Aray pemuda 18 tahun yang hanya tinggal dengan nenek nya sejak kecil selalu hidup dalam kemiskinan.
Setelah sang kake meninggal.Dan hanya meninggalkan sebuah kitab yang ber sampul warna emas sehari sebelum meninggal sang kake menitipkan ke sang nenek agar kelak setelah dia meninggal dunia buku tersebut di berikan ke arya.
Simak kelanjutan nya.dan mohon maaf apa bila dalam kata kata masih banyak kekurangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijo.lumut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keanehan jalan pemisah dua kampung
Sayang makan malam nya sudah matang.!" Dian mengajak Arya yang masih duduk bersila di bangku kayu di samping rumah nya itu dengan menjulurkan kepala nya di balik pintu samping rumah Arya."
Nenden yang sedang menyiapkan makanan dan piring di meja ruang tengah pun tersenyum saat Arya dan Dian berjalan ke arah meja." Yang masakan mba Dian enak ya.!" Ucap Nenden setelah semuanya duduk.
Iya masakan calon istri ku yang satu ini memeng dari dulu selalu menggugah selera yang.!" Arya membenarkan pujian Nenden tentang masakan Dian yang memang selalu menggugah selera Arya itu.
Mba nanti ajari aku memasak ya biar nanti kita bisa gantian masak nya.!" Nenden kembali bersuara dan meminta Dian untuk mengajari dia memasak." Iya nanti aku ajari nen." balas Dian dan berucap lagi." Ini mau makan apa mau ngerumpi dulu.!"
"Ucap Dian dan menuangkan nasi di piring untuk arya.!" Nenden tak mau ketinggalan lantas mengambilkan lauk nya yaitu ayam kecap yang Dian masak.
Assalamualaikum.
Terdengar ucap salam dari luar rumah menghentikan mereka yang akan makan malam itu." Biar aku yang membukakan pintu nya sayang.!" Pinta nenden dan berjalan ke arah pintu.
Walaikumsalam
Krrrreeeat
Ucap Nenden terdengar suara decitan pintu kayu begitu nyaring terdengar saat di buka dari dalam oleh Nenden.
"Ehhh bapak ibu.!" Silakan masuk pak bu kebetulan kita baru mau makan malam pak bu.!"Ucap nenden saat mengenali kedua orang yang berdiri di ambang pintu datang kerumah Arya itu!."
Siapa yang.!" Arya menanyakan pada nenden dengan suara yang agak meninggi," Bapak dan ibu yang.!" Jawab Nenden dan berjalan masuk setelah menyalami ke dua orang yang iya kenal itu.
Arya dan Dian pun menghampiri pak darman dan mencium punggung tangan lelaki setengah baya dan tidak ketingalan bu lilis juga tapi saat telah menyalami dan mencium punggung tangan nya," Bu lilis langsung memeluk arya.!" Bagai mana kabar kamu nak.!" Alhamdulillah baik bu dan mereka pun baik baik saja bu.!" Syukur lah kalau kalian baik baik saja.!" Ucap bu lilis pada arya.!"
Bagai mana kabar ibu sama bapak Arya harap ibu dan bapak selalu di berikan kesehatan ya.!" Alhamdulillah nak ibu sama bapak baik baik saja.
Pak bu kita makan yah kebetulan kita mau makan bu.!" Ucap dian dan mempersilakan pasangan paruh baya itu duduk.!" Kini Arya duduk beriringan dengan pak darman ayah angkat nya dan bu lilis duduk di apit di tengah antara Nenden dan Dian.!" Dan makan dengan khidmat nya tak ada pembicaraan di antara mereka di saat makan itu."
Setelah makan malam mereka berbincang di teras depan dan menikmati suasana malam yang baru tiba." Jadi kapan Nenden kami bisa bertemu kedua orang tua kamu sayang!." Tanya bu lilis pada Nenden.!" Mungkin lusa bu papah dan mamah akan pulang dari Blanda bu untuk mengecek cabang usaha yang ada di Indonesia bu!." Ungkap nenden menjelaskan panjang lebar pada bu lilis.!"
Tolong Tolong.!"
Saat di tengah obrolan dan canda tawa mereka berlima begitu hangat menghiasi malam yang baru tiba itu." Wajah Arya langsung berubah sedikit tegang saat kedua pendengaran nya menangkap suara orang meminta tolong," Semenjak dia mempelajari isi kitab itu panca indra Arya kini menjadi sangat tajam.!"
Ada apa sayang.!"
Tanya Dian yang memperhatikan perubahan pada wajah arya yang saat ini terlihat tegang.!" Aku mendengar suara orang yang meminta tolong yang.!" Arya menerangkan pada mereka ber empat yang menatap nya dengan perasaan heran dan penuh tanda tanya.!"
Ah kamu jangan bercanda sayang.!"
