NovelToon NovelToon
Dua Cinta Milik Zahira (Ceraikan Istriku!)

Dua Cinta Milik Zahira (Ceraikan Istriku!)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:342.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Ini adalah kisah penuh haru, mohon di baca pelan-pelan jangan memberikan like tanpa membaca isinya.

"Menikahlah denganku Zahira, aku sudah tidak tahan ingin menyentuhmu. Terimalah aku agar memikirkanmu tak lagi menjadi dosa bagi ku." Raditya
saudara sekaligus cinta pertama.
"Sejauh apapun kau pergi, takdir akan membawamu kembali padaku, aku yakin itu." Anggara, seorang konglomerat tampan yang belum menikah, dan begitu menyayanginya sejak lama.

Kisah cinta pertama, menikah dan memiliki kebahagiaan sempurna, tapi itu tidak berlangsung lama. Pernikahannya hancur ketika seorang gadis datang merebut suaminya, membuatnya hampir kehilangan nyawa.

Hingga akhirnya takdir mengizinkan ia kembali kepada laki-laki dewasa yang sejak lama mengagumi.

Menikah setelah sembuh dari koma dan tidak ingat apa-apa, membuat pria dewasa tersebut khawatir jika suatu saat Zahira akan meninggalkannya.

Tapi kenyataan sedang merubah jalan hidup, Zahira hamil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Mungkin saja tergoda

"Radit." Jawabnya tidak menjabat tangan gadis itu, Merry terlihat kecewa menarik pelan tangannya.

Hingga saat jam pulang sekolah, Radit berjalan menuju parkiran dengan tergesa-gesa membuka mobil ingin segera meluncur menuju kantor Zahira.

"Radit."

Sebuah panggilan menghentikan langkahnya, dia menoleh. "Ada apa?" Tanpa tersenyum wajah itu masih sangat terlihat tampan.

"Kau pulang sendirian?" Merry bertanya dengan senyum dan mata yang nyaris tak berkedip.

"Iya." Radit hanya meliriknya sedikit kembali membuka pintu mobilnya.

"Kau tinggal dimana?" Merry masih terlihat sangat berusaha ingin tahu.

"Aku duluan." Radit tak menjawab pertanyaan Merry masuk dan berlalu bersama mobil kesayangannya.

"Sulit sekali mengajaknya bicara, bagaimana bisa dekat dengannya?" Merry bicara sendiri, menatap mobil mewah itu sudah berlalu, jauh tak terlihat lagi.

Sementara di kantor Zahira, gadis itu sedang duduk mematung melihat laptop yang masih menyala. Wajahnya tampak serius, lalu kepalanya sedikit miring dan terlihat sedang berpikir.

"Jika kerjamu hanya melihat saja, kau tidak akan dapat apa-apa!" Anggara yang dari tadi melihat tingkah Zahira sudah sangat gemas.

"Aku sedang menghitung uangnya, sudah ku pecah menjadi beberapa bagian, dan aku sedang menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya). Tapi setelah ku hitung rincian detailnya malah selisih seratus ribu, dan aku tidak menemukan dimana letak selisihnya. Aku bingung!" Zahira menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Baru seratus ribu, kau sudah pusing. Bagaimana jika kau mendapatkan projek miliyaran, kau akan gila menghitungnya." Anggara tersenyum sinis melihat gadis itu.

"Harusnya kau membantuku, malah menertawai." Zahira menggerutu.

"Kalau aku terus membantumu kapan kau akan mandiri. Lagi pula kau harus belajar mandiri menyelesaikan masalahmu sendiri." Anggara tak peduli, pria itu bahkan tak meliriknya. "Jadi wanita jangan hanya bisa belanja, mencari uang juga perlu di pelajari." Ucap Anggara lagi.

"Sepertinya kau sangat menyukai wanita mandiri dan pekerja keras." Zahira sejenak memperhatikan pria itu masih sangat tampan, tubuh gagahnya terbalut pakaian mewah tampak begitu sempurna. Tangannya yang begitu rapi dengan jari-jari yang panjang terlihat menggoda. Ah, jangan sampai memperhatikan dirinya menjadi dosa.

"Kau sedang menilaiku, atau sedang mengagumiku?" Anggara menatap tajam pada Zahira.

"Percaya diri sekali." Zahira kembali serius bekerja, malas berdebat berkali-kali dengan pria yang terkadang di sebutnya perjaka tua. Tapi kemudian pria itu beranjak, berlalu tanpa bicara. "Mau kemana?" Tanya Zahira dengan sedikit heran.

"Ke kantorku." Jawabnya meraih pegangan pintu.

