My Papa My Boss
Nandira gadis cantik yang berusia 23 tahun, Ia gadis ceria dan manja, Nandira terlahir dari keluarga konglomerat.
Hermansyah, pengusaha properti yang sudah merintis usahanya sejak masih duduk di bangku kuliah. Ia bekerja dengan sangat gigih membuat perusahaan yang dipimpinnya mampu berkembang dengan sangat pesat.
"Ibu, aku mau ke Bali ya bersama Riko?" izin Nandira duduk di kursi melihat mamanya sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka.
"Kamu tanya Ayah aja ya, "jawab Ibu yang sedang sibuk menata hidangan.
Pak Hermansyah menghampiri mereka,
"Ayah aku boleh ke Bali ya minggu depan ?"rengek Nandira, ia pindah duduk di dekat papanya.
"Perginya dengan siapa?"tanya pak Hermansyah Ayah Nandira.
"Sama Riko aja kok yah, aku juga ada janji dengan teman di sana."Jawab Nandira.
"Iya boleh, tapi jangan lama-lama ya.Kamu harus kuliah kan? Ayah ingin tahun ini kamu bisa wisuda dan membantu ayah di kantor," ucap Ayah Nandira mengacak-acak rambut Putri kesayangannya.
"Iya Yah, Nandira janji ini yang terakhir kalinya Nandira meninggalkan mata kuliah," janji Nandira.
"Berapa lama kamu di sana?" tanya Ayah mulai memakan makanannya.
"Belum tahu Yah, lihat sikonnya aja nanti,"jawab Nandira ikut makan.
Setelah makan malam Nandira langsung ke kamar dan menyiapkan barang yang akan ia bawa ke Bali.
"Gimana?" chat Riko,
"Diizinkan kok," jawab Nandira,
"Oke," balas chat Riko.
Di Apartemen Riko.
"Apa aku bilang, dia pasti bisa ikut," ucap Riko menyombongkan diri.
"Iya aku salut sama kamu, punya pacar eh maksud aku tunangan cantik dan penurut, tapi sayang masih perawan," Zain tertawa meledek sahabatnya
"Sialan loh," umpat Riko.
"kamu nggak ngiler tuh lihat bodynya Nandira," ucap Zain memperagakan body Nandira dengan tangannya.
"Aku masih normal bro, masa bodi gitu aku nggak ngiler, tapi udahlah aku sudah sering minta, tapi nggak dikasih," ucapan Riko merebahkan diri di kasur.
"Payah lho," ucap Zain semakin tertawa.
"Zain, aku sayang sama dia, aku nggak mau maksa dia, aku nggak mau hanya karena nafsu semata aku bisa kehilangan dia.
Kali ini aku benar-benar serius ingin menikahinya," ucap Riko serius.
"Mau taruhan enggak," ajak Zain.
"Taruhan apa?" tanya Riko kembali duduk.
"Kalau di Bali nanti lho bisa dapatin Nandira, cafe gue buat lho," ucap Zain pada Riko.
"Yakin cafe lho buat aku?" tanya Riko.
"Gue yakin, tapi gue nggak yakin lho bisa dapatin Nandira," ucap Zain meremehkan Riko.
"Oke setuju ." ucap Riko menjabat tangan Zain.
Zain adalah teman Riko dari kecil mereka selalu berbagi cerita suka dan duka.
Seminggu kemudian mereka bertolak ke Bali, Nandira sangat senang, namun kesenangannya menghilang saat ia tahu jika liburan kali ini bukan hanya mereka berdua, Riko mengajak beberapa temannya.
"Sayang kamu kok ngajak teman-teman kamu sih," protes Nandira.
"Biar rame aja, Sayang," ucap Riko merangkul bahu Nandira.
"Aku 'kan maunya berdua sama kamu."
"Iya, lain kali ya kita liburan berdua," ucap Riko lagi.
"Nggak ah, nggak ada lain kali," ucap Nandira berjalan lebih dulu meninggalkan Riko, tunangannya.
Sepanjang perjalanan Nandira terus mengacuhkan Riko.
Sesampainya di Bali, Riko langsung ke hotel dan memesan kamar untuknya dan Nandira, ia sengaja memesan kamar hotel berhadapan dengan Nandira agar mempermudah rencananya malam ini.
Mereka berpesta di Bar yang ada di hotel tersebut. Riko, Zain dan 1 temannya lagi membawa pasangan mereka.
"Sayang, malam ini tidur di kamar aku ya," ajak Riko.
"Jangan macam-macam ya, Aku nggak mau melanggar batasan kita," ucap Nandira menolak.
Rico terus merayunya, namun tetap saja gagal.
karena sedikit mabuk dan tertantang oleh taruhan Zain, Riko memasukkan obat ke dalam minuman Nandira.
