau dirinya dulu juga seorang petualang rank B, namun karena usia nya yang sudah menginjak 73 tahun, dia pensiun dan di rekrut oleh guild untuk menjadi kusir khusus untuk kepentingan guild dan petualang.
Menurut cerita yang disampaikan Tiana ketika di Hutan Biseki, ras manusia biasanya dianggap tua ketika menginjak usia 70 tahunan, dan manusia maksimalnya berusia 100 tahun di dunia ini. Ini berbeda ketika aku tinggal di bumi, di bumi manusia dikatakan menua ketika berusia 50 tahun dan kebanyakan meninggal di usia 60 atau 70 tahun, sangat jarang ada yang bisa lebih dari itu. Selain itu di dunia ini usia 15 tahun sudah di katakan dewasa dan bahkan sudah ada yang menikah pada usia itu. Meski kebanyakan hanya bangsawan atau orang2 dari kalangan keluarga kaya sih, tapi rentang hidup dan beberapa hal lainnya di dunia ini sedikit berbeda dengan di bumi dulu.
Setelah beberapa jam, kami pun tiba di kota Takt. Tora langsung membawa kami ke guild, sesampainya di guild kami di ajak masuk melalui gerbang belakang yang di dekat konter penjualan material.
Sementara itu di kantor kepala cabang..
Henderson sedang berbicara dengan seorang wanita dari ras elf, wanita dari ras Elf itu memiliki rambut pirang panjang dan tergerai. Selain itu, dia terlihat tenang dan cara berpakaiannya pun sopan meski menampilkan sedikit lekuk tubuhnya yang indah.
"Bisakah setiap kali anda kesini tidak melakukan hal itu?" ucap Henderson
"Lagi pula kau itu kenapa selalu saja terkejut padahal aku sudah sering melakukan itu padamu setiap kali berkunjung kesini" ucap wanita itu.
"Tidakkah anda merasa sebagai seorang Grandmaster itu adalah tindakan yang agak kekanakan?" ucap Henderson
Ternyata wanita elf yang sedang berbicara dengan Henderson itu adalah Leonore Sang Grandmaster, yang menurut rumor merupakan orang terkuat di dunia saat ini.
"Lagi pula kenapa anda selalu saja berteleportasi keruanganku, tidak bisakah anda berteleportasi tempat lain setiap kesini"
Dengan wajah cemberut dan menyilangkan kedua tangannya Leonore berkata..
"Karena jika aku muncul di lobby guild para petualang itu pasti memandangi tubuhku seperti sedang melihat mangsa kau tahu?" ucap Leonore
"Yah terserah anda sajalah" ucap Henderson
"Selain itu manusia yang dapat menggunakan Teleportasi itu sangat jarang kau tahu? Itu pasti akan menarik perhatian banyak prang jika aku menggunakan atau muncul dengan Teleportasi di tempat umum" ucap Leonore
"Iya iya aku mengerti" ucap Henderson
"Jadi, dimana petualang menarik yang kau ceritakan?" tanya Leonore
"Mereka dalam perjalanan kesini, tapi seharusnya sebentar lagi mereka akan tiba disini sebentar lagi" ucap Henderson
"Itu bagus, karena aku sudah tak sabar untuk bertemu dengannya" ucap Leonore
Sementara itu, aku dan Tiana sedang melaporkan quest kami di konter staff guild, dan yang lainnya sedang melakukan penjualan material dan mayat monster.
"Baiklah, ini hadiah dari penyelesaian quest kali ini" ucap Mina
"Terima kasih Mina" kataku
"Ah, tolong tunggu sebentar" ucap Mina
"Ada apa?" ucap Tiana
"Kepala cabang berkata padaku jika kalian sudah kembali dirinya ingin bertemu dengan mu di ruangannya" ucap Mina
"Apa hanya aku?" kataku
"Jika anggota lainnya ingin ikut, itu tidak masalah'' ucap Mina
"Baiklah kalau begitu biar kita tunggu teman2 yang lain dulu dan tanyakan apa mereka mau ikut'' kataku
Setelah menunggu beberapa saat Max, Airen, dan Miki pun datang. Aku menanyakan pada mereka apakah mereka ingin ikut menemui kepala cabang atau tidak..
Setelah menunggu beberapa saat, anggota lainnya pun datang dan menghampiri kami, aku pun menanyakan apakah mereka ingin ikut menemui kepala cabang bersama ku, namun Max berkata kalau dia harus pergi karena ada urusan yang harus dia lakukan, sedangkan Miki berkata kalau dirinya masih merasakan lelah setelah pertarungan terakhir kami di sarang para goblin di Hutan Biseki.
