NovelToon NovelToon
PENGKHIANATAN!

PENGKHIANATAN!

Status: tamat
Genre:Selingkuh
Popularitas:11.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Hnislstiwti.

"Apa kurang dari ku, Mas? Kamu dengan tega nya berselingkuh dengan Winda" teriak Mora dengan penuh air mata.

"Kau tidak kurang apapun, sayang" lirih Aron dengan menatap manik mata Mora dengan sendu.

"Kau yang membawa ku kemari , kau yang berjanji akan memberi ku banyak kebahagian, tapi apa Mas? Kau mengkhianati ku dengan teman ku sendiri" tegas Mora.

"Pergilah dan ceraikan aku secepat nya" ucap Mora dengan penuh ketegasan.

DEG.

Aron langsung saja menatap Mora dengan tidak percaya. Wanita yang sangat di cintai nya kini tersakiti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Nyonya Hesti melepaskan pelukan Mora, ia menatap Mora dengan penuh haru dan bahagia itu sudah jelas terpancar dari mata wanita paruh baya tersebut.

"Nyonya, Tuan, saya bukan tidak percaya tetapi saya ingin kalian lakukan tes DNA agar tidak ada keraguan buat saya" ucap Mora lirih.

"Baiklah, Nak. Sebenarnya Ayah dan Mama tidak memerlukan itu dan kami juga sangat yakin bahwa kamu adalah Putri kami, tetapi kami akan tetap menuruti keinginan kamu ini" balas Tuan Darma mengusap lembut kepala Mora yang tertutup hijab.

Tuan Darma lalu menatap Roy, dan Roy seakan sudah tahu tugas nya ia undur diri bersama dengan sopir tersebut.

"Dan, Mora juga punya permintaan pada kalian semua" ucap Mora

"Apa itu, Nak?" tanya Nyonya Hesti penasaran.

"Jangan ada yang tahu dulu semua ini, biarkan menjadi rahasia kita dulu saja, bahkan Mas Aron dan sahabatku pun jangan ada yang tahu" ucap Mora dengan penuh permohonan.

"Loh kenapa begitu, sayang?" tanya Ibu Panti bingung.

"Suatu saat nanti kalian akan tahu" jawab Mora lirih.

Tuan dan Nyonya Widiatma hanya menganggukan kepala dengan saling tatap.

"Boleh tidak Mora peluk kalian lagi?" pinta Mora dengan lirih.

"Kemarilah" ucap Tuan Darma lembut.

Lalu Mora duduk di antara mereka dan mereka langsung saja berpelukan dengan sangat bahagia.

"Mora sangat bersyukur, bahwa Mora masih mempunyai orangtua lengkap. Bahkan Mora sangat bahagia sekali" ucap Mora dengan lirih.

"Kami lebih bahagia sayang, maafkan kami yang sudah lalai menjaga dirimu hingga kita terpisah ya" balas Nyonya Hesti dengan sendu.

Ibu Panti membiarkan Mora dan kedua Orangtua nya melepaskan rindu yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu.

Hingga tidak lama kemudian, Roy datang bersama dengan Dokter keluarga Widiatma.

"Langsung saja ambil sample darah kami, Dok" ucap Tuan Darma tegas.

"Baik Tuan" balas Dokter tersebut patuh.

Setelah selesai, Roy kembali mengantarkan Dokter tersebut dan ia juga akan ke perusahaan Widiatma sebentar.

"Ah saya hampir lupa, ayo kita sarapan dulu Tuan, Nyonya" ucap Ibu Panti tak enak.

"Tidak perlu Bu, kami sudah sarapan tadi dan tidak perlu sungkan begitu" balas Nyonya Hesti tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu saya tinggal dulu ya" pamit Ibu Panti.

Mereka bertiga serempak hanya menganggukan kepala saja, lalu Nyonya Hesti mengusap lembut perut Mora.

"Bagaimana keadaan Cucu, Oma?" tanya Nyonya Hesti lembut.

"Dia baik Oma, besok pagi adalah jadwal kontrol nya" jawab Mora tersenyum.

"Benarkah, Nak?" tanya Nyonya Hesti kembali.

"Iyaa, apa Oma akan ikut?" balik tanya Mora

"Jika boleh maka Mama akan ikut" jawab Nyonya Hesti antusias.

"Boleh dong, tapi kita ketemuan di Rumah sakit saja ya" ucap Mora tersenyum.

"Sekalian kita ambil hasil Tes DNA saja, Nak" timpal Tuan Darma.

"Iyaa, Ayah" balas Mora canggung.

Tuan Darma tersenyum, ia memahami dengan kecanggungan nya pada diri nya dan Istri nya.

"Jangan canggung begitu, Nak. Harus terbiasa ya" ucap Nyonya Hesti tersenyum kecil.

"Insya Allah, Ma" balas Mora menundukan kepala nya.

Hari itu, Mora merasa bahwa Dunia sedang berpihak pada diri nya, bagaimana dia mendapatkan kabar bahagia dan juga bertemu dengan Orangtua nya.

Bahkan Mora sendiri sedikit tidak percaya bahwa dirinya adalah keturunan dari sang Raja Bisnis, Darma Widiatma.

Tetapi ia tidak akan memanfaatkan hal tersebut, ia sudah bahagia sekali bertemu dengan kedua orangtua nya.

Hingga malam menjelang, Orangtua Mora undur diri untuk pulang meski dengan berat hati dan masih rindu pada sang Putri, Mora.

Tetapi mereka juga sudah janji agar tetap merahasiakan nya terlebih dulu.

"Hati-hati, Ma, Ayah" ucap Mora dengan lambaian tangan tak terlupa dengan senyuman yang sangat indah.

