NovelToon NovelToon
Dicerai Karena Mandul

Dicerai Karena Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Hati wanita mana yang tidak akan hancur melihat sang suami sedang melakukan hubungan suami istri dengan perempuan lain di ruang kerjanya. Wanita itu bernama Sofia, istri dari Rico yang sudah dinikahi selama enam tahun namun belum diberi keturunan.

Sofia tidak pernah menyangka jika sang suami yang selama ini selalu bersikap baik, lembut dan romantis ternyata dia tega mengkhianatinya.

Apakah Sofia bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah ternoda...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Tuan putri yang manja

Viviana berjalan menuju ke teras rumah orang tuanya dengan muka cemberut. Sementara itu Rico langsung pulang setelah mengantar Viviana sampai di depan rumah orang tua Viviana. Sebenarnya Rico ingin ikut masuk ke rumah menemani Viviana yang perasaannya sedang tidak baik- baik saja namun Viviana melarangnya. Viviana kesal pada Rico karena menurutnya Rico masih membela Sofia yang sudah menghinanya.

Viviana menekan bel pintu rumah orang tuanya. Sudah beberapa kali dia memencet bel namun pintu belum dibuka juga. Viviana pun bertambah kesal.

",Ihhh... Ke mana sih mbak Sri, buka pintu aja lama banget..." Viviana kesal.

Tak lama kemudian pintu pun terbuka dari dalam dan keluarlah mbak Sri pembantu keluarga Wardhana.

"Mbak...! Ke mana aja sih kamu...! Dari tadi aku pencet bel tapi lama banget buka pintunya, budek kamu ya...! " Viviana langsung memarahi mbak Sri.

"Maaf non tapi tadi..."

"Ah sudah nggak usah ngasih alasan...! Dasar pembantu t*l* l..." Viviana langsung memotong ucapan mbak Sri.

Mbak Sri pun hanya bisa mengelus dada melihat anak majikannya marah- marah. Padahal tadi dia sedang membuat teh untuk nyonya Merry, makanya dia lama untuk membuka pintu.

Viviana masuk ke dalam rumah sambil terus mengomel tidak jelas.

"Hei sayang, tumben masih siang kamu sudah pulang...? Dan tumben juga kamu pulang ke rumah mama, biasa di apartemen terus sama Rico...?" tanya nyonya Merry sambil minum teh hijau kesukaannya dan membaca majalah.

Iya, setelah menikahi Viviana, Rico memberikan Viviana apartemen mewah untuk tempat tinggal mereka. Dan di sana lah Rico selalu menghabiskan waktu bersama Viviana.

Tanpa menjawab pertanyaan sang mama, Viviana langsung mendudukkan bokongnya di atas sofa.

"Dasar perempuan sialan... Awas ya aku akan balas perlakuan kamu..." ucap Viviana terus uring- uringan.

"Sayang, kamu kenapa sih...? Datang- datang kok marah- marah...? Kamu marah sama siapa...?" tanya nyonya Merry menutup majalahnya dan meletakkannya di atas meja.

"Sama perempuan sialan itu mah...arrrrggg... Dasar perempuan kurang ajar...! Br*ngs*k...!" Viviana mengacak- acak rambutnya.

"Siapa perempuan yang kamu maksud...?" tanya nyonya Merry penasaran.

"Sofia mah...! Dia berani bersikap kurang ajar sama Vivi...! Hik..hik...." Viviana menangis.

"Sofia...? Kok bisa sayang...? Bukanya selama ini dia selalu bersikap baik dan menyayangi kamu seperti adik sendiri...? " tanya nyonya Merry.

Viviana lalu menceritakan apa saja yang telah terjadi di rumah Rico.Nyonya Merry menghela nafas mendengar cerita Viviana.

"Mama sudah menduganya akan terjadi seperti ini Viviana. Mama sudah memperingatkan kamu sebelumnya kan sayang...." ucap nyonya Merry.

