NovelToon NovelToon
Menikahi Mafia

Menikahi Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:20.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: lala_syalala

Sheila yang dibesarkan dari orang tua yang tak pernah menyayanginya dan selalu dianggap sebagai pembantu di rumah sendiri, dia tak pernah menyangka bahwa dia akan menikah dengan seorang pengusaha terkenal dan ternama juga seorang mafia yang sangat kejam.

Menikah dengan orang asing apa lagi dengan seseorang yang belum ia kenal sama sekali karena dia harus menggantikan kakaknya yang kabur di pernikahannya karena harus membayar hutang.

Brian seorang pengusaha terkenal di New York dan memiliki banyak bisnis di berbagai negara namun tidak banyak orang yang tahu bahwa dia juga seorang mafia kejam yang tak segan-segan untuk melenyapkan orang yang mengganggunya. Sedangkan Sheila wanita periang dan juga lemah lembut harus dipasangkan dengan mafia kejam yang bisa saja menyakitinya.

Bagaimana kelanjutannya???

Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......

🥕🥕🥕

FOLLOW INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
FOLLOW TIKTOK @LALA_SYALALAA13
FOLLOW FACEBOOK @LALA SYALALA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24_Sidang

"Itu Thomas," jawab Sheila singkat, sedangkan Maya terus saja memandangi Sheila penuh tanda tanya.

"Terus kenapa dia terus bawa barang-barang kamu?" tanya Maya lagi karena Thomas terus mengikuti mereka menuju ke taman kampus.

"Dia itu supir ku, dia di suruh sama suami aku buat jagain aku!" sahut Sheila.

Sedangkan Maya hanya bisa membelalakkan matanya saat mengetahui bahwa sahabatnya ini memiliki supir padahal dia dulu sangat kesusahan gara-gara keluarganya.

"Astaga, Sheila. Aku semakin penasaran saja dengan suamimu, dia pasti orang kaya!" sahut Maya dengan antusiasnya dan Sheila hanya menanggapinya dengan senyuman samar.

Setelah sedikit berbincang-bincang Sheila dan Maya pun pergi ke tempat ujian di adakan, Maya memang tidak sidang seperti Sheila tapi dia menyemangati Sheila yang sedang berjuang untuk mendapat gelarnya.

"Semangat, Sheila!" dukungan Maya saat nama Sheila di panggil untuk melaksanakan ujian.

"Iya, may. semangatt!" balas Sheila, kemudian dia melangkahkan kakinya menuju ruangan tersebut, sedangkan Thomas tetap setia stay di depan ruangan dan Maya juga yang menunggu Sheila selesai ujian, jangan ditanyakan lagi bagaimana tatapan mahasiswa lainnya tentu saja tatapan penuh tanya dan bahkan ada yang merasa iri karena Sheila membawa bodyguard yang jika di lihat wajahnya sudah menunjukkan keriput di wajahnya namun tetap gagah.

Setengah jam selesai sidang, Sheila pun keluar dari ruangan dengan raut tak bisa di jelaskan lagi, Maya yang melihat itu pun segera menghampiri Sheila menanyakan bagaimana kelancaran sidangnya.

"Gimana sheil sidangnya? lancarkan!" sahutnya, Sheila hanya menoleh ya sekilas kemudian berteriak kegembiraan.

"Sukses may, tadi dosen pengujinya juga puas sama hasil presentasi ku!" ucap Sheila antusias.

"Yeyy, selamat Sheila!" ucap Maya senang melihat sahabatnya selesai sidang.

"Kamu juga buruan sidang biar bisa wisuda bareng," sahut Sheila mendapat anggukan dari Maya.

"Kamu tenang aja Sheila, aku pasti bisa." jawab Maya dengan menggebu-gebu, pasalnya dia belum sidang skripsi juga sampai hari ini karena selalu terkena revisi dari dosen pembimbingnya yang terkenal killer, padahal jika dibandingkan dengan Sheila maka bisa di bilang dosen Sheila lah yang lebih killer di kampusnya, banyak mahasiswa yang menghindar menjadi anak bimbingannya dari pada harus bimbingan dengan dosen perempuan itu.

Setelah sidang selesai Sheila mengajak Maya untuk makan siang di kantin kampus karena mungkin efek dari sidang tadi membuat perut Sheila merasa lapar, sedangkan Thomas masih saja mengikuti Sheila di belakangnya.

"Pak Thomas, mending sini duduk dari pada berdiri dari tadi." ujar Sheila tak tega melihat supirnya harus berdiri dari tadi.

"Tidak usah nyonya muda saya di sini saja!" balas Thomas.

"Udah duduk atau nanti saya aduin ke bos bapak," ucap Sheila.

Pak Thomas pun segera ketar ketir dengan ancaman nyonya mudanya tersebut, mau tidak mau akhirnya pak Thomas duduk namun masih memberi jarah agar tidak terlalu dekat dengan Sheila, Sheila yang melihat pun sedikit jengah namun dia membiarkan saja.

"Gile elo sheil, di panggil nyonya muda!" ucap Maya.

"Udah gak usah di bahas," Sheila mencela kemudian tak lama pesanan mereka pun datang.

Mereka saling mengobrol sekitar setengah jam an hingga tiba-tiba Thomas berdiri berada di samping Sheila.

"Permisi, nyonya muda tuan muda menyuruh agar nyonya muda segera ke mansion," ucap Thomas menyampaikan perintah dari bosnya. dengan berat hati Sheila pun pamit kepada Maya dan segera pergi dari kampus.

Ada perasaan lega dari Sheila karena sudah selesai menyelesaikan studinya, tinggal dia merevisi beberapa saja kemudian wisuda, sungguh itu lah keinginan Sheila terbesar, namun tiba-tiba ia kepikiran dengan orang tuanya.