"Iya, Nak. Sampai ketemu besok" balas Nyonya Hesti dengan membalas lambaian tangan sang Putri.

Setelah mobil yang membawa Orangtua nya pergi, Mora langsung saja masuk ke dalam dan berjalan ke arah kamar nya.

Ia menatap ponsel nya yang sejak tadi bahkan sejak kemarin sang Suami tidak ada memberi kabar.

Lalu Mora mengambil ponsel nya dan mencoba menghubungi Aron.

Tut.

Tut.

"Assalamualaikum, Mas" ucap Mora dengan antusias.

"Waalaikumsalam, sayang" balas Aron di sebarang sana.

"Mas, kemana saja tidak ada kabar?" tanya Mora sendu.

"Maaf sayang, Mas disini fokus menyelesaikan masalah pekerjaan agar bisa cepat pulang" jawab Aron dengan sedikit bersalah.

"Ah yasudah kalau begitu, aku tutup dulu ya" ucap Mora

"Iyaa, sayang" balas Aron

Tut.

Mora menghela nafas saat melihat panggilan nya benar-benar mati.

Ia lalu merebahkan tubuh nya dan memejamkan mata nya.

**

Ke esokan pagi nya, Mora sudah bersiap untuk ke Rumah sakit, ia sudah di jemput oleh sopir Nyonya Hesti sejak tadi.

"Bu, aku pergi dulu ya" pamit Mora.

"Hati-hati sayang" balas Ibu Panti lembut.

Mora menganggukan kepala nya dan pergi bersama dengan sang sopir.

"Pak, maaf merepotkan ya" ucap Mora saat sudah berada di dalam mobil.

"Tidak apa, Nona" balas Sopir dengan ramah.

Mora kembali terdiam dengan menatap ke arah luar jendela mobil.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" tanya Sopir tersebut.

"Saya baik-baik saja kok Pak, jangan khawatir" jawab Mora dengan lembut dan senyuman yang teduh.

"Bapak bersyukur banget loh Nyonya dan Tuan sudah bertemu kembali dengan Putri nya, bahkan Putri nya adalah Nona yang sangat lembut, baik dan juga ramah" ucap Sopir dengan binar bahagia.

"Saya juga bahagia Pak bisa bertemu dengan mereka, saya sudah berpikir bahwa orangtua saya sudah meninggal ataupun tidak menginginkan saya, tetapi semua nya salah" balas Mora tersenyum.

"Nona tahu, dulu Nyonya sampai depresi hebat dan bahkan baru sembuh 2 tahun belakangan ini, dan entah kenapa ia terus saja mengajak Tuan untuk pulang ke tanah air, dan ya mungkin ini adalah takdir yang Tuhan gariskan untuk kalian" jelas Sopir tersebut kembali.

"Benarkah Pak? Memang dulu mereka tinggal dimana?" tanya Mora penasaran.

"Nanti saja biar Nyonya cerita ya, kita sudah sampai di Rumah sakit" jawab Sopir dengan terkekeh.

Mora langsung saja mengedarkan pandangan nya dan ternyata benar, bahwa mereka sudah sampai.

"Ah ternyata benar, kalau begitu saya keluar dulu ya Pak. Terimakasih" ucap Mora dengan ramah.

"Sama-sama, Nona" balas Sopir dengan sopan.

Mora melangkahkan kaki nya ke arah pintu masuk Rumah sakit, ia akan langsung ke ruangan Dokter Obgyn karena memang sudah membuat janji.

Hingga manik mata nya melihat kedua orangtua nya sudah menunggu di depan Dokter Lia, Dokter Obgyn yang menangani Mora.

"Maaf lama ya" ucap Mora dengan tak enak.

"Tak apa sayang, ayo kita masuk" balas Nyonya Hesti setelah melepaskan pelukannya dari Mora.

Mereka bertiga langsung saja masuk dan di depan sudah di amankan oleh anak buah Tuan Darma agar tidak ada yang curiga dan yang lainnya.

"Selamat pagi Tuan, Nyonya" sapa Dokter Lia dengan membungkukkan badannya.

Ia menatap Mora dengan tatapan bingung, tetapi ia langsung saja mempersilahkan mereka duduk.

Setelah itu Tuan Darma langsung saja menjelaskannya dengan sorot mata yang tegas dan penuh intimedasi.

Dokter Lia hanya bisa menganggukan kepala saja, ia akan mencari aman saja dari orang yang berkuasa ini.

.

.

.

1
Ira Rachmad
mu..bukan Mu.
Mu itu untuk Sang Pencipta.
mu itu untuk orang
Ira Rachmad
nya... bukan Nya.
Nya itu untuk Sang Pencipta.
nya itu untuk ciptaanNya
Sinta Derefa
baru mampir🙏
Maria Magdalena Indarti
karma datang. kau winda ilang jg putrimu
Maria Magdalena Indarti
rasakan karmamu
Maria Magdalena Indarti
maling teriak maling aron
Maria Magdalena Indarti
surprise
Maria Magdalena Indarti
Luar biasa
Maria Magdalena Indarti
mora anak bpk Darma n ibu Hesti
Maria Magdalena Indarti
mora sdh merasa suami ga setia
Maria Magdalena Indarti
suami ga setia. istri hamil
Diana Pratiwi
Kecewa
Anik Hidayat
Luar biasa
Dewi Dama
malas baca nya lagi...ber tele2bangat
evi carolin: lompat lompat lompat
total 1 replies
Dewi Dama
cerita nya ber tele2bangat...
Dewi Dama
kirain Afnan itu cowok...
Dewi Dama
Luar biasa
Dani Prihantoro
Yakin sekali kalau itu anakmu
Vyta Tanti
Lumayan
Haerul Anwar
mampus Lo anjing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!