Mendengar ucapan sang mama, Viviana kembali merasa kesal. Dia merasa sang mama tidak mau berpihak padanya.

"Jadi mama menyalahkan Vivi...?" tanya Viviana.

" Bukan begitu sayang... Tapi maksud mama....

"Ah sudah lah... Vivi males ngomong sama mama..." Viviana beranjak naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Melihat sikap sang putri nyonya Merry hanya menggelengkan kepalanya.

Sementara itu Viviana langsung masuk ke dalam kamar dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Aaarrrgghhh....kesal..kesal..kesal...! Kenapa semua orang jadi menyebalkan semua sih...!" seru Viviana.

🐓🐓🐓🐓🐓

Malam harinya Satria pulang dari kantor.

"Malam mah..." sapa Satria kepada sang mama yang sedang asik nonton acara talk show di tv.

"Hei sayang... kamu sudah pulang...'' sahut nyonya Merry.

Satria lalu mencium kedua pipi sang mama. Kemudian duduk di sampingnya.

"Kamu mau makan sayang...?" tanya nyonya Merry.

"Nanti saja mah, Satria mau mandi dulu..." jawab Satria.

"Oya sayang, tadi siang adikmu pulang, trus dia marah-marah..." ucap nyonya Merry.

"Marah kenapa Mah...?" tanya Satria sambil menoleh ke arah sang mama.

Nyonya Merry menghela nafas panjang.

"Istrinya Rico, Sofia... Dia sudah tahu soal pernikahan Rico dengan Vivi. Dia marah besar dan memaki- maki Vivi. Dan Vivi tidak terima itu..." jawab nyonya Merry.

Satria menghela nafas panjang mendengar ucapan sang mama.

"Temuilah adikmu Sat, dari tadi siang dia terus mengurung diri di kamar. Adikmu marah karena menurutnya mama tidak membelanya..." ucap nyonya Merry.

Satria mendengus kesal. Dia lalu naik ke lantai dua menuju kamar sang adik. Satria mengetuk pintu kamar Viviana.

"Masuk..." terdengar suara Viviana dari dalam kamar.

Satria memutar handle pintu kamar sang adik, lalu masuk ke dalam. Di dalam kamar, Viviana sedang duduk di tempat tidur. Melihat sang kakak datang Viviana langsung memasang wajah sedih.

"Kakakkkk...hik..hik..." ucap Viviana tiba- tiba menangis.

Satria menghampiri sang adik lalu duduk di sampingnya.

"Kenapa...?" tanya Satria sambil memegang pundak Viviana.

"Kakak harus datangi perempuan kurang ajar itu. Dia sudah berani bersikap kurang ajar sama Vivi kakkk...hik...hik..."

"Sofia maksud kamu...?" tanya Satria.

"Iya kak, dia sudah berani memaki- maki Vivi kak, Vivi dikatain pelakor, dikatain perempuan murahan dan lain- lain. Vivi tidak bisa terima itu kak... Kakak harus marahi dia kak, biar dia tahu rasa biar dia kapok sudah memaki- maki Vivi...hik..hik..." Viviana menangis seperti anak kecil.

Satria menghela nafas panjang melihat sikap kekanak- kanakan sang adik.

"Kak... Kenapa kakak diam saja...? Memangnya kakak nggak marah adik kakak dicaci maki sama perempuan itu...?" tanya Viviana sambil mengguncang- guncangkan lengan sang kakak.

"Dengar Vi, itu sudah menjadi konsekwensi kamu karena kamu mau menikah dengan suami orang. Wajarkan kalau istrinya tidak terima dan marah sama kamu..." jawab Satria.

"Kakak...! kenapa kakak bicara seperti itu...! Kakak nggak kasihan sama Vivi...? Kakak nggak sayang sama Vivi...? Nggak perduli sama Vivi...?" Viviana kesal.

"Kakak sama saja sama mamah...! Nggak perduli dengan perasaan Vivi...! Hua..hua...! " seru Vivi kembali menangis.

