Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️Hari Senin nih manteman ayo jangan lupa diklik tombol votenya daripada votenya Angus mendingan buat Lindsey sama Nick😁😁
Yang jomblo minggir dulu ya karena ada pemanasan dari si Cassanova kuatkan iman kalian🤣🤣🤣
Laluna dan Tan menghampiri anak gadisnya itu sambil tersenyum bahagia bisa menyaksikan putri kesayangan mereka satu-satunya memakai gaun pengantin.
"Rasanya baru kemarin momy membacakan dongeng agar kau bisa tidur nyenyak, sekarang kau sudah dewasa dan akan menikah!"
"Dady berharap kau bahagia selalu ya nak dan ingat pesan Dady jadilah istri yang penurut dan patuh terhadap suami,"
"Iya Dad, mom terimakasih kalian telah menjagaku dan merawat ku hingga aku tumbuh dengan penuh kebahagiaan! Aku sayang kalian," Lindsey memeluk Tan dan Laluna tanpa terasa Tan menitihkan air matanya karena belum rela putri kecilnya kini sudah dewasa dan akan menikah.
"Nick ngapain bengong didepan kaca?" Suara berat Tuan Lan membuat Domanick terkejut, padahal Domanick sedang menikmati pemandangan calon mempelai wanitanya eh malah ganggu.
"Iya Nick sini ini loh calon istri mu cantik begini masa engga diliat dulu!"
"Sudahlah mom aku sedang sibuk mencoba jas dan kemeja ku!"
Lindsey pun memicingkan bibirnya mendengar jawaban Domanick yang selalu saja membuatnya kesal.
"Lindsey ini dari tadi handphone mu bunyi terus nih, David telpon terus!" Laluna pun memberikan handphone milik Lindsey yang tadi dititipkan karena mau mencoba gaun.
"Ya sudah aku ganti baju dulu mom nanti biar aku telpon balik David!"
Lindsey dan Domanick telah selesai mencoba gaun dan jas untuk pernikahan mereka, saat kedua orangtua Lindsey dan Domanick masih berbincang-bincang dengan pemilik wedding organizer, Lindsey menjauh untuk menelpon David terlebih dahulu.
Tapi baru saja menekan nomor telepon David kemudian menaruh handphone ditelinganya, Domanick datang dan langsung mencungkil handphone yang menempel ditelinga Lindsey hingga handphone itupun melayang dan Domanick meraih handphone tersebut.
Padahal panggilan telepon sudah tersambung tapi Domanick langsung mematikan kembali panggilan tersebut.
"Kakak kembalikan itu handphone ku!" Lindsey berusaha mengambil handphone itu
Tapi Domanick tidak bergeming dan malah melepaskan SIM card milik Lindsey kemudian mengantongi SIM card itu.
"Ih rese!"
"Kau lupa kau itu calon istriku jadi jangan lagi berhubungan dengan laki-laki caper itu!"
"Tapi aku kan harus menjelaskan,"
"Sepenting itukah laki-laki itu sampai kau perlu menjelaskan?"
"Iya!" sambil pergi meninggalkan Domanick.
Akhirnya mereka semua pergi meninggalkan butik untuk kembali ke rumah. Hanya saja kedua orangtua Lindsey dan Domanick memilih untuk mendatangi gedung yang hendak dipakai untuk acara pernikahan untuk melihat persiapannya.
Sebenarnya tidak bisa memesan gedung dalam waktu yang sangat singkat seperti ini tapi karena ini menyangkut group Limson pemilik gedung menyanggupinya sampai-sampai menambah banyak pegawai agar bisa selesai dalam waktu 2x24 jam saja.
Mereka tidak ingin sampai ada masalah dengan group Limson bila gedung tidak disiapkan! Sementara Lindsey dan Domanick pergi ke rumah lebih dulu bersama dengan Gilbert.
Saat tiba di halaman rumah mereka turun dari mobil dan Lindsey langsung masuk kedalam disusul oleh Domanick.
"Lindsey kau masih marah padaku?"
"Menurut kakak?"
Kesal dengan sikap jutek sepupunya itu Domanick meraih tangan Lindsey hingga membuat gadis muda itu terpelanting dan jatuh kedalam dada bidang Domanick.
Lindsey menatap Domanick begitu juga sebaliknya dua pasang mata yang menarik satu garis lurus.
"Kau marah karena handphone mu aku ambil dan kau tidak bisa menghubungi laki-laki itu?"
"Itu tau!"
"Kau menguji kesabaran ku Lindsey,"
"Lalu kakak mau apa?"