Sejak Sheila menikah, mama, papa bahkan kak Maria tidak pernah sekali pun bertanya tentang kabarnya atau sekedar basa basi, apakah dia memang sangat tidak di harapkan di dalam keluarga sehingga dia di perlakukan seperti itu.

Wajah cantik Sheila pun sedih dan sedikit muram, sedangkan pak Thomas yang melihat perubahan dari istri tuan mudanya itu pun di buat bingung karena tadi suasana nyonya mudanya baik baik saja.

Selama perjalanan pulang Sheila hanya melihat ke arah jendela dan tidak membuka suaranya, karena biasanya Sheila sangat senang sekali bercerita atau pun bertanya banyak hal kepada Thomas karena sudah Sheila anggap sebagai paman Sheila sendiri.

Sedangkan Sheila masih larut dalam pemikirannya tentang keluarganya sekarang bagaimana kondisinya.

(mama, papa, sama kak Maria gimana ya sekarang?) gumam Sheila dalam hatinya.

Sampai di mansion besar itu, Sheila melihat mobil Brian terparkir di depan menandakan bahwa sang empunya sudah datang, Sheila mengerutkan dahinya melihat jam tangan yang ia pakai.

"Perasaan ini belum waktunya untuk pulang kerja deh," gumam Sheila dan tetap melangkahkan kakinya menuju ke dalam mansion.

Sampai dalam suasana sepi karena memang mami dan papi ada urusan, segera Sheila masuk ke dalam kamar dan tidak melihat keberadaan sang suami, mungkin Brian sedang di ruang kerjanya begitulah fikir Sheila.

Dia pun memilih untuk tidak mengganggu Brian dan memilih berjalan ke arah balkon kamar mereka yang langsung tertuju pada pemandangan kota.

Salah satu view mahal seperti di hotel bintang lima saja. saking asyiknya dengan lamunannya hingga Sheila tidak mengetahui bahwa Brian sudah keluar dari ruang kerjanya dan berada di belakangnya.

Sontak Sheila terperanjat saat merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang, segera ia membalikkan tubuhnya dan memperlihatkan tubuh sang suami, seketika Sheila pun lebih rileks.

Entah mengapa dia sekarang suka sekali dengan harum wangi tubuh Brian, Brian pun memberikan senyum nya kepada Sheila, padahal dia termasuk manusia dingin yang jarang sekali memberikan senyuman kepada orang lain.

Kemudian dia pun membalikkan tubuh sang istri sehingga sekarang Sheila membelakangi Brian yang masih terus memeluknya.

"Kapan sampek?" tanya Brian karena tidak mengetahui kapan Sheila sampai di mansion.

"Baru aja kok, kamu kenapa pulang kan sekarang belum waktunya buat jam pulang kantor,"

"Gak kenapa-kenapa, cuma pingin pulang aja!" sahut Brian sambil mengeratkan pelukannya di pinggang sang istri.

"Astaga Brian, jangan gini ih. malu kalau di lihat orang tau!" pekik Sheila saat merasakan pelukan di pinggangnya yang semakin erat.

"Biarin," balas Brian dengan cueknya.

"Gimana sidangnya?" lanjut Brian bertanya perihal sidang Sheila hari ini apa kah berjalan lancar atau tidak.

"Sidangnya berjalan dengan lancar, aku seneng banget akhirnya beban-beban itu sudah hilang!" ucap Sheila dengan antusias.

Sedangkan Sheila mulai menceritakan proses sidangnya tadi dengan serius dan Brian hanya bisa mendengarkan cerita tersebut dan sesekali Brian tersenyum mendengar cerita dari Sheila yang menurutnya Sheila menceritakannya dengan muka imut.

"Pokoknya aku seneng banget akhirnya aku sudah selesai sidang, aku mengerjakan tugas itu saat harus kerja dan juga mengurus rumah dulu!" ucap Sheila dan tiba-tiba ia teringat akan rumahnya.

.

.

TBC

1
sayur_kubuk
tahun 2022 ya aku bacanya sekarang tahun 2025/Facepalm/
Langit Angkasa
banyak Typo,😭
Diah Susanti
lha emang ini cerita novel 😁😁😁
Diah Susanti
si author yang buat cerita, dia sendiri yang gedeg
Diah Susanti
kata keramat muncul, yang bikin orang gedeg
Diah Susanti
ditempat ku mandi 15 menit aja udah kedinginan, karena airnya bersumber dari pegunungan
Diah Susanti
jadi rentenir kelas kakap
Nyonya Nasution
lagi pantau cucok lanjut sampe wisuda😁👍
Rani Rosalinda
alurnya kurang menegangkan
seharusnya mafia tu menegangkan
cari bini tu yg tegas bukan klemar kelemer kaya gorengan kecemplung air/Sleep/
Widia Ningsih678
ini benar gak sih kalimat nya
Masita Ting
Luar biasa
Stanis Belalawe
lanjut Thor....
Stanis Belalawe
pasti anaknya bastian adalah Shella
Stanis Belalawe
judulnya mafia,kok ceritanya seputar kantor n makan sih
Stanis Belalawe
tlng di perhatikan tulisannya,
Stanis Belalawe
sekali aja Tifani usik Sheila maka tamatlah riwayatnya
Stanis Belalawe
lanjut.....
Wan Faridah
kenapa kebanyakan novel tentang mafia Indonesia, keluarga yang tidak berdosa termasuk kanak-kanak turut dibunuh.
Chin Hong Tan
Luar biasa
mimi_esterina
cukup dibab ini aja
gak ku lanjutin bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!