"Kakak bukannya tidak sayang sama kamu Vi... Tapi ya seperti itulah yang akan terjadi jika kamu nekad menikahi suami orang...!" sahut Satria yang juka kesal dengan tingkah sang adik.

"Tapi kakak juga yang sudah menyetujui dan merestui pernikahan Vivi dengan mas Rico kan...!" Vivi tak mau kalah.

Satria menghela nafas dan menghembuskannya dengan kasar.

Iya, memang benar, Satria memang merestui pernikahan sang adik dengan Rico yang notabene suami orang. Tapi tentu saja itu bukan keinginan Satria. Semua karena keadaan. Semua karena ulah sang adik yang keras kepala dan susah dinasehati. Dia bertingkah semaunya sendiri dan ceroboh.

"Kak, Vivi minta kakak datangi perempuan kurang ajar itu dan beri dia pelajaran..." ucap Vivi.

"Kakak tidak akan melakukan itu..." jawab Satria.

"Kakak....!

"Vi...!

"Ya udah , kalau kakak tidak mau memberi pelajaran pada perempuan itu, biar Vivi sendiri yang akan membuat perhitungan sama dia. Biar dia tahu siapa Vivi..." ancam Viviana.

"Vi, kamu tidak usah macam- macam...!"

"Vivi nggak perduli kak...! Pokoknya Vivi harus membuat perhitungan sama dia...!" ucap Viviana.

Satria menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Oke...oke... Biar kakak saja yang bicara sama dia..." Satria akhirnya mengalah.

"Beneran kak...?" wajah Viviana berubah sumringah.

"Iya, kamu nggak usah berbuat macam- macam. Kamu diam saja. Biar kakak yang mengurusnya..." ucap Satria.

Iya, Satria terpaksa mengalah dengan sang adik. Bukan karena dia tidak berani membantah permintaan sang adik, melainkan Satria khawatir.

Iya ,Satria khawatir sang adik akan berbuat nekad dan melakukan hal- hal di luar kendali. Dia tahu jika sang adik suka berbuat nekat. Dia suka melakukan hal tanpa dipikirkan akibatnya terlebih dulu.

"Makasih ya kak, kak Satria memang kakak yang terbaik..." Viviana memeluk sang kakak lalu mencium pipinya. Sedangkan Satria sendiri terlihat kesal namun dia berusaha untuk tetap sabar menghadapi sang adik.

🐓🐓🐓🐓🐓

Keesokan harinya Viviana terus mengurung diri di dalam kamar. Dia masih merasa kesal atas kejadian kemarin siang di rumah Rico. Viviana juga tidak masuk kantor hari ini. Rico sudah beberapa kali menelponnya bahkan menjemputnya ke rumah nyonya Merry tapi Viviana tetap tidak mau keluar kamar. Untuk sarapan saja mbak Sri yang harus mengantarnya ke dalam kamar.

Viviana hanya tiduran saja di atas kasur. Karena lama- lama dia merasa bosan, Viviana lalu mengambil ponsel dan menghubungi teman- temannya yaitu Sarah dan Gina. Setelah ngobrol ke sana kemari mereka bertiga pun janjian untuk bertemu di sebuah cafe.

Viviana segera berganti pakaian dan dandan. Kemudian dia turun ke lantai bawah dengan membawa tas kecil.

"Lho sayang, kamu sudah rapi, mau ke mana....?" tanya nyonya Merry.

"Mai main mah..." jawab Viviana terus berjalan menuju ruang tamu.

" Main ke mana...?" nyonya Merry mengikuti Viviana.

"Ke mana aja lah Mah, bete di rumah terus...'' jawab Viviana.

"Sama siapa...? Sama Rico ya...?" tanya nyonya Merry.

"Ih mamah bawel deh nanya- nanya terus dari tadi..." Viviana terlihat kesal.

"Mama hanya memastikan saja kamu pergi sama siapa sayang. Mama nggak mau kamu pergi sendiri. Takut kayak waktu itu kamu digangguin sama preman..." sahut nyonya Merry.

