NovelToon NovelToon
Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pendekar sakti. Bermula dengan tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya, sedangkan dia belum mengetahui.

Tahunya dia ayahandanya yang sebagai seorang raja telah mati terbunuh saat perang melawan pemberontak yang dipimpin oleh seorang sakti berhati kejam, yang pada akhirnya kerajaan ayahandanya berhasil direbut.

Hingga suatu ketika dia harus terpisah juga dengan ibunda tercintanya karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian pada waktu yang cukup lama.

Di lain keadaan kekasih tercintanya, bahkan sudah dijadikan istri, telah mengkhianatinya dan meninggalkan cintanya begitu saja.

Namun meski mendapat berbagai musibah yang begitu menyakitkan, sang pendekar tetap tegar menjalani hidupnya.

Di pundaknya terbebani tanggung jawab besar, yaitu memberantas angkara murka di dua negeri; di Negeri Mega Pancaraya (dunia kuno) dan di Mega Buanaraya (dunia modern) yang diciptakan oleh manusia-manusia durjana berhati iblis....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 14 KENEKATAN CLARISSA YANG MEMBUAT PANIK

Sementara itu pergulatan antara lelaki bertopeng hitam dengan sisa Pasukan Siluman Topeng Merah di kediaman Menteri Pertahanan dan Keamanan Negara masih berlanjut.....

Dua Pasukan Siluman Topeng Merah sudah berada di depan sosok serba hitam di sebelah kiri kanan atau tepatnya sudah berada dalam jangkauan serangan. Pedang masing-masing mereka masih terus terayun mengincar sasaran mematikan pada tubuh sosok misterius.

Sosok makhluk sebelah kanan yang menyerang dari atas udara, pedangnya menyabet dari atas siap membelah kepala sosok misterius. Sedangkan yang sebelah kiri, pedangnya meluncur lurus siap menusuk dada kiri lelaki bertopeng hitam.

Kedua serangan mematikan itu datangnya begitu amat cepat, seakan susah untuk menghindarinya. Namun hal itu sepertinya tidak berlaku pada lelaki bertopeng hitam itu.

Secepat apapun kedua serangan mematikan itu datang, maka lebih cepat lagi gerakan lelaki serba hitam itu menghindari serangan.

Dengan gerakan amat cepat lelaki serba hitam menggeser tubuhnya ke samping kanan agak ke depan satu langkah. Posisi tubuhnya agak condong ke belakang.

Bersamaan dengan itu pedang rampasan di tangannya bergerak dengan cepat mengayun ke atas, menghantam pedang sosok makhluk yang menyerang dari atas.

Terus pedang rampasan itu bergerak turun dengan cepat pula, menghantam pedang sosok yang menusuk lurus ke depan keras.

Demikian kuat dan kerasnya hantaman pedang sosok serba hitam, membuat pedang sosok makhluk yang masih berada di udara terlontar kembali ke atas. Sedangkan pedang sosok makhluk yang berada di bawah terhempas turun ke bawah.

Ditambah lagi tangan masing-masing mereka yang masih menggenggam pedang seketika kesemutan dan terasa kaku seketika.

Namun makhluk yang berada sebelah kiri, sepertinya tahu akan gelagat. Begitu serangannya terpatahkan, dia langsung melenting ke belakang selamatkan diri.

Sedangkan sosok makhluk yang satu tidak sempat mencari aman. Karena begitu tubuhnya meluncur turun, lelaki misterius serba hitam menadahnya dengan tendangan keras yang langsung menohok dadanya.

Terang saja makhluk itu terlontar ke belakang dengan deras seraya mengerang cukup keras.

Sementara lelaki misterius, selagi lawan masih melayang di udara, dengan cepat pedang di tangannya dilemparkan ke arah makhluk mengerikan itu.

Sedangkan sosok makhluk yang masih melayang di udara itu jelas tidak bisa menghindari lemparan pedang itu. Sehingga dengan enaknya ujung pedang itu langsung menancap di leher sosok makhluk itu hingga tembus ke tengkuk.

Sehingga belum hilang suara erangannya, sekarang sudah berganti dengan jeritan keras memilukan hati bagai raungan setan neraka. Dan tubuhnya terus meluncur semakin jauh ke belakang. Terus jatuh atas lantai paving bagai sampah busuk.

Sementara personil Pasukan Siluman yang terakhir, melihat kawannya sudah binasa, dan merasa kalau tinggal dia sendiri, sekarang nyalinya mulai merasa ciut.

