Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aksi Tiga Anak Kembar Genius
Ke tiga anak kembar genius di antar oleh sopir pribadi daddy Paulinus dengan di dampingi orang tua Paulinus. Hanya membutuhkan waktu delapan belas menit mereka sudah sampai di mansion.
" Opa dan Oma kami ingin istirahat." ucap ke tiga kembar serempak.
Ke tiga anak kembar genius mencium punggung tangan opa dan oma kemudian berjalan menaiki anak tangga.
" Aku tidak menyangka kita langsung mempunyai tiga cucu." ucap oma.
" Iya benar aku tidak menyangka kita di panggil oma dan opa." ucap opa
" Kita sangat bahagia melihat anak kita Paulinus wajahnya kini bahagia dan murah senyum." ucap oma
" Iya benar, anak kita dulu selalu bersikap dingin dan tidak pernah tersenyum. Wajahnya selalu datar tidak ada raut kebahagiaan sedikitpun tapi kini anak kita benar-benar berubah sejak bertemu dengan Paulina dan ke tiga anak kembarnya." ucap opa
" Semoga mereka selalu bahagia, sekarang kita istirahat badan mommy lelah." ucap oma
" Baiklah, tapi satu ronde sayang." ucap opa sambil memeluk istrinya dengan mesra.
" Opa ingat umur, kita sudah mempunyai tiga cucu." ucap oma
" Hehehehe habis enak sayang." ucap opa sambil tertawa
Mereka pun berjalan ke arah kamar mereka, walau usia mereka hampir setengah abad tapi mereka selalu mesra.
xxxxxxx
Ke tiga anak kembar duduk berkumpul di ranjang Paulus. Paulus membuka laptopnya sambil menunggu laptopnya menyala Paulus menatap ke dua adiknya.
" Pertama kita retas hotel tersebut dan menyimpan foto para wanita yang telah menghina mommy kita." ucap Paulus dengan nada dingin.
" Buat apa kita menyimpan foto mereka kak?" tanya Patrick
" Tentu saja untuk menghancurkan perusahaan milik orang tuanya agar mereka tidak menghina mommy dan orang lain." ucap Paulus dengan kilatan penuh amarah karena Paulus teringat dengan jelas mommynya menangis karena di hina oleh mereka.
" Aku setuju dan kita bocorkan data perusahaan mereka agar mereka bangkrut dan setelah para pemegang saham ingin menjual saham dengan harga murah sahamnya kita beli semua kebetulan tabungan kita cukup untuk membeli saham mereka." Ucap Paskalis dengan tatapan penuh amarah.
" Benar kak aku sangat setuju. Aku masih ingat jelas mommy kita menangis karena mereka tega menghina mommy." ucap Patrick yang juga dengan tatapan penuh amarah.
Ke tiga anak kembar genius memiliki sifat hampir sama dengan daddy Paulinus yaitu jika dirinya di usik maka tidak segan - segan menghancurkan perusahaan milik orang lain.
Paulus pun mulai mengutak atik laptopnya dengan jari jemari mungilnya dengan lincah sedangkan ke dua adiknya hanya menatap di layar laptopnya. Hampir dua jam lebih akhirnya Paulus menyelesaikan pekerjaannya, semua perusahaan milik orang tua yang menghina mommy mereka kini telah bocor sampai keluar perusahaan hingga perusahaan lain bisa membaca datanya.
" Kita tunggu besok pagi pasti perusahaan mereka akan gempar dan langsung bangkrut." ucap Paulus sambil tersenyum devil.
" Bagus kak, sekarang kita istirahat dulu." Ucap Patrick
" Ok." Jawab mereka serempak
Ke tiga anak kembar genius langsung berbaring di ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama merekapun sudah tertidur dengan pulas.
xxxxxxx
Di tempat yang berbeda, asisten Hendrik yang di tugaskan oleh tuan muda Paulinus untuk menghancurkan perusahaan milik orang tua para wanita yang telah menghina istri tuan muda waktu acara pernikahan tadi siang.
Asisten Hendrik menghubungi orang kepercayaannya yang bisa meretas data perusahaan. Orang kepercayaannya mempunyai tiga anak buah yang bisa meretas dan menghancurkan perusahaan dalam hitungan beberapa jam. Sambungan pertama langsung di angkat.
