NovelToon NovelToon
My Papa My Boss

My Papa My Boss

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: m anha

kehidupan seperti roda yang terus berputar, kadang berada di atas dan tak jarang terkadang berada di bawah.
Itulah yang dirasakan Nandira saat ini.

Ditinggal kedua orang tua dan tunangannya membuat hidupnya sangat terpuruk.

Hamil di luar nikah, tak pernah terpikir olehnya. Namun, itulah yang dia alami.

Merawat bayi tanpa pengalaman sedikitpun dan hidup serba kekurangan harus ia lalui dengan sabar, semua semakin berat ia rasakan karena sejak kecil ia hidup bergelimangan harta kedua orang tuanya.

Entah siapa dia, pria yang sudah memberiku kebahagiaan sekaligus penderitaan.

"Nandira kamu contoh yang buruk, tak pantas kamu tinggal di lingkungan kami," kata itu sudah menjadi makanan sehari-hari baginya yang hamil tanpa adanya sosok suami di sampaingnya.

Akankah ia sanggup menjalani hidupnya?
Akankah ia mampu membesarkan anak-anak nya....?

Dua anak jenius lahir dari rahimnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Kedua Sukses

Rafiz yang kebetulan lewat di depan perusahaan itu melihat Nandira dan dua orang berlari dikejar satpam, iapun mengarahkan mobilnya kesana dan membuka pintu agar mereka bisa masuk.

Begitu mereka masuk Rafiz langsung melajukan mobilnya meninggalkan para satpam yang mengejar mereka.

Rafiz tak menyangka jika dua anak kecil yang berlari bersama Nandira adalah Zidan dan Syahidah partner kerjanya.

"Apa yang mereka lakukan malam-malam di perusahaan itu dan mengapa mereka harus berlarian dikejar satpam," batin Rafiz bertanya-tanya.

Rafiz hanya diam dan melihat mereka sibuk dengan gadget yang dipegang syahidah.

Ia diam-diam terus memasang telinga mendengar apa saja yang mereka bahas.

"Apa yang gagal ?!" tanya Rafis yang penasaran dengan pembahasan mereka.

Sontak ketiganya melihat kearah sang pemilik suara,

"Paman Rafiz ," batin syahidah, ia merasa senang bisa melihat paman yang selama ini dirindukannya, namun saat mengingat perlakuannya pada mamanya Ia pun menjadi kesal dan memalingkan wajahnya,

Begitu juga dengan Nandira saat mengetahui pemilik mobil tersebut adalah orang yang sangat dibencinya, juga ikut memalingkan wajahnya tak ingin melihat wajah pria itu.

Berbeda dengan Zidan yang tidak tahu apa yang terjadi antara mama dan Papanya itu, ia justru merasa senang dan timbul dalam pikirannya untuk menyatukan mereka berdua malam ini.

"Kalian kenapa dikejar satpam ?!" tanya Rafiz pada Zidan yang pindah duduk di sebelahnya.

"Kami sedang menjalankan misi paman," jawab Zidan.

"Misi apa ?" tanya Rafiz,

"Rahasia ," jawab kedua wanita yang duduk di belakang.

Zidan dan Rafiz saling pandang mendengar ucapan Nandira dan Syahidah yang begitu kompak.

Rafiz melihat Zidan seolah bertanya ada apa, dan Zidan hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban Ia pun tak tahu apa yang terjadi pada mereka.

"Paman kita cari tempat makan dulu ya, Zidan lapar," ucap Zidan.

"Baiklah, di depan sana ada restoran, makanan mereka rasanya sangat enak," jawab Rafiz melajukan mobilnya ke arah restoran langganannya.

Nandira dan Syahidah hanya saling pandang, Ingin rasanya mereka mengatakan tidak namun perut mereka mengatakan iya.

Syahidah mengangguk dan memegang perutnya yang terasa lapar, sedari siang mereka belum makan apa-apa karena terus bersembunyi di ruangan tadi.

Nandira hanya menghela nafas, Ia juga merasa sangat lapar. Berlari-lari dikejar sapam sungguh sangat menguras tenaganya.

Rafiz membawa mereka ke restoran yang sangat mewah, memesan beberapa jenis makanan yang terlihat sangat mewah dan enak. Bisa dipastikan harganya pasti sangat mahal.

