NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Kakel Galak

Mengejar Cinta Kakel Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tanzila mutiara

cerita ini mengisahkan tentang persahabatan dan juga percintaan saat SMA, di mana ada 3 laki laki yang sudah bersahabat sejak SMP. salah satu dari mereka sangatlah pemilih dalam pacaran, ia adalah Arba Panjaitan. Karena hal itu, mereka pun membuat sebuah taruhan. apakah taruhan itu? dan siapa kah yang akan menang dalam taruhan tersebut? yuk tanpa berlama-lama lagi, gass langsung baca aja 😉

sebelumnya mohon di baca dulu teks di bawa!

-Di mohon untuk membaca dengan benar.
-Di mohon jangan lompat bab.
-Dan jangan bom like.
-Sebisa mungkin jadi lah pembaca setia 🙏🏻

sekian terima kasih 🙏🏻 happy reading 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24 [ Bokem ngeselin!! ]

...🌷 Happy reading 🌷...

...--------------------------------...

"Tante....Tante Anita." Panggil Arba sembari menuruni anak tangga ke lantai bawah.

"Apa lah kau, teriak teriak aja kerjaan mu!" Ucap seorang wanita yang kini sedang duduk di ruang tamu bersama ibu Arba.

"Wihh, ganteng banget anak bunda, mau kemana sayang?." Tanya bunda Arba yang memperhatikan penampilan Arba yang sangat keren, tidak seperti biasanya yang sederhana.

"Arba mau ketemu seseorang, Bun." Jawab Arba sembari menyisir rambutnya ke belakang. Arba menjadi semakin percaya diri karena dapat pujian dari bunda nya.

"Mau Ketemu pacar kau kan?." Tebak Tante Anita, ibu dari Cila. Sembari melihat ke arah Arba yang sudah senyum senyum sendiri, seperti orang gila.

"Apa lah, tan. Masih calon loh," Jawab Arba sembari tersenyum malu.

"Kau kira Tante Paok ha, mana ada orang udah ganteng ganteng gini kok cuma ketemu calon. Dah pasti ketemu pacar lah!." Ucap Tante Anita dengan menggunakan logat Medan. Ia sedikit tak percaya jika seorang Arba Panjaitan, pria yang memiliki sejuta pesona, hanya mempunyai calon pacar saja.

"Apalah Tante ini, jangan ngomong begitu, gak enak sama bunda." Jawab Arba yang sedikit merasa malu jika membicarakan tentang pacar di depan bunda nya.

"Malu pula kau, Eh memang nya bunda kau ngizinin, kau pacaran?." Tanya Tante Anita yang baru sadar jika bunda Arba tidak marah, saat mereka membicarakan tentang pacaran.

"Gapapa kok, bunda gak masalah kamu mau pacaran. Tapi, Bunda cuma mau berpesan. Jaga batasan, dan juga jaga benar benar wanita yang kamu senangi, jangan kecewain dia, apalagi sakitin fisik nya. Kalo sampai bunda tau kamu begitu, bunda gebuk kamu!." Jawab bunda yang mengizinkan Arba untuk berpacaran, namun hal hal yang tidak boleh di lakukan Arba jika ingin berpacaran, agar tak terjadi hal yang tak di inginkan.

"Iya, Bun. Arba akan selalu ingat pesan, bunda." Ucap Arba sembari memeluk erat Bunda nya, bunda nya pun membalas pelukan Hangat anak semata wayangnya itu.

"Oh, iya, Tan. Aku kan mau pergi nih, tan. Tapi Cila ngajakin aku main terus, gimana mau pergi aku, tan?." Adu Arba pada Tante Anita, agar ia bisa membantu mengatasi Cila yang keras kepala.

"Maaf aja nih ya, Ar. bukan nya Tante gak bisa, tapi kau tau sendiri anak Tante itu. Susah kali di bilangin, kau bujuk lah dia sendiri ya. Tante mau lanjutkan cerita dulu ke mamak mu." Jawab Tante Anita yang menyuruh Arba untuk membujuk Cila sendiri agar ia bisa pergi tanpa bocil kematian itu.

"Dasar emak emak, cerita berkedok gosip pasti." Batin Arba yang heran emak emak yang sangat suka menggosip.