'Malam ini kamu akan menjadi milikku,' batin Riko.
Riko terus minum alkohol hingga ia mabuk, Nandira yang merasa dicuekin dan merasa sesuatu yang aneh dengan tubuhnya memilih untuk kembali ke kamar.
Namun, saat di lift tubuhnya terasa panas, sesuatu yang aneh terus menjalar di tubuhnya. Dengan cepat Nandira berlari masuk ke kamarnya. Karena pengaruh obat sudah sangat mempengaruhinya ia salah masuk kamar, seharusnya ia masuk ke kamar sebelum kamar yang dia masuki saat ini. Begitu sampai di dalam kamar, ia langsung membuka satu persatu pakaiannya.
Seorang pria yang tengah berdiri di dalam kamar tersebut terkejut melihat seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dan melepas satu persatu pakaiannya, hingga tak tersisa satu pun.
Kamar hanya diterangi cahaya lampu tidur membuat Nandira tak melihat jika ada seseorang yang terus memperhatikannya, ia berbaring di kasur empuk di kamar itu.
"Ada apa denganku" batin Nandira terus menggeliat di atas kasur, sesekali desahanya keluar hingga ia benar-benar tak terkendali.
Pria itu memperhatikan Nandira secara saksama, "Seperti ada yang telah mengerjai nya."
Pria itu ingin memastikan apakah dugaannya benar, ia menyentuh bagian sensitif dan benar saja, Nandira langsung mendesak dan mengharap lebih.
Senyum terbit di bibir pria itu, "Kamu masuk ke kamar yang salah cantik," ucapnya sambil melepas satu persatu pakaiannya.
Nandira masuk ke kamar yang salah, dan sialnya ia masuk ke kamar seorang pria yang menganggap Wanita hanya sebagai pemuas nafsu saja.
Pria itu adalah Rafiz pemilik perusahaan game online terbesar di Negaranya.
Rafiz langsung menikmati tubuh indah Nandira yang begitu membangkitkan gairahnya. Ia terus melakukan penyatuan hingga mereka mencapai puncak.
Mereka berdua tertidur pulas.
Pagi hari Nandira terbangun dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dan saat membuka mata, iya dihadapkan dengan wajah seorang pria yang sangat tampan, sejenak Nandira menikmati apa yang dilihatnya.
Beberapa saat kemudian matanya membulat sempurna saat ia tersadar,
'Di mana Aku. Astaga ini bukan kamarku, kamar siapa ini,' batin Nandira menutup mulutnya saat menyadari jika ia tidur di kamar yang salah dan melihat seorang pria tidur disampingnya.
Perlahan-lahan Ia turun dari tempat tidur,
"awww sakit," Nandira menggigit bibirnya saat merasa perih di area sensitifnya, dengan perlahan ia kembali memakai pakaiannya dan pergi dari kamar itu. Ia melakukannya dengan hati-hati, ia tak ingin pria yang sedang tertidur pulas itu terbangun.
Nandira tak ingin ada orang yang mengetahui jika semalam ia bersama dengan seorang pria, ia tak ingin jika Riko mengetahuinya, Nandira yakin Riko pasti akan memutuskan pertunangan mereka apabila ia tahu dirinya sudah tak suci lagi.
"Dasar wanita," gumam Rafiz saat melihat Nandira keluar dari kamarnya.
Sesampainya di kamar Nandira melihat banyak panggilan masuk di ponselnya,
"Kenapa Riko memanggil begitu banyak," gumam Nandira.
Tak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar dengan perlahan, Nandira berjalan menuju pintu rasa sakit di area sensitifnya masih sangat terasa.
"Riko, ada apa?" tanya Nandira saat melihat yang mengetuk pintu adalah Riko.
"Kita harus pulang sekarang," ucap Riko.
"Kenapa?" tanya Nandira.
"Aku akan menjelaskannya saat kita sudah tiba di rumah," ucap Riko lagi.
Pagi itu mereka pun pulang ke kota mereka .
💖💖💖💖🙏🙏🙏💖💖💖💖
Terima kasih sudah membaca semoga menghibur, jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan memberi like dan komennya.
Salam kenal dariku,,m anha 💖
💖💖💖💖🙏💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝒈𝒆𝒅𝒆𝒈 🤦♀️🤦♀️
2024-10-19
0
Airiany Kwok
kalau kamar yang dia masuk bukan kamar kenapa bisa masuk ke dalam kan dia gak ada kuncinya, klu dia bisa salah masuk kamar berarti semua kunci pintu kamar hotel sama donk, klu gitu bahaya juga ya tinggal di hotel
2023-12-09
0
💥💚 Sany ❤💕
Salahkan dirimu Rico...yg serakah. Cinta tp matre. Baru jg ditawar cafe kamu dah tergiur.
2023-06-17
0