Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.kita nikah
Malam semakin larut perlahan-lahan Pramudya membuka matanya,Dia melihat jam di tangannya waktu menunjukkan pukul 4 pagi. Dia bangun dari sofa dan melangkah menuju tempat tidur Arlita lalu melihatnya.
Gadis itu masih tertidur mungkin karena pengaruh obat.
Setelah merapihkan selimut Arlita laki-laki itu melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melakukan sholat malam.
Sehabis sholat dia berdoa agar di permudahkan semua urusannya dan tidak lupa mendoakan Arlita agar cepat sembuh.
Suara azan subuh terdengar Pramudya langsung melanjutkannya dengan sholat subuh.
Sehabis sholat dia melangkah keluar menuju kantin rumah sakit karena perutnya tiba-tiba merasa sedikit lapar.
Sementara di dalam kamar perawatan.
Arlita perlahan-lahan membuka kedua matanya,dilihatnya sekeliling mencari sosok yang semalam berada di kamarnya.
"Kemana Dia!ucapnya dalam hati.
Arlita mengambil handphone di meja.
"biar Aku telpon saja".
kring ....kring...kring(suara telpon)
"(Hallo)ucap Arlita.
" (Hallo,kamu sudah bangun Ar?
"(Sudah dari tadi tapi kamu kok ngga ada,kamu kemana?
" (Aku di kantin,tadi perut Aku mendadak lapar.kamu mau nitip sesuatu?
"(Iya,beliin Aku bubur ayam sama minumnya teh hangat ya".
"(siap nyonya bos nanti Aku bawain buat kamu".
" (Terima kasih)ucapnya sambil menutup teleponnya.
Gadis itu tersenyum senang,saat orang yang ditunggunya sudah sampai.
Sambil tersenyum Pramudya mendekatinya."mau sarapan sekarang?
"Iya sekarang perutku sudah lapar".
Laki-laki itu memberikan satu kotak bubur dan membukanya
"Mau ku suapi?tanyanya menawarkan.
Gadis yang ada dihadapannya tersenyum dengan kedua pipinya yang berubah menjadi sedikit merona merah dengan malu-malu dia pun mengangguk tanda iya.
Akhirnya Laki-laki itu menyuapinya dengan sabar. Dalam hatinya berkata "Dia sangat-sangat bersyukur karena telah menemukan gadisnya yang hilang sebelum Dia benar-benar terlambat."
"Ini suapan terakhir dan selesai."
"Makasih".
" Sama-sama ".
Sehabis sarapan Arlita meminum obat lalu Dia melihat kearah laki-laki yang ada dihadapannya.
" Pram".panggilnya.
Laki-laki itu melihatnya".Ada apa?apa kamu butuh sesuatu?
Gadis itu menggelengkan kepalanya.
"Apa kamu mau ke toilet?
"Tidak Aku tidak mau ke toilet,Aku...!ucapnya terhenti.
Pramudya menggenggam tangan kanannya dan mengusapnya dengan lembut.
"Katakanlah,Aku akan mendengarkannya."
Gadis itu menarik napasnya pelan-pelan.
" Sebenarnya Aku tidak tahu apa yang Aku katakan nanti adalah keputusan yang terbaik ataukah sebaliknya,jujur dalam hati ini masih sedikit bimbang tapi Aku ingin memberikan kamu kesempatan."
Laki-laki itu masih diam dan mendengarkannya,jujur dalam hatinya merasa takut kalau gadis itu mengambil keputusan untuk menolak lamarannya.
Lalu bagaimana Dia bisa setiap saat mengontrol keadaan gadis itu,apakah masih terus mengkonsumsi obat penenang atau tidak.Sejenak hatinya dilema.
Pramudya melihat gadis itu terdiam lalu menatapnya.
"Kamu yakin mau nikah sama Aku?
Laki-laki itu mengangguk
" Iya Aku sangat yakin bahwa keputusan yang Aku ambil sekarang adalah keputusan yang terbaik".
Arlita terdiam.
"Kamu harus tahu kalau hari ini kamu bilang iya maka Aku akan nikahin kamu".
Arlita terkejut" Apa..Aku tidak salah dengar?
"Tidak kamu dengar Aku memang benar-benar serius".
" Pram Aku pernah merasakan apa itu rasa kecewa,sedih itu yang menyebabkan seakan hidup yang Aku jalani saat ini sama sekali tidak ada artinya,jadi buktikan padaku bahwa kamu akan membuat hidupku menjadi berarti.Apakah kamu bisa?
Pramudya menggenggam tangan gadis yang ada dihadapannya itu.
"Jika kamu memberikan Aku kesempatan Aku akan buktikan bahwa Aku akan membuat hidup kamu bahagia dan kita akan wujudkan sama-sama kebahagiaan itu".
" Kamu mau hidup berdua sama Aku?tanya Arlita.
"Tentunya Aku mau,karena itu adalah cita-cita Aku selama ini".
"Kita nikah".ucap Arlita.
Pramudya tersenyum lalu memeluknya tanpa terasa dia meneteskan air mata.
"Iya hari kita nikah,kita nikah dulu setelah kita lulus nanti baru mengadakan resepsi gimana?
" Aku setuju dengan keputusan kamu".
Pramudya melepaskan pelukannya,kedua mata mereka basah karena bahagia.
"Aku akan mempersiapkan acara pernikahan kita,kamu istirahat saja".ucapnya lembut.
"Baiklah,Aku istirahat dulu".
"Aku pergi dulu,nanti Ibumu akan datang menemani."
Gadis itu hanya mengangguk karena sudah mulai mengantuk setelah meminum obat tidak beberapa lama kemudian dirinya sudah terlelap.
bersambung