Aisyah seorang gadis lembut nan ramah, dihadapkan pada kenyataan harus menikah di umur yang sangat muda. Ia terpaksa menerima lamaran dari seorang pemuda yang katanya, hanya dialah seorang pemuda yang bisa menerima dirinya apa adanya.
Padahal kenyataannya berbanding terbalik seperti yang dikatakan oleh pemuda itu.
Aisyah terlahir dari seorang wanita yang mengalami gangguan jiwa. Ia dilahirkan oleh seorang ibu yang penyakitnya tiba tiba saja kambuh, jika ada orang yang menyebutnya sebagai wanita pembawa sial.
Aisyah mengalami ketidak Adilan ketika ia masih kecil sampai ia tumbuh remaja. Belum kering luka lama yang digoreskan karena ia terlahir dari seorang wanita gangguan jiwa, kini ia dihadapkan pada kenyataan, jika dirinya harus menyandang status janda diumurnya yang masih sangat muda.
Pernikahan nya harus kandas tepat dua hari pernikahan nya.
Inilah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto profil
Seseorang menatap nanar kepergian Reza. Entah mengapa hatinya begitu berduka melihat Reza pergi.
Tes,
Buliran bening jatuh membasahi pipi mulusnya. Rani terisak. Entah apa yang dirasa, yang jelas kepergian Reza meninggalkan luka yang dalam di hatinya.
''Ya Allah.. aku ikhlas.. jika ini memang takdirku.. berikan kesabaran dan ketabahan pada diriku.. agar aku mampu melewati semua ini dengan lapang dada.. jika memang kami ditakdirkan bersama, sejauh apapun dan dimana pun kami berada.. ia pasti akan mencari jalan nya untuk bertemu dengan kami berdua.. semoga saja..'' lirih Rani saat matanya melihat Reza yang semakin jauh dan menghilang di balik pagar tinggi rumah mereka.
''Kak Ai...''
''Eh? Airin!'' kejut Rani. Ia menyeka buliran bening yang terus mengalir di pipinya.
Sedari tadi Airin tau jika Rani sedang menangis.
''Ada apa kak??''
Rani tersenyum, ''Nggak ada apa-apa Dek.. hanya sedang merindukan Ibu saja..'' elaknya berbohong.
''Hoo.. ya sudah kalau begitu. Apakah Abang berpesan sesuatu tadi sebelum pergi??'' tanya Airin sembari menatap Rani.
''Ada! katanya kakak harus minta kontak ponsel nya sama kamu.'' sahut Rani.
Airin tersenyum. ''Ya udah, adek kirim ke nomor Kakak ya.. habis ini Kakak disuruh mama ke kamar nya, ada yang perlu di bicarakan kata nya.'' imbuh Airin masih dengan memegangi ponsel nya.
Ting.
Pesan WhatsApp masuk ke ponsel Rani. Rani tersenyum saat melihat foto profil Reza. Bagaimana tidak, jika foto dirinya lah yang terpampang disana.
Di foto itu hanya belakang Rani saja yang tampak. Sedangkan wajah Rani dari samping di blur dengan emoticon ❤️ membuat Rani terkekeh.
Dasar bang Reza! kamu mencuri fotoku ternyata!
Airin yang melihat Rani terkekeh, heran. Ia menatap Rani dengan wajah bingungnya.
''Ada apa Kak??''
''Eh? Nggak ada.. hanya sedang lihat foto profil punya Abang. Lucu aja.. wajah ceweknya di blur dengan emoticon love. Kira-kira siapa ya bidadari Abang ini??'' pancing Rani.
Airin yang mendengar Rani membicarakan tentang foto profil, jadi teringat sesuatu. Ia tersenyum.
''Kata Abang.. itu profil seseorang yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali bertemu. Abang hanya dapat foto wajahnya cuma setengah nggak semuanya. Katanya, cewek itu yang akan jadi istri Abang nantinya. Adek pernah tanya siapa, tapi Abang bilang belum saat nya adek tau. Kan nggak asik!'' imbuhnya sembari bibir mengerucut.
Rani terkekeh kecil melihat tingkah Airin. Ia masih saja memandangi foto profil itu. Rani tau jika foto profil itu adalah dirinya saat berada di Mall.
Saat itu Rani ingin pulang, tapi bingung harus cari taksi dimana. Setelah selesai membantu Reza dengan barang belanjaan nya.
Rani ngacir keluar mengejar taksi. Tapi sayang, taksinya keburu pergi. Rani gelisah, ia melihat kesana kemari mencari taksi. Sedang yang di cari penuh dengan semua penumpang.
Akhirnya Rani mengalah , ia berdiri di pinggir jalan seorang diri. Dengan sesekali menghembuskan nafas panjang. Berharap jika akan ada sedikit bala bantuan untuk nya.
Ia mengalah, menunggu pun percuma. Tiba-tiba saja saat Rani ingin berjalan, ada sebuah taksi yang menyetopnya.
''Mari Mbak.. taksi saya lagi kosong penumpang. Mari silahkan..'' ucap supir taksi itu.
Sedangkan Rani bingung. Sedari tadi mencari taksi tidak ada. Kenapa pula sekarang ada taksi yang lewat.
Saat ia menoleh kesamping, ia melihat bayangan seseorang yang tadi ia tabrak. Pemuda itu berlalu setelah melihat Rani di dekati oleh taksi itu.
''Mari Mbak..'' ucap supir taksi itu lagi.
Rani terkejut, ''eh? i-iya Pak..'' sahutnya.
Setelah itu ia berlalu meninggalkan seseorang yang sedang tersenyum manis disana saat tau jika gadis yang telah mencuri hatinya itu pergi, dengan menggunakan taksi yang di pesan nya secara online.
Ia memandangi ponselnya. Ia tersenyum saat melihat foto itu. Dengan cekatan jari nya mengutak ngatik ponsel itu, dan merubah foto profil nya.
Berharap suatu hari nanti, bahwa mereka akan di pertemukan lagi di pelaminan. Begitu pikirnya.
Saat Rani mengingat itu ia tersenyum manis. Apalagi saat sampai kerumah, Rani terkejut mendengar ucapan supir taksi itu, jika taksi online itu sudah dibayar oleh seorang pemuda.
Sekarang Rani tau, jika yang membayar taksi itu adalah Reza. Betapa senangnya Rani, tapi setelah mengingat jika dirinya telah menikah dengan Abang pemuda itu, wajahnya berubah menjadi murung.
Semua itu tak luput dari perhatian Airin.
Aku tau.. jika kakak juga menyukai Abang .. tapi sekarang kalian tidak bisa bersama. Semoga ada jalan bagi kalian berdua.. adek melihat kalian berdua itu begitu mirip dan serasi.. semoga kalian berjodoh ya.. terlepas jika kakak adalah istri bang Fatih.. itu tidak masalah... jika memang sudah jodoh, maka ia akan menemukan jalannya.. bisik Airin dalam hati.
Doa yang tulus dari seorang adik untuk kebahagian kedua kakaknya. Semoga saja mereka bersatu nantinya.
💕
Semoga saja neng.. jika babang tangan itu adlah calon suami anda depan mu.. 😁😁
TBC
Assalamualaikum Thor lanjuuut...