Kevin Abraham Benecdit seorang CEO muda BENECDIT CORP terpaksa menikahi gadis asal Indonesia bernama Mira karena dendam pada kakak perempuan gadis itu yang bernama Thalia. Lantaran cinta nya ditolak oleh Thalia sehingga membuat Kevin sakit hati.
Mira Wijaya tidak pernah menyangka bahwa Kevin menikahinya hanya untuk balas dendam karena sang kakak yang telah menolak cinta Kevin.
Dengan terang-terangan Kevin selalu menyebut jijik apabila dekat dengan Mira.
Akankah Mira bertahan dengan pernikahannya dengan Kevin yang dipenuhi dendam dan derita? bahkan dia tidak bisa pergi dari Lelaki itu karena tidak mau melihat Thalia bersedih.
Mau tahu bagaimana caranya Mira membuat Kevin menjadi bucin? ikuti terus kisah Kevin dan Mira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belah Duren
Happy Reading 😂
Mira dan Kevin sudah selesai dengan acara makan malamnya. Mira mencuci piring bekas mereka.
"Biar aku saja sayang yang mencucinya" ucap Kevin.
"Tidak sayang, kamu kan capek, sebaiknya kamu segera mandi." ucap Mira
"Apa, apa. .. tadi kamu memanggilku apa sayang?" tanya Kevin senang saat Mira memanggilnya sayang.
"Apaan sih, memang aku memanggil apa?" ucap Mira pura-pura cuek.
Kevin mendekat ke arah Mira yang sedang mencuci piring di wastafel.
Dia meletakan dagunya di bahu Mira sambil mendekapnya.
"Aku mencintaimu sayang, bagaimana dengan perasaan mu padaku?" tanya Kevin
Mira menjadi salah tingkah dan pipinya merona karena malu. Dia hanya diam menahan geli di telinganya akibat hembusan napas dari Kevin yang begitu dekat.
Bahkan hidungnya yang mancung sudah menempel di pipi Mira.
"Aku tahu kamu belum mencintai ku, tapi aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku" Ucap Kevin yang tidak mendapatkan jawaban dari Mira.
Kevin, sebenarnya aku sudah mencintai dari dulu. Batin Mira.
"Sayang, bolehkah malam ini kita melakukan seperti yang kemarin?" tanya Kevin yang tangannya sudah naik ke atas.
"Kevin apaan sih, aku mau menyelesaikan nyuci piringnya, sekarang kamu naik kelantai atas lalu mandi. Kamu bau tau ... " Seru Mira sambil menutup hidungnya.
"Apa aku bau? tapi seperti nya masih wangi," ucap Kevin sambil mengendus ketiaknya.
Memang sebenarnya tidak bau dan masih wangi, hanya saja Mira ingin lepas dari dekapan Kevin yang sudah mulai nakal tangannya.
"Heemm, sana mandi dulu, seharusnya tadi mandi baru makan," ucap Mira pura-pura kesal.
"Iya deh aku mandi mandi dulu, nanti setelah selesai kamu langsung naik ke kamar ya, aku menunggumu di sana," ucap Kevin mencium pipi Mira.
Kemudian dia pergi dan segera naik ke lantai atas untuk mandi. Kevin tidak mau mengecewakan Mira.
"Kalau menurut ku masih wangi, tidak bau kok," gumam Kevin masih mengendus-ngendus ketiaknya.
Mira sudah selesai dengan urusan di dapur, lalu dia pergi menuju ke kamar lamanya dulu di lantai bawah.
Ceklek ....
Mira membuka pintu dan masuk kedalam. Suasananya masih sama, bau khas parfum aroma vanila yang selalu dia pakai juga masih tercium.
Mira berjalan menuju ke lemari, membuka pintu lemari itu, Mira menatap dua buah bungkusan berwarna pink dan merah di rak bagian bawah.
Itu adalah hadiah pernikahan dari Carrol dan Alea. Dia masih ingat saat itu Alea dengan terburu-buru memberikan hadiahnya karena harus mengurus suaminya yang bernama Steven yang sedang sakit. ( Awal mula Steven ngidam anak keduanya )
Mira mengambil hadiah dari Carrol dan membukanya, terlihat sebuah lingerie berwarna pink muda transparan.
"Mommy ingin aku memakai ini untuk malam pertama, tapi baru setelah 3 bulan pernikahan kami aku baru bisa memakainya. Ya malam ini" gumam Mira.
Mira melepas kaos yang dipakainya dan juga celana trainingnya, dia masuk ke kamar mandi membawa lingerie itu.
Kevin sudah selesai membersihkan dirinya. Dia keluar dari dalam kamar mandi hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya.
Kevin tidak mendapati Mira didalam kamar mereka.