"Vivi pergi sama teman- teman Vivi, udah mah Vivi udah telat nih..."

"Ya udah, hati- hati...."

Viviana lalu pergi dengan mengendarai mobil mewahnya. Tiga puluh menit kemudian dia sampai di sebuah cafe di mana dia sudah janjian untuk bertemu dengan Sarah dan Gina.Viviana segera masuk ke dalam Cafe menemui kedua temannya.

"Hai gaes... Sorry ya gue telat..." ucap Viviana kepada Sarah dan Gina.

"Kayak nggak biasanya aja..." sahut Sarah, Gina pun tertawa.

"Biasalah kan gue nggak bisa cepet- cepet, gue lama kalau dandan...." ucap Viviana.

"Iya tahu tuan putri yang cantik ini kan memang lelet ..." sahut Gina.

"Hahhaaa..." Sarah dan Gina tertawa.

"Ih kalian ini..." Viviana memanyunkan bibirnya.

"Eh, loe mau pesan minum apa...?" tanya Gina.

"Orange jus aja deh..."

Gina lalu memanggil waiters untuk mesan minum.

"Eh Vi, gimana hubungan loe sama Rico...? Pasti lagi hangat- hangatnya dong ya, secara kan loe pengantin baru...?" tanya Sarah.

"Iya, baru dua bulan nikah pasti lagi hot- hotnya tuh..." sahut Gina.

"Eh Gimana Vi, dia hebat nggak kalau lagi di tempat tidur...?" tanya Gina.

"Ih kalian ini, satu- satu dong kalau nanya..." sahut Viviana.

"Heheee... Abis kita penasaran. Loe sih semenjak menikah nggak mau gabung sama kita lagi, sombong banget loe..." ucap Sarah.

"Ya nggak sempat lah, namanya juga pengantin baru. Apalagi semenjak gue nikah , kak Satria memintaku buat ikut gabung di perusahaan suami gue. Perusahaan keluarga gue kan kerja sama dengan perusahaan mas Rico..." sahut Viviana.

"Wah keren dong sekarang loe jadi wanita karir...." ucap Gina.

Sarah pun mengangguk. Namun Viviana hanya menghela nafas panjang. Iya, sebelum menikah dengan Rico, Viviana memang sama sekali belum pernah ikut kerja di perusahaan. Semenjak lulus kuliah, dia hanya main ke sana kemari berkumpul dengan teman- temannya, shoping dan foya- foya.

Tapi setelah nikah, Satria memintanya untuk belajar mengurus perusahaan. Ya mau tidak mau Viviana pin akhirnya menurut apa kata sang kakak, walaupun sebenarnya dia enggan sekali capek- capek mikirin pekerjaan kantor.

Untung saja dia di tempatkan di perusahaan Rico, jadi dia senang setiap hari bisa bertemu dengan sang pujaan hati. Istilahnya bisa menyelam sambil minum air. Dia bisa belajar mengurus pekerjaan kantor sekaligus bermesraan terus dengan Rico.

"Keren apaan sih, capek tahu, pusing juga mikirin kerjaan kantor..." sahut Viviana.

"Lagian ngapain sih loe mau- maunya ikut kerja di kantor. Loe kan tuan putri, tinggal duduk santai aja di rumah..." jawab Sarah.

"Ya itukan karena kakak Satria yang minta gue belajar ngurus perusahaan..." sahut Viviana.

"Tapi nggak papa Vi , kan loe setiap hari bisa bareng- bareng terus sama suami loe..." ucap Gina.

"Iya sih, tapi sekarang gue lagi sebel sama suami gue..." jawab Viviana.

"Sebal kenapa...? Loe marahan sama suami loe...? Aduh Vivi...Vivi...baru dua bulan nikah udah marahan aja,..." sahut Sarah.

Viviana menghela nafas panjang sambil berpangku tangan.