Tanpa melihat orang yang mentraktir mereka, Nandira dan Syahidah langsung melahap makanan yang ada di depannya, makanan yang sungguh sangat menggoda lidah dan membuat perutnya semakin keroncongan.

Tak mau kalah dengan adik dan Mamanya Zidan juga mulai menyantap makanan yang ada di meja, Rafiz menelan liurnya, melihat ***** makan tiga orang yang di depannya, layaknya orang yang kelaparan dan berhari-hari tak makan.

Melihatnya saja Rafiz sudah merasa kenyang, ia hanya meminum kopi yang ada di depannya sambil terus melihat ketiganya makan dengan lahap.

Zidan berpikir jika Rafiz adalah Papanya, jadi untuk apa di harus malu.

Namun Nandira dan Syahidah memang lapar dan meluapkan kekesalannya pada Rafiz dangan memakan makanan yang di belinya.

Setelah makan Nandira dan Syahidah kembali naik ke mobil tanpa berkata sepatah kata pun sejak tadi,

"Sekarang kita kemana?" tanya Rafiz pada Zidan.

"Kita jalan-jalan dulu ya, bosan di rumah terus," ucap Zidan.

"Tidak," tolak Nandira,

"Iya," setuju Syahidah.

Kali ini keduanya juga kompak mengeluarkan suara namun dengan jawaban yang berbeda.

"Baiklah kita jalan-jalan," ucap Rafiz tak terbantahkan karena ia lah yang menyetir mobil dan memegang kendali.

Rafiz membawa mereka ke wahana bermain, Syahidah sangat senang saat berada di sana, ia bahkan melupakan jika ia sedang marah kepada Paman Rafis nya itu.

Selama di sana Syahidah terus menggenggam tangan Rafiz, bermain kesana kemari.

Syahidah dengan riang gembira selalu meminta Rafiz mainkan ini dan itu untuknya.

Nandira bahagia melihat kebahagiaan Syahidah dan Zidan tapi hatinya masih sakit mengingat perlakuan Rafiz padanya.

Setelah puas bermain mereka menaiki kincir angin yang ada di sana.

Mereka saling berhadap-hadapan, Syahidah berhadapan dengan Zidan dan Nandira berhadapan dengan Rafiz.

Rafiz terus memandang Nandira selama mereka di atas wahana itu, membuat yang dipandang menjadi salah tingkah.

Rafiz benar-benar sangat merindukan Nandira, hingga tanpa sadar sepanjang putaran kincir angin itu Rafiz tak pernah mengalihkan pandangannya sedetikpun.

Rafiz baru tersadar dari keterpanaan nya saat kincir angin berhenti dan Zidan memegang tangannya,

"Paman kita sudah selesai,"ucap Zidan.

"Oh iya, ayo kita keluar," ucap Rafiz membantu Syahidah turun.

Zidan sangat senang melihat Papa dan Mama nya malam ini. Ia senang bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki keluarga yang lengkap.

Disaat ketiganya terlihat gembira berjalan menuju mobil mereka,

Nandira justru sibuk mengatur detak jantungnya yang sejak tadi berdetak begitu kencang membuat dadanya sesak.

"Ada apa denganku, mengapa jantungku terus berdetak kencang saat berdekatan dengannya. Jangan bilang aku sudah jatuh cinta padanya," batin Nandira .

"Ooh hati, kenapa kamu harus menghianati ku," gumam Nandira.

"Siapa yang menghianati mama?!" tanya Syahidah polos saat mereka sudah masuk ke dalam mobil, sebelum masuk ia mendengar apa yang diucapkan mamanya.

Zidan dan Rafiz berbalik menatap Nandira menunggu jawaban dari pertanyaan syahidah.

"Maksud kamu apa sih ?! nggak ada yang mengkhianati Mama !" jawab Nandira salah tingkah, ia memilih untuk bermain di ponselnya.

"Oh mungkin aku salah dengar," gumam Syahidah.

"Dimana rumah kalian?" tanya Rafiz saat dalam perjalanan, Zidan tak ingin menyembunyikan identitasnya lagi dari Papanya, ia memberitahu alamat mereka.