"Jangan sampai aku melakukannya sekarang!"
"Melakukan apa? Menyentuh tubuhku? Atau meniduri ku?"
Hahahaha...
"Mana mungkin seorang Domanick Limson akan terpancing hasrattnya oleh sepupunya sendiri, itu kan yang selalu kakak katakan?"
"Lindsey kesabaran ku habis sekali lagi aku peringatkan jangan pernah menghubunginya lagi, paham?"
"Kalau begitu kakak juga jangan pernah lagi ada hubungan dengan wanita lain?"
"Aku tidak pernah memiliki hubungan dengan wanita manapun, mereka hanya mainan!"
"Kalau begitu David juga hanya mainan untukku!"
"Lindsey!" suara Domanick naik beberapa oktav.
"Impas kan?"
Lindsey masuk kedalam kamarnya lalu menutup pintunya sementara Domanick masih merasa kesal karena Lindsey tidak mau menurut padanya, darah Domanick berdesir kakinya kembali melangkah menyusul Lindsey yang saat ini sedang membaringkan tubuhnya diatas ranjang.
Dibukanya pintu kamar itu saat mendengar pintu kamarnya ada yang membuka, Lindsey pun menoleh dilihatnya Domanick berjalan dengan sangat cepat dan tau-tau kini sudah berada diatas tubuhnya.
"Kakak kau mau apa?"
Diraihnya dagu Lindsey oleh satu tangan Domanick lalu dilum atnya bibir yang selama ini Domanick idam-idamkan ingin mengetahui rasa dibalik keindahan dan kelembutan bibir merah muda Lindsey. Ternyata benar dugaan Domanick, bibit Lindsey sangat manis seperti varietas jeruk Dekopin yang matang diatas pohonnya.
Segar dan legit saat Domanick mengu Lum bibir sensuall Lindsey yang membuatnya dimabuk kepayang bahkan lupa kalau Lindsey adalah sepupunya. Kini Domanick merasakan bibir manis sepupunya, sedangkan Lindsey masih melongo dan mengedipkan kedua kelopak matanya saat bibir Domanick tiba-tiba menyambarnya seperti ini.
"Emth,"
Domanick memasukkan satu jarinya pada rongga mulut Lindsey hingga membuat Lindsey membuka mulutnya dan lidah Domanick bisa masuk kedalamnya, membelit lidah Lindsey sementara jarinya dia keluarkan dan kini meraih tulang pipi Lindsey.
Terasa seperti mimpi saat ciuman pertama ini terjadi dan sesuai dengan ekspektasi Lindsey ingin berciuman dengan Domanick, meskipun Lindsey belum mengerti bagaimana meresponnya.
Melihat Lindsey kebingungan Domanick pun melepaskan sejenak ciumannya, posisi tubuh Domanick masih berada diatas tubuh Lindsey.
"Kau tidak mau membalas ciuman ku?"
"Mau tapi bagaimana?"
"Ini ciuman pertama mu Lindsey?"
Lindsey pun mengangguk malu karena saat ini Domanick terus menatap wajahnya. Mendengar itu ciuman pertamanya, Domanick pun tersenyum mengembang.
"Lum at bibir bagian bawahku dulu!"
"Sekarang kak?"
"Nanti kalau perang dunia ke III, sekaranglah Lindsey!"
"Baiklah!"
Dengan ragu-ragu Lindsey mendekatkan bibirnya pada bibir Domanick dan sesuai ajaran Domanick, Lindsey melu mat bibir bawah Domanick membuat hasrat Domanick semakin membuncah saat harus kembali merasakan lembut dan legitnya bibir Lindsey.
"Sttthh,"
Tak tahan lagi dengan luma Tan Lindsey pada bibir bagian bawahnya, Domanick membalas ciuman itu dengan liar bahkan mengul um seluruh bibir sensuall itu hingga bekas saliva Domanick tercecer disepanjang area bibir Lindsey.
Lindsey yang merasa kehabisan nafas karena ciuman itu terlalu liar seketika memukul-mukul bahu kiri dan kanan Domanick agar melepaskan ciumannya.
Namun Domanick yang sudah dikuasai hasratt yang menggebu-gebua malah semakin liar melu mat menggigit bibir bawah Lindsey kemudian sedikit menariknya, Domanick meloloskan lidahnya untuk menyapu bersih area rongga mulut Lindsey.
Semakin menggilanya luma tan demi luma tan yang dilakukan Domanick pada bibir Lindsey membuat terong import miliknya sudah membesar dan memanjang dibawah sana.
mampir yuk ke novel aku❤☺