Keidupan normal Karina gadis 17 tahun yang baru saja putus cinta seketika berubah, Dengan kedatangan Dion yang merupakan artis terkenal, Yang secara tidak terduga datang kedalam kehidupan Karina, Dion yang telah mempunyai kekasih harus terlibat pernikahan yang terpaksa di lakukan dengan Karina, siapakah yang akan Dion pilih?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto
Karina dan Dion pun lanjut untuk belajar sampai tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 4 subuh, Karina sudah tidak kuat menahan rasa kantuknya, sehingga secara tidak sadar, Karin tertidur nyenyak di atas meja belajar Dion
Dion berusaha untuk membangunkan Karina untuk pindah ke kamarnya, tetapi tidak ada respon dari Karina, Dion pun yang juga sudah merasa ngantuk menggendong Karina untuk pindah ke kamarnya, Dion menidurkan Karina di atas tempat tidurnya, Ketika dion akan keluar dari kamar Karina, tiba tiba tangan Dion di tarik oleh Karina "Jangan tinggalin gue" ucap Karina yang sepertinya mengigau, Dion yang mendengar ucapan Karina hanya tersenyum tipis, dan melepaskan tangan Karina yang menarik tangannya.
***
Keesokan harinya Ujian Nasional susulan di mulai, hanya ada beberapa orang yang mengikuti ujian susulan, Dengan soal ujian yang akan mereka kerjakan, Dion terlihat fokus mengerjakan soalnya sedangkan Karina justru terlihat sangat kebingungan dengan soal yang ia kerjakan "kok soalnya susah banget sih" Karina mengeluh, karena soal yang keluar, tidak sesuai dengan yang ia pelajari.
Tidak di duga dion adalah orang yang mengumpulkan soal paling awal, semua orang kaget dengan Dion, karena dion memang murid baru di kelas 3 yang sangat sering bolos " Dia bener gak sih ngerjain soalnya, atau ngerjain
ngasal" ucap seorang murid di kelas karena merasa curiga dengan Dion. Karina melihat Dion yang mengumpulkan soal ujian dengan cepat merasa heran, karena mereka berdua semalam belajar bersama, tetapi kenapa Karina tidak bisa mengerjakan soalnya.
***
Ujian susulan pun selesai, Karina dan Dion pulang bersama karena di jempul oleh mamah Sindy "gimana ujiannya?" tanya mamah Sindy kepada Karina dan Dion " Gampang mah, itumah soal yang udah dion pelajari waktu di jepang" ucap Dion yang merasa soal ujian nasional itu mudah "pantesan kaya gampang banget ngerjainnya" ucap Karina dalam hati, karena sudah tidak penasaran kenapa Dion begitu cepat mengerjakan soalnya
"Kamu gimana Rin ujiannya?" tanya mamah Sindy "lancar mah" jawab Karina ragu karena malu dia kesulitan mengerjakan soalnya, mamah Sindy membawa Karina dan Dion ke sebuah studio foto" mah ngapain
kita kesini?" tanya Karina penasaran , Dion hanya melihat lihat foto contoh yang terpajang di studio tersebut
"Sekarang kita mau foto prewedding kalian " ucap mamah Sindy tersenyum gembira "hah" Dion dan Karina sama sama terkejut saat mendengarnya "iya, kan waktu kalian nikah di Bali, kalian belum foto prewedding,
kan mamah juga pengen pajang foto kalian di rumah" mamah Sindy memberikan alasan.
Dion dan Karina pun tidak bisa menolak permintaan mamah sindy, di karenakan mamah Sindy baru saja sembuh dari sakitnya, Karina dan Dion mengganti pakaiannya untuk foto frewedding, dion memakai kemeja putih dan jas warna coklat susu, menambah ketampanan Dion bak pangeran. Saat Karina selesai memakai gaun nya dan memakai riasannya, Karina keluar dari ruang makeup, seketika Dion dan mamah sindy terpesona dengan kecantikan Karina dengan gaun putihnya dengan riasan tipisnya menambah kecantikan Karina yang sudah memiliki karakteristik tubuh dan wajah kecil yang cantik.