Namun ingin lari jelas tidak mungkin. Dia pasti akan dibunuh juga di markas mereka. Maka sudah kadung terlanjur dia kembali melesat menyerang sosok misterius.

Sedangkan lelaki bertopeng hitam, meski tanpa pedang tidak membuatnya kerepotan menghadapi serangan sosok makhluk menyeramkan itu. Seolah pedang di tangan sosok makhluk itu tidak berarti bagi lelaki tersebut.

Bahkan belum lama pertarungan berlangsung serangan lelaki serba hitam telah berhasil menerobos pertahanan makhluk menyeramkan itu. Bahkan beberapa kali.

Hingga suatu ketika tendangan kaki kanan lelaki serba hitam menghantam dada makhluk menyeramkan dengan telak dan keras hingga terlempar menuju depan serambi.

Lalu kejap berikut tubuhnya jatuh di dekat anak tangga paling bawah.

Beberapa saat lamanya makhluk menyeramkan itu terdiam. Tapi tidak lama, seolah cepat tersadar akan keadaan dia paksakan dirinya untuk bangkit.

Namun begitu sudah berdiri dia malah limbung. Sedangkan di mulutnya tampak mengeluarkan darah yang tidak sedikit.

★☆★☆

Sedangkan lelaki misterius melangkah dengan pelan dan tenang menghampiri lawannya yang nyalinya makin ciut.

Benar, sosok makhluk serba merah itu kini sudah ketakutan melihat lelaki misterius menghampirinya. Dia sudah membayangkan kalau sebentar lagi bakal menemui kematian menyusul rekan-rekannya.

Sementara orang-orang yang ada di serambi memandang secara bergantian kedua sosok menyeramkan yang tampak jelas di depan mata mereka.

Sedangkan 4 gadis cantik, personil Red-Blue Girls 8, mereka tidak pernah lepas menatap wajah seram lelaki misterius itu. Mereka jelas ingin membuktikan apakah sosok yang mereka lihat itu adalah siluman atau manusia yang hanya mengenakan topeng.

"Jangan mendekat!" bentak makhluk mengerikan itu bernada garang mengancam sambil mengacungkan pedangnya ke depan. "Kalau kau tetap mendekat, aku akan membunuh semua orang yang ada di serambi!"

Mendengar ancaman makhluk menyeramkan itu, orang-orang yang ada di serambi langsung geger. Kecuali dua pengusaha kaya yang tampak tenang-tenang saja.

"Kehebatan apa yang kamu punya sehingga berani mengancam hendak membunuh orang-orang yang berada di serambi?" kata lelaki misterius yang jelas bermakna sarkas.

Sementara dia tetap saja melangkah makin mendekat ke tempat makhluk mengerikan itu yang seperti sudah gemetar ketakutan.

Dalam kekalutan pikirannya dan kegentaran nyalinya, sosok makhluk mengerikan itu tetap melaksanakan ancamannya. Dengan cepat dikibaskan tangan kirinya ke belakang.

Maka melesat berhamburanlah dari tangannya beberapa senjata rahasia bintang segi 5 warna merah.

Dan karena jaraknya cukup dekat, maka dalam sekejap senjata-senjata rahasia mematikan itu langsung menghantam dinding bening tak berwujud di antara kedua pilar depan serambi.

Tapi meski senjata rahasia itu menghantam tembok ghaib, tak urung orang-orang yang ada di serambi merasakan keterkejutan sekaligus merasakan ketakutan yang amat sangat.

Mendapati serangannya hanya sia-sia saja, sosok makhluk menyeramkan makin dirundung ketakutan. Dan seolah tanpa menghiraukan keadaan, begitu lelaki bertopeng hitam sudah 4 langkah di depannya, dengan cepat dia kembali menyerang lelaki itu.

Pedangnya yang bermata tunggal dengan cepat terayun hendak membelah kepala lelaki misterius.

Akan tetapi sebelum serangan itu tiba, dengan cepat tangan kiri lelaki bertopeng hitam dengan berani menangkap pedang sosok menyeramkan itu.

Bukan sekedar menangkap serangan, telapak tangan kanan lelaki misterius yang berisi tenaga dalam yang tinggi langsung menghantam dada makhluk itu dengan telak, kuat, dan keras.

Saking dahsyatnya hantaman itu membuat tulang dada makhluk menyeramkan itu seketika remuk, jantungnya langsung pecah. Lalu tubuhnya terlempar deras ke belakang sambil menjerit amat keras. Darah segar langsung muncrat dari mulutnya yang menganga lebar.

