Menceritakan tentang seorang gadis yang berprofesi sebagai Agent dan Dokter, meninggal karena di tabrak oleh Truk, namun ia malah terbangun ditubuh yang berbeda yang lemah yaitu ditubuh Seorang Putri Jendral yang dikenal orang-orang Putri SAMPAH karena tidak mempunyai kekuatan dan lemah... Penasaran kelanjutan nya ...? Jangan Lupa Baca Novelnya ya...☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Memberikan Obat Kepada Putra Mahkota
"pasti mereka" geram Putra Mahkota sudah bisa menebak siapa yang ingin menyakiti keluarga nya
" Kalau di lihat dari ekspresi wajah mu pasti yang mulia sudah mengetahui siapa orangnya" kata hana sambil memperhatikan wajah ekspresi wajah Putra Mahkota
"hmm...aku hanya menebaknya tetapi belum ada bukti" kata putra mahkota
"Tetapi yang mulia saran ku, lebih baik yang mulia kembali terlebih dahulu, untuk mengatur tabib kepercayaan yang mulia untuk permaisuri" kata Hana memberi saran kepada Putra Mahkota
"Tapi Nona kau belum menyetujui apakah kau bersedia jika aku membeli Ginseng mu, berapapun biayanya pasti aku bayar" kata Putra Mahkota
" Maaf yang mulia aku melupakan pertanyaan yang ini, sebenarnya Ginseng ini tidak di jual" kata Hana kepada Putra Mahkota
Mendengarkan perkataan hana Putra Mahkota mulai cemas, meskipun Ginseng ini tidak jadi di berikan kepada permaisuri dia juga membutuhkannya untuk di berikan pada ayahnya karena ayah nya juga kurang sehat saat ini.
Lalu hana melanjutkan perkataannya
"Aku akan memberikannya kepada mu tampa membayar nya sebagai pertanda pertemuan kita" kata Hana lagi, tidak mungkin dia menjual Ginseng kepada kakak nya sendiri.
"Apa kau serius Nona kau hanya memberikan nya kepadaku, apa kau tidak rugi" kata putra mahkota lagi
"Tidak apa, aku ikhlas, ini Ginseng nya silahkan di simpang yang mulia jangan sampai kelihatan oleh orang lain" kata hana sambil memberikan satu buah Ginseng kepada Putra Mahkota, lalu putra mahkota mengambilnya dengan hati-hati takut rusak setelah itu menyimpannya.
"Terimakasih nona, kalau boleh tahu nama mu siapa Nona, kita sudah berbicara panjang lebar dari tadi tetapi aku tidak mengetahui aku berbicara dengan siapa" kata Putra Mahkota ingin mengetahui nama Hana
"Sama sama yang mulia sesama manusia kita memang harus saling membantu" kata Hana lalu dia melanjutkan nya
"Maaf yang mulia dengan asyiknya berbicara denganmu sehingga melupakan memperkenalkan diri" kata Hana merasa malu sendiri
" Yang mulia boleh memanggilku dengan Nana dan dia pelayan setiaku sudah aku anggap sebagai kakak ku sendiri namanya Lili" kata Hana lagi sambil memperkenalkan dirinya
"Nana, lili...,apakah kita pernah ketemu" kata Putra Mahkota sebab ia merasa tidak asing dengan kedua gadis ini
Deg..
Jantung hana dan lili berdetak apakah Putra Mahkota mengenali nya pikir mereka bersamaan
"Kita belum pernah ketemu sebelumnya yang mulia, hari ini adalah pertama kalinya kita bertemu" kata hana sambil menjelaskan kepada Putra Mahkota dengan santai untuk menutupi ke gugupannya.
"Itu benar yang mulia" lili juga menambahkan dia juga gugup tetapi tidak terlihat oleh Putra Mahkota.
"Mungkin ini hanya perasaanku saja" gumam putra mahkota dalam hati
"Kalau begitu aku kembali ke istana terlebih dahulu Nona Nana juga Nona Lili," kata Putra Mahkota
"Yang mulia kalau anda percaya padaku tolong berikan obat ini kepada permaisuri" kata Hana memberikan obat kepada Putra Mahkota
"Obat apa ini" kata putra mahkota sambil mengambil obat dari tangan Hana
"Ini adalah obat penawar segala racun yang mulia, apapun racun nya kalau belum sampai ke jantung bisa di cegah dengan meminum obat ini" kata Hana lagi
"I..ini Nona apakah kamu yakin memberikan kepadaku, ini adalah obat penyelamat hidup, kenapa kau mudah sekali memberikan barang berharga mu kepada orang lain" kata putra mahkota merasa senang karena mendapatkan obat itu juga merasa heran kenapa Hana baik padanya.