"Biasanya menunggu aku pulang terlebih dahulu baru dia pulang?" Zahira berbicara sendiri, atau bicara pada Anggara? Pria itu tidak paham sama sekali.

"Aku muak melihat kalian pamer kemesraan." Jawabnya berlalu.

Zahira tak peduli, pria itu sudah meninggalkan nya bekerja sendiri. Anggara hanya datang sebentar dan setelahnya dia kembali ke kantornya. Walau di dalam hati Zahira sangat penasaran seperti apa kantor Anggara kerena kehidupannya tampak mewah sekali.

"Assalamualaikum Zahira sayang." Radit masih berdiri di pintu.

"Wa"alaikum salam." Zahira tersenyum lebar hingga menyipitkan matanya, sungguh bahagia mendapat salam dari suami tercinta.

"Aku rindu sekali padamu." Radit masuk dan memeluknya erat.

"Aku kira kau tak akan merindukan aku setelah kau di sekolah dan bertemu gadis-gadis cantik di sana" Zahira mendongak melihat wajah Radit yang sangat tampan.

"Apa di Malaysia aku seperti itu sayang?" Radit memberikan ciuman hangat di wajah Zahira.

"Tidak, tapi mana tau di sini banyak gadis yang tergila-gila padamu. Mengingat kau sangat tampan." Zahira memujinya.

"Ah, kalau begitu aku akan segera mengajakmu pulang, menghabiskan ketampananku ini hanya bersamamu." Radit tersenyum hangat dan menatapnya penuh cinta.

Zahira segera beranjak dengan senyum bahagia, memeluk tubuh yang masih berbalut seragam sekolah dengan jaket selalu setia menutupi logo di dadanya.

"Hey, mau di bawa kemana anak kesayangan papa?" David tiba-tiba muncul dari belakang saat keduanya berjalan menuju parkiran.

"Pulang papa." Radit menjawab dengan berbalik menghadap David, kedua pria ayah dan anak itu tampak begitu sama gagahnya, hanya kulit dan wajahnya saja yang berbeda, Radit seperti Ayu yang berkulit putih dan wajah mulus sedikit tirus dengan rambut lurus hitam begitu terlihat menggoda dengan bibir yang merah sedikit tebal di bawahnya. Sedangkan David berkulit hitam manis dan banyak bulu di wajahnya, Zahira kecil menyukai itu.

"Baiklah, kau memang bukan milik papa lagi." Canda David melihat Zahira tak lepas dari pelukan putranya.

"Disini akulah yang jadi menantu." Radit menyindir ayahnya, yang sedang tertawa.

"Pulanglah." David menepuk bahu putra semata wayangnya, dan berjalan lebih dulu menuju mobilnya.

"Ayo sayang, kita akan menghabiskan waktu berdua." Radit menggoda Zahira, wajah cantiknya merona bahagia.

"Aku ingin sekali makan ayam bakar di restoran dekat bundaran sana, yang tidak jauh dari rumah nenek." Zahira menunjuk arah jalan yang di maksud.

"Baiklah, kita akan membelinya." Radit tersenyum melihatnya.

"Mau ikut?" Berhenti di halaman depan restoran Ayam bakar kesukaan Zahira.

"Kau saja, aku menunggu di mobil." Zahira menyandarkan kepalanya di kursi empuk itu.

"Tunggulah sebentar." Radit mengusap kepala Zahira kemudian turun membeli makanan yang di mintanya.

Tak lama setelahnya Radit sudah kembali dengan seorang wanita mengekor di belakangnya, Merry teman sekelas Radit.

"Kau suka makanan di sini?" Tanya gadis itu begitu salah tingkah.

"Bukan aku tapi_"

"Radit." Zahira turun dan memanggilnya.

"Sayang, ini makanan yang kau mau." Radit merangkul Zahira dan melupakan orang yang sedang bertanya padanya.

Gadis itu melongo di buatnya, ternyata Radit sudah memiliki kekasih, sangat cantik, dan sangat mesra. Itu membuat hatinya hancur berkeping-keping. Pantas saja Radit tak meliriknya, kekasihnya begitu anggun dan berkelas, di tambah lagi sikap Radit yang begitu hangat, sudah pasti mereka sangat dekat. Merry sibuk dengan pikiran serta hatinya yang patah, sebelum akhirnya Radit berlalu dengan begitu mesra membukakan pintu mobil dan memastikan Zahira masuk dengan aman. Itu membuatnya sungguh-sungguh cemburu.

"Radit, itu tadi siapa?" Zahira bertanya dengan menatap wajah yang sedang menyetir itu.

"Teman sekelasku sayang." Radit tersenyum.

"Oh." Zahira diam menunduk.

"Ada apa, apa istriku sedang cemburu?" Radit meliriknya sekilas.