"Ada masalah apa sih loe Vi... Cerita dong...?" tanya Gina.

Viviana lalu bercerita kepada kedua temannya tentang permasalahan yang sedang menimpanya.

"Hah...? Jadi suami loe sudah punya istri...? Loe istri ke dua...?" Sarah dan Gina kaget.

Iya, Sarah dan Gina memang tidak tahu soal hal itu. Mereka tahunya Rico masih single. Karena dilihat dari penampilannya Rico masih seperti bujangan.

"Loe kok mau sih Vi nikah sama suami orang...? Apa enaknya jadi istri ke dua...?" tanya Gina.

"Ya gue cinta sama mas Rico..." jawab Viviana.

"Ya cinta sih cinta, tapi nggak usah sampai nikah juga kali Vi..." sahut Gina.

"Iya Vi, harusnya kalau loe cinta sama Rico tapi dia udah punya istri, mending loe jadi selingkuhannya aja. Tau nggak Vi, jadi selingkuhan itu rasanya jauh lebih menantang tau..." ucap Sarah.

"Ah nggak ah, gue maunya memiliki mas Rico seutuhnya. Kalau gue cuma jadi selingkuhan bisa saja kan gue dicampakkan kalau dia udah bosen sama gue. Gua nggak mau kayak gitu. Lagi pula, leher gue bisa digorok sama kakak gue kalau gue jadi selingkuhan suami orang..." sahut Viviana.

"Trus apa enaknya jadi istri ke dua...?" tanya Sarah.

"Ya enak lah, walaupun gue istri kedua, tapi gue selalu dinomor satukan sama mas Rico, buktinya setiap hari dia lebih banyak menghabiskan waktu sama gue dibanding sama istri pertamanya..." jawab Viviana.

"Wuih keren loe Vi..." sahut Gina.

"Iya dong, Viviana..." jawab Viviana dengan sombongnya.

"Tapi gue lagi benci banget sama madu gue...'' ucap Viviana.

"Kenapa...?" tanya Sarah.

Viviana lalu menceritakan bahwa dirinya telah dicaci maki dan dihina oleh madunya tersebut.

"Ya begitulah resiko jadi istri muda Vi. Kalau istri pertamanya nggak terima loe menikah sama suaminya, ya begitu jadinya..." sahut Gina.

"Ah, omongan loe sama aja kayak kakak gue, nyebelin. Bukannya bantuin gue..." Viviana merasa bete dengan Gina.

"Bantuin apa...?" tanya Gina.

"Ya bantuin buat gue balas dendam sama madu gue. Gue sakit hati banget sama dia yang udah menghina gue, pengin banget gue tabok mulutnya..." jawab Viviana.

"Ya kenapa nggak loe tabok aja dia kemarin pas dia menghina loe...?" tanya Sarah.

"Gila kali... kan disitu ada mertua sama suami gue, mana berani gue berbuat kasar sama madu gue..." jawab Viviana.

"Ya kalau saran gue sih Vi, loe harus pintar- pintar ambil hati suami loe. Buat dia lupa sama istri pertamanya. Kalau perlu, bikin dia benci sama istri pertamanya..." ucap Sarah.

"Gimana caranya...?" tanya Viviana.

"Ah loe mah payah, kayak gitu aja nggak tahu..." sahut Sarah.

Bersambung...

