NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tukar Pasangan / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:987.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"

Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.

Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.

"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren

"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Empat

Hujan turun deras di luar jendela rumah sakit, mengguyur jalanan dengan derasnya. Sheila terbaring lemah di atas ranjang, matanya menatap langit-langit berwarna putih. Suara detak jantung terdengar jelas di telinganya, berirama seperti jari-jemarinya yang mengetuk-ngetuk dengan resah di permukaan selimut. Di sampingnya duduk Darren, mantan suaminya, dengan tatapan campur aduk—bingung, marah, dan tak berdaya.

Sheila menggigit bibirnya, terbayang betapa berantakannya kehidupannya belakangan ini. Setiap kesalahan yang dia buat kini menghantuinya, seperti bayangan hitam yang tak bisa dihilangkan. Dia berpaling ke Darren, memuntahkan semua perasaannya yang terpendam. “Darren, aku … aku mau minta maaf. Aku tahu semuanya telah berakhir, tapi berikan aku kesempatan untuk menjelaskan.”

Darren menatap Sheila dengan penuh keraguan. “Sheila, kita sudah berpisah. Kenapa kamu masih ingin melakukan ini?” Suaranya serak, seakan menahan amarah yang terpendam.

Air mata mengalir di pipi Sheila. “Karena aku merasa sangat menyesal. Semua keputusan bodoh itu … aku sangat menyayangimu, dan aku seharusnya tidak mengkhianatimu.” Kini, tangannya meraba perutnya. Teringat hasil dari pengkhianat nya. Dia saat ini sedang hamil anak selingkuhannya, Galang. Tapi pria itu tak mau bertanggung jawab. Dia merasa berbeda. Dia terkejut bukan main ketika menyadari perutnya yang datar. “Darren … kenapa perutku datar? Mana anakku?” Suaranya bahkan hampir tak terdengar, penuh kebingungan.

Darren terdiam, menatap Sheila. Tiba-tiba, Adara yang berdiri di ambang pintu, sahabat yang juga mantan istrinya Galang, masuk ke ruangan. Dia terbatuk, terdengar canggung di antara ketegangan. “Sheila, aku … aku harus memberitahumu sesuatu.”

“Apa yang ingin kau katakan!” Sheila bertanya menegaskan sambil mere'mas selimut. Darren tampak menarik napas dalam. Sepertinya kesulitan untuk mengatakan sesuatu.

Adara yang melihat Darren kesulitan untuk mengatakan kebenaran tentang keadaan Sheila lalu mendekati wanita itu. Dia menunduk, menghindari tatapan Sheila. “Maaf, Sheila. Anakmu … anakmu tidak bisa diselamatkan, Sheila.” Suaranya penuh empati, namun potret rasa bersalah terlihat jelas di wajahnya.

“Tidak … tidak mungkin!” Sheila berteriak, emosinya meledak. “Kamu pasti berbohong! Semua ini pasti sumpah darimu yang iri karena kau yang belum juga bisa hamil. Kau iri denganku, Adara! Kamu hanya ingin membuatku menderita'kan? karena kamu tahu aku telah berselingkuh dengan Galang!”

Adara terkejut, wajahnya memucat. “Sheila, aku tidak ingin membuatmu menderita lebih dari yang sudah kamu rasakan. Tentu bukan itu yang aku harapkan. Aku tak pernah bersumpah atau mendoakan yang jelek untukmu!"

Darren, yang sudah mendengarkan percakapan di antara Sheila dan Adara, merasa terkejut. “Sheila, kadang hidup ini tidak adil. Tapi berteriak kepada Adara tidak akan mengubah kenyataan. Kita tetap harus menghadapi konsekuensi dari setiap pilihan kita.”

Sheila menggelengkan kepalanya, menolak untuk menerima kenyataan. “Tidak … aku tidak mau! Semua ini salah Adara dan Galang! Semua pasti rencanamu dan Galang!”

“Kenapa kamu jadi menyalahkan Adara?,” Darren bersuara, mencoba berbicara lembut kepada Sheila. “Dia korban. Seharusnya dia yang marah."

Darren tak habis pikir, kenapa Sheila masih saja menyalahkan Adara atas apa yang telah menimpanya. Bukannya belajar dari kesalahannya.

"Aku hancur, Darren. Aku kalah. Semua telah pergi dari hidupku. Kau, Fuji, dan bayi dalam kandunganku ini. Aku yakin semua ini pasti doa dari Adara. Aku tau aku salah. Tapi ... kenapa semua musibah datang secara bersamaan padaku?"

Sheila tampak sangat rapuh. Adara yang awalnya ingin menjawab dengan kata kasar, mengurungkan niatnya. Semua yang Sheila katakan pasti karena rasa putus asanya.

Sheila mulai merasakan kegelapan menyelubungi pikirannya. Dia merasa dibakar oleh sisi hatinya yang berkonflik. “Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya … mungkin semua ini adalah karma … ah, Tuhan, aku sudah terjerat dalam kesalahan yang sama. Menyesal sudah tak ada artinya sekarang.”