Arba pun memutuskan untuk kembali ke kamar nya dengan raut wajah yang kecewa berat.

Di kamar Arba.....

Kini Arba benar benar gelisah, ia tidak bisa pergi jika ada Cila. Bocah itu akan ikut dengan nya jika ia pergi. Arba pun terus melihat jam tangan nya, waktu nya tersisa sedikit lagi, karena sekarang sudah pukul 12:32. Ia janjian dengan Liza ketemuan pukul 13:00 di suatu tempat yang biasanya anak muda nongkrong.

"Cila kau maen sama kawan abang lah dulu, bang Arba mau pergi ini." Ucap Arba yang mencoba membujuk Cila yang keras kepala, walaupun ia tau, akan sia sia.

"Gak mau, Cila mau nya maen sama Abang." Jawab Cila sembari menduduki skateboard nya yang ia bawa dari Medan.

"Kakak mau pergi ini, udah ada janji loh, Cila. Penting kali ini." Ucap Arba yang tetap berusaha membujuk Cila, sembari menatap penuh harap pada Cila, berharap bocah itu membiarkan nya sendirian dulu tanpa diri nya.

"Pergi...pergi kemana, bang. Cila ikut ya?!" Jawab Cila yang malah ingin ikut Arba pergi, sembari menatap Arba Dengan tatapan penuh semangat dan mata berbinar.

Mendengar hal ini, Arba pun menepuk jidatnya sendiri, ia sudah sangat lelah membujuk Cila yang keras kepala nya tingkat dewa. Zion dan Jeje yang sedari tadi melihat mereka pun merasa tak tega melihat Arba yang sudah sangat frustasi menghadapi Cila. Mereka pun mencoba membantu Arba, membujuk Cila.

"Cila gak boleh ikut. Ini Urusan orang dewasa."

Ucap Zion sembari berjongkok untuk menyamakan tinggi badan nya dengan Cila.

"Udah dewasa loh aku, iya kan, bang?." Tanya Cila pada Arba sembari menggenggam tangan Arba, agar ia tak bisa pergi kemana mana tanpa Cila.

"Serah kau lah Cila." Jawab Arba malas, ia sudah tak sanggup lagi meladeni Cila si bocah kematian.

"Tengoklah muka Abang ku, dah kecut kali nih. Gara gara Kelen pasti, yang buat Abang ku kecut macam ini!." Omel Cila yang malah menyalahkan Zion dan Jeje, atas wajah cemberutnya Arba.

"Kenapa jadi kita, orang kamu yang buat dia Pusing kok?!" Jawab Zion sembari menaikan sebelah alis nya. Ia sangat bingung kenapa Cila menyalah kan dirinya dan juga Jeje.

"Camana pula Kelen nih, kenapa jadi Cila yang salah. Orang jelas jelas Kelen kok yang salah!?." Cila merasa, kedua teman Arba lah yang salah bukan dirinya. Hingga ia tak terima di salahkan.

"Udah woy, pusing juga gua nih. Woy Ar, mending lu ajak aja dah nih bocah. Dari pada lu gak jadi ketemu Liza, kan sayang outfit keren lu!." Ucap Jeje yang sudah lelah dengan drama Cila yang tak habis habis. Ia menyarankan Arba untuk segera menemui Liza walaupun harus mengajak Cila bersama nya.

"Lu emang bener bener bokem, Cila!." Ucap Arba setelah menghela nafas panjang.

"Apaan bokem?." Tanya Zion yang penasaran sembari menatap Arba Dengan tatapan serius.

"Bocil kematian." Jawab Arba singkat jelas lalu pergi duluan, meninggalkan mereka di sana.

"Ehh, bang Arba, tunggu aku!." Ucap Cila sembari berlari kecil untuk menyusul Arba yang sudah pergi duluan.

"Real ini mah, sih Cila memang bokem yang ngeselin." Ucap Zion sembari menatap ke arah Jeje, Jeje pun hanya bisa mengangguk malas, karena energi nya sudah di serap habis oleh kebacotan Cila.