Ucap Nenden karena mereka sedari tadi satu pun tak ada yang mendengar nya.!" Iya nak kita semua di sini tidak ada yang mendengar nya nak.!" Ucap bu lilis membenarkan ucapan nenden."
Tolong Tolong Tolong
Kembali telinga Arya mendengar suara orang yang meminta tolong itu dari arah barat.!" Sayang kalian temani dulu bapak dan ibu yah aku akan melihat nya sebentar suara itu datang dari arah barat.!" Setelah Arya meminta Dian dan Nenden agar menemani ayah dan ibu angkat nya itu Arya langsung melesat ke arah barat membelah temaram nya malam yang baru menyelimuti kampung kedung asem itu.
Mba Dian tadi mas Arya bilang yang meminta tolong itu datang nya dari arah barat ya.?" Nenden bertanya pada Dian.!" Iya nen ada apa memeng nya?." Balik tanya Dian pada nenden penasaran.!" Kalau tidak salah arah barat itu adalah jalan beraspal yang banyak lubang mba tempat dimana aku terjatuh saat hujan lebat tempo hari itu mba.!"
Apakah kamu yakin nen.!" Tanya Dian pada Nenden dia semakin penasaran di buat nya." Aku sangat yakin mba.!" Ucap Nenden meyakinkan Dian."
Memang nya ada apa di arah barat itu nak Dian nak Nenden.?" Akhir nya Bu lilis bertanya pada keduanya.
Sebenarnya tidak ada yang serius sih bu di arah sana.!" Tapi arah barat itu tempat pertama aku bertemu dengan mas arya bu.!" Ungkap Nenden menerangkan kan pada bu lilis bagai mana saat pertama kali iya bertemu dengan Arya."
Saat arya datang ke arah orang tadi meminta tolong di sana telah banyak berkumpul warga kampung kedung asem dan kampung pasir jati karena tempat tadi orang yang meminta tolong itu adalah jalan yang memisahkan dua kampung.
Permisi pak Ita ada apa ini kenapa banyak warga di sini pak.?" Tanya Arya pada seorang bapak yang Arya kenal sedang berjalan ke arah Arya itu." Itu ada tabrakan mobil adu domba arya.!" Terang pak Ita dan berlalu meninggalkan Arya."
Tabrakan Adu domba aneh.!" Kan jalan ini banyak lubang bagai mana bisa mobil itu adu domba.?" Tanya Arya pada diri nya sendiri dan mendekati kerumunan warga.!" Arya melihat kedua kepala mobil itu tampak ringsek dan di kedua mobil itu ada dua pengemudi nya terjepit di antara kepala mobil yang penyok sementara ke empat penumpang mobil itu hanya mengalami cedera ringan dan telah di tolong oleh warga.
Pak RT apakah sudah menghubungi pihak kepolisian pak.!" Tanya Arya pada pak RT kampung nya itu.!" Sudah Arya mereka masih dalam perjalanan kesini membawa mobil derek Ar.!" Terang pak darto atau pak RT pada Arya.!"
Nak arya.!"
Seseorang memanggil Arya dan berjalan ke arah nya." Eh pak warta sahut pak darto kala melihat pak warta sudah berdiri di antara mereka berdua dan mereka bertiga bersalaman.!" Nak Arya apakah nak Arya bisa membantu mengeluarkan kedua korban yang terjepit itu nak.!" Tanya pak warta pada Arya.!"
Sebaiknya kita tunggu pihak kepolisian pak untuk mengevakuasi korban pak warta." Ucap pak darto seolah olah tak ingin Arya menolong kedua korban itu karena pak darto belum pernah melihat Arya yang menolong orang tabrak lari yang kini mengakat Arya sebagai anak nya." Tapi pak darto kondisi korban tersebut seperti nya sudah sangat kesakitan pak.!"
Sudah pak kita tunggu saja pihak kepolisian datang pak.!" Arya menghentikan ucapan pak warta yang mendesak.!" Pak apakah bapak merasa ada yang aneh tidak dengan jalan ini pak.!" Tanya arya pada pak warta mengutarakan kecurigaan dirinya itu.!" Apa nya yang aneh nak arya.?" Tanya pak warta pada arya.!"
Jalan ini banyak lubang pak jadi bagai mana kedua kendaraan ini bisa adu domba begini pak.!" Tutur Arya mengutarakan pendapat nya tentang jalan pemisah dua kampung itu.!" Benar juga apa yang kamu bilang nak Arya baru terpikirkan oleh bapak.!" Ucap pak warta setelah merenung sejenak dan bertanya kembali pada arya.!"
Lantas apa penyebab terjadi nya kecelakaan ini nak arya.? Entah lah pak Arya juga tidak menemukan sesuatu pak.?" Arya menjawab pertanyaan pak warta dan menggeleng kan kepala nya.!"
"Jalan ini seperti nya menyimpan satu misteri pak.!"