Sedangkan Airen dan Tiana memilih untuk menemaniku untuk menemui kepala cabang. Mina pun mengantar kami ke ruang kepala cabang dan mempersilahkan kami bertiga masuk. Begitu kami masuk, terlihat Henderson sedang duduk bersama dengan seorang wanita Elf di dekatnya, namun tiba2..
Aku merasa seperti sedang tertekan, sedangkan Airen dan Tiana langsung terduduk dengan lutut mereka yang terlebih dulu mengenai lantai. Aku pun terkejut melihat mereka berdua seperti itu, aku mengalihkan pandanganku kearah Henderson dan wanita elf itu, sangat jelas perasaan tertekan yang kurasakan ini berasal dari wanita ini.
"Hoo.. Menarik" ucap wanita elf itu
"Hentikan itu Grandmaster, kau mengejutkan mereka" ucap Henderson
Mendengar ucapan Henderson aku sangat terkejut bahwa wanita elf cantik berambut pirang di hadapanku ini adalah sang Grandmaster yang selama ini di katakan sebagai orang terkuat saat ini. Lalu Grandmaster pun bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Airen dan Tiana sambil membantu mereka untuk kembali berdiri..
"Maaf karena mengejutkan kalian, namaku adalah Leonore von Dalstain dan aku adalah Grandmaster dari Guild Petualang" ucap Leonore
"Ah, anu, aku Airen, aku adalah Mage dari Silvermoon" ucap Airen
"Aku Tiana, seorang Hunter yang juga dari parti Silvermoon" ucap Tiana
"Sebenarnya aku hanya ingin menguji Leader kalian dengan aura intimidasiku, jadi sekali lagi maafkan aku karena membuat kalian terkejut" ucap Leonore seraya melirik kearahku dan mengedipkan sebelah matanya.
"Baiklah, karena kalian sudah disini, silahkan duduk" ucap Henderson
Kami semua pun duduk di kursi tamu yang ada di ruang kerja kepala cabang.
"Grandmaster, pemuda inilah orang yang ku katakan pada anda sebelumnya, namanya Ryo, dan dia adalah Leader dari party Silvermoon" ucap Henderson
"Senang bertemu dengan anda Grandmaster" kataku
Leonore menatapku selama beberapa saat sebelum berkata..
"Aku sudah mendengar ceritanya dari Henderson tentang party kalian dan terutama tentangmu" ucap Leonore sambil terus memandangku
"Ku dengar kau memiliki prestasi yang cukup mengesankan sebagai seseorang yang baru saja mendaftar sebagai petualang, dan nampaknya perkembangan kekuatanmu juga begitu pesat" ucapnya menambahkan
"Ryo, tidak perlu ada yang kau sembunyikan lagi, aku sudah mengatakan semuanya tentangmu pada Grandmaster" ucap Henderson
"Aku juga tidak berniat melakukan itu" kataku
"Jadi, apa pendapatmu tentangku?" tanya Leonore
"Tentang anda? Aku tidak mengerti apa yang sedang anda bicarakan Grandmaster" kataku
"Bukan kah kau juga memiliki skill unik yang di sebut Apraisal?" ucap Leonore
Tentu saja aku sudah menduga kau semua informasi tentang diriku semuanya sudah di sampaikan padanya, dan aku juga sudah menyetujui itu sebelumnya. Namun aku merasa cukup penasaran dengan kemampuan nya dan mengeceknya..
......................
...Leonore von Dalstain...
...Ras : Elf...
...Job : Hunter Assasin...
...Age : 1037...
...Level : 92...
...Rank : SS...
...Skill :...
...Thousands Arrow, Ice Age, Wind Magic,...
...Water Magic, Fire Magic, Dark Magic...
...Enhance, Hunter Steps, Teleport...
...Intimidation, Mind Control...
...Skill unik :...
...Apraisal, Sniper, Prediction...
...Title :...
...Grandmaster, The Choosen One...
......................
Yah, aku sudah menduga kalau dirinya memiliki level dan rank yang sangat tinggi, karena sebagai seseorang yang di anggap sebagai orang terkuat di dunia pastilah memiliki kekuatan yang tidak main2. Namun yang membuat ku terkejut adalah kenyataan kalau dirinya juga memiliki skill unik Apraisal sama seperti diriku.
"Jadi, bagaimana? Kau sudah menyadarinya sekarang?" tanya Leonore
"Ya, sejujurnya aku sedikit terkejut, namun kurasa aku tidak akan mempertanyakan itu untuk sekarang" kataku
Leonore terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu setelah mendengar ucapanku, dan tidak pernah melepaskan pandangannya dariku.