" Hallo." Panggil dari sebrang
" Aku ingin kamu meretas data perusahaan dan hancurkan perusahaan itu." Perintah asisten Hendrik.
" Baik tuan, perusahaan mana yang akan kami hancurkan?" tanya orang kepercayaannya.
" Aku kirimkan foto para wanita dan cari nama orang tuanya dan langsung hancurkan perusahaan mereka." ucap asisten Hendrik
" Tapi itu membutuhkan waktu yang lama karena harus mencari satu persatu." ucap orang kepercayaannya.
" Tidak masalah yang penting malam ini perusahaan mereka sudah hancur." jawab asisten Hendrik
" Baik tuan." jawab orang kepercayaannya.
tut tut tut tut tut
Panggilan komunikasi pun langsung terputus.
" Kalian mencari masalah dengan menghina istri tuan Paulinus tanpa berpikir kalau itu menjadi boomerang buat kalian dan juga ke dua orang tua kalian. Bersiaplah menjadi orang miskin karena ulah kalian yang tidak menjaga mulut kalian." ucap asisten Hendrik seolah - olah bicara dengan para wanita yang telah menghina istri tuan muda Paulinus.
" Tuan muda sudah menikah lalu aku kapan? banyak wanita yang suka padaku tapi aku tahu mereka sangat suka padaku karena aku kaya dan tampan tidak ada yang tulus. Maria sahabat nona muda selain cantik juga baik membantu nona muda dan mau mengurus ke tiga anak kembar kalau menikah denganku pasti dia akan mengurus anak-anak kita nantinya. Maria juga tidak tebar pesona seperti wanita lain apa aku dekati dia saja ya? akhhh.. kok aku jadi seperti ini lebih baik aku lelah ingin tidur saja." ucap asisten Hendrik sambil berbaring di ranjang.
Tiga jam lamanya asisten Hendrik tertidur pulas tiba - tiba ponselnya berdering kencang membuat asisten Hendrik meraba tempat tidurnya dan langsung menggeser tombol berwarna hijau tanpa melihat.
" Hmmm .." panggil asisten Hendrik berupa deheman
" Maaf tuan ternyata semua perusahaan mereka sudah bocor dan kami tidak tahu siapa yang melakukannya." Ucap orang kepercayaannya
" Apa? bagaimana bisa?" tanya asisten Hendrik sambil duduk di ranjang karena dirinya sangat terkejut.
" Iya tuan, kami sudah mengecek semua perusahaan mereka satu demi satu dan perusahaan mereka sebentar lagi akan hancur tinggal menunggu besok." Ucap orang kepercayaannya.
" Baiklah, nanti uang akan saya transfer hari ini." ucap asisten Hendrik
" Terima kasih banyak tuan, senang bekerja sama dengan tuan." Jawab orang kepercayaannya.
tut tut tut tut tut
Asisten Hendrik langsung mentransfer uang dalam jumlah yang sangat fantastis walau mereka tidak mengerjakannya tapi karena mereka bisa diminta bantuannya kapan saja tanpa mengenal waktu. Setelah selesai asisten Hendrik menyimpan kembali ponselnya di ranjang sebelahnya.
" Siapa yang melakukannya? tidak mungkin musuh mereka karena waktunya bersamaan. Sudahlah besok aku akan tanya sama tuan muda sekarang aku mau lanjutkan tidurku." ucap asisten Hendrik sambil berbaring di ranjang.
Tidak membutuhkan waktu lama asisten Hendrik sudah tertidur dengan pulas.
xxxxxxx
Malam berganti pagi dan seperti biasa ke tiga anak kembar sudah bangun tidur, mandi dan memakai pakaian santai. Mereka bertiga sangat mandiri sehingga mommy Paulina tidak pernah repot untuk mengurus ke tiga anaknya. Mommy Paulina hanya menyiapkan makanan untuk ke tiga anak kembarnya.
" Sekarang kita lihat apa yang terjadi dengan perusahaan mereka." ucap Paulus dengan nada dingin.
Paulus mengambil laptopnya dan mulai mengutak atik laptopnya dengan di temani ke dua adiknya yang berada di ranjang tempat tidur Paulus.
ceklek
Opa dan Oma masuk ke dalam kamar ke tiga cucunya dan melihat Paulus sedang mengutak atik laptopnya dengan di dampingi oleh ke dua adiknya.
" Kalian sedang apa?" tanya opa dengan nada lembut sambil mendekati mereka.