"Dia menyukaimu Radit." Zahira menatapnya sendu.

Radit menarik nafas lalu menepikan mobilnya sejenak, ia berbalik menatap Zahira. "Aku hanya mencintaimu Zahira, bahkan sedetikpun aku sulit melupakan semua yang sudah kita lalui semalaman." Ucapnya tepat di depan wajah Zahira.

"Aku hanya takut." Ucap Zahira setengah berbisik.

"Tidak perlu takut sayang." Radit mengusap bibir mungil merah merekah yang sedang mengerucut itu.

"Tentu aku takut, aku bukanlah gadis yang sempurna Radit, terlebih lagi gadis temanmu tak menutup aurat, seakan menantang untuk di sentuh. Kau laki-laki normal yang mungkin saja bisa tergoda." Jelas Zahira.

1
Dayang Rindu
terimakasih kakak.

mohon dukungannya, mampir di karya baru ku ya kak. Sepi banget
😁
Lena Sari
terimakasih Thor,,,ceritanya bagus banget
syamsul anam
rasain sakit nya y sperti itu radit..mknya jgn mendua..km jg ngerasain yg di rasakn zahira..milikmu di miliki orang lain.
Dayang Rindu: makasih sudah mampir ya kak, ☺️☺️.
total 1 replies
Jue
Kadang suami yang kita harapkan berakhirnya duka , Lebih baik bergantung harap pada diri sendiri daripada orang luar yang belum tentu ikhlas .
Dayang Rindu: terimakasih sudah mampir. 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
radit lelaki paling bodoh

di novel sosok radit paling miris dibuat, author paling tidak peduli dengan sosok ini,

semua lelaki lain dibuat dapat kebahagiaan yang masing2 hanya radit dibuat paling bodoh, istrinya direbut, dibuat kayak pengemis cinta, dan akhir hanya jadi budak cinta zahira yang bebas diperlakukan apapun oleh zahira, dia harus Terima saja zahira cinta lelaki lain

novel egois hasil karya wanita egois
Dayang Rindu: gak butuh nasehat Lo kali, Lu bukan siapa-siapa gue, enggak penting.
Dayang Rindu: pasti kisah hidup lo semraut. makanya emosi baca tulisan orang. kasian banget
total 9 replies
Shifa Burhan
radit lelaki yg paling bodoh kayak didunia ini wanita satu saja, saat sahira bebas memilih lelaki lain, kau juga harus cari wanita lain, masih banyak wanita yang mencintai mu dengan tulus, yang hatinya hanya untukmu, yang menerima kau apa adanya buka kayak zahira yang membuat kau kayak pengemis cinta

sadar radit sahira tidak pantas kau perjuangkan, nanti kau ada masalah rumah tangga lagi dan ada lagi lelaki lain yang sok baik pada zahira, pasti sahira luluh lagi dengan lelaki lain itu, radit sadar rumah tangga pasti ada masalahnya sadar radit, cari wanita lain, sahira tidak pantas kau perjuangkan

hanya lelaki bodoh yang mau wanita kayak zahira
Shifa Burhan
secara tidak langsung wanita mengakui bahwa cinta pria lebih baik, tulus, dan kuat dari pada wanita

lihat cinta lelaki bertahan selamanya untuk pemeran utama wanita sedangkan cinta wanita pindah sana sini,
Siti Ramlah
lanjut thoor..ok
Dayang Rindu: makasih udah mampir kak... 🙏☺️☺️
total 1 replies
Dee
duuuhhh....sampai bab ini....ceritanya begitu mengaduk perasaan
Dayang Rindu: terimakasih kak, lanjut baca ya... ☺️🙏🙏
total 1 replies
Agus Tina
Suka sekali,
Dayang Rindu: terimakasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Sivia
ujung ujungnya balik sama matan.... padahal udah bagus sama Anggara..
Yus
bagus sekali ceritanya,aku sangat suka
Dayang Rindu: terimakasih kak, jangan lupa mampir di novel yang lainnya.
total 1 replies
Ninit Anggraeni
À
Erita Wahyuni
oh tidakkk
Dayang Rindu: Tamat
total 1 replies
Aisah
hadehh...
Aisah
selalu ingin bertemu, selalu merindu dan tak ingin jauh, itulah cinta....
Aisah
sepertimu dik. 😆😆
Aisah
bayi yang ingin menikah ya Zahira, 😂😂😂
Dayang Rindu: iya . 😀😀😀
total 1 replies
Aisah
cinta pertama yang indah, cinta yang tak di sadari pada akhirnya cinta abadi
Aisah
like like. aku suka alurnya
Dayang Rindu: makasih kakak. 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!