Tubuhnya baru berhenti terlempar saat menghantam dengan keras dinding tak berwujud. Setelah itu tubuh yang sudah tak bernyawa itu menggelosor jatuh ke tangga atas, lalu terguling ke tangga bawah.

Tubuh yang tak bernyawa itu baru berhenti terguling tepat di anak tangga bawah, dan diam selamanya di situ.

★☆★☆

Dengan terbunuhnya semua Pasukan Siluman Topeng Merah, maka tidak ada lagi pertarungan. Dan keadaan untuk sementara kembali seperti semula, sunyi dan tenang.

Namun bukan berarti ketegangan yang melanda orang-orang yang berada di serambi sudah pergi.

Mereka saat ini tengah menatap lelaki misterius yang posisi berdirinya masih berhadapan ke arah mereka. Tentu saja ketegangan makin mendera mereka mana kala melihat wajah seram lelaki itu.

Tampak Jenderal Himawan hendak bertanya kepada lelaki bertopeng hitam itu. Namun orang yang hendak ditanya berkata duluan, mendahului dirinya.

"Tuan Jenderal, jangan dulu biarkan siapa pun keluar dari kediaman Tuan! Keadaan sepertinya masih belum aman."

Baru saja Jenderal Himawan hendak berkata, lelaki misterius bertopeng hitam langsung berbalik ke belakang terus melangkah agak cepat. Akhirnya Pak Menteri lagi-lagi tidak jadi berbicara.

Setelah mencabut pedang yang tertancap di leher mayat makhluk menyeramkan, lalu lelaki serba hitam itu menghampiri Pasukan Siluman yang tergeletak pingsan.

Namun tak lama, sosok makhluk menyeramkan itu seketika hancur berkeping-keping, lalu lenyap bagai terserap ke dalam tanah.

Sementar lelaki bertopeng hitam, begitu sampai pada anggota Pasukan Siluman yang sepertinya masih pingsan, dia berjongkok di samping kirinya, terus memeriksa makhluk tersebut.

Sementara empat personil geng Red-Blue Girls 8 terus memperhatikan apa saja yang diperbuat oleh lelaki misterius itu.

"Kalau nggak ngebuktiin, kita nggak bakalan tau lelaki itu siluman apa manusia bertopeng," gumam Clarissa di tengah kebisuan yang melanda.

"Maksud lu...?" kata Arabella langsung kaget mendengar ucapan Clarissa yang menurutnya aneh itu.

Michella dan Aurellia juga terkejut mendengar ucapan gadis itu. Seakan sepakat, mereka semua langsung curiga dengan ucapan Clarissa itu.

Sedangkan Clarissa, bukannya menjawab malah tersenyum mencurigakan sambil terus menatap lelaki misterius di depan sana.

Lalu tiba-tiba tubuhnya berlari dengan cepat yang dia bisa, menerobos tirai pelindung yang ada di depan serambi.

Ketika tubuhnya menerobos keluar, maka di dinding ghaib warna kuning bening itu membentuk garis bersambung cetakan tubuh sisi luarnya warna kuning bening.

Tentu saja semua orang yang melihat perbuatan gila gadis yang sebenarnya putri presiden itu terkejut panik bukan main. Langsung saja mereka berteriak histeris mencegatnya.

"Claraaa....!"

"Clarissaaa...!"

"Jangan ke sana, Nona Clarissaaa...!"

"Jangan keluar, Tuan Putri....!"

Namun Clarissa mana peduli dengan semua teriakan-teriakan itu. Dia terus saja berlari dengan cepat, menuju lelaki misterius yang masih berjongkok.

Tidak perduli kakinya menginjak sosok makhluk mengerikan yang tiba-tiba menjadi serpihan-serpihan kecil warna merah.

★☆★☆★

1
juju Banar
lanjut
Adhie: lanjuuut...
total 1 replies
anggita
chapternya sdh banyak tpi yg mampir baca masih sdikit. klo mau promo novel bisa ke tempat kami. bebas👌
Adhie: makasih kaka...
total 1 replies
anggita
oke thor, terus berkarya tulis, semoga novel ini lancar jaya.
Adhie: terima kasih dukunggannya...
total 1 replies
anggita
wow... naga merah, kuning.
Adhie: hehehe...
total 1 replies
anggita
like👍 dukungan utk fantasi timur lokal.
anggita
gang.. red blue girl 8🙄
anggita
hadiah tonton iklan☝
anggita
tiap chapter cukup panjang 👌
Adhie: itu gaya saya dalam menulis novel kaka... biar agak puas bacanya dalam satu chapter
total 1 replies
anggita
pangeran pandu wiranata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!