Adara rasanya ingin mendekat, ingin menenangkan Sheila yang tak berdaya. Tapi dia takut jika temannya itu semakin stres. lalu dia bicara dari tempatnya berdiri saja. “Kita semua pasti pernah melakukan kesalahan, Sheila. Seharusnya kamu introspeksi diri. Mungkin juga Tuhan punya rencana lain dengan apa yang menimpamu. Mungkin Tuhan memberimu kesempatan untuk memperbaiki diri. Kamu harus bisa bangkit!"

“Bangkit dari apa, Adara?” Sheila menjawab tegas. “Dari semua luka ini? Dari kehilangan anak ini?” Suaranya memecah kesunyian ruangan, raungnya mencengkram hati mereka yang mendengar. "Kau tak akan mengerti rasanya kehilangan anak!"

Sebaliknya, Darren menarik napas panjang, berusaha menenangkan amarahnya. “Sheila, apa yang Adara katakan itu benar. Kamu seharusnya bangkit dan mulai kehidupan baru. Jangan mengulangi kesalahan yang sama!"

Namun, Sheila tidak bisa mendengar. Dia hanya mengingat anaknya yang tak pernah dapat dia pegang, hanya bisa dirasakan dalam hati. “Anakku … Seandainya keadaan dapat berbalik .…” Tangisan Sheila semakin mengharu biru suasana, menenggelamkan semua kata-kata yang terucap di ruangan menjadi tak berarti.

“Aku berharap dia yang akan menemaniku, karena Fuji telah pasti akan bersamamu selamanya."

"Kau masih bisa memiliki anak. Kau bisa menikah lagi," ucap Darren.

Sheila menatap dalam-dalam ke mata Darren, melihat bahwa ada satu cinta yang tidak pernah padam meskipun segala sesuatu telah berubah. “Darren … apakah kau masih bisa memaafkan'ku?” tanyanya, suara serak tak berdaya.

Darren tersenyum simpul. Dia sebenarnya sudah tak mau berada di sini lagi. Ucapan Sheila sudah berbelit-belit.

"Aku coba hubungi Galang dulu," ucap Darren mengalihkan obrolan.

"Dia tak akan datang!" seru Sheila. Teringat pertemuan terakhir mereka. Galang mengatakan tak akan menikahinya apa lagi jika tahu anak mereka sudah tak ada lagi dalam rahimnya.

"Aku akan coba dulu. Siapa tau dia akan datang," ucap Darren lagi. Dia lalu berdiri dan mendekati Adara. Saat ini mereka berdiri dengan berdampingan. Sheila yang melihat itu menjadi makin iri dan sakit hati.

"Jika aku tak bisa kembali dengan Darren, berarti kamu juga tak boleh mendapatkannya!" ujar Sheila dalam hatinya.

1
Phi Pesek
👍
Dede Bleher
resiko selingkuh ya gitu!
sudah punya suami setia malah betingkah
Hr sasuwe
👍
Dede Bleher
na gitu langsung cere!
dunia luas seabreg pria baik hati pasti dateng
Anime aikō-kā
p
Eneng Kustiah
Itu baru keputusan yang brilliant,bijak dan pintar untukmu Sheila, kalau kamu bisa move on dari Darren maka kau akan mendapat kebahagiaan nantinya, berjuang lah sheila lupakan darren 👍
Eneng Kustiah
Adara kamu hebat jangan diam saja menghadapi 2 ular betina
Eneng Kustiah
Adara tipe perempuan pengejar,gigih tanpa peduli apapun di usahakan yg penting berhasil
Eneng Kustiah
author setiap kisah yg menyangkut pelakor pasti seruuuuu lanjut🙏
Ida Susmi Rahayu Bilaadi
typo thor yg bnr “pengkhianatanmu"
Nona Canbas
mampir Thor semangat 💪
Marina Tarigan
begitu dong Seila kamu yg mulai semua kehancuran itu jgn lagi mempermalukan dirimu sendiri tata hidupmu kembali dari bawah semoga hidupmu akan tenang apa adanya
Marina Tarigan
kompor lagi wanita tdk tahu malu semoga Daren mau sm kamu Bunga
Marina Tarigan
galang pecundang sheila pecunding kamu iro sama Andara ingin merebut suami dan harta ternyata Galang vuma kariawan yh mengelola harta Andara gigit jari deh nikmatai saja deh
Sintia Dewi
dr dulu km iri & mau merebut yg adara punya. udh dpt idolanya bhkan smpek nikah & dpt suami serta kehidupan yg bahagia tp dasar manusia iri hati & serakah kini mau punya kehidupan yg adara punya dgn menggait suaminya..heh cacing kremia klok mau kyk adara ya kerja bukan foya foya...
Nuri_cha: Halo Kak, mungkin berkenan juga mampir di novelku

Aku baru saja menulis novel terbaru: SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Semoga sesuai dengan genre Kakak.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sintia Dewi
wah cacing kremi mau buat perkara aja dia...mana dara & darren lg ada projek..jngan smpek kacau itu projek bisa2 rugi si dara
Sintia Dewi
ahhh..lu udh datu darren pria baik tp knapa lu yg jd orang pertama menyakiti darren? aneh2 aja cacing kremi 1 ini🤣
Merry Marmut
bagus thor
Bunda
perselingkuhan terjadi karena suka sama suka,tp kalau perselingkuhan terbongkar kebanyakan wanita yg jadi korbannya
Ayan Ayan
kykny seru nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!