"Aku tidak memberikan nya kepada orang lain, aku memberikan kepada mu karena kau orang baik" kata hana lagi
"Terimakasih banyak Nona aku berutang nyawa kepadamu" kata Putra Mahkota
" Yang mulia setelah permaisuri bangun, tolong berikan air ini kepada nya" kata hana lagi sambil memberikan botol minum kepada putra mahkota lalu putra mahkota mengambil botol tersebut dan menyimpan nya
" Nana apakah kita bisa bertemu lagi" kata putra mahkota langsung memanggil nama hana tampa embel embel Nona
"Tentu yang mulia karena aku juga berencana ke ibu kota" kata Hana
"Kau mau ke ibu kota bagaimana kalau kita berjalan bersama karena tujuan kita sama" kata Putra Mahkota sambil mengajak hana ke ibu bersama nya.
"Tidak perlu yang mulia sebab aku ada rencana singgah ke beberapa tempat terlebih dahulu, bila kita pergi bersamaan bisa menunda waktumu untuk menyelamatkan permaisuri" kata hana kepada putra mahkota
"Dan satu lagi yang mulia saat anda memberikan obat itu jangan memberitahu kepada siapapun kecuali orang kepercayaan mu" kata hana sambil memperingati putra mahkota
"Iya terima kasih sarannya nana, kalau gitu kami pergi terlebih dahulu" kata putra mahkota lalu dia pergi bersama Lin Kun dengan menunggangi kuda.
Hana memperhatikan kepergian putra mahkota sampai menghilangkan baru dia mengalihkan pandangan, ia merasa iri melihat putra mahkota bisa membawa kuda, dia juga ingin sekali...
"Nona kamu kenapa, setelah kepergian Putra Mahkota anda diam saja," kata lili melihat hana melamun dari tadi sambil melihat ke arah kepergian Putra Mahkota.
"Apa kamu menyesal tidak ikut bersama Putra Mahkota" kata lili lagi
"Aku hanya iri kepada Putra Mahkota dan pengawal nya mereka bisa membawa kuda" kata hana kepada lili dengan cemberut
"Sabar ya Nona setelah sampai di kota kabupaten kita membeli kereta kuda dan menyewa seorang kusir" kata lili dengan lembut
"Nona bagaimana kalau kamu keluar kan dua ekor kuda dari ruang mu, kuda di sana sudah jinak tidak perlu pakai tali lagi" kata lili lagi mencoba memberikan ide kepada Hana
"Tidak bisa, berbahaya bila di lihat orang lain" kata hana lagi
" Lalu bagaimana dengan kita pergi, kenapa anda tidak menerima ajak kan putra mahkota tadi" kata lili pelan tetapi masih terdengar oleh Hana
"Kalau bersama putra mahkota, memang nya kita duduk dimana, mereka mempunyai dua kuda, apa Kamu mau duduk berdua bersama pengawal nya, " kata Hana
"Kata nya tidak mau menikah, tetapi ingin berduaan dengan lelaki, lili kamu sudah ketahuan" goda hana kepada lili
"Siapa juga yang mau berduaan, nona jangan bicara sembarangan" kesal lili pada hana
"Hahaha" tawa hana
"Ayok kita berangkat menggunakan Qinggong saja, kekuatan kita tidak terlalu pengaruh untuk memakai jurus qinggong." Kata hana lalu di melesat pergi melompat melompat di atas pohon ke pohon lainnya
"Ya baik lah" kata lili sambil mengikuti hana dari belakang
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
~🙏maaf kalau ada salah dalam penulisan dan penyampaian, ini hanya karangan semata dan masih banyak typo, dan mohon sarannya untuk perbaikan tulisan aku ke depannya dan jangan lupa tekan tombol like kalau suka, TERIMAKASIH telah membaca tulisan aku ~