1
Ma Em
wajarlah Sofia marah sama Satria karena adiknya Satria yg sdh menghancurkan hdp Sofia, Viviana sdh merebut Riko dan rumah tangga Sofia jadi berantakan setelah itu anak yg msh di dlm kandungan sebelum Sofia lahirkan ke dunia sdh tiada karena gara2 Viviana dan skrg Sofia malah menikah dgn Satria kakak dari perempuan yg sdh menghancurkan hidup Sofia.
Adinda
kalau bisa sofia jangan sama satria keluarga pelakor pembunuh anak dan mantan suaminya tambah menderita hidup sofia
Ma Em
Sofia kamu hrs sabar itu sdh takdir Allah pasti Sofia nanti bisa hamil kembali dan bahagia bersama suami dan anaknya.
Yeni Astriani
ditunggu kelanjutannya Thor
Adinda
lebih baik sofia dengan marcel atau pria lain jangan sama satria keluarganya saja kelakuan seperti setan sampai rico dan anaknya meninggal kasihan sofia kalau sama satria apalagi kakaknya pelakor
Mommy Almira: yg benar saja kak, masa sofia sama Marchel yg punya kelainan sex dan suka gonta ganti pasangan 🙄🙄
total 1 replies
Mundri Astuti
mantap tuh karmanya si vivi, emaknya stroke biar kicep dah tu mulut
Ma Em
Vivian sdh terima hukumannya semoga dia tdk kabur dari penjara, ya mau bagaimana lagi mungkin Satria emang sdh jodohnya Sofia dan semoga saja Sofia segera bangun dari komanya dan segera sehat kembali meskipun mungkin setelah sadar Sofia pasti akan kaget karena sdh jadi istrinya Satria lelaki yg paling Sofia benci
Yeni Astriani
lanjut thor
sutiasih kasih
ulah satu manusia yg tak ber'otak.... bnyak korban yg harus menanggungnya....
vivian.... hidupmu hnya bikin org sengsara... knapa g km aja yg koit...
Mundri Astuti
lah si satria, Mak Merry aja masih ngebelain Vivi aja, melekkin mamamu satria, dampaknya apa sama org yg sdh disakiti, kayanya belom mempan si vivi dipenjara doang, lebih enak ada sangsi sosial dari video dia sama selingkuhannya thor
Mommy Almira: oke... baca bab berikutnya ya nanti sore up
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn dibuat Sofia tambah tersiksa hidupnya setelah menikah dgn Satria, kalau emang Sofia berjodoh dgn Satria buat Sofia bahagia ibu Mery ibunya Satria merestui hubungan mereka
Mommy Almira: iya mom, tapi harus bersabar karena halangan dan rintangan yang bakal satria dan Sofia hadapi akan tetap ada, sebelum pada akhirnya mereka berdua mendapatkan kebahagiaan ya ... 🙂
total 1 replies
Riskiya ahmad
cuiihh,yakin loh satria mau bahagiain supi,tapi tidak manutup kemungkinan ibu mery akan jahat sama supi,dan suatu saat si iblis vivi pasti bibas kan cuma 20 thn,jgn sampay supi madarita terus menerus,skarang kn supi susah hamil,pasti ibu merry cari kn pelakor tuk keluarga mu nanti satria,dan supi hancur lagi,
Mommy Almira: aduh Supi 😂😂
total 1 replies
kalea rizuky
harusnya hukuman mati
Dew666
Poor satria 😭😭😭
stela aza
hukumnya g sebanding dg kelakuannya menghilang kan 2 nyawa sekaligus dan membuat rahim Sofia bermasalah cuma di penjara segitu doank ,,, aturan hukuman mati biar impas ,,, maaff y Thor cerita kamu lama2 bikin emosi
watini
kok jadi Sofia yg menderita terus sih thor.piye toh Iki....
Mommy Almira: sabar... bersakit" dahulu bersenang" kemudian 😁
total 1 replies
Adinda
tidak tau malu kau satria harusnya kau itu pergi jauh gara gara ulah keluarga kau hidup sofia menderita dan kehilangan anak dan mantan suaminya
kalea rizuky
akhirnya meninggal jg laki. penghianat
Dew666
Paling kasian sama satria 😭😭😭
Ma Em
Kasihan dgn Riko nasibnya tragis Riko mati ditangan Viviana istrinya sendiri, aku mah apa kata othor sajalah kalau Sofia hrs nikah sama Satria ya tdk apapa 😄😄
Haerul Anwar: palak kau kasihan anjing'
Farid Atallah: heeheh nikahkan sj 🤣🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!