"Kalian bertiga, aku butuh berbicara dengan Ryo secara empat mata, bisakah kalian tinggalkan kami untuk sementara?" ucap Leonore
Dengan tenang Henderson berkata..
"Baiklah kami akan menunggu di luar," ucap Henderson
"Kalau begitu aku akan pergi dan menunggu di luar" ucap Tiana
"Ryo, aku akan menunggumu di luar bersama Tiana" ucap Airen
"Baiklah, terima kasih Airen, Tiana'' kataku
Mereka bertiga pun meninggalkan ruangan, kini hanya tinggal aku dan Grandmaster berdua di dalam ruangan dan duduk saling berhadapan..
"Jadi apa ada yang ingin anda katakan padaku Grandmaster?" kataku
"Bisakah kita bicara dengan lebih santai dan hentikan semua formalitas ini" ucap Leonore
"Eh? Tapi itu.." kataku
Tiba2 ekspresinya berubah, dia memasang wajah cemberut sambil menyilangkan kedua tangannya dan memalingkan wajah. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, namun ku fikir inilah sifat asli dari Grandmaster, nampaknya sejak tadi dirinya menyembunyikan sikap aslinya untuk menjaga wibawanya sebagai Grandmaster dengan sikap tenang dan anggun.
Selain itu jika aku tidak menuruti keinginannya, kurasa dia akan terus merajuk dan pembicaraan ini tidak akan kemana2. Jadi kufikir untuk saat ini mari kita ikuti keinginannya untuk bersikap dan berbicara dengan lebih santai.
"Baiklah baiklah, jadi apa yang ini anda sampaikan padaku" kataku
"Nah begini kan lebih enak, hehe" ucap Leonore sambil kembali melihat kearahku dan tersenyum dengan puas
"Jadi bagaimana pendapatmu setelah melihat dan mengetahui tentang kekuatanku" tanya Leonore
"Yah sejujurnya aku tidak begitu terkejut, sebagai seorang Grandmaster dan seorang yang di katakan sebagai orang terkuat di dunia ini, sudah sewajarnya kalau dirimu memiliki kemampuan setinggi itu" kataku
"Hoo, rupanya kau memiliki cara berfikir yang cukup menarik, aku semakin menyukai mu" ucap Leonore
"Terima kasih, aku tersanjung mendengarnya" kataku
"Aku sudah mendengar tentang kemampuan mu yang unik itu dari Henderson, dan aku juga tidak berniat mempertanyakannya, tapi ada banyak hal yang cukup membuatku penasaran" ucap Leonore
"Apa itu" kataku
"Pertama. Aku tahu semua tentang gadis Dark Elf yang datang bersamamu, nampaknya dia juga kini menjadi budak mu, namun bukan itu yang menjadi poin utamanya, poin utamanya adalah, kenapa anggota tubuhnya yang hilang kini kembali seperti semula dan luka di tubuhnya juga kini semuanya telah menghilang, aku penasaran penjelasan apa yang akan kau berikan" ucap Leonore
Aku pun menjelaskan padanya tentang bagaimana aku menemukan Tiana dan bagaimana caraku menyembuhkannya dengan sihir Regeneration. Awalnya Leonore cukup terkejut dengan penjelasanku dan mendengarkan penjelasan ku tentang Regeneration dengan sangat antusias.
......................
Regeneration adalah sihir yang ku ciptakan ketika aku menyembukan seluruh bekas luka di tubuh Tiana dan mengembalikan kedua kakinya yang hilang. Regeneration adalah sihir untuk pemulihan sel, jaringan, organ atau bagian tubuh yang hilang atau rusak.
......................
"Ini adalah sebuah penemuan besar dalam ilmu sihir, setahuku sihir penyembuhan hanya dapat di lakukan oleh orang2 dari gereja atau orang2 yang memiliki skill Penyembuhan"
"Sangat jarang ada orang di dunia ini yang memiliki skill tersebut selain orang2 dari gereja suci" ucap Leonore
"Tiana juga mengatakan hal yang sama sepertimu," kataku
"Jadi bagaimana kau bisa menciptakan sihir yang bahkan orang2 gereja saja tidak bisa melakukannya" ucap Leonore
"Kau pasti sudah mendengar tentang skill unik Magic Creation milikku bukan? Itu adalah skill unik yang membuat ku bisa meciptakan sihir apapun yang ada dalam benakku hanya dengan memikirkan dan membayangkan prosesnya, kurang lebih seperti itu" kataku
"Jadi begitu," ucap Leonore
Pembicaraan kami pun berlanjut dengan cukup intens, Leonore menanyakan tentang sihir2 lain yang kuciptakan dan tentang cara penggunaannya, pembicaraan kami masih terus berlanjut..
.hadehh