"Paman masuklah dulu," ajak Zidan,

"Tidak, paman langsung pulang saja," jawab Rafiz.

"Tidak Paman, masuklah dulu!" ucap Syahidah langsung menarik tangan Rafiz turun dari mobil.

Terpaksa Rafiz pun mengikuti Syahidah yang menariknya. Ia duduk di ruang tamu dan melihat semua foto yang terpajang di sana.

Ia baru menyadari sesuatu yang mengganjal sejak tadi dibenaknya, karena terlalu asyik bermain Rafiz tak menyadari jika sejak tadi Zidan dan Syahidah memanggil Nandira dengan sebutan mama dan mereka tinggal di rumah yang sama.

"Apa Zidan dan Syahidah adalah anak Nandira" batin Rafiz mencoba mencari tahu sosok papa mereka dari foto yang di pajang di ruang tamu, ia terus melihat semua foto namun tak satupun yang memperlihatkan siapa Papa dari anak Nandira.

Hanya ada foto mereka bertiga dan foto sepasang suami istri yang Rafiz yakini adalah kedua orang tua Nandira.

Rafiz terus menghubungkan kemiripan dirinya dan Zidan, serta mencocokkan usia mereka dengan malam itu.

Nandira membuatkan minuman untuk Rafiz dan ikut duduk bersama mereka.

Zidan menarik Syahidah,

"Ikut kakak dulu ya ke kamar, ada yang ingin Kakak perlihatkan padamu," ajak Zidan pada Syahidah.

Zidan sengaja mengajak adiknya itu ke kamar, membiarkan Papa dan Mamanya berduaan di ruang tamu.

Suasana canggung menyerang mereka berdua, Rafiz memberanikan diri untuk memulai pembicaraan,

"Maaf ya soal yang hari itu, aku benar-benar diluar kendali. Ada banyak masalah yang membuatku tak bisa mengendalikan emosi ku saat itu," ucap Rafiz.

Nandira tak menjawab ia hanya terus bermain dengan ponselnya. Ia terus berusaha mengalihkan perhatiannya, tak ingin Rafiz menyadari apa yang saat ini dirasakannya.

"Apa aku boleh tanya sesuatu?" tanya Rafiz.

Nandira tak menjawab, ia masih terus fokus pada ponselnya.

"Apa mereka anak-anakku?" tanya Rafiz.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

❤️👉Like,

❤️👉 Vote

❤️👉 Komennya

Mohon dukungannya 🙏

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

1
ibeth wati
Thor sekedar saran klo konflik masalah begitu lama dan agak berputar tapi saat penyelesaian atau hukuman buat pelaku kejahatan begitu singkat contohnya ketangkapnya pamanya nandira hanya dijelaskan 2 paragraf aja selesai padahal bagian itu yg paling menyenangkan dimana yg antagonist dapet hukuman
ibeth wati
jangan " author ini sutradaranya sinetron " di ikan terbang ya
ibeth wati
Luar biasa
Moza9i
kok membawa anak²? berarti penculiknya tau dong, kalau zidan ikut?
Eemlaspanohan Ohan
berengsek sama sama berengsek menjijikan
Eemlaspanohan Ohan
dasar anak papa
Eemlaspanohan Ohan
huh baru. nyadar kemana aja. abang
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
goblok emang mereka anak anak mu bego
Eemlaspanohan Ohan
lanjut setu ceritanya
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
seru nih. mampir thor
ovi
lanjut kk
Juliatni andiani Andiani
Luar biasa
Anid Bojoe Jari
wkwkwkwkk
Vietha Racica
mama nya di siram pakai gayung
Dewi Indriyani
kayak anak kecil pada salah paham aja jagi greget bacnya
Agustina Kusuma Dewi
ending mu cantik
like
sub
komen
give
bunga
iklan
bintang
nt 4 agak panjang tp ttp asyik, trims
Agustina Kusuma Dewi
wkwkwkkwwkkeke
byurrrrrrrr/Facepalm//Grin//Facepalm//Grin//Facepalm//Grin//Facepalm//Grin//Facepalm/
Agustina Kusuma Dewi
kalian tau, namanya org kepercayaan or tangan kanan tuh..gaji mereka sebrp byk
krn tekananbtanggung jawab mereka sebanding dg hal itu pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!