"Kemana Mira? apa dia masih dibawah?" gumam Kevin.
"Mira, kamu dimana sayang,?" teriak Kevin keluar dari kamar.
Mira masih berada di kamarnya dibawah sontak terkejut saat mendengar Kevin berteriak.
"Mira, tenangkan dirimu, jangan gugup. Bukankah Kevin sudah pernah melihat semuanya," gumam Mira menenangkan hatinya yang sebenarnya di dominasi rasa takut dibanding gugupnya.
Mira sering mendengar bahwa saat pertama kali melakukan hubungan intim pasti rasanya akan sakit, apalagi akan sobek dan ada darah yang keluar. Membayangkan saja sudah ngeri sendiri.
"Mira sayang!!" Teriakan Kevin semakin terdengar jelas.
Mira menjadi semakin takut, tapi tiba-tiba dia teringat lagi dengan ucapan Lindsay.
"Ayo Mira, kamu harus semangat!!"
Tok, tok, tok ...!!
"Sayang, kamu didalam!!"
Kevin mengetuk pintu kamar Mira, dia memutar handle pintu tapi tidak bisa terbuka karena Mira telah menguncinya.
Kevin semakin khawatir, dia takut kalau Mira marah padanya, Kevin masih berusaha mendorong pintu itu.
"Mira, sayang kamu pasti didalam kan? ada apa sayang? apa kamu marah padaku karena aku pulang terlambat, kamu kenapa kembali ke kamar ini, Mira tolong jangan begini. Aku janji tidak akan lembur lagi dan pulang tepat waktu," Seru Kevin dengan nada mengiba.
Entah kenapa Kevin merasa takut bahwa istrinya akan kembali seperti dulu, selalu menghindarinya. Kevin paham bahwa saat itu dialah yang menyebabkan Mira menjadi seperti itu. Tapi saat ini Kevin tidak ingin Mira pergi darinya. Kevin tidak ingin jauh dari Mira.
"Sayang kumohon, keluarlah," kali ini nada suara Kevin sudah terdengar melemah.
Dia sudah sangat frustasi karena Mira tidak mau membuka pintunya. Kevin menunduk, mengusap kasar wajahnya, menarik rambutnya kebelakang.
Ceklek ... bunyi pintu dibuka.
Sontak Kevin langsung mengangkat wajahnya, tapi dia sangat terkejut dengan pemandangan yang ada didepannya saat ini.
Mira memakai Piyama Kimono dan memperlihatkan keseksian tubuhnya.
Kevin menelan salivanya, dia tidak percaya bahwa didepannya saat ini adalah istrinya.
Mira merasa malu dengan dirinya yang memakai pakaian seperti itu.
Kevin langsung memeluk Mira, ketakutannya saat ini telah sirna melihat Mira seperti ini.
"Apa kamu memakai ini untuk ku sayang,?" tanya Kevin mengedipkan matanya.
"Bukan, ini untuk Samuel," jawab Mira malas.
"Apa?? Samuel? aku tidak mengizinkan kamu bertemu Samuel ya"
"Kevin, tentu saja ini untukmu, memang buat siapa lagi,"
Kevin yang mendengarnya langsung mencium Mira. Dia mendorong Mira masuk kedalam kamar dan langsung menindihnya.
"Apa kamu mau menggoda ku sayang?"
Mira hanya tersenyum. Kevin sudah tidak tahan, dia langsung membuka piyama kimono Mira, matanya berkabut saat melihat Mira ternyata memakai lingerie transparan.
"Apa kamu siap melakukan itu denganku?" tanya Kevin.
Mira hanya mengangguk, dia terlihat sangat takut, tapi demi Kevin dia harus melakukannya.
"Terima kasih sayang, aku akan melakukannya dengan hati-hati" ucap Kevin.
Kemudian dia membuang handuk yang melilit di pinggangnya ke sembarang arah.
Mira menjerit menutup mata tidak berani melihat. Kevin tidak mempedulikan respon sang istri, dia langsung menelusuri setiap inci tubuh istrinya itu.
"Aku akan pelan-pelan dan sangat lembut sayang" ucap Kevin yang sudah bersiap untuk tempur.
Mira hanya mengangguk.
Kevin sangat gemas dengan istrinya itu.
"Aaaaakkkhh" Mira menjerit menahan sakit.
Kevin langsung mencium bibir Mira agar sang istri lebih rilex.
Kevin benar-benar merasa begitu bangga karena bisa mendapatkan istri yang cantik dan tentunya bisa menjaga kesuciannya sampai akhirnya Kevin lah yang mendapatkan nya.
"Kamu hanya milikku sayang, aku sangat mencintaimu," Bisik Kevin ditelinga Mira.
Bersambung ....
Gimana aka reader komennya ???
💞💞💞💞