Mereka berempat pun akhirnya sudah siap di dalam mobil, dan mereka juga sudah sampai di tempat tujuan. Namun, Arba belum ingin keluar dari mobil, karena masih berusaha membujuk Cila agar tidak ikut dengan nya saat bertemu dengan Liza.

"Ayolah, Cila. Kau nurut lah sesekali sama Abang mu ini." Bujuk Arba sembari menunjukkan ekspresi wajah memelasnya pada Cila.

"Cila mau ikut lah bang, penasaran kali aku sama cewek mu." Jawab Cila yang ingin sekali melihat wajah Liza yang ia anggap pacar Arba. sembari menatap Arba Dengan wajah yang juga memelas agar di ajak bertemu Liza.

...continued!!...

...--------------------------------...

Aku author Tanz >⁠.⁠<

Sekian, terima kasih 🙏🏻

See you tomorrow, my month 👋🏻

1
Kikan Dwi
Gak ngaruh sogokan mu/Joyful/
Kikan Dwi
bingung gk tuh kasir nya
Kikan Dwi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ora
/Rose//Rose/3iklan untuk Kakak.....
ora: Masama🥰
Tanz>⁠.⁠<: makasih banyak kak 🥰
total 2 replies
ora
Kasihan Liza. Cowok yang nyukain dia pada nggak waras😂🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<: udah gila cinta mereka 🤣🤣
total 1 replies
ora
Maksudnya mau tetap ngejar Liza, atau ngejadiin Liza musuhnya kayak Arba?
ora: Wah ..., yokk yang gentle Rafa. Habis di tolak jangan malah musuhin🤭🤪
Tanz>⁠.⁠<: ehem, kita liat aja nanti kak 🤭🤭
total 2 replies
ora
Ini Rafa, bukan Zion kan Kak?
Kenapa Zionku tiba-tiba nongol?😂
Tanz>⁠.⁠<: waduh, maafkan lah aku yang salah nama 😁🙏🏻
total 1 replies
ora
Enggak. Liza hanya milik Arba🤭🤣🤣🤣
ora
🥱🥱🥱 Lagi ngegombal nih ceritanya😌
Tanz>⁠.⁠<: begitulah 😌
total 1 replies
ora
Bagus dong Ar. Jadi orang jujur kok heran🤦‍♀️🤣
ora: 🤣🤣🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<: tapi jujur kali bahaya kak 🤭🤣
total 2 replies
ora
Wah, Tante Anita suhu nya dalam mengejar kah🤔🤣
Tanz>⁠.⁠<: seperti di masa muda begitu 🤭🤣
total 1 replies
ora
Owh ..., aku kira🤭
Tanz>⁠.⁠<: kek nya Liza gak tega kalo langsung tolak 🤭
ora: Ya, tadi. Aku kira kode di tolak🤭
total 3 replies
ora
Kode apa? Kode kalau mau di tolak?🧐😂
Tanz>⁠.⁠<: Tante Anita: nanti galau lagi sih Arba 🤭
ora: Menyampaikan pendapat Tante/Grievance//Joyful/
total 3 replies
ora
Ternyata jujur kalau lagi galau😆
ora
Lagi galau Tante/Grievance/
ora
🤣🤣🤣Kan emang nggak punya rumah. Yang punya rumah orang tuanya🤭✌️✌️✌️
Tanz>⁠.⁠<: waduh, seorang Arba bisa begitu, agak sulit ya 🤭
ora: Iya. Sampai Arba mapan dan bisa beli rumah sendiri hasil keringatnya. Arba tinggal di rumah orang tuanya, bukan rumahnya😁
total 3 replies
ora
Sangat kekanakan🤪🤪😝
ora
/Rose//Rose/ untuk Arba yang lagi galau🥺
ora: Masama kak🥰
Tanz>⁠.⁠<: makasih banyak kak 😌
total 2 replies
ora
Apa, apa? Liza nggak suka sikap yang kekanakan. Tapi sekarang kamu malah kekanakan banget sikapnya.

Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
ora
Apa, apa? Liza nggak suka sikap yang kekanakan. Tapi sekarang kamu malah kekanakan banget sikapnya.

Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
Tanz>⁠.⁠<: 👻: tak mau tak mau~~
ora: Ayo setan, keluar dari tubuhnya Arba dong🥹🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!