Pandangan mata Dion tidak lepas dari Karina "Karina kamu cantik banget sayang" puji mamah Sindy yang terkagum kagum dengan kecantikan Karina, Karina tersipu malu dengan pujian mamah Sindy, mamah Sindy melihat Dion yang tidak berkutik melihat Karina begitu lama, langsung mencolek lengan Dion untuk menyadarkan Dion dalam lamunanya" udah ngeliatinnya, udah tau punya istri cantik, masih di anggurin aja" ucap mamah Sindy menyindir Dion.
Perasaan Dion tidak karuan setelah melihat Karina yang begitu cantik, Dion menjadi salah tingkah di depan Karina, Pemotretan pun di mulai, Dion dan Karina mulai di foto, tetapi gaya yang mereka pakai terlihat sangat kaku, fotografer berusaha mengarahkan Dion dan Karina karena tidak ada chemistry sebagai pasangan.
"Pak coba anda pegang pinggang istrinya, dan yang perempuan tatap suaminya ke belakang" ucap fotografer mengarahkan Dion, Dion dan Karina merasa gugup saat sesi berfoto, meskipun Dion terbiasa dengan pemotretan dengan lawan jenis, tetapi kali ini berbeda, Dion merasa sangat kaku ketika bersama Karina.
"Dion ayo kita beresin pemotretan ini, biar cepet selesai" ucap Karina berbisik kepada dion Dion dan Karina pun berusaha melakukan pemotretan itu dengan profesional, pemotretan pun berjalan dengan lancar, karena Karina pun sebenarnya sering menjadi model untuk butik ibunya.
Saat Dion dan Karina menyelesaikan pemotretannya, Dion dan Karina merasa lega, tetapi mamah Sindy meminta satu kali foto lagi "please kalian foto sekali lagi ya" mamh sindy memohon kepada Dion dan Karina, Dion merasa kesal karena mereka sudah lama sekali melakukan pemotretan "yaudah mah sekali lagi ya" ucap dion dengan wajah yang malas "oke, sekarang kalian fotonya sambil ciuman" ucap mamah sindy memberikan arahan yang membuat Karina dan Dion terkejut dan menggelengkan kepalanya menolak untuk foto berciuman.
"Yaudah kalau gitu, mamah ga akan pulang dari sini kalau kalian ga mau" ucap mamah Sindy merajuk, karena permintaanya tidak di penuhi, Karinaa dan dion menghela nafas berat karena permintaan mamah Sindy yang
tidak masuk akal bagi Karina dan Dion "mah" Dion prustasi dengan permintaan mamahnya.
Dion dan Karina pun akhirnya menuruti permintaan mamahnya "Rin sorry ya" sebelum melakukan adegan tersebut Dion meminta maaf terhadap Karina, Karina menutup matanya, Dion langsung mencium bibir Karina,
dada Karina dan dion yang beradu berdegub sangat kencang bersautan, kenangan di malam mereka di night club itu mulai muncul kembali di ingatan Karina.
Karina yang mulai teringat kejadian di malam itu refleks mendorong badan Dion, Karina lari ke ruang ganti menenangkan fikiranya "yah bu fotonya belum ada yang bagus" ucap fotografer kepada mamah Sindy, karena Karina belum menyelesaikan pemotretanya. Mamah Sindy dan Dion yang melihat Karinaa lari ke ruang ganti merasa khawatir, Karina di ruang ganti berusaha menenangkan fikirannya yang campur aduk
dengan kenangan di malam itu "ga mungkin" batin Karina" karena kenangan tersebut menunjukan Karina duluan yang agresif mencium Dion dan menarik Dion ke kamar di club tersebut
"Enggak, ga mungkin" Karina menangis prustasi setelah ingatan tersebut muncul kembali...
